Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Sabtu, 31 Juli 2010

ALHAMDULILLAH, NUPTK TELAH KELUAR

Mengurus NUPTK ternyata gampang-gampang susah. Setelah melalui berbagai macam reliku dan proses, alhamdulillah, akhirnya NUPTK-ku keluar juga. Lega, gembira, walaupun dibarengi sedikit rasa kecewa. Namun semua harus disyukuri juga. Lega karena yang ditunggu sekian lama akhirnya keluar juga. Kecewa karena berbagai tunjangan terlewatkan karena tidak adanya si NUPTK. Tunjangan fungsional lewat. Dan tunjangan subsidi pendidikan kualifikasi S1 entah bagaimana nasibnya.

Sebenarnya usulannya telah disetujui oleh LPMP. Namun karena ketiadaan NUPTK, dana 2 juta untuk tunjangan pendidikan belum bisa diambil. Karena keterlambatan si NUPTK. Oleh pihak dinas sudah dibantu mengurusnya, soal hasil serahkan semua pada Tuhan. Kalau dah rejeki tak hendak kemana, ya kan? Mudah-mudahan. Biar diriku merasa gembira juga dong jerih payah selama kuliah dihargai juga.

Dan buat rekan-rekan guru yang NUPTK-nya belum keluar, hendaknya segera diurusi. Masalahnya pemberian NUPTK hanya dibatasi sampai akhir Oktober 2010. Setelah itu tidak ada lagi pemberian NUPTK. Padahal masih banyak teman-teman yang terselip, belum keluar NUPTK-nya. Sudah diurus sih, tapi namanya ngurusi guru se-Indonesia, yach harap bersabar saja.

Sebab tidak keluarnya NUPTK macem-macemlah. Kebanyakan katanya pengisian data yang kurang. Agak mengherankan juga sih. Pasalnya kita merasa data sudah terisi sekomplit-komplitnya, tapi kadang masih kurang juga. Harap maklum, operator komputernya kan juga manusia. Mungkin beliau yang meng-entri data itu kecapaian, gak konsent lagi karena harus mengurusi data orang se-kabupaten.(Biasanya yang entri data ke LPMP kan dinas kabupaten). Mana blanko pengajuan tulisannya kecil-kecil lagi. Njlimet. Kita maklum lah. Tapi mbok ya tolong, karena nasib guru-guru wiyata macam kita tuh tergantung banget dari NUPTK.

So, buat teman-teman yang belum punya NUPTK segera diurus ya. Hubungi saja dinas kabupaten setempat.
Baca Selengkapnya....!

KTSP TAMAN KANAK-KANAK DOKUMEN II

DOKUMEN II MELIPUTI
1. Program tahunan / semester
2. Perencanaan mingguan
3. Perencanaan harian
4. Penilaian

PROGRAM TAHUNAN & PROGRAM SEMESTER
Merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar,hasil belajar,indikator, dan alokasi waktu

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PROGRAM SEMESTER
1. Mempelajari Kurikulum, kerangka dasar dan standar Kompetensi
2. Menentukan tema
3. Membuat matriks hubungan Kompetensi dasar dengan tema
4. Menetapkan alokasi waktu untuk setiap jaringan tema
Tema Semester I:
1. Diri Sendiri, alokasi waktu 3 Minggu.
2. Lingkunganku, alokasi waktu 4 Minggu.
3. Kebutuhanku, alokasi waktu 4 Minggu.
4. Binatang, alokasi waktu 3 Minggu.
5. Tanaman, alokasi waktu 3 Minggu.
Tema Semester II:
1. Rekreasi, alokasi waktu 4 Minggu.
2. Pekerjaan, alokasi waktu 3 Minggu.
3. Air, Udara, Api, alokasi waktu 2 Minggu.
4. Alat Komunikasi, alokasi waktu 2 Minggu.
5. Tanah Airku, alokasi waktu 3 Minggu.
6. Alam Semesta, alokasi waktu 3 Minggu.

RENCANA KEGIATAN MINGGUAN (RKM) Merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan sub tema

RKM ada 2 bentuk :
A. RKM model pembelajaran berdasar Kelompok
B. RKM model pembelajaran berdasar Minat

Komponen RKM berdasar kelompok
• Tema dan sub tema
• Alokasi waktu
• Aspek pengembangan
• Kegitan per aspek pengembangan
Langkah-langkah pengembangan RKM berdasar kelompok
1. Menjabarkan tema dan merinci sub tema
2. Menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan pada bidang pengembangan dalam program semester
3. Membuat matrik hubungan antar tema, sub tema dengan kegiatan kegiatan
4. Menentukan alokasi waktu untuk setiap RKM

Komponen RKM berdasar minat
• Tema dan sub tema
• Alokasi waktu
• Aspek pengembangan
• Kegitan per aspek pengembangan
Langkah-langkah pengembangan RKM berdasar minat
1. Menjabarkan tema dan merinci sub tema
2. Menjabarkan indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area
3. Membuat matrik hubungan antar tema, sub tema dengan kegiatan kegiatan
4. Menentukan alokasi waktu untuk setiap RKM

RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) Merupakan penjabaran dari RKM, yang memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari.

Source: hand out Penataran Kurikulum Taman Kanak-Kanak di Demak.
Baca Selengkapnya....!

MENENGOK KURIKULUM PAUD

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pengembangan dan pendidikan yang dirancang sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan anak usia dini.

LANDASAN
• UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
• PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
• Permendiknas No. 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini

Peraturan Menteri Pendidikan nasional tentang standar pendidikan anak usia dini Standar pendidikan anak usia dini meliputi pendidikan formal dan nonformal yang terdiri atas :
1. Standar tingkat pencapaian perkembangan
2. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
3. Standar isi, proses dan penilaian
4. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan

PENGERTIAN SNP(Standar Nasional Pendidikan)
Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah NKRI

HUBUNGAN SNP DENGAN KURIKULUM
• Standar digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum
• Standar bersifat nasional, harus diikuti oleh satuan pendidikan tersebut
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

KOMPONEN KURIKULUM TK
Format Kurikulum TK dapat dikembangkan menjadi 2 dokumen yang mencakup Dokumen I dan Dokumen II

KURIKULUM TK DOKUMEN 1
BAB I . Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengembangan KTSP
C. Prinsip Pengembangan KTSP
BAB II. Tujuan
A. Tujuan Pendidikan di TK
B. Visi TK
C. Misi TK
D. Tujuan TK
BAB III. Struktur dan Muatan Kurikulum
A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
BAB IV. Kalender Pendidikan

KURIKULUM TK DOKUMEN II
• Program tahunan / semester
• Perencanaan mingguan
• Perencanaan harian
• Penilaian

KURIKULUM TK (Dokumen 1)

Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang : Tentang dasar pemikiran penyusunan KTSP
B. Tujuan Pengembangan KTSP : Menguraikan tujuan pengembangan KTSP
C. Prinsip Pengembangan KTSP sesuai karakteristik sekolah : Minimal berisi prinsip yang terdapat dalam Panduan Penyusunan KTSP dari BSNP

BAB II. Tujuan
A. Tujuan Pendidikan di TK: Sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan TK yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan
B. Visi TK
a. Cita-cita bersama warga sekolah pada masa datang
b. Memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah
c. Selaras dengan visi institusi di atasnya dan visi pendidikan nasional
d. Dirumuskan dengan bahasa yang mudah diingat
e. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh KS dengan memperhatikan masukan komite sekolah
f. Disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan
C. Misi TK
• Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dg tujuan pendidikan nasional
• Meruppkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu.
• Menjadi dasar program pokok sekolah
• Menekankan pd kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan
• Memuat pernyatan umum dan khusus yang berkaitan dg program sekolah
• Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah yang terlibat
• Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yg berkepentingan ter masuk komite sekolah
• Dirumuskan dengan bahasa yang mudah diingat
• Disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan
D.Tujuan TK
• Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan)
• Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dg kebutuhan masyarakat.
• Mengacu pada Standar tingkat pencapaian perkembangan yg sudah ditetapkan oleh sekolah dan Pemerintah
• Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yg berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidikan yeng dipimpin oleh Kepala Sekolah
• Disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A.Struktur Kurikulum :
1. Nilai-nilai agama dan moral
2. Fisik
• Motorik Kasar
• Motorik Halus
• Kesehatan Fisik
3. Kognitif :
• Pengetahuan umum dan sains
• Konsep bentuk warna, ukuran dan pola
• Konsep bilangan, lambang bilangan,dan huruf
4. Bahasa
• Menerima bahasa
• Mengungkapkan bahasa
• Keaksaraan
5. Sosial Emosional
6. Mulok (muatan lokal) :
• Menganyam
• Buat tempe
• Dll
7.Pengembangan diri :
• Melukis
• BTA
• Drum Band , dll

B. Muatan Kurikulum Taman Kanak-kanak
Muatan Kurikulum Taman Kanak-kanak meliputi sejumlah bidang pengembangan yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

Ruang lingkup Kurikulum TK , berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini meliputi aspek perkembangan berikut dan pengembangannya :
1. Bidang Pengembangan
a.Bidang Pengembangan Pembiasaan
b.Bidang Pengembangan Kemampuan dasar.
 Berbahasa
 Kognitif,
 Fisik/Motorik
2. Muatan Lokal
Berisi tentang: Jenis, Strategi Pemilihan dan pelaksanaan Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah.Dalam pengembangannya mempertimbangkan hal-hal sbb: Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
3. Pengembangan Diri
Bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, minat peserta didik, dan kondisi sekolah.
Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:
-Bimbingan konseling, (kehidupan pribadi, sosial, kesulitan belajar, karir ), dan atau
- Ekstra kurikuler, Pengembangan kreativitas, kepribadian siswa.
4. Pengaturan Beban Belajar
Berisi tentang jumlah beban belajar per Bidang Pengembangan, per minggu per semester dan per Tahun Pelajaran yang dilaksanakan di sekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang tercantum dalam Struktur Kurikulum.
Sekolah dapat mengatur alokasi waktu untuk setiap bidang pengembangan pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan Kebutuhan, tetapi jumlah Beban belajar per tahun secara keseluruhan tetap
5. Pengelompokan Anak didik:
Kriteria pengelompokan disesuaikan dengan usia perkembangan anak didik
 4 - 5 th kelompok A
 5 – 6 th kelompok B
6. Perpindahan Kelompok
Perpindahan kelompok dilaksanakan pada setiap akhir tahun pembelajaran, apabila anak sudah cukup umur . (A ke B, B ke SD )
7. Pendidikan Kecakapan hidup
Merupakan kompetensi yang berisi pendi-dikan kecakapan hidup yang diintegrasi-kan ke bidang pengembangan yang ada(Mis:mandi sendiri,makan sendiri, gosok gigi sendiri, BAB sendiri, pakai sepatu sendiri dll)
8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
Merupakan kompetensi yang merupakan keunggulan lokal dan daya saing global (yang materinya tidak bisa masuk ke bidang pengembangan yang ada )Mis: Bahasa Inggris, Bahasa arab, komputer dll.

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di TK diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Alokasi Waktu
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, di tambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapakan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libir akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari, dan hari libur khusus. libur umum termasuk hari – hari besar nasional

Source: hand out by Dra. Sri Karyani, M.Pd, disampaikan dalam acara Penataran Kurikulum Taman Kanak-Kanak di Demak.
Baca Selengkapnya....!

BLACK HOLE Dalam Alqur'an

Diposkan oleh Bermanfaat Bagi Yang Lain di 17:06 . Kamis, 29 Juli 2010
Label: Al Qur'an
Oleh Dr. Mohamad Daudah

Barangkali penemuan kosmologi modern terpenting adalah apa yang disebut Black Hole (Lobang Hitam) yang menunjuk kepada bintang-bintang yang sangat berat massanya. Bintang merupakan entitas yang melewati fase pembentukan, kemudian ia membesar dan berkembang hingga sampai fase kematian. Nah, Black Hole itu berada pada fase terakhir. Ketika volume bintang itu berkembang dengan skala yang besar, maka gravitasinya meningkat hingga batas-batas yang sangat besar, sehingga ia menarik segala sesuatu, hingga cahaya tidak bisa terlepas dari gravitasnya yang besar.

Karena itu, kita tidak mungkin melihat benda ini selama-lamanya karena ia sangat terssaljuyi. Dan karena itulah ia disebut Black Hole. Para ilmuwan menyatakan bahwa benda ini berjalan di alam semesta dengan kecepatan yang tinggi dan menarik setiap benda yang mendekatinya. Seandainya kita meminta para astronom untuk mendefinisikan mahluk yang menakjubkan ini secara ilmiah dan sesuai dengan penemuan mereka yang paling baru, maka mereka akan mengatakan:
1. Black Hole adalah bintang yang berat massanya dan terssaljuyi sehingga tidak bisa dilihat. 2. Makhluk ini berjalan dengan kecepatan mencapai puluhan ribu kilometer per detik. 3. Black Hole menarik, menekan, dan membersihkan setiap sesuatu yang ditemuinya dalam perjalanannya.
Nah, sekarang kita merujuk kepada isyarat al-Qur’an mengenai benda tersebut. Allah berfirman yang makna harfiahnya sebagai berikut, ‘Maka aku bersumpah dengan khunnas, yang berjalan lagi menyapu.’ (at-Takwir: 15-16)

Mari kita cermati maknanya dan sejauh mana kesesuaiannya dengan data-data sain modern.
Kata khunnas berarti sesuatu yang tidak terlihat selama-lamanya. Kata ini terbentuk dari kata khanasa yang berarti terssaljuyi. Karena itu, setan dalam surat an-Nas disebut khannas karena ia tidak terlihat. Kata al-jawari berarti yang berjalan atau berlari. Dan kata al-khunnas terambil dari kata kanasa yang berarti menarik sesuatu yang dekat dan menghimpun kepada dirinya dengan kuat. Dan inilah yang benar-benar terjadi pada Black Hole, tepat seperti yang dibicarakan al-Qur’an.

Al-Qur’an Mengungguli Astronom

Sain menyebut benda ini dengan Black Hole, tetapi penamaan ini tidak tepat. Karena istilah ‘Hole’ berarti kosong, dan itu sama sekali berlawanan dengan bintang-bintang yang memiliki massa yang berat sekali. Dan kata ‘Black’ juga tidak tepat secara ilmiah, karena benda ini tidak memiliki warna, karena ia tidak mengeluarkan suatu cahaya yang bisa dilihat.

Karena itu, kata khunnas adalah kata yang mendeskripsikan hakikat makhluk tersebut secara tepat. Dan kata khunnas yang berarti menyapu itu kita temukan di akhir artikel-artikel ilmiah tentang makhluk ini. Bahkan para ilmuwan menyatakan, ‘Benda itu menyapu ruang angkasa.’


Gambar di atas menunjukkan letupan suatu bintang karena kehabisan seluruh bahan bakarnya, dan ia mulai membentuk Black Hole (khunnas), karena energi pada bintang ini tidak lagi cukup baginya untuk eksis sebagai bintang. Inilah yang mengakibatkan bintang itu memudar dan meningkat gravitasinya. Dan karena itu al-Qur’an menyebut benda ini dengan kata al-jawari al-khunnas yang berarti yang berjalan dan berlari.

Fakta dan Angka

Mengenai bobotnya, Black Hole seberat bumi itu diameternya kurang dari satu sentimeter saja! Dan Black Hole seberat matahari itu diamenternya hanya 3 km. Subhanallah!

Black Hole ukuran sedang itu beratnya 10.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, atau 10 pangkat 31, dengan diameter 30 km saja. Ada banyak Black Hole di pusat galaksi kita dan galaksi-galaksi lain, dan satunya memiliki berat jutaan kali berat matahari.

Bagaimana Ilmuan Melihat Benda ini?

Bagaimana ia bisa dilihat sedangkan ia tidak mengeluarkan pancaran cahaya? Muncul pemikiran dari seorang peneliti bahwa Black Hole itu memiliki ukuran tertentu, dan ia berjalan di ruang angkasa. Ia pasti akan lewat di depan sebuah bintang sehingga cahayanya tertutup dari kita, seperti kejadian gerhana matahari. Setelah ide itu dilaksanakan dan terbukti benar, maka para ilmuwan sepakat bahwa cahaya bintang tersebut tertutup karena lewatnya Black Hole, sehingga mengakibatkan tertutupnya pancaran cahaya yang bersumber dari bintang tersebut. Hal itu terjadi selama jangka waktu tertentu, kemudian bintang tersebut kembali menunjukkan sinarnya.

Sumber : http://www.eramuslim.com/syariah/quran-sunnah/black-hole-dalam-al-qur-an.htm
Baca Selengkapnya....!

SELF HYPNOSIS

Ada kalanya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari badan dan pikiran terasa penat. Istirahatpun dirasa tidak cukup menanggulangi kelelahan yang mendera. Dibutuhkan suatu usaha ekstra untuk memulihkan kondisi badan dan pikiran yang penat. Sampai suatu ketika aku membaca sebuah artikel tentang hypnosis. Banyak diantara kita telah salah paham dengan istilah hypnosis. Maraknya penberitaan tentang penyalahgunaan hypnosis telah mendoktrin otak bawah sadar kita. Jadi anggapan kita kalau Hypsonis itu pasti jahat dan negatif.

Ternyata tidak sepenuhnya seperti itu. Kita tentu tahu hypnosis banyak juga digunakan dalam pengobatan. Terutama yang terkait dengan masalah kejiwaan. Istilahnya hypnoterapi.
Yang menarik, kita juga bisa melakukan hypnoterapi terhadap diri kita sendiri. Caranya sangat mudah.

Seperti kita tahu, gelombang otak kita terdiri dari empat fase yakni Bheta, Alpha. Theta dan Delta. Fase Bheta adalah fase aktif yang memerlukan konsentrasi tinggi. Fase Alpha adalah fase tenang. Keadaan ini mungkin kita alami saat kita sedang kusyuk berdoa. Fase Theta adalah keadaan setengah sadar. Dimana kita hendak tertidur atau istilahnya Rapid Eye Movement (REM). Dan satunya lagi adalah fase Delta, suatu keadaan di mana kita tertidur pulas.

Fase yang paling baik untuk mensugesti diri sendiri adalah pada saat kita memasuki fase Theta(REM). Caranya dengan menyatakan kalimat-kalimat positif kepada diri sendiri. Mulailah dengan berbaring secara rileks, pejamkan mata. Bayangkan diri tengah melayang-layang di udara. Kala kita meraskan tubuh kita mulai terasa ringan, bisikkan kalimat-kalimat positif pada diri sendiri, “Wahyuti (gantilah dengan nama anda) kamu bisa, kamu baik, kamu selalu berhasil,…” dan sebagainya. Tepuk-tepuklah dada atas kiri, bahu belakang kanan, atau paha kanan. Mengapa di daerah situ. Menurut Pak Khairul, yang empunya Sepia Sun, itu adalah daerah yang hanya orang terdekat yang menyentuhnya. Seperti ibu, sahabat, dan keluarga. Pada saat daerah tersebut di sentuh, alam bawah sadar kita akan mengatakan “ini pesan dari orang yang dekat denganku” dan dia menjadi terbuka untuk menerima pesan tersebut. Dengan demikian apapun yang disampaikan tadi menjadi bagian alam bawah sadar dan diingat olehnya.

Selamat mencoba.
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 28 Juli 2010

PERJALANAN SUATU PAGI


Pagi yang basah di penghujung bulan Juli.
Aku susuri jalanan becek berlumpur laksana kali.
Kaki menjejak hindari cipratan air yang menderas terlindas ban sepeda.
Udara bersih.
Debu-debu telah menyembunyikan diri.
Terguyur hujan semalam dan larut bersama lumpur tanggul yang menghadang kaki.

Indah sekali pagi ini.
Matahari malu-malu dibalik awan.
Pancaran sinarnya tak begitu menyilaukan.
Pagi yang indah di bulan Juli.
Yang biasanya kerontang terpanggang matahari.
Namun pagi ini, hari begitu indah, tanah begitu basah, udara begitu sejuk.

Tatapan mata syahdu menyambutku.
Manakala kaki-kaki menginjak gerbang sekolah.
Selamat pagi, ucapan dari bibir mungil polos anak-anak menyapa.
Ciptakan nuansa berbeda.
Hilangkan penat dan lara

Aku telah di sini.
Siap mengisi hari.
Siap merajut mimpi.
Menggapai angan taklukan masa depan.

Aku di sini
siap temani hari awali langkah tuk gapai cita-cita tertinggi
Aku di sini.
Kendati berat perjalanan yang harus aku lalui.
Tapi aku telah di sini.
Hadir untukmu.
Di pagi yang basah di penghujung bulan Juli.
Baca Selengkapnya....!

Selasa, 27 Juli 2010

DUNIA PAUD KITA

Hari Senin pagi usai menyelesaikan urusan di kantor Dikpora, aku mampir ke Bank BPD. Sampai di sana ramai sekali. Dari seragam pakaian abu-abu yang dikenakan kayaknya mereka para guru nih. Ngapain ya, barangkali gajian. Tapi nih tanggal setengah. Atau barangkali mencairkan subsidi pendidikan yang baru saja keluar. Tapi itu juga sudah lewat. Akhirnya usut punya usut mereka nih para kepala sekolah SD. Sedang mencairkan dana BOS.

Setelah ambil kartu antrean aku celingukan mencari tempat duduk. Maklum pagi itu Bank BPD benar-benar penuh sesak. Tapi akhirnya aku dapatkan juga sebuah kursi kosong. Lalu akupun melenggang ke sana. Dan karena loket teller yang dibuka hanya satu, antrean tambah banya. Untuk merintang waktu akupun mengeluarkan buku yang barusan aku pinjam dari perpustakaan daerah.

Tapi rentetan kalimat dalam buku itu sama sekali tak dapat aku nikmati dengan baik. Aku malah keasyikan mengamati para Bapak dan Ibu guru yang tengah mencairkan dana BOS itu. Ceria sekali tampaknya. Apa hubungannya, ya?

Kemudian aku mulai berandai-andai, ah andai saja di TK juga ada dana BOS, ya. Tentu tidak akan seperti ini kondisi pendidikan di TK. Aku kemudian teringat keluhan teman aku yang baru saja memasukkan anaknya ke sekolah TK. Temanku tuh mengeluh karena baru masuk dua hari saja, anaknya sudah kelihatan bosan, protes mau mogok sekolah karena pembelajaran di TK yang cenderung one way. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia per-TK-an, akupun bilang pada temanku kalau kondisi TK-TK di Indonesia itu memang sangat memprihatinkan. Karena terkendala masalah dana dalam penyelenggaraannya, kurangnya perhatian pemerintah pada PAUD, dan kurangnya SDM yang memadai.

Temanku bisa menerima. Karena memang seperti itulah kondisi dunia ke-TK-an kita. Pembelajaran yang membosankan anak, tidak mengakomodasi gaya belajar anak, tidak sesuai tahapan perkembangan anak. Itu sudah biasa. Teorinya aja yang ideal. Keadaan di lapangan sangat jauh panggang dari api.

Bukannya gurunya tidak tahu atau tidak mau. Ya itu tadi masalah dana. Untuk pembelajaran yang aktif kreatif kan butuh dana yang tidak sedikit. Sedangkan dalam pengoperasian lembaga TK sepenuhnya secara swadaya. Bagi yang yayasannya bonafid, OK-lah ditarik dana besar-besaran. Bahkan temanku bilang lebih mahal dari biaya anak kuliah. Tapi buat yang yayasannya kecil, masyarakatnya miskin, gimana mau ditarik sumbangan besar. Dampaknya guru-guru TK yang merupakan nafas pembelajaranpun dibayar seadanya. Sangat jauh dari standar kelayakan. Bayangkan, masih banyak guru-guru TK kita yang kebanyakan berstatus guru WB menerima honor lima puluh ribu rupiah sebulan! Hal tersebut tentu sangat berpengaruh pada kreativitas sang guru dalam mengelola pembelajaran bukan?
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 23 Juli 2010

SELAMAT HARI ANAK NASIONAL



Hari ini tepat tanggal 23 Juli 2010 dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pemerintah Kabupaten Demak menyelenggarakan pagelaran Hari Anak Nasional. Peringatan yang mengambil tema “Kami anak Indonesia jujur berakhlak mulia, sehat cerdas dan berprestasi” itu berlangsung dengan sangat meriah. Peringatan diisi dengan karnaval yang diikuti oleh lembaga PAUD, Taman Kanak-Kanak dan juga Sekolah Dasar. Ada juga bazaar dan pertunjukan kesenian.
 
Pengunjung mulai ramai sejak pukul enam pagi. Keramaian didominasi oleh anak-anak. Hingga jalanpun menjadi macet karenanya. Maklum semua ingin melihat karnaval.

Lucu-lucu juga melihat anak-anak kecil didandani dengan pakaian adat, kostum profesi seperti dokter, polisi, tentara, petani dan sebagainya. Ada sedikit rasa bangga, sejak kecil mereka telah dikenalkan dengan pakaian adat bangsa kita. Semoga ini bukan sekedar asal pakai, tapi benar-benar diperkenalkan dengan serius semenjak dini. Biar timbul cinta tanah air, gitu lhoh. Disamping barisan anak-anak TK berbaju adat, ada juga marching band anak SD. Mereka tampak bersemangat sekali. Mungkin semalaman tidak bisa tidur kali ya. Banyak juga yang rewel, minta digendong oleh ibu atau gurunya. Barangkali kecapian.

Usai karnaval ada pentas seni yang diisi oleh siswa-siswa berprestasi dari berbagai sekolah. Acara ini disaksikan langsung oleh Bupati Demak bersama Wakil dan jajarannya. Bazaarpun berlangsung meriah. Hampir seluruh stan ramai dikunjungi anak-anak.

Cuma sayangnya nih, tidak semua anak di Demak bisa menikmati festival hari anak. Karena tidak semua sekolah diliburkan. Terutama yang jauh dari kota Demak. Harusnya mereka dikasih libur, biar mereka juga bisa menyaksikan kemeriahan ini. Jangan Cuma yang ambil bagian ikut karnaval saja yang libur, yach.
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 21 Juli 2010

iB BLOGGER COMPETITION 2010

Tenggat: Hingga Desember 2010

iB Blogger Competition adalah lomba penulisan artikel di Social Blog Kompasiana dengan tema umum mengenai iB (baca: ai-Bi) Perbankan Syariah. Lomba bersifat terbuka untuk masyarakat umum, jurnalis, mahasiswa/pelajar, penulis dan penggiat blog di media online.

TENTANG LOMBA
Lomba berlangsung sepanjang tahun 2010, mulai bulan Maret 2010 hingga Desember 2010. Lomba ini memperebutkan hadiah utama MacBook Air yang akan diumumkan di akhir lomba. Setiap bulan, Kompasiana akan mengumumkan satu Tulisan Terbaik Bulanan yang berhak atas hadiah satu unit BlackBerry Gemini (total 10 BlackBerry untuk 10 orang pemenang).
Kompasiana mengundang para blogger untuk menuliskan pengalaman, hasil reportase maupun gagasan dan ide kreatif seputar Perbankan Syariah sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

TEMA LOMBA
Peserta lomba memilih satu dari tiga tema berikut. Setiap tema memiliki jenis tulisan yang berbeda, sehingga para peserta diminta memahami penjelasan untuk setiap tema:
• Saya dan Bank Syariah
Apa dan bagaimana produk Bank Syariah yang kamu kenal? Ceritakan pengalamanmu atau pengalaman orang-orang di sekitarmu dalam berbank syariah (berinteraksi dengan Bank Syariah).
• Bank Syariah Idaman Saya
Ungkapkan harapan dan gagasanmu yang bisa menginspirasi para praktisi perbankan syariah dalam mengembangkan Bank Syariah di Indonesia. Pastikan idemu tidak hanya invotif tapi juga applicable.
• Saya Mau Semua Orang Tahu Bank Syariah
Apa yang akan kamu lakukan agar semakin banyak orang menggunakan bank syariah? Tulis ide kreatifmu di sini, atau ceritakan bagaimana kamu memperkenalkan Bank Syariah kepada orang lain sehingga mereka tertarik bertransaksi bank secara syariah.

KETENTUAN & HADIAH

Ketentuan Umum
1. Lomba terbuka untuk masyarakat umum, jurnalis, mahasiswa/pelajar, penulis, penggiat media online blog.
2. Peserta harus memiliki blog atau account di situs jejaring sosial (wordpress, blogspot, facebook, myspace, friendster, dll) dengan tematik bebas. Blog yang dimiliki tidak mengandung/menyebarluaskan content yang merendahkan ataupun mendiskreditkan kelompok tertentu terkait SARA, dan tidak mengandung konten yang bersifat melanggar kesusilaan secara umum dan/atau pornografi. Penyelenggara dapat mendiskualifikasi peserta yang tidak memenuhi ketentuan ini.
3. Karya Lomba ditulis dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris secara populer dengan gaya bahasa bebas, minimal 500 kata dan maksimal tidak dibatasi.
4. Karya Lomba tidak boleh mengandung/menyebarluaskan materi yang merendahkan ataupun mendeskreditkan kelompok tertentu terkait SARA, dan tidak mengandung content yang bersifat melanggar kesusilaan secara umum dan atau pornografi.
5. Karya Lomba harus asli, bukan terjemahan, saduran, bukan hasil plagiat, atau mengambil ide dari karya yang sudah ada. Tulisan yang terbukti merupakan hasil plagiat/saduran/terjemahan akan didiskualifikasi dari lomba dan dinyatakan gugur.
6. Karya Lomba bersifat baru yang dibuat dalam rangka mengikuti iB Blogger Competition, belum pernah ditayangkan dan tidak sedang dikirimkan ke media manapun.
7. Tulisan yang diikutsertakan dalam lomba langsung tayang di Kompasiana (http://kompasiana.com) dan dan microsite iB Blogger Competition, sehingga bisa dibaca dan ditanggapi oleh semua pengguna Kompasiana.

Ketentuan Teknis
1. Karya Lomba ditempatkan dan ditayangkan di Kompasiana dengan memilih Kategori ibbloggercompetition pada saat menempatkan ( post) tulisan.
2. Untuk bisa mengikuti lomba ini, peserta harus sudah terdaftar di Kompasiana dan melakukan registrasi lomba di microsite iB Blogger Competition dengan mengisi data-data yang diminta.
3. Artikel yang diikutsertakan dalam lomba harus ditayangkan juga di blog dan/atau situs jejaring sosial milik peserta. Peserta wajib menyertakan tautan (link) nya di bagian akhir Karya Lomba.
4. Peserta boleh mengirim lebih dari satu tulisan.
5. Lomba berlangsung sepanjang tahun 2010, mulai bulan Maret hingga Desember 2010.
6. Karya Tulis ditayangkan oleh peserta paling lambat setiap akhir bulan. Dewan juri akan mengumumkan pemenang lomba bulanan di bulan berikutnya.
7. Di akhir lomba, para finalis dan pemenang bulanan berkesempatan memperebutkan hadiah utama satu unit MacBook Air. Ketentuan Pemenang Utama diumumkan kemudian.

Keterangan Lain
1. Panitia berhak menggunakan artikel yang masuk untuk keperluan publikasi namun hak cipta tetap pada penulis.
2. Keputusan juri mengikat dan tidak bisa diganggu gugat.
3. Pengumuman pemenang akan dimuat di microsite iB Blogger Competition dan Berita Admin Kompasiana.
4. Pemenang akan mendapatkan surat pemberitahuan langsung dari Kompasiana tanpa melalui perantara lain. Mekanisme penyerahan hadiah diatur kemudian.
5. Kompasiana tidak memungut biaya dalam penyelenggaraan lomba ini.

Hadiah Lomba
1. Hadiah Bulanan: Satu unit BlackBerry Gemini dan merchandise menarik untuk Satu Orang Pemenang Bulanan.
2. Hadiah Utama: Satu unit MacBook Air untuk dan merchandise menarik Satu Orang Pemenang Utama.

Sumber: Situs resmi iB Blogger Competition
Baca Selengkapnya....!

LOMBA MENULIS CERPEN REMAJA (LMCR) 2010 –LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD

Tenggat: 15 September 2010 (dibuka mulai 21 April 2010)

Berhadiah Total Rp 85 Juta + LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD. Peserta Siswa SLTP (Kategori A), Siswa SLTA (Kategori B) dan Mahasiswa/Guru/Umum (Kategori C)

Syarat-syarat Lomba:
1. Lomba ini terbuka untuk pelajar tingkat SLTP (Kategori A), SLTA (Kategori B) dan Mahasiswa/Guru/Umum (Kategori C) dari seluruh Indonesia maupun yang studi/bekerja di luar negeri. Kecuali keluarga besar PT ROHTO Laboratories Indonesia dan Panitia/Dewan Juri LMCR 2010
2. Lomba dibuka 21 April 2010 dan ditutup 15 September 2010 (Stempel Pos)
3. Tema Cerita: Dunia remaja dan segala aspek kehidupannya (cinta, kebahagiaan, kepedihan, harapan, kegagalan, cita-cita, derita dan kekecewaan)
4. Judul bebas tetapi harus mengacu tema Butir 3
5. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu judul
6. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia literer (indah, menarik, mengalir) dan komunikatif. Bahasa gaul dan bahasa daerah/asing boleh digunakan untuk segmen dialog para tokohnya – jika itu diperlukan dan sesuai dengan tema
7. Naskah yang dilombakan harus asli (bukan jiplakan) dan belum pernah dipublikasi

Ketentuan Khusus:
1. Naskah ditulis di kertas ukuran kuarto, ditik berjarak 1,5 spasi, font 12, huruf Times New Roman, margin justified 2 Cm, panjang naskah antara 6 – 10 halaman, dikirim ke panitia dalam bentuk printout 3 (tiga) rangkap/copy disertai file dalam bentuk CD.
2. b. Cantumkan sinopsis maksimal 1 (satu) halaman, mini-biodata pengarang, foto 4R, fotocopy KTP atau SIM/Paspor/Student Card
3. Setiap judul cerpen yang dilombakan wajib dilampiri kemasan LIP ICE (bagian kartonnya) atau segel SELSUN Shampo jenis apa saja
4. d. Naskah cerpen yang dilombakan beserta persyaratannya dimasukkan ke dalam satu amplop (boleh berisi beberapa judul), cantumkan tulisan PESERTA LMCR-2010 dan Kategori-nya di atas amplop kanan atas dan dikirim ke: Panitia LMCR-2010 LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD – Jalan Gunung Pancar No.25 Bukit Golf Hijau, Sentul City Bogor 16810
5. Hasil lomba diumumkan tanggal 15 Oktober 2010 melalui www.rayakultura.net dan www.rohto.co.id
1. Keputusan Dewan Juri bersifat final dan mengikat
2. Hasil Lomba:

Masing-masing kategori: Pemenang I, II, II dan 5 (lima) Pemenang Harapan Utama, 10 (sepuluh) Pemenang Harapan dan Pemenang Karya Favorit untuk Kategori A: 20 Pemenang, Kategori B: 60 Pemenang dan Kategori C: 100 Pemenang.

Hadiah Untuk Pemenang:

Kategori A (Pelajar SLTP)

• Pemenang I – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD
• Pemenang II – Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• Pemenang III – Uang Tunai Rp 2.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 5 (lima) Pemenang Harapan Utama masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 10 (sepuluh) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dari PT ROHTO + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 20 (dua puluh) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam LIP ICE-SELSUN
• Seluruh pemenang mendapat hadiah ekstra 1 (satu) Buku Kumpulan Cerpen Pemenang Utama LMCR-2010
• Sekolah Pemenang I, II dan II berhak mendapat 1 (satu) unit TV

Kategori B (Pelajar SLTA)

• Pemenang I – Uang Tunai Rp 5.000.000,- + LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD
• Pemenang II – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• Pemenang III – Uang Tunai Rp 3.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 5 (lima) Pemenang Harapan Utama masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 10 (sepuluh) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dari PT ROHTO + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 60 (enam puluh) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam LIP ICE-SELSUN
• Seluruh pemenang mendapat hadiah ekstra 1 (satu) Buku Kumpulan Cerpen Pemenang Utama LMCR-2010
• Sekolah Pemenang I, II dan III berhak mendapat 1 (satu) unit TV

Kategori C (Mahasiswa/Guru/Umum)

• Pemenang I – Uang Tunai Rp 7.500.000,- + LIP ICE-SELSUN GOLDEN AWARD
• Pemenang II – Uang Tunai Rp 6.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• Pemenang III – Uang Tunai Rp 4.000.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 5 (lima) Pemenang Harapan Utama masing-masing mendapat Uang Tunai Rp 1.500.000,- + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 10 (sepuluh) Pemenang Harapan masing-masing mendapat Bingkisan dari + Piagam LIP ICE-SELSUN
• 100 (seratus) Pemenang Karya Favorit masing-masing mendapat Piagam LIP ICE-SELSUN
• Seluruh pemenang mendapat hadiah ekstra 1 (satu) Buku Kumpulan Cerpen Pemenang Utama LMCR-2010
1. Naskah cerpen yang dilombakan jadi milik PT ROHTO, hak cipta milik pengarangnya.
Informasi lebih lanjut e-mail ke rayakultura@gmail.com

Jakarta, 10 April 2010
Ketua Panitia LMCR-2010
Dra. Naning Pranoto, MA

Sumber: Situs Raya Kultura
Baca Selengkapnya....!

SAYEMBARA MENULIS NOVEL DEWAN KESENIAN JAKARTA

Tenggat: 30 September 2010

Setelah terakhir kali Novel “Tanah Tabu” karya Anindita S. Thayf – yang menjadi pemenang pertama sayembara novel 2008 – telah sukses diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada medio 2009 lalu, Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta kembali hadir tahun ini mencari karya-karya terbaik lainnya.

Sayembara 2 tahunan ini terbuka bagi siapa saja, baik dari pengarang Indonesia yang sudah punya nama maupun pemula, yang memperlihatkan kebaruan dalam bentuk dan isi. Sayembara akan mencari karya terbaik sebagai pemenang utama untuk dihadiahi uang tunai sebesar Rp 20.000.000, dan empat pemenang unggulan yang akan dihadiahi uang tunai masing-masing sebesar Rp 7.500.000.

Untuk merangsang dan meningkatkan kreativitas pengarang Indonesia dalam penulisan novel, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menyelenggarakan Sayembara Menulis Novel. Lewat sayembara ini DKJ berharap lahirnya novel-novel terbaik, baik dari pengarang Indonesia yang sudah punya nama maupun pemula, yang memperlihatkan kebaruan dalam bentuk dan isi. Adapun persyaratannya sebagai berikut:

Ketentuan Umum
• Peserta adalah warga negara Indonesia (dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk atau bukti identitas lainnya).
• Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
• Naskah belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun seluruhnya.
• Naskah tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa.
• Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik.
• Tema bebas.
• Naskah adalah karya asli, bukan saduran, bukan jiplakan (sebagian atau seluruhnya) Ketentuan Khusus
• Panjang naskah minimal 150 halaman kuarto, 1,5 spasi, Times New Roman 12
• Peserta menyertakan biodata dan alamat lengkap dalam lembar
• tersendiri, di luar naskah
• Empat salinan naskah yang diketik dan dijilid dikirim ke:
Panitia Sayembara Menulis Novel DKJ 2010
Dewan Kesenian Jakarta
Jl. Cikini Raya 73
Jakarta 10330
• Batas akhir pengiriman naskah: 30 September 2010 (cap pos atau
• diantar langsung)
• Lain-lain
• Para Pemenang akan diumumkan dalam Malam Anugerah Sayembara Menulis Novel DKJ 2010 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada pertengahan Januari 2011.
• Hak cipta dan hak penerbitan naskah peserta sepenuhnya berada pada penulis.
• Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
• Pajak ditanggung pemenang.
• Sayembara ini tertutup bagi anggota Dewan Kesenian Jakarta periode 2009-2012.
• Maklumat ini juga bisa diakses di www.dkj.or.id
• Dewan Juri: Agung Ayu, Anton Kurnia, dan A.S. Laksana

Hadiah • Pemenang utama Rp. 20.000.000
• Empat pemenang unggulan @ Rp. 7.500.000
Selamat berlomba!
Dimas Fuady
Public Relations Jakarta Arts Council
www.dkj.or.id
Baca Selengkapnya....!

Minggu, 18 Juli 2010

DARI SEMINAR HARI ANAK NASIONAL DI KOTA DEMAK

“Mengembangkan Kecerdasan dan Kreativitas Anak Sejak Dini”

Hari ini Minggu, 18 Juli 2010 seminar Hari Anak Nasional dengan pembicara pakar anak Dr. Seto Mulyadi terlaksana juga. Seminar dengan tema “Mengembangkan Kecerdasan dan Kreativitas Anak Sejak Dini” itu terbilang sukses luar biasa. Hal tersebut dilihat dari banyaknya jumlah peserta seminar yang mayoritas adalah kalangan guru. Mungkin karena pembicaranya adalah Kak Seto, yang biasanya Cuma bisa dilihat melalui siaran televisi. Sekarang punya kesempatan bertemu langsung. Sudah pasti hal itu tidak disia-siakan begitu saja.

Hanya sayang nih, waktu berbicara Kak Seto tidak banyak. Karena beliau harus segera berpindah tempat ke Jepara siang ini juga. Namun para peserta seminar kelihatan tertarik dengan materi yang diketengahkan Kak Seto. Hal ini terbukti, waktu satu jam tak cukup memuaskan para peserta.

Dalam seminar tersebut Kak Seto mengatakan bahwa untuk mencetak generasi yang unggul perlu diciptakan lingkungan yang memungkinkan potensi mereka dapat tumbuh dengan optimal. Di samping guru orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan tersebut. Hal ini dikarenakan sebagian besar waktu anak dihabiskan dalam lingkungan keluarga. Suasana penuh kasih sayang, mau menerima anak sebagaimana adanya, menghargai potensi anak baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik merupakan jawaban nyata bagi tumbuhnya generasi unggul di abad 21.

Dalam seminar tersebut Kak Seto juga mengulas tentang Multiple Intelligences yang dipunyai oleh anak-anak. Delapan kecerdasan yang dikemukakan oleh Howard Gardner tersebut pada dasarnya dimiliki oleh setiap anak dengan takaran yang berbeda-beda. Ada anak yang menonjol dalam kecerdasan bahasa, ada pula anak yang menonjol dalam kecerdasan visual, musik ,logika matematika, kinestetik, interpersonal maupun intrapersonal. Ada juga anak yang menonjol dalam kecerdasan naturalis.

Tujuan dari kecerdasan Gardner adalah ingin mengoreksi keterbatasan cara berpikir yang konvensional mengenai kecerdasan. Di mana kecerdasan hanya diukur oleh beberapa nilai test intelegensi yang sempit saja.atau sekedar melihat prestasi yang ditampilkan seorang anak melalui ulangan maupun ujian sekolah saja.

Sedangkan kreativitas menurut Kak Seto adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan.

Pengertian kreativitas sangat luas. Namun masih menurut Kak Seto, kreativitas dapat ditinjau dari aspek:
• Person, di mana tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. (Hulbeck, 1945, dikutip Utami Munandar, 1985).
• Process, di mana proses kreatif meliputi langkah-langkah mulai dari menemukan masalah sampai dengan penyampaian hasil (Sternberg, 1988) serta meliputi tahap: persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi (Wallas, 1926, dalam Vernon, 1982)
• Product, di mana produk kreatif menekankan pada unsur orisinalitas kebaruan dan kebermaknaan (Barron, 1969, dalam Vernon, 1982)
• Press, di mana pendekatan terhadap kreativitas menekankan faktor dorongan (prose) baik secara internal (dari diri sendiri) maupun eksternal (lingkungan sosial dan psikologis)

Dalam upaya pengembangan kecerdasan dan kreativitas di sekolah, kita harus bertitik tolak dari asumsi bahwa setiap orang pada dasarnya memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meski dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda.

Pendidik hendaknya dapat menghargai segala keunikan pribadi dan bakat serta kecerdasan masing-masing peserta didik tanpa menuntut mereka melakukan dan menghasilkan yang sama.

Kak Seto juga menekankan pada sekolah, hendaknya menciptakan lingkungan yang aman dan bebas secara psikologis yang memungkinkan kecerdasn dan kreativitas anak dapat berkembang secara lebih optimal. Hal tersebut karena banyaknya pendidik, meski menyadari pentingnya kecerdasan dan kreativitas anak, dengan alasan kurikulum yang padat dan jumlah murid yang melebihi kapasitas lalu mengatakan “tidak ada waktu lagi utnk pengembangan kecerdasan dan kreativitas” menurut Kak Seto, paradigma seperti ini harus segera dirubah.

Pendidik hendaknya memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bersibuk diri secara kreatif dengan merangsangnya dalam berbagai kegiatan kreatif. Untuk itu perlu diupayakan waktu luang yang memungkinkan dilakukannya berbagai kegiatan konstruktif yang diminati peserta didik.

Kecerdasan dan kreativitas dapat menumbuhkan fungsi manusiawi seseorang sehingga membuat mereka menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, spontan, dapat menghadapi perjuangan hidup, menghadapi kecemasan dan kekhawatiran, dapat menjembatani antara diri sendiri dan orang lain serta menjadi lebih cerdas secara spiritual dalam beragama.

Peran orang tua sangat penting dalam upaya menumbuhkan kecerdasan dan kreativitas anak. Hal yang sebaiknya dilakukan oelh orang tua adalah:
1. Usahakan untuk tidak mematikan spontanitas anak.
2. Usahakan utnuk selalu tidak berprasangka buruk pada anak maupun oranglain.
3. Upayakan agar dapat mendidik dan membesarkan anak dengan kasih sayang serta keakraban dalam lingkungan keluarga.
4. Tumbuhkan rasa percaya diri anak dengan tidak menekan anak sehingga anak menjadi takut mencoba sesuatu yang baru serta dapat mengambil kesimpulan yang salah terhadap suatu peristiwa.
5. Upayakan agar anak dapat membuat dan memiliki prioritas hidup.

Suasana damai dan penuh kasih sayang di sekolah, di samping keluarga, contoh-contoh nyata berupa sikap saling menghargai satu sama lain, ketekunan dan keuletan menghadapi kesulitan, sikap disiplin dan penuh semangat, tidak mudah putus asa, lebih banyak tersenyum daripada cemberut, memungkinkan anak mengembangkan kemampuan yang berhubungan dengan kecerdasan dan kreativitas.

Di samping Dr. Seto Mulyadi, berbicara pula Ketua Pengurus PGRI Jawa Tengah yakni Bapak Soebagyo Brotosedjati yang membawakan materi “Sertifikasi dan Profesionalisme merupakan Keharusan bagi Guru”


Source: Hand Out Seminar Hari Anak Nasional, Demak, 18 Juli 2010 di Pendopo Kabupaten Demak.

Foto: Koleksi Uci Siswati. Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 17 Juli 2010

HAK ANAK USIA DINI

Anak adalah sosok luar biasa yang menakjubkan. Disamping sebagai investasi masa depan, anak usia dini juga memiliki potensi yang luar biasa yang tengah berkembang. Pada tahapan usia dini potensi anak berkembang sedemikian dasyatnya. Hingga para ahli perkembangan anak menyebutnya dengan istilah golden ages (usia emas). Mereka ibarat intan berlian yang menanti uluran tangan kita untuk mengasahnya menjadi mutiara berharga.

Sebentar lagi kita akan memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh tiap tanggal 23 Juli. Tiap tahun selalu diadakan Karnaval Hari Anak beserta segala kemegahannya. Namun masih banyak terluput dari perhatian kita. Hal penting yang dibutuhkan anak-anak kita. Hak-anak mereka sebagai anak dan sebagai manusia. Sudahkah kita memenuhi hak-hak mereka? Apa saja hak-hak anak itu?

Hak Anak Usia Dini
1. Anak usia dini berhak untuk dilahirkan, memiliki nama dan kewarganegaraan.
2. Anak usia dini berhak untuk memiliki keluarga yang menyayangi dan mengasihi.
3. Anak usia dini berhak utnuk hidup dalam komunitas yang aman, damai dan lingkungan hidup yang sehat.
4. Anak usia dini berhak untuk mendapatkan makanan yang cukup dan tubuh yang sehat dan aktif.
5. Anak usia dini berhak untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan mengembangkan potensinya.
6. Anak usia dini berhak untuk diberikan kesempatan bermain dan waktu santai.
7. Anak usia dini berhak untuk dilindungi dari penyiksaan, eksploitasi, penyia-nyiaan, kekerasan dan dari marabahaya.
8. Anak usia dini berhak untuk dipertahankan dan diberikan bantuan oleh pemerintah.
9. Anak usia dini berhak agar bisa mengekspresikan pendapat sendiri.

Dengan dipahaminya hak-hak anak tersebut diharapkan tidak akan ada lagi cerita sedih tentang anak-anak. Adapun tujuan diperingatinya Hari anak adalah untuk mengingatkan kita akan keberadaan anak-anak di sekeliling kita, sehingga membuka kesadaran kita untuk mencintainya, memeliharanya, mendidiknya, memfasilitasinya dan mengantarkannya ke pintu kedewasaan dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang. Selamat Hari Anak.
Baca Selengkapnya....!

KOMPETENSI DASAR PENDIDIK PAUD

Sebagai seorang pendidik PAUD yang profesional, hendaknya perlu juga mengetahui standar kompetensi yang harus dimiliki. Sehingga tugas utama pendidik dalam membimbing, memotivasi dan memfasilitasi kegiatan pengasuhan serta pendidikan peserta didik PAUD dapat berjalan dengan optimal.adapun kompetensi dasar pendidik PAUD yang perlu dimiliki yakni: Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, Kompetensi Pedagogik, serta Kompetensi Sosial.

Kompetensi Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaran kegiatan pengembangan yang mendidik.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan sntun dengan peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Kompetensi Kepribadian
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Kompetensi Sosial
1. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yangmemiliki keragaman sosial budaya.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

Kompetensi Profesional
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuwan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
3. Mengembangakn materi pelajaran yang diampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Source:Modul Kuliah UT "Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat" oleh Badru Zaman dkk.
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 16 Juli 2010

MACAM-MACAM TEPUK (2)

TEPUK HUJAN 1 (UNTUK TK A)
AIR LAUT (TEPUK 3X)
MENGUAP(TEPUK 3X)
KE ANGKASA (TEPUK 3X)
JADILAH(TEPUK 3X)
HUJAN(TEPUK 3X)
HUJAN (TEPUK 3X)
HUJAN (TEPUK 3X)

TEPUK HUJAN 2(UNTUK TK B)
AIR LAUT (TEPUK 3X)
MENGUAP (TEPUK 3X)
KE DARATAN (TEPUK 3X)
JADILAH (TEPUK 3X)
AWAN (TEPUK 3X)
AWANNYA (TEPUK 3X)
KEDARATAN (TEPUK 3X)
JADILAH (TEPUK 3X)
HUJAN(TEPUK 3X)
HUJAN (TEPUK 3X)
HUJAN (TEPUK 3X)

TEPUK PELANGI
(TEPUK 6X) PELANGI PELANGI
(TEPUK 6X) DARI SINAR MATAHARI
(TEPUK 6X) ME JI KU HI BI NI U
(TEPUK 6X) ITULAH WARNAKU
TEPUK 1X ME…TEPUK 2X MERAH (TEPUK & UCAPAN BERSAMAAN)
(TEPUK 1X )JI…(TEPUK 2X) JINGGA
(TEPUK 1X) KU…(TEPUK 2X) KUNING
(TEPUK 1X) HI…(TEPUK 2X) HIJAU
(TEPUK 1X) BI…(TEPUK 2X) BIRU
(TEPUK 1X) NI…(TEPUK 2X) NILA
(TEPUK 1X) U…(TEPUK 2X) UNGU

TEPUK SETENGAH (Dilakukan sambil berdiri)
TEPUK 1 (TEPUK 1X)
TEPUK 2 (TEPUK 2X)
TEPUK 3 (TEPUK 3X)
TEPUK 1/2 (TIDAK JADI TEPUK UCAPKAN TIT SAMBIL MENGANGKAT SATU KAKI)
TEPUK 1/2 (TIDAK JADI TEPUK UCAPKAN TIT SAMBIL MENGANGKAT SATU KAKI)
TEPUK 1/2, 1/2(TIDAK JADI TEPUK UCAPKAN TIT, TIT SAMBIL MENGANGKAT KAKI KAKI KANAN DAN KIRI BERGANTIAN)
Baca Selengkapnya....!

Kamis, 15 Juli 2010

HYPNOPARENTING

Sebagai orang tua suatu saat tentu kita pernah merasa begitu jengkel manakala anak-anak tidak mau menuruti perintah kita. Dan bila hati sudah jengkel kadang yang terlintas adalah segera menjatuhkan hukuman pada si anak agar dia merasa jera. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Bukannya anak merasa jera tetapi justru semakin menjadi-jadi. Dalam hati kecil kita kadang terlintas juga perasaan bersalah karena telah memarahi anak-anak. Tetapi kadang kita tidak melihat kemungkinan lain selain memberi hukuman pada anak-anak.

Mendidik anak agar berperilaku baik sesuai dengan yang kita harapkan memang tidak mudah. Kadang kita sudah mendidik anak sedemikian baik, tetapi bila anak mulai berbaur dengan temannya kadang kebaikan yang telah kita usahakan seperti tidak ada bekasnya. Anak seperti lebih menuruti temannya daripada kita orang tuanya. Keadaan yang demikian benar-benar membuat orang tua menjadi stress.

Banyak orang tua gagal mendidik anaknya dengan baik. Bukannya karena mereka tidak mampu. Melainkan karena orang tua seringkali tidak konsisten dalam mendidik anak. Kadang aturan yang telah mereka ciptakan, mereka langgar pula sendiri. Akibatnya anak-anak juga menjadi bersikap inkonsisten.

Hypnoparenting
Terdiri dari kata hypnosis dan parenting. Hypnosis adalah menurunnya kondisi kesadaran seseorang. Merupakan fenomena alamiah yang dialami setiap manusia. Sedangkan parenting adalah segala hal yang berkaitan dengan pengasuhan terhadap anak. Hypnoparenting adalah ilmu yang menggabungkan pengetahuan tentang mendidik anak dengan pengetahuan hypnosis.

Tahukah anda, kenapa anak-anak seakan susah dibilangin saat mereka tengah aktif terjaga? Konon hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi otak. Dengan kata lain otak manusia mempunyai beberapa tahapan kondisi yang berbeda-beda. Yakni kondisi fase Beta, Alfa, Theta, dan Delta.

Pada kondisi Beta, gelombang otak dalam kondisi konsentrasi yang tinggi. Muncul ketika seseorang anak sedang mengerjakan sesuatu yang sulit dan perlu berpikir keras. Pada saat ini otak anak hanya mempunyai kemampuan fokus tunggal. Kondisi beta cocok untuk tujuan menyelesaikan suatu pekerjaan secara serius, seperti mengerjakan soal serta ketika anak aktif bermain.

Kondisi Alfa merupakan kondisi tenang sehingga memungkinkan otak untuk multifokus, memperhatikan beberapa hal sekaligus. Kondisi Alfa sangat tepat untuk belajar yang bersifat menyerap, memahami, menghafalkan pengetahuan, karena pada kondisi ini otak menjadi siap belajar.

Gelombang otak Theta merupakan keadaan setengah sadar. Pada kondisi ini ide kreatif banyak muncul karena peran otak bawah sadar menjadi lebih dominan. Kabarnya, otak bawah sadar mempunyai kemampuan lebih besar 7:1 dibanding otak sadar. Kondisi ini merupakan kondisi yang sangat sugestif. Segala pengetahuan yang disampaikan dalam kondisi Theta akan diserap anak secara cepat kemudian disimpan dalam memori jangka panjangnya. Karena pada saat itu perhatian anak hanya terfokus pada informasi yang disampaikan. Sedangkan ketika anak tengah asyik bermain atau dalam kondisi Beta, konsentrasi anak banyak di pengaruhi oleh lingkungannya. Sehingga seringkali pesan yang kita sampaikan dalam kondisi ini tidak dicerna dengan baik oleh anak.

Fase Delta adalah fase tidur. Ini merupakan kondisi gelombang otak terendah di mana saat itu kita sedang tertidur nyenyak.

Itulah mengapa dongeng sangat efektif bila disampaikan menjelang tidur. Dongeng-dongeng dengan pesan moral biasanya sangat membekas dalam ingatan anak bahkan hingga dewasa. Karena itu sempatkanlah waktu untuk mendongeng sebelum tidur bagi anak. Pilihlah dongeng-dongeng yang bermoral baik, karena secara langsung dongeng tersebut akan masuk ke dalam alam bawah sadar anak. Sebaliknya sangatlah buruk memberi pengantar tidur dengan memarahi anak, memberi tontonan seram, dan perlakuan kasar, karena hal itu akan membekas saat anak hampir tidur.

Dalam memberikan pesan kepada anak pilihlah kata-kata yang baik. Hindari penggunaan kalimat negatif karena itu justru akan menjadi bumerang bagi orang tua. Bisikanlah kata-kata yang baik pada anak saat menjelang tidur. Jangan gunakan kata-kata tidak atau jangan. Misalnya tidak boleh nakal, jangan nakal. Karena anak akan cenderung mendengarkan kata-kata terakhir. Ulangilah terus menerus sampai terjadi perubahan yang diinginkan pada anak.
Baca Selengkapnya....!

MODEL PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK

Model pembelajaran merupakan suatu rancangan untuk menggambarkan rincian dan penciptaan lingkungan yang menjadikan anak untuk berinteraksi dalam pembelajaran sehingga terjadi perubahan / perkembangan pada diri anak. Komponen model pembelajaran meliputi konsep, tujuan pembelajaran, materi / tema, langkah-langkah metode, alat/sumber belajar dan teknik evaluasi.

Dasar penyusunan model pembelajaran di tk yakni silabus yang dikembangkan menjadi : program semester, satuan kegiatan mingguan, satuan kegiatan harian. Oleh karena itu model pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai skh yang telah dibuat.

Beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di taman kanak-kanak :
1. Model pembelajaran klasikal
2. Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman
3. Model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut
4. Model pembelajaran area
5. Model pembelajaran berdasarkan sentra

Langkah-langkah model pembelajaran meliputi :kegiatan awal / pendahuluan, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan akhir.
1. Kegiatan Awal
Yang dimaksud kegiatan awal adalah untuk memfokuskan perhatian, membangkitkan motivasi agar peserta didik siap mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Merupakan proses untuk mencapai standar perkembangan secara interatif, inspiratif, menyenang kan, menantang dan partisipatif, dan dilakukan melalui proses eksplorasi, eksperimen, elaborasi dan konfirmasi
3. Kegiatan akhir :
Kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran berupa : menyimpulkan, sebagai umpan balik, sebagai tindak lanjut

Model Pembelajaran Klasikal
Adalah suatu pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan di TK. Sarana pembelajaran terbatas dan kurang memperhatikan minat anak secara individu Model Pembelajaran Berdasarkan Kelompok dengan Kegiatan Pengamanan Dalam pembelajaran ini anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. dalam satu pertemuan anak harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dan secara bergantian. Bila ada anak yang sudah menyelesaikan tugas lebih cepat, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain di kelompok yang tersedia tempat. Kalau tidak ada tempat anak dapat bermain di kegiatan pengaman. Kegiatan pengaman disediakan alat-alat yang bervariasi, sering diganti sesuai dengan tema / sub tema Model pembelajaran berdasarkan sudut, Langkah-langkah pembelajaran hampir sama dengan model area, hanya sudut-sudut kegiatan merupakan pusat kegiatan. Alat-alat kegiatan yang disediakan lebih bervariasi, sering diganti sesuai dengan tema dan sub tema Model pembelajaran berdasarkan area Model pembelajaran ini lebih memberikan kesempatan kepada anak dalam memilih / menentukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajaran ini untuk memenuhi kebutuhan anak dan menghormati keberagaman budaya serta menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak

Model pembelajaran berdasarkan sentra
Adalah pendidikan pembelajaran dalam proses pembelajaran dilakukan di dalam lingkaran dan sentra bermain. Guru bersama anak duduk dengan posisi melingkar dan saat dalam lingkaran, guru memberikan pijakan pada anak sebelum dan sesudah bermain Sentra bermain merupakan area / zona bermain anak yang di lengkapi alat bermain, berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang. Dalam membuka sentra setiap hari disesuaikan dengan jumlah kelompok setiap TK. Pembelajaran sentra dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan fokus pada satu kelompok usia TK dalam satu kegiatan di satu sentra kegiatan Setiap sentra mendukung perkembangan anak dalam tiga jenis bermain : bermain sensori motor / fungsional , bermain peran , bermain konstruktif ( membangun pemikiran anak ).
Bermain sensorimotor adalah permainan menangkap rangsangan melalui penginderaan dan menghasilkan gerakan sebagai reaksi. Anak belajar melalui pancaindera dan hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Misal : menakar air, meremas kertas bekas, menggunting, dan lain-lain.
Bermain peran :bermain peran makro (besar), bermain peran mikro (kecil), bermain simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi (bermain drama), bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang telah dimiliki
Bermain konstruktif : menunjukkan pemikiran, ide dan gagasan menjadi karya nyata. Bermain konstruktif sifat cair (air, pasir, spidol dan lain-lain)
Bermain konstruktif (balok-balok, lego, dan lain-lain)

Model pembelajaran berdasarkan sentra
Sentra bermain terdiri dari :
a.Sentra bahan alam dan sains. Bahan-bahan yang diperlukan disentra ini adalah daun, ranting, kayu, pasir, air, batu, biji-bijian, dan lain-lain. Alat yang digunkan diantaranya sekop, corong, ember, dan lain-laian
b.Sentra balok. Sentra balok berisi berbagai macam balok dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan tektur. Disini anak belajar banyak hal dengan cara menyusun / menggunakan balok, mengembangkan kemampuan logika matematika / berhitung permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah
c.Sentra seni. Bahan-bahan yang diperlukan diarea ini adalah kertas, cat air, krayon, spidol, gunting, kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, potongan-potongan bahan / gambar, sentra seni memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman dalam mewujudkan ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak ke dalam karya nyata (hasil karya) melalui metode proyek.
d. Sentra bermain peran.
Sentra bermain peran terdiri dari, sentra bermain peran makro dapat menggunakan anak sebagai model. Sentra bermain peran mikro misalnya, menggunakan boneka maket meja kursi, rumah-rumahan dan sebagainya. Sentra bermain peran merupakan wujud dari kehidupan nyata yang dimainkan anak, membantu anak memahami dunia mereka dengan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan berbagai benda untuk bermain peran tergantung dari minat anak pada saat itu, misal, tema “keluarga” dengan alat-alat yang dibutuhkan peralatan dapur dan lain-lain.
e. sentra persiapan.
Bahan yang ada pada sentra ini adalah, buku-buku, kartu kata, kartu huruf, kartu angka dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, bercakap-cakap dan persiapan menulis, berhitung. Kegiatan yang dilaksanakan adalah persiapan membaca permulaan, menulis permulaan serta berhitung permulaan mendorong kemampuan intelektual anak, gerakan otot halus, kordinasi mata tangan, belajar ketrampilan sosial (berbagi, bernegosiasi dan memecahkan masalah).
f. sentra agama.
Bahan-bahan yang disiapkan adalah maket tempat ibadah, perlengkapan ibadah, gambar-gambar, buku-buku cerita keagamaan dan sebagainya. Kegiatan yang dilaksanakan adalah menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama, keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Agama merupakan suatu konsep yang abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkrit bagi anak
g. sentra musik. Bahan yang dibutuhkan pada sentra musik, misalnya : botol beling/kaca, tempurung kelapa, rebana, tutup botol, triangle dan lain-lain. Sentra musik memfasilitasi anak untuk memperluas pengalamannya dalam menggunakan gagasan mereka melalui olah tubuh, bermain musik dan lagu yang dapat memperluas pengalaman, pengetahuan anak tentang irama, berirama (ketukan) dan mengenal berbagai bunyi-bunyian dengan mengguna kan alat-alat musik yang mendukung misalnya ; pianika, piano, rebana dll.
Baca Selengkapnya....!

SEMINAR HARI ANAK NASIONAL

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, PGRI Kabupaten Demak akan mengadakan seminar nasional dengan mengundang DR. Seto Mulyadi (Kak Seto) sebagai narasumber. Mendampingi Kak Seto akan berbicara pula ketua PGRI Kab Demak beserta Bapak Bupati Kabupaten Demak. Acara seminar akan diadakan pada hari Minggu tanggal 18 Juli 2010. Yang akan bertempat di Pendopo Kabupaten Demak. Acara ini diharapkan dapat diikuti oleh semua guru di kabupaten Demak. untuk kontribusi, setiap peserta diwajibkan engiur sebesar seratus ribu rupiah. pendaftaran dapat dilakukan melalui ketua PGRI masing-masing kecamatan. Baca Selengkapnya....!

Selasa, 13 Juli 2010

DARI WORKSHOP KURIKULUM TK SE-KABUPATEN DEMAK

Hari Senin tanggal 12 sampai 13 juli 2010 penulis mengikuti workshop kurikulum TK angkatan ketiga yang diselenggarkan oleh IGTKI PGRI Kabupaten Demak. Workshop yang membahas tentang penyusunan Kurikulum TK tersebut mendatangkan narasumber yang berasal dari Dinas Propinsi Jawa Tengah yakni diantaranya Ibu Dra. Karyani, M.Pd, Ibu Suliyem, A.Ma selaku ketua IGTKI Jawa Tengah, Bapak Suyadi, S.Pd, M.Pd serta narasumber lokal yakni Ibu Ambar Rochwati, S.Pd. M.M, serta Ibu Nur Muflikhah, S.Pd, M.Pd. Acara dibuka oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Demak yang saat itu diwakili oleh Ibu Ketua GOPTKI Kab Demak yakni Ibu Tatik Purwonosasmito.
Acara workshop berlangsung selama dua hari. Dan karena banyaknya peserta, workshop dibagi menjadi 4 gelombang. Tiap gelombang menampung peserta sebanyak sekitar duaratusan. Workshop hari pertama diisi dengan regulasi Undang-Undang, Pembahasan sarana dan prasarana dan yang paling menarik yakni penyusunan Kurikulum KTSP. Untuk hari pertama membahas tentang dokumen 1 yang dibawakan dengan sangat apik oleh Ibu Dra. Karyani, Mp.d.
Ibu Karyani M.Pd ini berasal dari Sukoharjo. Beliau saat ini menjabat sebagai Pengawas TK/SD Kabupaten Sukoharjo. Seorang ibu yang selalu murah senyum dan sangat energik. Seorang guru berprestasi yang patut dijadikan panutan. Adapun prestasi yang pernah di raih oleh IBU Karyani adalah sebagai juara 1 Lomba Keberhasilan Guru Tingkat Nasional Tahun 2001, Juara 2 Guru Berprestasi tingkat nasional tahun 2007, Juara 1 Guru berprestasi tingkat Jawa Tengah tahun 2007, Guru Terpuji Jawa Tengah Tahun 2008, serta penerima anugrah Satya Lencana oleh Presiden RI Tahun 2008. Sebuah prestasi yang amat membanggakan dan patut diacungi jempol. Serta patut juga dijadikan sebagai motivator.
Sedangkan hari kedua workshop diisi dengan baik oleh Ibu Nur Muflikhah, Bapak Suyadi dan Ibu Suliyem. Ketiga-tiganya merupakan guru-guru yang berprestasi. Suasana benar-benar semarak dan menyenangkan karena dalam membawakan materi Ibu Suliyem selalu menampilkan joke-joke segar yang dapat menghilangkan rasa ngantuk. Kita semua menjadi paham bagaimana langkah-langkah dalam menyusun kurikulum KTSP menjadi kurikulum Taman Kanak-Kanak. Karena Ibu Suliyem ini membimbing kita dengan baik. Sungguh para pembicara yang hebat. Patut dijadikan panutan dan tauladan dalam dunia pendidikan kita. Serta penyemangat dalam meraih prestasi.
Banyak sekali yang penulis dapatkan dari workshop selama dua hari ini. Sayang penulis belum sempat menulisnya. Mungkin lain waktu. Majulah pendidikan Indonesia. Taman Kanak-Kanak Gembira! IGTKI hebat!!
Baca Selengkapnya....!

Minggu, 11 Juli 2010

PUISI TAUFIK ISMAIL UNTUK ARIEL PETER PAN

Heboh pemberitaan tentang ariel Peterpan menggugah budayawan Taufik Ismail untuk membuat sebuah puisi. Patut untuk kita renungi.
Gerakan Syahwat Merdeka (Atau tentang rasa malu yang redup tenggelam di tanah air kita)

Reformasi sebagai gelombang raksasa
Membawa perubahan politik dahsyat satu dasawarsa
Dan menumpang masuklah penghancur nilai-nilai luhur bangsa,
Penumpang destruktif pelaksana
Dengan ciri kerja gabungan utama:
Permisif: serba boleh
Adiktif: serba kecanduan
Brutalistik: serba kekerasan
Transgresif: serba melanggar aturan
Hedonistik: serba mau enak, foya-foya
Materialistik: serba benda, diukur
Dan mereka bekerja dengan leluasa, karena tidak ada rasa malu lagi dalam panca indera

Dengan mengusung nilai permisif, serba boleh begitu-begini
Hak orang lain diambil, tanpa rasa malu lagi
Populernya ini disebut korupsi
Dan menjadilah negeri ini menduduki papan atas di dunia koruptif kini
Karena rasa malu terkikis nyaris habis

Nilai permisif yang serba boleh itu menyebabkan hak penggunaan kelamin orang lain
Diambil dicuri tanpa rasa isi
Karena rasa malu sudah sangat erosi

Perilaku adiktif, serba kecanduan di negeri kita ini
Melingkupi alkohol, nikotin, narkotika dan pornografi
Dilakukan orang karena rasa malu yang makin kerdil mengecil

Tingkah laku brutalistik, serba kekerasan
Menyebabkan wajah Indonesia tak lagi ramah dan sopan

Sedikit-sedikit murka, kepalan teracung, kata-kata nista
Menggoyang pagar, merusak kantor, membakar kendara
Bringas, ganas, sampai membunuh sesama bangsa
Begitulah rasa malu sudah habis dan sirna

Kelakuan transgresif, serba melanggar peraturan
Mengakunya progresif, pelopor kemajuan
Tapi sejatinya transgresor, melangkahi merusak tatanan
Mendobrak tabu kepada yang muda diajarkan
Karena rasa malu sudah hancur berantakan

Perilaku hedonistik, serba mau enak dan foya-foya
Memperagakan kekayaan di lautan kemiskinan
Empati jadi direduksi luar biasa
Karena rasa malu sudah raib ke angkasa

Kelakuan materialistik, serba benda
Segala aspek kehidupan diukur dengan uang semata
Cengkeramannya makin terasa dalam perilaku hidup kita
Karena rasa malu akan kita cari kemana

Inilah adegan kehancuran budaya bangsa kita
Salah satu sebab utama, dari banyak faktor yang dapat dieja
Yang sepatutnya kita sebut sambil menangis

Di dalam praktik di masyarakat kita hari ini
Terutama berlangsung sejak Reformasi
Tak ada sosok dan bentuk organisasi resminya
Tapi jaringan kerjasamanya mendunia,
Kapital raksasa mendanainya,
Ideologi gabungan melandasinya
Dengan gagasan neo-liberalisme sebagai lokomotifnya
Dan banyak media massa jadi pengeras suaranya
Dan tak ada rasa malu dalam pelaksanaannya
Inilah Gerakan Syahwat Merdeka
Dan pornografi salah satu komponen pentingnya.

Source: http://www.tempointeraktif.com
Photo: Arsip Photo Pemenang PUSBUK 2009
Baca Selengkapnya....!

DARI PANTAI KE PANTAI

Hari Minggu libur terakhir sebelum besok mulai masuk sekolah, kami berkesempatan jalan-jalan ke pantai Morosari Sayung. Setelah sebelumnya kemarin secara tidak sengaja kami juga sempat mengunjungi Pantai Moro di daerah Bonang Demak. Pantai yang terletak kurang lebih 3 km dari jalan raya Sayung ini terlihat cukup ramai. Bau amis air tambak menyeruak begitu kami mendekati daerah pantai. Kendati begitu banyak muda-mudi berpasangan menghabiskan waktu di tepi pantai. Sambil menikmati deburan ombak dan kelepak burung camar yang sesekali melintas.
Saat itu cuaca agak panas kendati baru pukul sepuluh pagi. Padahal di sisi kiri dan kanan kami deretan hutan bakau rimbun sekali. Namun itu tak berpengaruh banyak terhadap panas matahari. Maklum sekarang sudah masuk bulan Juli.
Sayang sekali Pantai Morosari ini tak ada wahana bermain yang asyik, sehingga baru sebentar saja anak-anak sudah bosan. Pantai ini tidak berpasir sehingga mereka tidak bisa turun ke air. Wahana bermain yang ada hanyalah naik perahu ke tengah laut. Ada perahu naga, ada banana boat, ada speed boat, ada perahu layar dan ada juga kano. Wah, aku tidak berani kalau harus mengajak anak-anak ke tengah laut. Jadinya baru sebentar saja anak-anak sudah mengajak pulang.
Seperti tipikal pantai di daerah Demak pada umumnya, pantai Morosari ini banyak mengandung lumpur sehingga banyak ditumbuhi pohon bakau. Di kanan kiri muara sungai lebat ditumbuhi pohon bakau. Akar-akarnya tampak menyembul keluar dari dalam air.
Lain pantai Morosari, lain pula Pantai Moro Bonang. Di daerah sini tampak kental sekali kehidupan nelayan. Satu kilometer menjelang laut, aliran sungai tampak dipenuhi perahu-perahu nelayan yang sedang bersandar. Besar kecil, banyak sekali. Dan karena ini daerah perkampungan nelayan, bau amis ikan tercium di mana-mana. Sudah gitu cuacanya panas sekali. Hampir tak ada pepohonan tumbuh di kampung ini. Yang ada hanyalah jajaran pohon bakau. Itupun jauh di tengah muara. Tapi anak-anak senang melihat banyak sekali perahu nelayan. Juga tempat pelelangan ikan. Sayang saat itu tidak ada perahu yang berlabuh, sehingga keinginan kami untuk membeli ikan segarpun terpaksa urung. Juga keinginan untuk membeli kerang, tidak kesampaian.
Besok ke pantai mana lagi? Anak sulungku nyeletuk. Wah , maunya!!
Baca Selengkapnya....!

JENIS GURU

ADA 3 JENIS GURU, ANDA TERMASUK YANG MANA? oleh: Munif Chatib Dalam minggu ini penulis banyak menerima undangan berbicara dalam acara halal bihalal beberapa sekolah. Hampir kebanyakan yang hadir adalah semua pengurus yayasan, kepala sekolah dewan guru dan semua karyawan yang bekerja di sekolah tersebut. Seorang kawan yang kebetulan menjadi direktur di sebuah sekolah membisikkan sesuatu yang penting sebelum saya naik panggung.
“Pak Munif tolong beri motivasi dan semangat para guru ya agar mereka lebih baik lagi dalam bekerja”.

Memang sekolah sebagai institusi yang didalamnya wajib membutuhkan sentuhan manajemen sumber daya manusia, sebagai maqom manajemen yang tertinggi, guru adalah komponen yang maha penting.

Bahkan kualitas pendidikan bangsa ini banyak ditentukan oleh kualitas para gurunya. Guru adalah ‘bos in the class’. Guru adalah orang yang bertatap muka langsung dengan peserta didik. Artinya roda komunitas yang bernama sekolah sangat diwarnai oleh kinerja para gurunya.

Pentingnya peranan dan kualitas seorang guru berdampingan dengan banyaknya problematika yang dihadapi oleh para guru. Hal yang mendasar pada problem tersebut adalah ‘KEMAUAN’ untuk maju. Apabila kita percaya tidak ada siswa yang bodoh dengan multiple intelligences-nya masing-masing, maka kita juga harus percaya bahwa ‘tidak ada guru yang tidak becus mengajar’. Hanya saja kenyataan yang terjadi adalah keengganan guru untuk terus belajar dan bekerja dengan baik disebabkan oleh tidak adanya ‘KEMAUAN’ untuk belajar dan maju.

Saya sangat setuju dengan pernyataan seorang teman yang memimpin sebuah sekolah yang berkualitas. “Pak Munif tidak semua guru lho mau diberikan pelatihan. Jika seperti itu maka sebagus apapun materi dan kemasan dalam pelatihan itu, biasanya guru tidak akan berhasil mengambil manfaat dari pelatihan itu. Oleh sebab itu, saya merancang sebuah sesi pendaftaran kepada guru-guru saya yang ‘MAU’ ikut pelatihan dengan batasan waktu. Dari situ saja saya sudah tahu, mana guru yang ‘tertarik’ dan ‘tidak tertarik’.

Dua tahun yang lalu pemerintah memulai melaksanakan program sertifikasi guru. Program ini sebenarnya diawali dari sebuah hipotesa, bahwa guru yang professional dan berkualitas akan terwujud apabila kesejahteraannya mencukupi. Sebaliknya jangan harap seorang guru akan professional, jika kesejahteraannya tidak mencukupi untuk kehidupan sehari-hari.

Beberapa bulan yang lalu, ternyata hipotesa itu terjawab. Dari data statistik yang dianalisa oleh teman-teman asesor menyebutkan bahwa para guru penerima tunjangan profesi yang cukup besar, ternyata belum menunjukkan kemajuan kualitas dalam proses mengajarnya. Mereka tidak berubah, mengajar biasa-biasa saja. Meskipun mereka sudah menerima tunjangan profesi sebagaimana yang diharapkan pemerintah untuk menjadi guru yang professional dengan berbagai kriteria yang sudah ditentukan dalam proses sertifikasi guru.
Jadi menurut penulis ada hipotesa baru, yaitu ‘besarnya penghasilan guru belum tentu menjadi penyebab berkembangnya kualitas guru dalam bekerja’.
Dilihat dari faktor ‘KEMAUAN’ untuk maju, maka ada 3 jenis guru.

Pertama, ‘GURU ROBOT’, yaitu guru yang bekerja persis seperti robot. Mereka hanya masuk, mengajar, lalu pulang. Mereka yang peduli kepada beban materi yang harus disampaikan kepada siswa. Mereka tidak mempunyai kepedulian terhadap kesulitan siswa dalam menerima materi. Apalagi kepedulian terhadap masalah sesama guru dan sekolah pada umumnya. Mereka tidak peduli dan mirip robot yang selalu menjalankan perintah berdasarkan apa saja yang sudah di programkan. Guru jenis ini banyak sekali menggunakan ungkapan seperti ini.
“Wah …itu bukan masalahku…itu masalah kamu. Jadi selesaikan sendiri ….” Atau
“Maaf aku tidak dapat membantu … sebab hal ini bukan tugas saya…”.
Kedua, ‘GURU MATERIALIS’, yaitu guru yang selalu melakukan hitung-hitungan, mirip dengan aktivitas bisnis jual beli atau yang lainnya. Parahnya yang dijadikan patokannya adalah ‘HAK’ yang mereka terima. Barulah ‘KEWAJIBAN’ mereka akan dilaksanakan sebesar tergantung dari HAK yang mereka terima. Guru ini pada awalnya merasa professional, namun akhirnya akan terjebak dalam ‘KESOMBONGAN’ dalam bekerja. Sehingga tidak terlihat ‘benefiditasnya’ dalam bekerja. Ungkapan-ungkapan yang banyak kita dengan dari guru jenis ini antara lain:

“Cuma digaji sekian saja … kok mengharapkan saya total dalam mengajar… jangan harap ya …”.
“Percuma mau kreatif, orang penghasilan yang diberikan kepada saya hanya cukup untuk biaya transport…”.
“Kalau mengharapkan saya bekerja baik, ya turuti dong permintaan gaji saya sebesar …..”.
Dan seterusnya …

Ketiga, ‘GURUNYA MANUSIA’, yaitu guru yang mempunyai keikhlasan dalam hal mengajar dan belajar. Guru yang mempunyai keyakinan bahwa target pekerjaannya adalah membuat para siswanya berhasil memahami materi-materi yang diajarkan. Guru yang ikhlas untuk introspeksi apabila ada siswanya yang tidak bisa memahami materi ajar. Guru yang berusaha meluangkan waktu untuk belajar. Sebab mereka sadar, profesi guru adalah makhluk yang tidak boleh berhenti untuk belajar. Guru yang keinginannya kuat dan serius ketika mengikuti pelatihan dan mengembangan.

GURUNYA MANUSIA , juga manusia yang membutuhkan ‘penghasilan’ untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bedanya dengan GURU MATERIALIS, GURUNYA MANUSIA menempatkan penghasilan sebagai AKIBAT yang akan didapat dengan menjalankan kewajibannya. Yaitu Keikhlasan mengajar dan belajar.

Sudah banyak contoh yang mana rizki seorang guru tiba-tiba diguyur oleh Allah SWT dari pintu yang tidak terduga, atau dari akibat guru tersebut terus menerus belajar.
Ada teman guru yang mendapatkan kesempatan ‘belajar’ di luar negeri sebab mempunyai prestasi dalam membuat lessonplan. Ada teman guru mendapatkan rizki sebab dengan tekun menulis buku ajar untuk siswa di sekolah tempat dia bekerja. Ada teman guru yang menulis kisah-kisah yang unik yang dialami di kelas pada saat dia belajar. Ada teman guru yang sekarang menjadi ‘bintang’ banyak sekali dibutuhkan pemikiran-pemikirannya untuk banyak guru di Indonesia, dan lain-lain.

Walhasil, Allah tidak hanya Maha Mendengar saja. Tapi Ia juga Maha Melihat dan Maha Mengetahui apa yang dinginkan oleh hamba-Nya yang bertawakkal.

Sekarang … tundukkan wajah sejenak. Ambil nafas … lakukan instropeksi. Anda termasuk guru jenis yang mana?

Sumber http://munifchatib.wordpress.com/2009/10/05/ada-3-jenis-guru-anda-termasuk-yang-mana/
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 09 Juli 2010

JIKA

JIKA
Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan 
Jika anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menantang 
Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas  
Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya 
Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi pemalu 
Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah 
Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar 
Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya diri 
Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai 
Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi 
Jika anak diperlakukan dengan jujur, ia akan terbiasa melihat kebenaran 
Jika anak ditimang tanpa pilih kasih, ia akan terbiasa melihat keadilan 
Jika anak dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa berpendirian 
(Dorothy Law Nolte)
Baca Selengkapnya....!

ANAK

Anakmu bukan milikmu 
Mereka adalah putra-putri sang hidup, 
yang rindu akan dirinya sendiri 
Mereka lahir lewat engkau, 
tetapi bukan dari engkau 
Mereka ada padamu, 
tetapi bukan milikmu  

Berikan mereka kasih sayang, 
namun jangan berikan mereka pemikiranmu 
Karena pada mereka ada alam pikiran mereka sendiri 
Patut kau berikan rumah bagi raganya, 
namun tidak bagi jiwanya. 

Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan 
yang tiada dapat kau kunjungi, 
Sekalipun dalam mimpimu 

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka, 
namun tidak boleh membuat mereka menyerupai engkau 
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur 
ataupun tenggelam ke masa lampau 
Engkaulah busur tempat anakmu 
Anak panah hidup, melesat pergi 

(Kahlil Gibran)
Baca Selengkapnya....!

YUK, MENULIS!

Menulis, kegiatan itu sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi kita. Sejak kita duduk di bangku Sekolah Dasar kita telah diajarkan untuk menulis. Sampai sekarang saat kita telah menjadi guru, kegiatan tulis menulis telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaan kita sehari-hari.

Setiap harinya sebelum kita mulai mengajar, kita selalu di tuntut untuk membuat rencana pembelajaran yang akan kita sampaikan pada anak didik. Sedangkan pada saat pembelajaran berlangsung kita juga diharuskan mengamati perilaku anak didik yang nantinya akan di catat dalam anecdotal record, running record dan lain sebagainya. Apalagi untuk satuan pendidikan setingkat Taman Kanak-Kanak laporan tiap akhir semester yang akan disampaikan kepada wali murid dalam bentuk narasi. Jadi sebenarnya dunia tulis menulis itu sudah sangat akrab dengan para guru Taman Kanak-Kanak.


Akan tetapi hal yang berkaitan dengan menulis yang sesungguhnya seperti menulis artikel, menulis buku, menulis cerita, menulis karya tulis ataupun menulis yang berkaitan dengan kreativitas dan imajinasi , masih sangat jarang di temui di kalangan para guru. Khususnya para guru Taman Kanak-Kanak. Padahal sebagai guru banyak sekali hal yang dapat kita tuliskan. Kita bisa menulis tentang pengalaman kita saat mengajar anak-anak. Kita juga bisa menuliskan tentang system dan model pembelajaran yang tengah kita jalankan. Kita bisa menulis tentang suka duka menjadi guru Taman Kanak-Kanak. Atau kita juga bisa menulis cerita-cerita pendek untuk disampaikan kepada anak didik.

Dalam pembelajaran di Taman Kanak-Kanak setiap akhir jam pelajaran guru di tuntut untuk bercerita. Biasanya guru menyampaikan cerita berdasarkan buku cerita (story reading). Nah, cerita tersebut bisa juga kita karang sendiri. Disinilah kreativitas guru untuk menulis dapat dikembangkan. Tentunya kita akan merasa bangga dengan cerita karangan kita sendiri, bukan? Apalagi kalau anak didik menyukai cerita kita. Itu sudah merupakan kepuasan tersendiri.

Di media massa banyak kita jumpai tulisan yang mengupas tentang professi guru. Tulisan itu biasanya berupa kritikan ataupun saran terhadap para guru. Baik yang mencela ataupun bersifat membangun. Hanya sayangnya tulisan mengenai guru itu kebanyakan di tulis oleh penulis yang bukan guru. Tentu akan lebih bermakna lagi jika guru tidak hanya dijadikan sebagai obyek tulisan melainkan gurulah yang berlaku sebagai subyek tulisan. Dalam artian guru sendirilah yang seharusnya menulis seluk beluk tentang dunia guru. Tentunya tulisan yang berkaitan dengan guru jika di tulis oleh guru dapat menjadikan pembelajaran yang bermakna bagi seluruh masyarakat.

Manfaat Menulis bagi Guru
Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari kegiatan tulis menulis. Diantaranya, menulis dapat dijadikan sebagai media aktualisasi dan eksistensi diri. Dylan Thomas pernah berkata “Menulislah, karena hanya itu cara untuk membuat dunia tahu apa yang engkau pikirkan” (Tabrani Yunis).

Sedangkan bagi guru, menulis itu dapat mengembangkan profesionalitas, memajukan keilmuan, mendatangkan popularitas, kepercayaan diri, dan tentu saja menambah penghasilan.

Bagi guru yang suka menulis, utamanya menulis hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran akan membuat guru menjadi semakin professional dalam mengelola kelasnya. Karena guru yang suka menulis akan mencari ide-ide baru untuk membuat pembelajarannya semakin menarik dan tidak membosankan bagi murid-muridnya.

Guru yang suka menulis juga senantiasa akan selalu menambah ilmu. Guru yang mau menulis juga harus rajin membaca. Dengan rajin membaca wawasan guru akan terbuka semakin luas. Sehingga diharapkan guru dapat menularkan hal tersebut kepada anak didiknya.

Percaya atau tidak kalau menulis itu bisa mendatangkan popularitas. Coba tengok penulis-penulis terkenal macam Buya Hamka, N.H. Dini, Arswendo Atmowiloto, Habiburrahman ElShirazy, Asma Nadia,Dewi Lestari, semua terkenal karena mereka rajin menulis. Dan bagi orang yang sering menulis di media massa, biasanya juga di kenal banyak orang. Apalagi kalau tulisan itu sangat menarik dan mampu menginspirasi orang lain, sudah pasti sang penulis akan selalu melekat di hati penggemarnya. Dan kesempatan itu juga sangat terbuka untuk guru. Guru yang mau menulis dapat menjadi popular. Tengok saja Bapak Wijaya Kusumah, guru dari Sekolah Labschool yang menjuarai Lomba Blog. Beliau punya blog yang sangat bagus sehingga dikunjungi banyak orang. Nah guru-guru yang lain juga bisa seperti Omjay (Panggilan Bapak Wijaya Kusumah).

Seiring dengan popularitas sudah pasti menulis dapat mendatangkan penghasilan tambahan. Coba kalau tulisan kita di muat di media massa, sudah pasti penghasilan kita bertambah dari hasil tulisan kita. Bahkan mungkin hasil menulis dari media bisa lebih besar dari gaji yang kita terima tiap bulannya. Jadi tidak ada lagi cerita sedih guru dengan kesejahteraannya yang memprihatinkan. Itu kalau guru mau menulis.

Disamping imbalan honor yang menggiurkan menulis juga bisa membuat guru menjadi lebih percaya diri. Kalau tulisan kita bisa di muat di media masa tentu kita akan merasa senang dan amat bangga, bukan?

Sering kita mendengar guru-guru senior kepangkatannya terhenti di gol IV a. mereka susah untuk naik ke golongan IV b karena tidak bisa membuat karya tulis. Akibatnya banyak kebohongan yang terjadi. Bagi guru-guru yang sangat ingin naik pangkat, segala cara mereka tempuh. Ada yang meminta bantuan orang lain untuk membuatkan karya tulis. Ada yang melakukan pemalsuan karya tulis yang justru hal tersebut dapat merendahkan martabat dan kredibilitas guru itu sendiri. Padahal hal tersebut bisa kita atasi kalau kita mulai membudayakan menulis pada diri kita sendiri.

Rendahnya minat Guru Taman Kanak-Kanak dalam Menulis
Sudah bukan rahasia lagi kalau para guru itu belum terbiasa menulis. Utamanya guru Taman Kanak-Kanak. Indikatornya banyak sekali. Coba kita amati buku-buku yang tengah beredar, berapa banyak yang di tulis oleh para guru? Juga artikel di surat kabar, tidak banyak yang di tulis oleh guru. Juga buku-buku pedoman untuk sekolah Taman Kanak-Kanak, berapa yang di tulis oleh guru Taman Kanak-Kanak? Hampir tidak ada. Juga dari ajang forum ilmiah yang pernah penulis ikuti. Partisipasi guru Taman Kanak-Kanak untuk mengikuti lomba karya tulis seperti itu sangat rendah sekali. Pada tahun 2008 dari target 30 peserta yang di canangkan masuk final hanya 27 naskah yang masuk. Untuk tahun 2009 lebih parah lagi karena hanya ada 24 naskah yang masuk. Hal ini berbeda dengan para guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di mana naskah yang masuk mencapai jumlah ratusan.

Sedangkan dalam mengikuti kegiatan seminar yang bertema karya tulispun guru Taman Kanak-Kanak paling sedikit pesertanya. Entah itu disebabkan oleh kurangnya informasi atau memang kualitas Sumber Daya Manusia yang berada di jenjang Taman Kanak-Kanak itu masih sangat rendah. Dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pengembangan Pendidikan (BPPn) provinsi Jawa Tengah tahun 2009, hampir 70 % pendidik di Taman Kanak-Kanak hanya berijasah SLTA, 21 % berijasah D2 dan 8 % saja yang berpendidikan sarjana (Samsudi)

Rendahnya minat para guru Taman Kanak-Kanak untuk menulis lebih disebabkan oleh diri pribadi guru itu sendiri. Mungkin untuk pertama kali menulis guru-guru itu merasa malu, takut akan kritikan, merasa tidak berbakat, kurang percaya diri atau akhirnya bosan. Banyak guru yang merasa tidak mampu sebelum mencoba. Juga adanya paradigma kalau menulis itu sulit sehingga guru malas untuk mencoba, belum terbiasa menulis, ingin menulis tapi tidak tahu harus mulai dari mana, tidak ada waktu untuk menulis atau guru itu sendiri malas membaca sehingga tidak punya ide sama sekali mau menulis tentang apa.

Menurut Wijaya Kusumah (wijayalabs.blogdetik.com), menulis itu bukan bakat, tetapi kebiasaan yang terlatih. Karena menulis itu tidak perlu bakat. Cuma perlu kemauan untuk menulis dan kemauan untuk terus berlatih menulis. Menulis apa saja. Kemampuan menulis bukan lahir karena bakat. Tetapi sesuatu kemampuan yang diciptakan. Menurut Bambang Trim’s yang di kutip oleh Ajeng Kania (nuansaonline.net), tidak ada orang yang dilahirkan sebagai penulis. Yang benar ia tercipta sebagai penulis karena di beri peluang dan rangsangan untuk belajar, berlatih dan berkembang.

Sejatinya tidak ada penulis yang terlatih. Tetapi yang ada adalah penulis yang suka berlatih. Itu berarti siapapun yang punya keinginan dan kemauan yang kuat untuk berlatih menulis pasti akhirnya bisa menulis.

Untuk pertama kali belajar menulis, mungkin kita bisa berlatih dengan menulis buku harian. Dalam buku harian kita bisa menuliskan apapun yang kita inginkan. Tentang kejadian sehari-hari, tentang peristiwa di sekitar kita, tentang hal-hal yang tidak kita setujui bisa kita curahkan semua pada buku harian. Jangan takut salah. Toh hanya kita yang membaca tulisan kita. Juga jangan takut kalau bakalan tidak di muat. Pokoknya tulis saja.

Menulis pada dasarnya adalah mengolah ide ke dalam bentuk kata-kata yang bermakna untuk disampaikan kepada orang lain. Jadi kita berharap dengan menulis kita akan dapat membantu orang lain, menyemangati orang lain melalui tulisan-tulisan kita. Kita tentunya bangga bukan jika tulisan kita mampu membantu orang lain? Dan agar tulisan kita mampu menarik minat orang lain agar mau membaca tulisan kita, maka kita harus terus berlatih menulis. Berlatih menulis memang membutuhkan perjuangan. Yakni perjuangan untuk dapat diterima oleh pembaca(Wijaya Kusumah). Agar dapat menjadi penulis yang dapat diterima salah satu kiatnya adalah belajar dari penulis yang telah mahir(Ajeng Kania). Caranya cukup dengan membaca, menelaah dan mempelajari karya-karya mereka. Kalau memungkinkan kita bisa juga bertanya kepada mereka. Satu hal yang paling penting yang harus dilakukan oleh penulis adalah rajin-rajinlah membaca. Sebab untuk dapat menulis dengan baik diperlukan banyak membaca agar tulisan kita tidak kering.

Jika membaca saja malas, apakah mungkin seorang guru dapat menulis dengan baik? Mampukah menghasilkan tulisan, minimal artikel yang sesuai dengan bidang tugasnya jika guru itu malas membaca?

Bukan rahasia lagi kalau guru itu juga terkenal malas membaca dan belajar. Memang tidak semua guru begitu. Ada juga guru yang terus menerus membaca untuk menambah pengetahuannya. Mereka menghabiskan waktu untuk memuaskan dahaga mereka akan ilmu pengetahuan. Guru yang seperti itu tentu saja patut kita acungi jempol dan kita jadikan tauladan, terutama bagi murid dan teman sejawatnya.

Sekarang ini untuk mencari bacaan yang bermutu tidak perlu susah-susah beli buku. Kemajuan teknologi telah memungkinkan kita mengakses bacaan tanpa perlu mengeluarkan uang terlalu banyak. Cukup masuk ke internet, ketemu google (atau search engine yang lain)dan berpuas-puaslah mencari bacaan di sana. Niscaya wawasan kita sebagai penulis pemula akan semakin kaya.

Jika dengan membaca tulisan saja tidak cukup mampu bagi kita untuk menghasilkan ide maka cara lain harus di tempuh. Ingatan manusia itu sangat terbatas. Jadi kita memerlukan bantuan untuk menyegarkan kembali ingatan kita dengan apa yang pernah kita baca sebelumnya. Untuk mengatasi masalah ini, maka kliping adalah sangat cocok untuk menemani penulis pemula memperkaya ide dan gagasan dalam menulis. Carilah tulisan sebanyak-banyaknya lalu di buat kliping dan pelajari. Lalu mulailah berlatih menulis.

Tips Sederhana Penulisan Artikel Nonfiksi 
Bagi sebagian orang menulis artikel fiksi mungkin lebih sulit daripada menulis artikel nonfiksi. Karena saat menulis artikel fiksi kita harus berkutat dengan pengembangan karakter masing-masing tokohnya. Sedangkan untuk artikel nonfiksi kita hanya perlu mencari bahan atau data-datanya.

Di bawah ini tips sederhana penulisan artikel nonfiksi yang di kutip dari Jonru (BelajarMenulis.com). Jonru mengatakan untuk mulai menulis artikel nonfiksi kita perlu mengumpulkan bahan sebagai berikut:
1. Ide
2. Berpikir sistematis
3. Data
4. Fokus pada masalah
5. Satu ide = satu alinea
Jika kelima poin di atas sudah dimiliki, maka Jonru mengatakan insyaallah menulis artikel nonfiksi bisa menjadi pekerjaan yang sangat mudah. Marilah kita pelajari bersama tips-tips dari Jonru berikut ini.
1. Ide
Ide itu ada di mana-mana dan bisa datang kapan saja. Saat kita sedang sendiri, saat kita sedang dalam perjalanan ke tempat mengajar atau juga bisa datang saat kita sedang mengajar. Pokoknya bisa di mana saja. Begitu mendapat ide, jangan tunggu lama-lama. Segera tulis ide kita itu. Walaupun kita baru bisa menulis garis besarnya saja. Hal ini untuk menghindari kita kehilangan ide tersebut.
2. Berpikir Sistematis
Setelah idenya ketemu, saatnya kita berpikir sistematis. Menurut Jonru berpikir sistematis itu penting sekali. Kegagalan para penulis pemula adalah mereka belum terbiasa berpikir sistematis. Akibatnya mereka punya ide tapi bingung harus mulai dari mana menuliskan idenya, bagaimana mengembangkan idenya dan sebagainya. Karena itu jika ingin menjadi penulis artikel nonfiksi yang berhasil, cobalah untuk mulai berpikir secara sistematis. Begitu kita mendapat ide, kita analisis point per point, langkah demi langkah.
3. Data
Data berguna untuk melengkapi tulisan kita agar lebih kaya. Data bisa diperoleh dari hasil membaca buku perpustakaan,dari koran, dari internet, dari bertanya ke teman, ataupun dari seminar-seminar.
4. Fokus pada Masalah
Sudah sering terjadi kalau saat kita menulis masalah maka tulisan kita jadi melebar ke mana-mana. Kita sering kali berpikir apa yang kita tulis masih berkaitan dengan tema utama, tapi sebenarnya hal tersebut tidak perlu untuk di bahas. Kerangka karangan agaknya dapat membantu kita untuk selalu fokus pada masalah.
5. Satu Ide=Satu Alinea
Ini sebenarnya sudah kita ketahui dari saat kita belajar di SD. Tapi mungkin saja kita sudah lupa atau belum membiasakan diri. Buatlah satu kalimat pokok dan kalimat lain sebagai pendukung yang tidak melenceng jauh dari kalimat pokok.

Setelah mempelajari tip-tip tersebut maka menurut Jonru, yang di butuhkan selanjutnya adalah latihan dan terus berlatih agar menjadi penulis yang berhasil.

Setelah itu jangan takut untuk mulai mengirimkan tulisan kita. Bisa kita masukkan ke blog pribadi kita, atau kita kirimkan ke media. Bisa juga kita ikutkan lomba menulis seperti ini. Jangan takut salah, jangan takut di tolak. Pokoknya yang penting nulis dan kirim.

REFERENSI
http://BelajarMenulis.com http://nuansaonline.net/index.php?option=com_content&task=view&id=231&Itemid=39 Samsudi (2009) Materi Seminar Nasional “Membaca Kembali Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik” Badan Pengembangan Pendidikan (BPPn) Propinsi Jawa Tengah

http://wijayalabs.rezaervani.com/ ?p(2 of 4) 6/4/2009 8:32:05 AM Guru Menulis>>Arsip Blog>> BILA GURU MAU MENULIS. Tabrani Yunis http://wijayalabs.blogdetik.com/2009/01/30/tidak -gampang-jadi-penulis/#comment-419
Baca Selengkapnya....!