Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Jumat, 29 Oktober 2010

LPMP, I AM COMING

Alhamdulillah, setelah menunggu selama seminggu untuk Lomba Pembuatan Bahan Ajar Mandiri Berbantuan komputer dan setengah bulan lebih untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru tingkat Jawa Tengah, akhirnya hasil sementara diumumkan juga. Aku bisa tersenyum lega karena dua-duanya masuk final. Namaku tercantum sebagai peserta yang turut dipanggil untuk presentasi di LPMP Jateng. Senang, tentu saja. Aku bisa menambah ilmu dan tentu saja menambah teman. Disamping teman-teman lama yang juga sudah terdaftar. Namun itu berarti kerja keras menantiku. Aku harus belajar lebih baik lagi bukan?

Presentasi Lomba Pembuatan Bahan Ajar Berbantuan Komputer atau Multimedia Interaktif akan dilaksanakan tangaal 3 dan 4 November, sementara lomba KTI Inovatif pembelajaran tanggal 8 sampai 11 November. Wah, bakalan bolak-balik ke LPMP nih. Selain belajar aku juga mulai browsing sana-sini buat ngintip penjurian dari web teman-teman yang tahun lalu telah terlebih dulu ikut berpartisipasi. Maklumlah, untuk lomba Pembuatan Multimedia Interaktif, baru pertama kali ini ikut. Jadi masih awam banget. Jadi biarkanmengalir aja. Nyari pengalaman.

Dan ternyata nih dari seluruh peserta yang dipanggil ada teman lama juga waktu sama-sama menang di Pusbuk tahun 2009 lalu. Teman dari Demak juga, Bu Wahyuningsih Rahayu dari SDN 5 Batursari Mranggen Demak. Tentu saja aku tambah senang dong. Untuk peserta guru TK ternyata paling sedikit jumlahnya. Mungkin karena kurang sosialisasi, atau kurangnya ketertarikan pada dunia multimedia di kalangan guru TK. Maklum, pembelajaran di TK khan jarang bersentuhan dengan multimedia. Jadi perlu terobosan baru nih.

Mungkin karena kurangnya peserta dari guru TK, maka untuk jenjang TK disatukan dengan jenjang SD. Gak imbang dong. Harusnya bisa berdiri sendiri seperti satuan pendidikan yang lain. Walaupun dari segi kompetensi mungkin guru-guru TK juga tidak bisa disepelekan begitu saja. Hal ini karena juara 2 dan 3 untuk jenjang TK/SD tahun 2009 lalu diraih oleh guru TK. Yakni Enny Yulianti dan temannya yang sama-sama dari TK Nasima. Salut Dik Enny.

Tapi kalau aku bicara menang, wah masih jauh. Bisa dipanggil ikut presentasi saja aku sudah senang bukan main. Biar tambah ilmu. Semoga tidak ada halangan. So LPMP, I am coming.
Baca Selengkapnya....!

Kamis, 28 Oktober 2010

Daftar Peserta Lomba Multimedia Pembelajaran Interaktif, LPMP Jawa Tengah 2010

Sampai dengan tanggal terahir pengiriman Cap pos tanggal 23 Oktober 2010 Panitia Lomba Multimedia Pembelajaran Interaktif telah menerima CD Pembelajaran Interaktif lebih dari kuota yang ada, sehingga Panitia melakukan penyaringan awal. setelah melalui penilain dari dewan juri maka daftar peserta Lomba Kami umumkan sebgai berikut. 
Tingkat TK – SD/MI Sederajat Download Via Jalur JardiknasVia Ziddu 
Tingkat SMP Sederajat Download Via Jalur JardiknasVia Ziddu 
Tingkat SMA/SMK dan Sederajat Download Via Jalur JardiknasVia Ziddu Surat 
Undangan Bisa Download Via Jalur JardiknasVia Ziddu

Panitia Lomba LPMP Jawa Tengah 2010
Nb. Surat Panggilan Akan di kirim segera ke alamat pos masing-masing

Untuk Daftar Peserta Tingkat TK – SD/MI Sederajat

1 Ratna Umi SD N Polodoro Batang
2 Wawan Romansah SD Islam Diponegoro Surakarta
3 Samsin SD N 3 Gemuruh Banjarnegara
4 Sadino, S.Pd SD N Tepisari 02 Sukoharjo
5 Dyah Nurnaini, S.Pd TK AL Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto
6 Achmad Fi Subwa S SD Bleboh 2 Blora
7 Indyah Marnani, S.Pd SD N Cemani 06 Sukoharjo
8 Kristanto SD N Sanggung 01 Sukoharjo
9 Muhtar, A.Ma SD N Glontor Kebumen
10 Hari Susilo, A.Ma. Pd SD N Madegondo 03 Sukoharjo
11 Endang Sri Mulyani SD N 01 Jatipuro Karanganyar
12 Shinta Kanti N TK AL Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto
13 Widi Astiyono SD N 2 Plososari Kendal
14 Yassir Rozaqi SD N 02 Silirejo Pekalongan
15 Rusmadi SD N 1 Genting Boyolali
16 Amin Wibowo, S.Pd SD Negeri Tlogosari Wetan 01 Semarang
17 Almaskur,S.Pd SD Negeri Wringinharjo 02 Cilacap
18 Sukanto,S.Pd SD Sendangwungu 2 Blora
19 Bambang Haris Sugiatno SD N Mojosongo II Surakarta
20 Kastowo, S.Pd.SD SD Negeri Terteg Pati
21 Arif Budiman SD Muhammadiyah 1 Kudus
22 Didik Apriyadi, S.Pd SD N Jatisari Sluke Rembang
23 Moch. Cholil, S.Sos.I SD Islam Integral Luqman Al Hakim Grobogan
24 Yudhi Purwa Handoko, S.Pd SD Islam Integral Luqman Al Hakim Grobogan
25 Argo Suseno SD Al-Irsyad Al Islamiyam 01 Purwokerto
26 Suryanto, S.Pd SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Sukoharjo
27 Heling Suhano, S.Pd SDN Gununggiana Banjarnegara
28 Wahyuningsih, S.Pd SDN Batursari 5 Mranggen Demak
29 Suyatno, S.Pd SD N 2 Kebokura Banyumas
30 Hardiyanto, S.Pd SD N 2 Ngaru-aru Bayolali
31 Anis Fidiyaningrum SD Nasima Semarang
32 Muslikhin KB-TK Islam Al-Azhar 14 Semarang
33 Suhardi, S.Pd SD Islam Al-Azhar 14 Semarang
34 Mardi, S.Pd TK Pertiwi Jatirejo Blora
35 Joko Supriyanto, S.Sn TPP Al Firdaus Surakarta
36 Sri Wahyuti TK Larasati Demak
37 Supartono SD N 01 Kaling Karanganyar
38 Rochmat Widodo SD N 1 Sruweng Kebumen
39 Ahmad Nur Ubaidillah MI Sudirman Pekalongan
40 M. Ahsin Sidiq SD N Kandang Panjang 08 Pekalongan
41 Eko Jatmiko, A.Ma SDN Karangtengah 02 Cilacap
42 Agus Widodo SD Muhammadiyah 1 Kandang Pekalongan
43 Sunaryo, A.Ma SD N 4 Bancarkembar Purwokerto
44 Agung Tri Jatmiko, S.Pd.SD SD N 4 Ngaliyan Wonosobo

  Baca Selengkapnya....!

Rabu, 27 Oktober 2010

Informasi Hasil Seleksi Tahap I Lomba Karya Ilmiah Inovasi Pembelajaran Guru TK Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Berdasarkan Seleksi Tahap I yang dilaksanakan pada tanggal 11 s.d 23 Oktober 2010, Dewan Juri telah menetapkan 30 (Tiga Puluh) Nominasi Guru TK, 30 (Tiga Puluh) Nominasi Guru SD, dan 30 (Tiga Puluh) Nominasi Guru SMP yang dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi tahap II Lomba Karya Ilmiah Inovasi Pembelajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010. Kepada para Guru yang dinyatakan lolos, diundang untuk dapat hadir pada kegiatan seleksi tahap II, dengan ketentuan :
  1. Seleksi tahap II berupa presentasi dan wawancara untuk menentukan Juara I, II dan III pada masing-masing lomba. 
  2. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 11 November 2010, bertempat di LPMP Jawa tengah, dengan ketentuan 
  • A. Pendaftaran ulang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 8 November 2010, mulai pukul 11.00 - 13.00 WIB. 
  • B. Acara dimaksud dibuka pada hari senin tanggal 8 November 2010, mulai pukul 15.00 WIB. 
  • C. Persyaratan yang dibawa: 
  • a) Arsip Naskah Karya ilmiah 
  • b) Bahan Paparan dalam bentuk powerpoint 
  • c) Laptop 
  • d) Surat Tugas dari Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota 
  • e) Pas Photo berwarna ukuran 3 X 4 cm Sebanyak 3 lembar 
  • f) Materi/bahan pendukung lain yang diperlukan untuk paparan 
  • g) Perlengkapan pribadi lainnya yang diperlukan. 
Untuk mengetahui hasil seleksi Tahap I silahkan klik link berikut ini :
http://www.pdkjateng.go.id/downloads/file_berita/pptk/261010/HASIL PENILAIAN TAHAP TK.pdf


Untuk sumber informasi :
http://www.pdkjateng.go.id/index.php/sekbid/pptk/224-informasi-hasil-seleksi-tahap-i-lomba-karya-ilmiah-inovasi-pembelajaran-guru-tk-sd-dan-smp-tingkat-provinsi-jawa-tengah

HASIL PENILAIAN TAHAP I LOMBA KARYA ILMIAH INOVATIF PEMBELAJARAN GURU TK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2010 

1 MONIKA MARDIANA TK Kanisius Pati
2 TITIEK BUDI LESTARI, A.Ma Pd, SE TK Widya Putra DWP UNS Karanganyar
3 RULLY IRAWATI, A.MaPd TK Widyaputra DW Pers UNS Karanganyar
4 SEPTRIWI ANTASARI, S.Pd Playgroup Kindergarten Islam Bilingual Cilcap
5 NURCHASANAH, S.Pd TK Purwosari Kec.Sayung Demak
6 SRI RAHAYU NINGASTUTI TK Aisyiyah Ngrawoh Karanganyar
7 HERADINI FAIZAH, S.Psi TK Islam Al Furqon Rembang
8 WULANSARI NURUL AMANAH, SS TK aisyiyah Ceporan Karanganyar
9 RETNO WIDIANINGSIH, S.Psi TK Atraktif Widya Putra DWP UNS Karanganyar
10 SUSRIYAH, S.Pd TK Putra Kartini Girigondo Purworejo
11 SRI WAHYUTI, A.Ma.Pd.tk TK Larasati Bandungrejo
12 RIAWINANTI, M.Pd TK IslamKanita Tiara
13 ISMI AMBAR PRAMUKATI, A.Ma TK PAKKIS SUGIHWARAS PEMALANG
14 ENDANG SUPARTINI, A.Ma TK Pertiwi Kutuk
15 SRI ATI, S.Pd TK Karang Taruna Sonorejo Sukoharjo
16 MUMUN KHOLIDAH HANUM, S.Pd TK Islam Al Azhar 14 Semarang
17 PARTI, S.Pd TK Bangunsari Banggi Kaliori Rembang
18 Z.SITI REJEKI, S.Pd TK Pertiwi 1 Mojosongo Boyolali
19 SITI ZULAIKAH TK Aisyiyah Klaten
20 ATIEK SULISTYOWATI, A.Ma TK Negeri Cempaka Jaya Pekalongan
21 PUDJI SOELASTRI, S.Pd TK Aisyiyah Sidobowo Banyumas
22 ELI MASLIKHAH, S.Pdi RA Baiturahmah Sukoharjo
23 WIJI HASTUTI, S.Pd TK Negeri Pembina Sukoharjo
24 SUPONO, S.Pd TK Negeri Pembina Klaten
25 FUTICHA TURISQOH TKIT Miftahul Ulum Gumayun
26 SITI ZAEROTUN TK Islam Terpadu Mutiara Insani Klaten
27 SUGIYARTI, A.MaPd.TK TK Bakalan Kec. Polokarto Sukoharjo
28 ANISAH YUNIARTI, SH TK AL AZHAR 16 Play Group 2 Kindergarten Islamic Bilingual School cilacap
29 H. KOMIDAH, A.Ma.Pd.TK TKIT Insan Kamil
30 HARNITI, S.Pd TK Aisyiyah VIII Bancar Banyumas Semarang, Oktober 2010 



a.n. KEPALA DINAS PENDIDIKAN 
PROVINSI JAWA TENGAH 
Kepala Bidang PPTK 
TTD 
Dra. AUFRIDA KRISWATI 
Pembina Tingkat I 
19580521 198403 2 002
Baca Selengkapnya....!

Senin, 25 Oktober 2010

MAWAR, SANG PENEBAR PESONA


Tiap kali melewati gerumbulan pohon mawar saat berangkat dan pulang kerja, hati serasa sedikit gelo dengan kamatian pohon mawarku. Dari sekian banyak bunga, aku memang paling menyukai mawar. Terutama mawar kampung yang berwarna merah dan berbau wangi. Aku ingat tatkala kecil dulu suka meminta kembang mawar dari tetangga untuk kutaruh dalam vas bunga dan kuletakkan dimeja belajarku. Bagiku mawar benar-benar seperti sang penebar pesona.

Dan akupun jadi teringat dengan mitologi seputar mawar yang pernah kubaca saat masa-masa kecilku dulu. Kono dalam legenda bangsa Yunani terkisah seorang dewi cinta lambang kecantikan abadi. Venus namanya. Saking cantiknya dia, hingga para dewa-dewapun berebut cintanya. Semua berusaha menarik perhatian sang Venus, dan berharap dapat menyunting dewi paling populer dikahyangan Yunani itu.



Konon menurut kisah mitologi kacantikan Venus tiada bandingannya. Sehingga tak heran kalau segala gerak-gerik Venus-pun tak luput dari para paparazi dan pemburu berita di kahyangan. Semua yang dialami Venus selalu menjadi headline di kroan-koran mayapada sana. Begitu juga saat tidak sengaja sang dewi terluka, entah karena apa. Yang jelas luka sang bidadari sempat mengeluarkan darah. Parah sih tidak. Tapi dari dua tetes darah sang jelita, ternyata menimbulkan kehebohan yang luarbiasa. Kahyangan geger, bumi berguncang dan mayapada pun bergetar. Maklum, yang terluka orang paling top dan paling cantik. Namun yang membuat geger bukan karena baru sekali itu Venus mengalami luka. Tapi akiibat dari luka itu yang membuat kahyangan bergoyang.


Darah yang menetes dari luka sang Venus itupun jatuhlah ke bumi dan meresap ke dalam tanah. Sungguh ajaib, dari dalam tanah tempat jatuhnya tetesan darah Venus, muncul perlahan-lahan tumbuhan jenis baru yang belum pernah ada sebelumnya. Batangnya kecil bulat berduri dan mempunyai banyak cabang. Tak lama tumbuhan jelmaan darah Venuspun mengeluarkan bunga. Warnanya merah, semerah darah Venus yang jelita. Dan yang paling istimewa dari bunga itu, baunya sangat wangi. Sewangi tubuh Venus yang menjadi buah bibir para sastrawan mayapada. Barangakli karena tanaman itu berasal dari tubuh Venus yang jelita, maka sangat wajar jika bukan hanya bunga dari tanamn itu saja yang wangi, namun juga batang, daun dan juga akarnya menimbulkan bau wangi. Inilah keistimewaan tanaman jelmaan darah Venus sang jelita. Tanaman itu kita kenal dengan nama mawar. Atau nama latinnya Rosa gallica Aurelianensis. New York memilihnya sebagai lambang negara.

Sang Ratu


Karena jelmaan dewi kecantikan sepanjang masa, tak heran bila semua orang mengaguminya. Kekaguman yang tak pernah luntur semenjak ribuan tahun yang lalu hingga saat ini. Bahkan pada masa kejayaan kerajaan Romawi sekitar duaribu tahun yang lalu, bangsa itu sangat mengagumi mawar dengan kefanatikan yang tinggi. Mereka membuatnya menjadi pengharum ruangan, minyakl wangi sabun mandi, dan juga ramuan obat-obatan. Tak heran kalau sebagian orang menganggapnya ratu segala bunga. Karena dia memang benar-benar sang ratu dengan keharuman yang sangat fancy dan penampilan yang menawan. Satu-satunya saingan sang ratu hanyalah seorang ratu dari belahan bumi lain, yakni melati. hanya melati-lah saingan sang ratu. Tapi banyak orang bilang keharuman mawar lebih feminin daripada melati.

Hanya sayangnya nih di tempatku mencari mawar kampung yang wangi itu susah sekali. Sudah beberapa penjual bunga disambangi, tapi tak seorangpun memiliki si mawar wangi. Yang ada cuma jenis hibrida yang tidak begitu wangi.


Bicara tentang mawar paling wangi maka pilihan akan jatuh pada si Rosa Damescena, alias mawar damask yang terdapat di Bulgaria sana. Namun , walaupun dia dikenal sebagai Otto Bulgaria alias mawar Attar, sebenarnya ia bukan berasal dari negara Balkan itu. Ia datang dari Turki dan memasuki lereng-lereng sebelah selatan pegunungan Balkan ketika dunia di landa demam minyak mawar pada abad 17. Dan setelah itu dia berhasil mengangkat nama Bulgaria sebagai produsen minyak mawar yang memonopoli pasaran dunia kala itu.

Tapi kalau bertanya tentang jenis mawar dengan batang paling wangi maka pilihan akan jatuh pada si Rosa Primula. Begitu wanginya batang mawar jenis ini, hingga orang sering memotongnya pendek-pendek dan membentuknya menjadi rosario unik. Namun apapun jenisnya, mawar tetaplah menjadi pujaan berjuta insan yang turun temurun sepanjang jaman. Karena yang memarik dari si mawar ini ternyata bukan hanya keindahan dan aromanya, tetapi juga pengaruhnya. Sejak berabad-abad lampau bunga ini sering dijadikan sebagai lambang percintaan dan sumber ilham para pujangga yang memuja keindahan.


Pada jaman Ratu Victoria, bangsa Inggris bagai mabuk mawar. Mereka menggunakan mawar sebagai lambang dalam berbagai persoalan cinta. Misalnya seorang pris yang jatuh cinta pada abad itu, akan mempersembahkan mawar merah sebagai pengganti ucapan I love you. Dan bila sigadis membalas cintanya dia akan mengirimkan mawar merah pula. Namun jika si gadis merasa belum waktunya menentukan pilihan ia akan mengirimkan setangkai mawar kuning pada sang pemuda. Atau ia akan membalas dengan setangkai mawar putih yang berarti ia merasa masih terlalu muda untuk bercinta. Tapi yang lebih gawat lagi, bila si gadis mengirimkan setangkai mawar tanpa bunga maka itu berati sudah tidak ada harapan lagi bagi si pemuda.

Lambang seperti itu juga berlaku pada masyarakat kita. Hanya sayangnya bukan sebagai lambang percintaan. Namun bangsa kita menggunakannya sebagai buah tangan untuk mengunjungi kuburan. Begitulah agaknya selera bangsa timur dan juga bangsa Indian terhadap mawar, yang berbeda dengan selera Napoleon Bonaparte misalnya, yang dapat kita lihat pada lukisan karya Jean Louis Vegier. Ketika itu ia mempersembahkan sekuntum mawar merah di sebuah taman kepada kekasih hatinya Anne Karenina. Orang Indian dan nenk moyang kita bangsa Timur lebih banyak menggunakan mawar sebagai bahan ramuan obat-obatan. Bangsanya Winnetou, ketua suku indian paling mashur di dunia dari suku bangsa Apache menjadikan pucuk mawar liar sebagai ramuan yang mereka rebus dan minum seperti kita minum the. Konon ramuan itu manjur untuk mengobati penaykit gonorhoe alias kencing nanah yang memang banyak berjangkit di sana.



Begitu juga dalam daftar farmakologi timur kuno seperti India, mawar menempati urutan yang mengesankan sebagai ramuan obat-obatan yang utama. Mawar manjur mengobati gangguan pencernaan, sakit kepala, dan penenang saraf.manjur pula melancarkan sirkulasi darah, menyehatkan pembuluh darah kapiler, dan membebaskan jantung dari kemacetan. Subhanallah.

Selain itu mawar dengan aromanya yang wangi mampu membuat banyak pria mabuk kepayang, disamping dapat digunakan sebagai penghalus kulit, dan aroma beerapa jenis makanan dan minuman. Mawar benar-benar sang penebar pesona.
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 22 Oktober 2010

ALHAMDULILLAH, CD INTERAKTIF TELAH SELESAI

Setelah ngebut tiap hari selama kurang lebih seminggu akhirnya selesai sudah CD interaktifku. Dan alhamdulillah sudah dikirimkan. Semoga bisa cepat sampai. Tinggal berdoa mudah-mudahan bisa dipanggil untuk presentasi. Buat nyari pengalaman dan tentu saja nambah teman.

Walaupun masih amatiran sekali dalam pembuatan bahan ajar berbantuan komputer, setidaknya aku telah berusaha. Kalau tidak mau berusaha, kapan akan bisa ya. Thank’s banget buat suamiku yang pada tahun-tahun kemarin telah dengan sabar membimbing dan mengajari aku saat aku kepingin mengikuti lomba ini.  Kapan-kapan jadi pingin bikin lagi. Karena ternyata asyik juga bereksperimen membuat media pembelajaran.

Sayangnya nih mau diaplikasikan ke anak didik kok fasilitasnya gak ada. Mungkin anak-anak akan senang sekali-kali belajar dengan media interaktif. Seperti dulu pernah aku coba ketika membuat PTK dengan CD interaktif. Berbekal laptop pinjaman jadi juga pembelajaran interaktif terlaksana. Bedanya dulu media interaktifnya beli jadi. Mungkin kapan-kapan…dicobakan ke anak dengan media interaktif bikinan sendiri. Semoga.
Baca Selengkapnya....!

Minggu, 17 Oktober 2010

NGEBUT MEMBUAT CD INTERAKTIF

Hari minggu ini semua rencana keluar terpaksa harus dipending. Ada hal sangat penting yang harus aku lakukan. Ngebut membuat CD interaktif pembelajaran. Gimana nggak? Aku ketinggalan informasi sangat jauh. Bayangkan saja. Baru kemarin itu aku dapat berita lomba CD interaktif pembelajaran yang diselenggarakan oleh LPMP Jawa Tengah. Sebelumnya tidak pernah membuka situsnya LPMP. Karena kupikir lomba belum lagi diumumkan. Soalnya tahun lalu lomba diselenggarakan bulan Desember. Jadi aku masih santaiii dulu, ah…. Eh ternyata….oh ternyata.

Akhirnya hari minggu ini tancap gas membuat CD interaktif. Untung sebelumnya sudah bergerilya mengumpulkan gambar-gambar animasi. Jadi lumayan punya cicilan. Tinggal ngerancang pembelajarannya. Dan hari ini sudah kelar menata gambar. Semoga bisa selesai tepat waktu.

Habis tahun lalu sudah kepingin ikut, tapi karena belum siap (sibuk di lomba penulisan naskah pusbuk) jadinya harus dipending. Dan tahun ini memang sudah direncanakan mau ikut, tapi CD belum lagi dibikin. Sok sibuk bikin PTK untuk ikut lomba Karya Tulis Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru yang diadakan Diknas Jawa Tengah. Semoga ikut masuk final, amin. Jadinya aku agak kaget juga waktu surfing ke situsnya LPMP Jateng. Walaupun waktunya mepet banget aku berusaha membuatnya. Semoga bisa selesai sebelum deadline.

Ternyata manajemen waktu itu sangat amat penting sekali. Sudah tahu tapi kok ya susah ngaturnya, ya. Apalagi kalau sudah buka facebook, bisa berpaling dari rencana semula. Yah, namanya juga amatiran. Beruntung nih kenal ama Dik Eny Yulianti yang juara dua kategori TK/SD tahun kemarin. Trim banyak-banyak sudah mau berbaik hati menjawab semua pertanyaan saya. Wah salut lho sama Dik Eny. Orangnya kreatif. Dan terima kasih buat Pak Mursid yang telah berbaik hati berbagi tip pembuatan CD interaktif yang baik. Semoga tak keberatan tipnya di copas.

Tip Pak Mursid : Ayo Bapak/Ibu guru di Jawa Tengah, siapkan diri anda untuk mengikuti ajang bergengsi di bidang pengembangan multimedia pembelajaran ini untuk menguji nyali. Dijamin anda akan memperoleh pengalaman sangat berharga karena anda akan dapat berjumpa dan beramah-tamah dengan guru-guru kreatif yang tidak pelit berbagi ilmu dan karya di sana.

Sekedar mengingatkan, jika anda ingin memperoleh kesempatan dipanggil panitia lomba untuk mempresentasikan karya media anda, perhatikan hal-hal berikut ini:
• Pastikan karya anda bukan merupakan plagiat/tiruan/jiplakan dari media-media yang pernah ada. (Media harus orisinil buatan sendiri)
• Menu wajib yang tidak boleh ditinggalkan meliputi: Sasaran, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Simulasi/Latihan, Uji Kompetensi/Tes, Daftar Istilah, Daftar Referensi, dan jangan lupa sertai dengan Trouble Shooter (Help).
• Gunakan navigasi yang lazim dan konsisten.
• Sertai dengan dokumentasi yang lengkap (Petunjuk instalasi, petunjuk pengoperasian, petunjuk jika terjadi masalah/trouble shooting).
• Hati-hati dalam penganimasian. Jangan sampai adanya animasi justru malah mengaburkan materi inti.
Terima Kasih semuanya. Semoga bermanfaat. Selamat Malam.
Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 16 Oktober 2010

Info Terbaru Lomba CD Interaktif 2010

LOMBA GURU BERPRESTASI DI BIDANG PEMBELAJARAN MANDIRI BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA JENJANG TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, DAN SMK/MAK TAHUN 2010

Rasional

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuat alat yang berfungsi menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.

Bentuk-bentuk stimuIus bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realita gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Kelima bentuk stimulus ini akan membantu pembelajar mempelajari bahasa asing. Namun demikian tidaklah mudah mendapatkan kelima bentuk itu dalam satu waktu atau tempat.

Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus di atas sehingga pembelajaran bahasa asing akan lebih optimal. Namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang dibayangkan. Pengajar adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merealisasikan kelima bentuk stimulus tersebut dalam bentuk pembelajaran. Namun kebanyakan pengajar tidak mempunyai kemampuan untuk menghadirkan kelima stimulus itu dengan program komputer sedangkan pemrogram komputer tidak menguasai metode pembelajaran.

Jalan keluarnya adalah merealisasikan stimulus-stimulus itu dalam program komputer dengan menggunakan piranti lunak yang mudah dipelajari sehingga dengan demikian para pengajar akan dengan mudah merealisasikan ide-ide pengajarannya.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajaran. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu, media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.

Multimedia pembelajaran mandiri bagi siswa adalah bahan belajar multimedia yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam proses pembelajaran mandiri yang berisi satu topik sajian yang utuh dari standar kompetensi dan kompetensi dasar tertentu yang dikembangkan dengan menggunakan berbagai software aplikasi (contoh: Powerpoint, Flash, Authoware, Frontpage, Photoshop, Foxpro, dll) dan atau bahasa pemrograman (contoh: Visual Basic, Clipper, dll) dan kesemuanya dikompilasi dalam satu paket aplikasi.

Persyaratan Karya

·Mencantumkan kurikulum yang digunakan, sasaran kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta petunjuk penggunaan program.
·Materi lomba merupakan satu indikator atau lebih dari standar kompetensi dan atau kompetensi dasar mata pelajaran TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.
·Disajikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia, kecuali mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa.
·Hasil karya dilengkapi dengan petunjuk penggunaan program dalam bentuk 2 sajian, yaitu print out petunjuk pengunaan dan CD (3 keping CD copy).
·Karya original dalam ide dan kreasi yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermeterai.
·Bila dalam pembuatan media, peserta perlu mencuplik karya orang lain sebagai referensi/ bahan pelengkap sajian, maka peserta harus mencantumkan sumber cuplikan tersebut.
·Setiap bahan ajar yang diikutsertakan dalam lomba bila memenuhi persyaratan akan mendapatkan panggilan untuk presentasi dan menjadi hak milik LPMP Jawa Tengah.
·Karya yang dibuat sesuai dengan mapel yang diajarkan dan jenjang sekolah dibuktikan dengan surat pernyataan mengajar dari sekolah berdasarkan mapel dan jenjang mengajar.

Desain CD Interaktif

·Judul

·Tujuan Pembelajaran

·Apersepsi

·Uraian yang komunikatif

·Contoh, analogi atau ilustrasi, serta simulasi yang relevan dan kontekstual

·Latihan, tes, dan umpan balik korektif secara kreatif.

·Relevansi dan konsistensi antara latihan/tes dan materi dengan tujuan pembelajaran

·Interaktivitas

·Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan multimedia pembelajaran

·Mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya.

·Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan.

Pendaftaran
·Mengisi formulir yang sudah disiapkan di Seksi Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) LPMP Jawa Tengah atau melalui website: www.lpmpjateng.go.id
·Persyaratan karya disertakan dalam amplop ukuran folio, ditujukan kepada PANITIA LOMBA GURU BERPRESTASI DI BIDANG PEMBELAJARAN MANDIRI BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA JENJANG TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK (RUANG INFORMASI TEKNOLOGI ) LPMP JAWA TENGAH.
·Formulir pendaftaran dan persyaratan lomba diantar langsung atau dikirim melalui pos ke panitia lomba paling akhir 23 Oktober 2010 (Cap Pos)
·Pendaftaran tidak dipungut biaya.

Kegiatan Lomba
175 peserta yang lolos seleksi administrasi dan persyaratan lomba akan dipanggil ke LPMP Jawa Tengah untuk mempresentasikan bahan ajarnya pada tanggal 03 s/d 04 November 2010.

·Bila perlu menggunakan software khusus diperbolehkan membawa sendiri.
·Kegiatan lomba menggunakan sistem gugur atau babak penyisihan
Biaya akomodasi dan konsumsi selama di LPMP Jawa Tengah ditanggung oleh panitia.
·Ketentuan dan keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
( bagi peserta yang sudah mengirimkan hasil karya diberikan kesempatan untuk memperbaiki hasil karyanya sesuai batas waktu tersebut diatas )

Peserta
·Guru JENJANG TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK dan sederajat se Jawa Tengah
·Lomba bersifat perorangan.

HADIAH LOMBA
JENJANG:
1. TK/RA/SD/MI :
Juara I :NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara II :NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara III :NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN

2. SMP/MTS : Juara I :NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara II :NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara III :NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN

2. SMA/MA/SMK/MAK :
Juara I :NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara II :NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN
Juara III :NETBOOK, PIALA, SERTIFIKAT + UANG PEMBINAAN


Sekretariat Lomba

RUANG INFORMASI TEKNOLOGI (IT)
LPMP JAWA TENGAH
Jl. Kyai Mojo Srondol Kulon Semarang 50263
Telp. (024) 7474192 Fax. (024) 7479261

Email: lpmp-jateng@lpmpjateng.go.id

Contact Person
1.Mulyanto : 081 225 12 002
2.Putut J. Wibowo : 085 626 677 15
3.Abi : 081 6666 776
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 15 Oktober 2010

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat (I.G.A.K Wardhani, 2008)

Prinsip PTK:
1. Tidak mengganggu komitmen guru sebagai pengajar.
2. Pengumpulan data tidak menuntut waktu.
3. Metodologi yang digunakan taat azas PTK.
4. Masalahnya muncul dari pengajar dan merupakan maslah yang paling merisaukan.
5. Konsisten dan peduli terhadap prosedur dengan tugas.
6. Tidak mengenal kelompok eksperimen dan kontrol.

Hal yang perlu dipahami dalam PTK.
a. PTK untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
b. PTK adalah partisipatori.
c. PTK melalui self-Reflectif Spiral.
d. PTK adalah kolaboratif.
e. PTK proses belajar sistematik.
f. PTK memerlukan bangunan teori tentang praktek pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Fokus PTK adalah berfokus pada PBM di kelasnya (Hal-hal yang terkait dengan PBM di kelasnya dalam upaya peningkatan proses dan hasil belajar)

Karakteristik PTK:
-Permasalahan praktis di kelas.
-Ada kolaborasi sesama peneliti.
-Ada upaya perbaikan/peningkatan pembelajaran.
-Efektivitas metode/teknik/proses yang digunakan.
-Tidak untuk digeneralisasikan.
-Tidak memerlukan populasi dan sampel.

Langkah-langkah PTK:
1. Identifikasi dan analisis masalah. (Apa, mengapa, dan bagaimana?)
2. Merumuskan masalah. (Hubungan variabelnya jelas dan dapat diuji).
3. Merumuskan tindakan. (Alternatif pemecahan masalah, dan cara pengujiannya)
4. Melaksanakan tindakan. (Rencana pembelajaran termasuk menyiapkan instrumen penelitian, lakukan, amati hasilnya)
5. Melakukan refleksi yakni menganalisis hasil pengamatan, menarik kesimpulan untuk tidakan berikutnya.

Kawasan yang dapat dijadikan PTK meliputi:
1. Metode mengajar.
2. Strategi pembelajaran.
3. Evaluasi hasil atau proses.
4. Pemahaman sikap.
5. Perancangan pembelajaran.
6. Pengelolaan pembelajaran.
7. Motivasi, dll
8. Administrasi persekolahan, dll

Pada dasarnya PTK dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk meningkatkan praktik pembelajaran sehingga hasil belajar akan meningkat.
Tahap-tahap dalam pelaksanaan PTK merupakan sistem berdaur (Cyclica) yang dilakukan secara berulang-ulang (siklus) sampai masalah teratasi. Berapa siklus diperlukan untuk sebuah PTK? Hal tersebut tergantung pada kepuasan peneliti. Namun disarankan tidak kurang dari dua siklus. Umumnya PTK dilaksanakan dalam 3 sampai 5 siklus.

Selamat melakukan PTK dan menjadi guru yang lebih profesional.


Source : Hand out Work Shop Penelitian Tindakan Kelas.
Baca Selengkapnya....!

CALISTUNG PADA ANAK USIA DINI

Tahun ajaran baru telah berlalu, namun kontroversi pemberian pelajaran calistung bagi anak usia dini seakan menjadi topik yang tak pernah basi. Selalu dan selalu calistung menjadi kontroversi. Antara peraturan yang berlaku dan kenyataan yang terjadi di lapangan rupanya tidak seiring sejalan. Peraturan mengatakan bahwa tidak dibenarkan memberikan calistung pada anak usia dini. Namun banyak sekolah-sekolah Taman Kanak-Kanak memberikan calistung pada siswanya. Baik itu dilakukan dengan terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi. Mengapa demikian?

Masalahnya untuk memasuki lembaga pendidikan Sekolah Dasar, terutama SD favorit menerapkan adanya tes yakni lulus calistung. Tentu saja orang tua banyak yang dibuat gusar dengan masalah ini. Sebenarnya untuk memasuki SD anak-anak hanya didasarkan pada usia. Bila usia mereka telah mencukupi maka tanpa syarat apapun mereka bisa memasuki pendidikan dasar tersebut. Namun perkembangan yang terjadi untuk menjaring mutu input siswa banyak sekolah-sekolah favorit menerapkan adanya tes calistung.

Hal itu tentu bertentangan dengan aturan yang diberlakukan oleh Dinas Pendidikan. Yang mana tertuang dalam surat edaran dari Dirjen Dikdasmen Nomor: 1839/C.C2/TU/2009 yang ditujukan kepada para gubernur dan bupati/walikota di seluruh Indonesia. Dalam surat edaran tersebut menyebutkan bahwa kriteria calon peserta didik SD/MI berusia sekurang-kurangnya 6 tahun, pengecualian terhadap usia peserta didik yang kurang dari 6 (enam) tahun dilakukan atas dasar rekomendasi tertulis dari pihak yang berkompeten seperti konselor sekolah/madrasah maupun psikolog. Apapun bentuknya tes tidak diperkenankan.

Mengajarkan calistung pada usia dini memang tidak diperkenankan dalam pendidikan prasekolah atau Taman Kanak-Kanak. Piaget seorang ahli perkembangan anak usia dini menilai anak-anak di bawah usia tujuh tahun berada dalam tahapan perkembangan praoperasional. Dimana anak-anak masih menggunakan simbol dan pikiran internal dalam memecahkan masalah. Pikiran mereka masih terkait dengan obyek konkret yang dihadapi saat ini dan sekarang(Lara Fridani, dkk: 2009). Sementara pelajaran calistung yang memerlukan cara berpikir terstruktur hanya cocok diberikan pada fase perkembangan operasional konkret. Yakni usia 8-12 tahun.

Tetapi pada kenyataannya calistung sudah diberikan sejak usia TK. Dengan asumsi bahwa anak-anak yang tidak memperoleh pembelajaran calistung akan ketinggalan saat duduk di SD nanti. Disamping itu juga adanya tuntutan dari para orang tua yang menghendaki anak-anaknya sudah mahir calistung begitu keluar dari TK. Sehingga mereka dapat memasukkan anak-anak mereka ke SD favorit yang kebanyakan menerapkan seleksi lulus calistung. Untuk itu mau tidak mau pembelajaran di TK juga sudah memperkenalkan calistung. Karena TK-TK yang tidak menyertakan calistung dalam pembelajaran sehari-hari kurang diminati. Disamping itu jika dilihat kurikulum SD sekarang tidak ada kurikulum belajar membaca untuk anak kelas 1 SD. Mereka langsung disuguhi pelajaran berupa teks yang cukup banyak yang otomatis membutuhkan kemampuan membaca untuk bisa mengikutinya.

Sebenarnya bukan masalah boleh atau tidak boleh calistung diberikan pada anak usia TK. Yang perlu ditekankan di sini adalah cara penyampaiannya harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini memegang prinsip belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar. Calistung dapat saja diberikan pada anak usia dini asalkan dilakukan sambil bermain dan menyenangkan. Jadi anak-anak tidak merasa terbebani.

Untuk mulai belajar calistung, tidak harus diperlukan waktu khusus. Ada kalanya pelajaran calistung dapat membaur dengan kegiatan lainnya yang sudah dirancang dalam kurikulum TK tanpa membuat anak-anak merasa tertekan.

Untuk mulai mengenalkan membaca pendidik tidak harus menyuruh anak menghafal abjad satu demi satu. Demikian juga untuk mulai mengenalkan angka-angka pada anak tidak harus menghapal simbol-simbol angka yang ada. Tetapi hal tersebut dapat dilakukan sambil bermain. Ingat, dunia anak adalah dunia bermain. Dan anak-anak akan dapat belajar dengan lebih bermakna jika mereka merasa senang. Sudah banyak permainan dan metode yang dirancang untuk pembelajaran calistung. Tinggal kreativitas pendidiklah yang perlu dibenahi agar pembelajaran calistung dapat berlangsung secara alami dan menyenangkan.
Baca Selengkapnya....!

MENGAPA GURU ENGGAN MELAKUKAN PTK?

Suatu hari saat pembinaan guru sekecamatan, beberapa teman menemui saya. Mereka meminta tolong, ingin meminjam laporan PTK saya untuk dicontoh dalam rangka memenuhi tugas kuliah. Dan teman-teman saya itu mengatakan kalau mereka awam soal PTK, gak ngerti sama sekali, gak begitu paham. Wah, saya jadi GR, sedikit besar kepala nih. Tapi apa ya saya pantas disanjung seperti itu? Harus instrospeksi diri nih. Lha wong saya juga masih belajar bagaimana membuat PTK yang bagus kok.

Saya jadi ingat dulu gimana kalang kabutnya pingin ngerti soal PTK. Soalnya waktu kuliah tutornya juga gak begitu ngerti soal PTK. Kala itu PTK masih jadi barang langka. Karena penasaran pingin tahu tentang PTK, maka setiap ada penyelenggaraan seminar PTK pasti saya ikuti. Walau itu berbiaya mahal untuk ukuran saya. Waktu itu saya sangat terinspirasi dengan cerita tutor saya yang kebetulan juara lomba PTK nasional (Juara LKG dalam pembelajaran dan LIPPI). Sayangnya nih tutor saya yang juara LKG itu kok malah tidak mengampu kuliah PTK. Sayang sekali. Mungkin penyelenggara perkuliahannya kurang tahu.

So dengan berbekal ilmu PTK yang tidak seberapa aku coba-coba bikin PTK. Simple sekali PTK yang aku lakukan waktu itu. Dan kebetulan saat lagi googling nemu link ada lomba PTK. Maka dengan berbekal nekat PTK yang aku buat aku tulis laporannya untuk diikutsertakan dalam perlombaan. Gak menang sih, tapi alhamdulillah bisa nengok LPMP Jateng untuk kesempatan presentasi. Dan setelah itu tiap tahun ketagihan pingin bikin lagi dan lagi.

Melakukan PTK sebenarnya hal yang mudah karena itu terkait dengan tugas kita sehari-hari. Hanya saja mungkin teman-teman malas untuk mendokumentasikan apa yang telah kita lakukan. Padahal bisa saja apa yang kita lakukan setiap hari itu menjadi PTK, kan?

Seperti sering dikatakan Pengawas Sekolah tempat saya pedoman guru dalam melaksanakan tugas itu cuma tiga hal, yakni mencatat apa yang kita rencanakan, melaksanakan apa yang telah kita rencanakan, dan mencatat apa yang telah kita laksanakan. intinya kan seperti itu. tapi seringkali banyak guru yang malas membuat perencanaan. mengajar sekedar mengajar. wah, banyak lho yang masih seperti itu.

Ada banyak hal yang membuat para guru enggan melakukan PTK. Mungkin karena kurang tahu tentang PTK, malas mencari tahu, dan tidak ketinggalan pula faktor biaya jadi kendala. Terutama bagi para guru wiyata bhakti seperti saya.

Bagaimana tidak? Dalam melakukan PTK sebelumnya kita harus menyiapkan berbagai macam instrumen untuk mendukung penelitian kita, belum lagi menyiapkan alat peraga pembelajaran, dan terlebih lagi menulis laporan PTK yang sudah tentu menghabiskan biaya. Apalagi jika tidak ada perangkat komputer pribadi, hal tersebut semakin mempersulit keinginan para guru untuk mewujudkan niat melakukan PTK. Coba saja hitung berapa rupiah yang harus dikeluarkan untuk rental komputer, print out hasil laporan ataupun membeli kertas dan tinta. Belum lagi kalau ada kesalahan dalam pengetikan yang menuntut semua harus diedit dari awal.

Ini saya kutip dari pengakuan teman saya yang saya ajak membuat PTK, tetapi menolak dengan alasan tidak ada komputer dan kurang begitu menguasai teknologi komputer. Hari gini belum dapat menggunakan komputer, apa kata dunia? Apalagi mereka adalah guru. Harusnya lebih pintar dari anak didiknya, ya kan? Tapi kenyataan ini memang tidak bisa kita pungkiri. Masih sangat banyak guru-guru kita yang pegang komputer saja belum pernah, apalagi mengoperasikannya? Itu adalah tantangan bagi para guru semua untuk bersikap lebih profesional.

Namun apapun rintangannya asalkan ada niat bukankah banyak jalan menuju terwujudnya PTK? Sekali lagi niat memang perlu di kuatkan. Selamat melakukan PTK.
Baca Selengkapnya....!

Senin, 11 Oktober 2010

PERMAINAN FISIK MOTORIK DI TAMAN KANAK-KANAK 2

Ini adalah sambungan dari artikel Permainan Fisik Motorik di Taman Kanak-Kanak. baru kelar, jadi mesti dibuat bersambung. semoga bermanfaat bagi rekan semua. selamat mempraktekkan dan membuat variasi yang lain.

1. Bola Beranting di Atas Kepala
Tujuan: meningkatkan koordinasi tangan.
Cara bermain: seluruh anak dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah yang sama banyak, lalu diberiskan berbanjar menjadi beberapa baris sesuai dengan jumlah bola yang tersedia. Barisan menghadap satu arah. Jarak antar baris kira-kira satu rentangan tangan. Permainan dimulai dari anak yang terdepan memegang bola. Setelah peluit dibunyikan maka bola dipindahkan kebelakang melalui atas kepala, dan teman dibelakang menerima bola tersebut kemudian mengangsurkan bola keteman dibelakangnya lagi dengan cara yang sama. Pemenangnya adalah bola yang lebih dulu sampai pada baris anak paling belakang.

2. Bermain Menebak Gambar
Siapkan gambar-gambar yang berlainan. Gambar bisa disesuaikan dengan tema. Pilih pemain dua anak. Anak lainnya duduk melingkar. Tempeli masing-masing pemain dengan gambar yang berbeda. Tentu saja tanpa sepengetahuan lawan main anak. Masing-masing pemain kemudian menebak gambar di punggung lawan mainnya. Namun masing-masing pemain harus bergerak agar gambar pada punggung tidak mudah tertebak. Biar lebih seru iringi dengan musik. Siapa yang menebak duluan dialah pemenangnya. Permainan bisa dilanjutkan anak berikutnya.

3. Jalan Bervariasi.
Siapkan simbol-simbol pada lantai. Bisa berupa gambar dengan kapur atau bahan lain yang tidak membahayakan anak. Misalnya simbol lingkaran untuk jalan berjinjit, simbol segitiga untuk jalan berjongkok, simbol segiempat untuk jalan dengan satu kaki dan simbol jajaran genjang untuk anak melompat. Tiap anak bergantian melewati simbol dilantai dengan melakukan variasi jalan sesuai dengan petunjuk simbol.

4. Berjalan di atas rel
Siapkan lintasan dari tali plastik atau tali rafia atau digambar dengan kapur tulis dengan bentuk persegiempat pada lantai. Siapkan pula beban untuk dibawa anak di kepala. Bisa berupa kantong biji atau buku. Sambil merentangkan tangan untuk menjaga keseimbangan anak berjalan mulai mengikuti lintasan. Mula-mula anak berjalan maju kedepan kemudian berjalan ke menyamping kamudian berjalan mundur dan berjalan menyamping lagi mengikuti garis lintasan.

Disamping berbagai macam permainan di atas masih banyak lagi permainan fisik motorik yang lain. Diharapkan para guru kreatif untuk menciptakan bermacam permainan untuk anak, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan menyenangkan bagi anak.
Baca Selengkapnya....!

PERMAINAN FISIK MOTORIK DI TAMAN KANAK-KANAK

Masa lima tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak sedang berkembang dengan pesat. Salah satu kemampuan yang sedang pesat berkembang adalah kemampuan motorik. Proses tumbuh kembang kemampuan motorik anak berhubungan dengan kemampuan gerak anak yang dapat terlihat jelas dengan berbagai gerakan dan ragam permainan yang dapat dilakukan anak.

Bermain merupakan dunia anak. Oleh karena itu dalam penyampaian pengembangan di TK perlu dilakukan melalui bermain. Prinsipnya bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

Ragam permainan fisik di Taman Kanak-Kanak.
1. Menjala Ikan
Bertujuan meningkatkan kemampuan ketrampilan gerak anak, juga menyalurkan hasrat bergerak dan menciptakan suasana gembira pada anak-anak. Pelaksanaannya: 2-3 anak di suruh bergandengan tangan dan berperan sebagai jala ikan. Sedangkan anak-anak lainnya berperan sebagai ikan. Mereka yang berperan sebagai ikan bebas berlarian di lapangan ataupun dalam ruangan. Bila ada tanda (peluit atau hitungan atau tepukan tangan) dari guru anak-anak yang berperan sebagai jala harus berusaha menangkap ikan (anak-anak yang berlarian dalam ruangan/lapangan) sebanyak-banyaknya dengan cara mengurungnya dalam lingkaran tangan. Usahakan jala jangan tercerai berai. Sedangkan anak yang berperan sebagai ikan berusaha lari menghindar jangan sampai tertangkap. Anak-anak yang telah tertangkap ikut bergabung sebagai jala, sehingga semakin lama jala semakin lebar. Sedangkan ikan yang harus ditangkap semakin sedikit. Permainan berakhir jika sudah tidak ada ikan yang perlu di tangkap lagi.
Permainan ini dapat dimodifikasi dengan memasang beberapa kelompok anak (2-3 pasang) sebagai jala. Lalu kelompok jala ini saling bersaing untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya.

2. Mencari pasangan
Bertujuan meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung.
Pelaksanaannya: ajaklah anak-anak membentuk lingkaran. Setelah dilakukan pemanasan, ajaklah anak berkeliling dalam lingkaran dengan menyanyikan lagu Pak Pung Pak Mustape sambil bertepuk tangan. (Syair: Pak Pung Pak Mustape, tapene enak dewe, ayo konco rame-rame golek bolo dewe-dewe). Pada akhir lagu guru memberi tanda bisa dengan tangan atau kartu angka. Misalnya angka 3. Maka tiap-tiap anak harus berusaha mencari teman sebanyak tiga anak. Bagi yang tidak mendapatkan teman, anak bisa di beri hukuman dengan misalnya di suruh menyanyi.

3. Elang dan Anak Ayam
Tujuan: melatih kemampuan anak untuk mengejar dan menghindar.
Pelaksanaannya: bagi anak menjadi beberapa kelompok. Paling banyak anggotanya berjumlah sepuluh tiap kelompok. Dalam satu kelompok pilih satu untuk berperan sebagai elang, sedangkan yang lin berperan sebagai ayam. Bariskan anak-anak yang berperan sebagai ayam. Tiap anak berpegangan pada pundak teman didepannya. Anak yang paling depan berperan sebagai induk ayam dan bertugas melindungi anak ayam dari kejaran burung elang dengan cara merentangkan kedua tangan. Burung elang bebas menangkap anak ayam yang paling belakang. Anak ayam yang tertangkap harus keluar dari barisan. Usahakan barisan anak ayam jangan sampai terputus. Permainan berakhir jika sudah tidak ada anak ayam yang tersisa. Setelah itu bisa diganti dengan kelompok berikutnya.

4. Kucing dan Tikus
Tujuan: melatih kemampuan anak mengejar dan menghindar.
Pelaksanaannya: ajak anak-anak membentuk lingkaran dengan bergandengan tangan. Pilih dua orang anak yang akan berperan sebagai tikus dan salah satunya sebagai kucing. Tikus ini mulanya berada dalam lingkaran, sedangkan sang kucing berada di luar lingkaran. Pada saat aba-aba di mulai kucing berupaya menangkap tikus dengan cara memasuki lingkaran. Tikus berusaha menghindar. Namun yang berperan sebagai lingkaran hendaknya berusaha menutup jalan agar kucing tidak bisa masuk dalam lingkaran. Sebaliknya membebaskan sang tikus untuk keluar masuk lingkaran. Cara lingkaran menutup jalan kucing adalah dengan berjongkok jika kucing berusaha melewati bawah gandengan tangan, dan berdiri jika kucing berusaha melompati gandengan tangan. Permainan berakhir jika tikus sudah tertangkap.

5. Tepuk bersama
Tujuan: melatih koordinasi tangan dan kekompakan.
Pelaksanaannya: anak-anak membentuk dua barisan yang saling berhadapan. Kemudian ajak mereka bertepuk tangan dan saling bertukar tepuk dengan anak dihadapannya. Cara tepuk, mula-mula anak bertepuk sendiri satu kali kemudian tepukkan tangan kanan ke tangan kanan teman yang ada didepannya, lanjutkan dengan tangan kiri, tangan memegang bahu, bertepuk tangan sendiri, arahkan tangan kanan ke tangan kanan teman didepan, ganti tangan kiri dan seterusnya. Tepuk bisa dibuat lebih bervariasi. Anak-anak senang melakukan tepuk ini.

6. Permainan Hitam-Hijau
Tujuan: melatih kecepatan lari dan bereaksi
Siapkan lapangan segiempat. garis batas bisa dibuat dengan kapur atau tali. Bagi lapangan menjadi dua. Lalu pada masing-masing bagian siapkan garis bebas dekat sisi terluar lapangan.
Pelaksanaan permainan: bagi anak menjadi dua regu. Regu hitam dan regu hijau. Bariskan kedua regu di tengah lapangan. Masing-masing anak berhadapan satu sama lain. Tugas setiap regu adalah memperhatikan/mendengarkan nama baris yang disebutkan guru. Bila guru menyebut, Hiii…jau, berarti Hijau harus segera berlari meninggalkan tempatnya menuju garis bebas. Sedangkan baris hitam berusaha menangkap pasangan dari baris hijau sebelum melewati garis bebas. Dan begitu pula sebaliknya untuk baris hitam. Pemenangnya adalah regu yang anggotanya paling sedikit tertangkap.

7. Permainan Lintang Ngaleh (Bintang Berpindah)
Tujuan: Melatih kecepatan lari dan bereaksi.
Bagi anak dalam kelompok-kelompok kecil. Satu kelompok terdiri dari 2 atau 3 anak. Namun dalam pembagian kelompok harus menyisakan dua anak yang berperan sebagai bintang berpindah dan bintang pengejar. Tiap-tiap kelompok berbaris dua-dua atau tiga kebelakang. Saat peluit permainan dimulai, anak yang berperan sebagai bintang berpindah di kejar oleh bintang pengejar. Untuk menhindari kejaran kemudian bintang berpindah hinggap pada salah satu kelompok bintang. Dan kelompok bintang yang dihinggapi salah satu anggotanya harus berlari untuk untuk menghindari tangkapan dari bintang pengejar. Bila bintang berpindah tertangkap dia harus berganti peran menjadi bintang pengejar.

Bersambung.....
Baca Selengkapnya....!

MENGELOLA STRESS

Setiap orang tentu pernah merasakan sangat tertekan dalam kehidupan. Nah, rasa tertekan tersebut sering juga dinamakan stress. Lalu apa sih stress itu sendiri? Stress adalah cara tubuh kita bereaksi terhadap ketegangan, kegelisahan, dan tugas-tugas berat yang harus dihadapi setiap hari. Ketika tekanan terhadap tubuh semakin besar, kadang-kadang kita manjadi jatuh sakit ataupun mengalami gangguan-gangguan lainnya.

Saat menghadapi stress, otak akan merangsang sekresi adrenalin yang akan menuju ginjal dan memicu proses perubahan glikogen menjadi glukosa sehingga mempercepat aliran darah. Sehingga kemudian aliran darah meningkat, pernafasan semakin cepat, dan pencernaanpun akan terkena dampaknya.

Banyak hal yang dapat menjadi pemicu stress. Mungkin beban kerja yang terlampau berat dan terus menumpuk. Bisa juga suasana kerja yang tidak menentramkan. Ataupun masalah keuangan sehari-hari yang tak kunjung membaik sementara kebutuhan hidup terus meningkat. Mungkin juga urusan rumah tangga, anak-anak yang bandel dan susah diatur, semua bisa menjadi sumber stress.

Dan cara bereaksi dalam menghadapi tekanan setiap orang berbeda-beda. Sebagian ada yang dapat melawan dan menghadapi masalah dengan mudah, tetapi sebagian yang lain memilih untuk bersembunyi dan ketakutan ketika harus menghadapi masalah. Untuk melawan stress penting bagi kita untuk menetapkan tujuan-tujuan secara jelas dan belajar memilih aktivitas yang sesuai dengan gaya hidup yang sehat.

Tiap-tiap hari kita pasti menghadapi stress pada tingkatan yang berbeda-beda. Adapun tipe stress terbagi dalam tiga jenis yakni:
1. Stress ringan. Adalah tipe stress yang dihadapi oleh setiap orang dari waktu ke waktu, seperti stress menjelang ulangan, stress menghadapi ujian, dikejar deadline pekerjaan, dan sebagainya. Secara umum tipe sress ini menguntungkan bagi kita karena menimbulkan antusiasme, semangat, dan tekanan yang membantu kita untuk berkembang dan menjadi lebih aktif.
2. Stress berlebihan. Stress ini terjadi saat kita menghadapi tekanan secara terus menerus dan berlebihan
3. Stress kronis.
Gejala-gejala emosional yang menyertai stress diantaranya mudah tersinggung, insomnia, apatis, sulit berkonsentrasi, suasana hati mudah berubah-ubah, perilaku impulsif, mudah menangis, mimpi buruk, hiperaktivitas, keresahan, perilaku kompulsif dan ketergantungan.

Secara umum stress dapat mempengaruhi kehidupan pada tahap manapun dan pada usia berapapun. Bahkan stress dapat pula terjadi pada anak-anak. Walaupun mereka masih kecil tetapi mereka hidup di dunia orang dewasa. Mereka juga mengalami stress saat berada di bawah tekanan orang tua mereka yang mengalami stress. Apabila ini terus berlanjut dan menjadi rutinitas, anak-anak menjadi terbiasa terhadap meningkatnya level adrenalin. Akibatnya anak-anak menjadi tidak nyaman, cepat menjadi bosan, saat akhirnya mereka dalam kondisi tenang. Setelah dewasa beberapa diantaranya memberikan tekanan yang berlebihan terhadap diri sendiri karena tidak tahan berada pada situasi tenang. Hal ini merupakan dampak stress yang di bawa pada masa kanak-kanak.

Untuk mengelola stress agar tidak berkepanjangan ada banyak cara yang dapat kita lakukan. Dari sejumlah wacana mengenai stress management, terdapat sejumlah siasat dan tema yang dapat kita pahami untuk bisa mengelola stress dengan baik. Disini kita hendak mengungkap elemen kunci yang amat berpengaruh terhadap derajat kekuatan mental kita dalam menahan tekanan hidup yang datang silih berganti.

Hal pertama adalah tentang persepsi. Pada akhirnya stress yang kita alami sangat tergantung pada persepsi dan cara pandang kita menatap fakta hidup di sekeliling kita. Dua orang mungkin bisa menemui masalah yang persis serupa, namun persepsi dua orang itu atas masalah itu bisa berbeda sama sekali. Individu yang cenderung memiliki persepsi atau pola pikir yang negatif (atau selalu menatap sebuah problem dari kacamata pesimisme dan “buram”) cenderung mudah tergelincir dalam situasi stress.

Sebaliknya, individu yang selalu dibekali dengan positive thinking, yang selalu bisa melihat hikmah dibalik peristiwa cenderung tidak mudah terkena stress. Persepsi mereka atas sebuah masalah selalu berfokus pada solusi dan berorientasi masa depan. Dan ini membuat mereka senantiasa bisa mengelak dari beban stress yang berkepanjangan.

Hal yang kedua adalah LOCUS of CONTROL. Individu dengan “internal locus of control” percaya bahwa mereka paling bertanggungjawab dalam mengendalikan nasib mereka – bukan pihak/orang lain. Sebaliknya, individu dengan “external locus of control” percaya bahwa nasib mereka lebih ditentukan dan dikendalikan oleh kekuatan dari luar; oleh bos mereka, atau oleh “manajemen perusahaan”, atau oleh “kebijakan pemerintah”.

Dari sejumlah penyelidikan, terbukti bahwa orang yang memiliki external locus of control cenderung mudah “menyerah” pada tekanan hidup; mentalnya rapuh, pasif, serta jarang memiliki kegigihan untuk memperbaiki jalan kehidupannya. Orang seperti ini biasanya gampang terkena stress. Sebaliknya, orang yang memiliki internal locus of control cenderung memiliki keyakinan kuat pada dirinya sendiri, dan tidak mudah tergelincir dalam stress.

Aspek terakhir dan paling penting dalam menjaga ketenangan hati adalah faktor spiritual. Seseorang yang selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta selalu akan memperoleh ketenangan dalam hidupnya dan tidak mudah dihinggapi oleh rasa stress. Sebaliknya individu yang tidak pernah dekat dengan penciptanya akan cenderung merasa selalu gelisah dan mudah tergelincir dalam situasi stress.

Disamping itu penting pula bagi kita untuk menerapkan gaya hidup sehat dan berimbang. Jangan membebani diri dengan sesuatu yang diluar batas kemampuan kita. Dan mendekatkan diri kepada Allah merupakan jalan mengatasi stress yang paling mujarab.

Demikianlah kunci yang mungkin perlu kita pahami dalam proses meraih hidup yang bebas dari kegelisahan dan kegundahan hati. Persepsi yang positif dan raca percaya diri untuk terus berusaha mengendalikan jalan hidup adalah dua tindakan penting yang perlu dijalani. Dari situlah kita barangkali akan terus bisa singgah dalam jalan kehidupan yang penuh makna dan sungguh menentramkan.
Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 09 Oktober 2010

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL

Selama dua hari ini tiap pagi aku disibukkan oleh permintaan anakku untuk mencarikannya tumbuh-tumbuhan untuk dibawa ke sekolah. Kemarin minta dicarikan tanaman yang memiliki akar serabut dan akar tunggang. Lha, pagi-pagi pergi ke sawah buat nguber tanaman berakar serabut. Untung kakeknya menanam pohon jagung. Untuk yang berkar tunggang di samping rumah banyak tumbuh tanaman rambutan, sisa pembuangan. Ada gunanya juga ternyata. Dan untuk pagi ini anakku minta dicarikan bermacam-macam dedaunan. Ada daun sirih, daun melati air, daun padi, daun jagung, daun ketela pohon, daun pepaya, dan daun lamtoro.

Pokoknya heboh. Namun aku bersyukur, berarti ada sedikit kemajuan dalam pembelajaran di sekolah-sekolah kita. Para guru tidak lagi menganut pembelajaran abstrak sebagaimana aku sekolah dulu yang hanya mengacu pada model pidato dan buku teks, namun sudah menggunakan pembelajaran model kontekstual. Salut.

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah sebuah model pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontektual ini didasarkan pada hasil penelitian dari John Dewey yang menyimpulkan bahwa anak didik akan belajar dengan baik apabila apa yang dipelajari terkait dengan apa yang diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi di sekelilingnya. Juga dilandasi oleh teori belajar dari Jerome Brunner yang mengatakan belajar merupakan usaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya sehingga siswa mendapatkan pengetahuan yang benar-benar bermakna bagi dirinya.

Jadi pembelajaran model kontekstual menekankan proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. Prosesnya tidak mengharapkan siswa hanya menerima pelajaran akan tetapi ada proses mencari dan enemukan sendiri materi tersebut. Disamping itu pembelajaran kontekstual juga mendorong siswa untuk menemukan hubungan antara materi yang dipelajarinya dengan kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman di sekolah dengan kehidupan nyata. Materi pelajaran kontekstual bukan untuk ditumpuk di otak untuk kemudian dilupakan melainkan diajdikan bekal dalam mengarungi kehidupan nyata.

Prinsip dasar pembelajaran kontekstual:
1. Menekankan pada pemecahan masalah.
2. Kegiatan mengajar terjadi pada berbagai konteks seperti di rumah, masyarakat, dan tempat kerja.
3. Mengajar siswa untuk memantau dan mengarahkan belajarnya sehingga menjadi pembelajar yang aktif dan terkendali.
4. Menekankan pengajaran dalam konteks kehidupan siswa.
5. Mendorong siswa belajar dari satu dengan lainnya dan belajar bersama-sama.
6. Menggunakan penilaian authentik.

Karakteristik pembelajaran berbasis kontekstual:
1. Antar siswa perlu bekerja sama.
2. Saling menunjang.
3. Menyenangkan dan tidak membosankan.
4. Terintegrasi.
5. Menggunakan berbagai sumber.
6. Siswa aktif.
7. Sharing dengan teman.
8. Siswa kritis dan guru kreatif.
9. Dinding kelas dan lorong kelas penuh dengan hasil karya siswa, peta-peta, artikel, humor, dan lain-lain.
10. Laporan kepada orang tua siswa bukan hanya rapor melainkan juga hasil karya siswa, hasil praktikum, karangan siswa, dan lain lain, yang dikemas dalam portofolio.
11. Menggunakan penilaian sebenarnya (authentic assesment)

Karakteristik proses pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual.
1. Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah diopelajari, degnan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
2. Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan kemudian memperhatikan detailnya.
3. Adanya pemahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari anak tentang pengetahuan yang diperolehnya berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.
4. Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman, artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa sehingga ada perubahan pada perilaku siswa.
5. Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini sebagai umpan balik untuk proses perbaikan atau penyempurnaan strategi.

Langkah yang perlu ditempuh guru dalam melaksanakan pembelajaran kontekstual:
1. Mengembangkan pemikiran, bahwa anak-anak perlu mengkonstruksi sendiri pengetahuannya (belajar secara mandiri).
2. Melakukan kegiatan inkuiri untuk semua topik.
3. Ungkap rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
4. Ciptakan masyarakat belajar, misalnya melalui belajar kelopmpok.
5. Hadirkan model untuk contoh pembelajaran.
6. Malakukan refleksi di akhir pertemuan.
7. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran kontekstual:
1. Mengkaji konsep atau teori yang akan dipelajari siswa.
2. Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama.
3. Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa, selanjutnya memilih dan menyajikan dengan konsep yang akan dibahas dalam pembelajaran.
4. Merancang pembelajaran dengan mengkaitkan konsep dengan mempertimbangkan pengalaman yang dimiliki siswa dan lingkungan hidup mereka.
5. Melaksanakan penilaian pengalaman siswa, di mana hasilnya nanti dijadikan bahan referensi terhadap rencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

Perbedaan pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual dengan pendekatan konvensional:
1. Pendekatan kontekstual:
a. Pemahaman makna.
b. Pemilihan informasi atas dasar kebutuhan siswa.
c. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
d. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata.
e. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang.
f. Perilaku dibangun atas kesadaran diri.
g. Ketrampilan dikembangkan atas dasar pemahaman.
h. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks, dan setting.
i. Perilaku baik berdasarkan motivasi instrinsik.
j. Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri.
k. Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik dengan berbagai cara.
2. Pendekatan Konvensional:
a. Menyandarkan pada hafalan.
b. Pemilihan informasi ditentukan oleh guru.
c. Siswa pasif menerima informasi.
d. Pembelajaran abstrak dan teoritis.
e. Terfokus pada disiplin tertentu.
f. Perilaku dibangun atas dasar kebiasaan.
g. Ketrampilan dikembangkan atas dasar latihan.
h. Pembelajaran hanya terjadi didalam kelas.
i. Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik.
j. Hadian dari perliku baik adalah nilai (angka rapor)
k. Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.

Menyusun rencana pembelajaran berbasis kontekstual:
- Program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru.
- Berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswa sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya.
- Tercermin tujuan pembelajaran.
- Menggunakan media pembelajaran yang tepat.
- Materi pelajaran jelas.
- Ada langkah-langkah pembelajaran yang akan ditempuh.
- Ada authentic assesment (dengan apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran)

Pembelajaran berbasis kontekstual pada intinya adalah inkuiri, penemuan sendiri oleh siswa, filosofinya adalah konstruktivisme, pembelajarannya dengan model, bekerja dan belajar kelompok, adanya pertanyaan-pertanyaan, penilaiannya adalah penilaian yang sebenarnya dan di akhiri dengan refleksi.

Guru yang profesional selalu meningkatkan kualitas pembelajaran melalui berbagai model pembelajaran inovatif berbasis kontekstual menuju pendidikan yang bermutu dan fungsional.

Tugas guru memang berat namun mulia yakni mencerdaskan kehidupan bangsa melalui tatanan nilai-nilai luhur sehingga generasi mendatang tidak hanya menjadi generasi yang cerdas namun juga memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi terhadap Allah SWT. Majulah guru Indonesia.

Source: Materi penataran “Membangun Profesionalitas Guru melalui Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kontekstual” oleh Prof. Dr. Rusdarti, M.Si.

Baca Selengkapnya....!

MENGINTIP PEMBELAJARAN DI TK ISLAM TERPADU

Pagi tadi saat bersiap mengawali hari, tiba-tiba HP berdering. Ada SMS masuk yang mengabarkan kalau pagi ini ada pertemuan KKG Gugus Melati. Wah inilah akibat dari kemajuan teknologi. Apa-apa serba SMS dan mendadak pula. Akupun langsung berpikir gimana caranya bisa sampai ke lokasi yang terbilang jauh dari jalan raya itu. Dan akhirnya kepikiran, aku berangkat sama suamiku aja. Alias nunut.

Dan sampai sana sudah pasti aku kepagian. Tapi asyik juga dong, aku bisa sekalian ngintip pembelajaran di TK IT ini. Dan seperti namanya TK Islam Terpadu sudah tentu muatan agamanya sangat kental sekali. Mulai dari pakaian seragam, tata cara mengawali pembelajaran, sangat kental dengan nuansa Islami. Seperti contohnya nih saat baris, anak-anak menghafalkan surat Al Fatihah sekaligus artinya. Juga Asmaul Husna yang berjumlah 99 itu anak-anak juga hafal. Luar biasa.

Aku jadi teringat ketika aku ditawari pindah ke TK IT di daerah Demak. Saat itu belum aku putuskan kuterima atau tidak tawaran menggiurkan itu. Aku bilang akan observasi dulu. Namanya TK IT sudah pasti berbeda dengan TK-ku yang bukan IT dong. Karena pingin tahu model pembelajarannya maka aku sempatkan satu hari survey di sana. Dan alhasil aku kaget bukan main. Soalnya beda jauh dari keseharianku. Banyak hafalan hadist dan Qur’an. Dan hebohnya lagi saat guru meminta anak-anak menyebut suatu hadist, anak-anak langsung menyahut lengkap dengan artinya. Wah, wah luar biasa. Tapi toh akhirnya aku nyerah. Gak sanggup. Padahal sih sebenarnya malas belajar saja. Meaby next time??

Kembali ke pertemuan KKG. Karena akan segera digunakan sebagai tempat pertemuan, maka pembelajaran TK IT hari itu tidak bisa penuh. Anak-anak dipulangkan pagi. Dan sebagaimana anak-anak dari jaman dulu aku sekolah sampai sekarang jadi guru, kalau namanya pulang pagi kok ya senangnya bukan main.

Setelah menunggu lumayan lama, jam 9 akhirnya pertemuan KKG Gugus Melati resmi di mulai. Banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan kali ini. Diantaranya penyusunan program kerja gugus, pembentukan tim perumus kurikulum, alhamdulillah saya dipercaya masuk tim ini. Mudah-mudahan saya mampu menjalankan tugas dengan baik.

Disamping hal-hal tersebut di atas masih ada lagi satu kabar gembira bagi para insan yang berkecimpung di dunia TK. Katanya usulan adanya dana BOS untuk sekolah TK akan disetujui. Walaupun baru sekedar wacana, tak urung kabar itu sedikit melegakan hati kami.

Sebagaimana telah banyak kita ketahui, kendati pendidikan PAUD telah dijadikan salah satu pilar penyelenggaraan pendidikan di negeri ini oleh Mendiknas, namun dalam pelaksanaannya hal tersebut masih jauh panggang dari api. Alias mimpi kali yeee.

Tak terasa pertemuanpun menjelang tengah hari. Kemudian kami merencanakan untuk sowan pada Pengawas Sekolah kami yang akan pergi haji yang kebetulan berdomisili satu desa dengan tempat pertemuan KKG. Wah sayang, ketika sampai di sana ternyata beliau sedang tidak di rumah. Katanya pergi takziyah. Kamipun terpaksa nunggu. Tapi tidak apa-apa. Ada banyak makanan enak di sini. Juga jambu delima yang sekarang sedang musim. Sampai ketemu lagi.
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 01 Oktober 2010

TERTIPU JANJI POLITISI

Sebentar lagi kota Demak akan menyelenggarakan pemilukada untuk memilih bupati dan wakil bupati yang akan habis masa jabatannya. Tepatnya besok tanggal 6 Maret 2011. Dan dalam rentang waktu sebelum pemilukada kampanye dari para calon gencar dilakukan. Baik dengan mendatangi desa-desa ataupun pertemuan-pertemuan. Tak ketinggalan pula pertemuan yang diselengggarakan oleh para guru.

Ngomong-ngomong tentang pemilu saya jadi teringat ketika itu ada pemilu DPR. Kampanyenya lebih seru dong. Dan para guru pun tak luput sebagai sasaran kampanye para calon itu baik secara terang-terangan ataupun terselubung. Dan karena pada saat itu para guru sedang dihebohkan oleh musim sertifikasi maka para calon wakil rakyat itu dengan cerdiknya menyelenggarakan seminar-seminar guna menarik simpatisan dari kalangan guru.

Termasuk juga diriku yang waktu itu ikut meramaikan seminar. Selain harganya murah juga sekalian dapat ilmu dan sertifikat. Apalagi seminarnya berkelas nasional dengan narasumber seperti Bapak Baedowi, Bapak Ahmad Dasuki, dan lain-lain. Sambil menyelam minum air lah, asal jangan kelelep aja.

Ada suatu pengalaman yang heboh, lucu, menggelikan sekaligus menjengkelkan pernah aku alami saat ikut seminar yang diselenggarakan salah satu partai negeri ini. Waktu itu seminarnya tentang PTK dan Karya Tulis. Wah sesuatu yang sedang aku gandrungi saat itu. Nah dalam seminar itu pada saat sesi terakhir pembicara yang merupakan calon DPR RI membagikan doorprize. Gak tanggung-tanggung doorprize-nya waktu itu. Beasiswa kuliah S1. Coba bayangkan, siapa yang gak ngiler waktu itu. Sebagai syarat pemerolehan doorprize kita di suruh mengisi angket. Nah didalam angket tersebut kita di suruh menuliskan IPK terakhir kita. Aku tulis saja IPK waktu aku kuliah di D2 3,83. Wah, tapi aku gak ngarepin apa-apa. Soalnya kalau soal undi-undian begitu aku belum pernah beruntung. Lagipula saat itu aku juga sudah kuliah di jenjang S1. Mau apa lagi.

Tapi tak dinyana tak disangka, eh namakulah yang keluar sebagai peraih doorprize beasiswa ke S1. Subhanallah, tentu saja aku kaget bukan kepalang. Dan tentu saja sekaligus senang. Siapa sih yang gak suka barang gratisan. Akhirnya aku bersama seorang rekan guru yang juga terpilih disuruh mengumpulkan berkas.

Namun yang sedikit menggelitik tanya, panitia mengatakan hadiah akan di serahkan nanti pada bulan Oktober. Ooooooo, begitu! Itu sih usai pemilu DPR. Berarti ada udang di balik rempeyek dong.

Akhirnya tunggu punya tunggu sampai kelewat bulan Oktober eh gak ada kabar juga. Bahkan sampai sekarang. Yah, janji politisi, susah dipegang. Dan barangkali juga memang bukan rejeki aku kali yah. Tapi alhamdulillah, dapat ilmu banyak. Salam.
Baca Selengkapnya....!

BREAKING THE RULES

Sudah beberapa bulan ini sejak terdaftar menjadi anggota perpustakaan Daerah Demak aku punya kegiatan rutin yang aku lakukan tiap satu minggu sekali. Yakni menyambangi kantor perpustakaan Demak untuk mngembalikan dan tentu saja meminjam buku lagi. Begitu seterusnya. Mau tidak mau aku harus rutin meminjam dan mengembalikan, sebab kalau telat bakalan di kenai sangsi yakni kartu di tahan dan tidak diperbolehkan meminjam untuk sementara waktu.

Selama ini sih aku selalu mematuhi peraturan, yakni tepat waktu dalam pengembalian. Yang menjadi masalah adalah jumlah buku maksimal hanya dua yang boleh dipinjam bagiku teramat sangat kurang. Namun untuk menambah jumlah juga tidak diperkenankan. Alhasil aku punya akal deh.

KTA suamiku sama anakku yang nggak digunakan untuk meminjam, aku gunakan untuk meminjam. Aslinya kartu kan tidak boleh dipinjamkan sama orang lain. Alhasil enam buku bisa aku peroleh sekali jalan ke perpustakaan. Lumayan. Khan cape bo, kalau mau tiap hari bolak-balik ke perpustakaan. Mana jauh lagi!

Mulanya aku ditegur sama bagian pelayanan. Namun aku punya alasan buat ngeles. Aku bilang saja kalau suamiku tidak mungkin datang sendiri untuk meminjam buku karena disamping tempat kerjanya jauh, jam kerjanya juga tidak memungkinkan. Perpustakaan buka sampai jam 3 sore, sementara suamiku pulang kerja jam 4 sore. Akhirnya bapaknya yang baik hati mau mengerti dan aku diperkenankan meminjamkan buku buat anak dan suamiku. Terimakasih. Aku akan tertib mengembalikan. Namun jangan di tiru, ya.
Baca Selengkapnya....!