Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Rabu, 07 Desember 2022

Anggrek Bulan, Mekarnya Awet Berbulan-Bulan

Anggrek bulan tuh mekarnya awet ya. Bisa sampai berbulan-bulan.
Apa karena itu dinamakan anggrek bulan?
Atau karena bentuknya bulat kayak bulan purnama?
Atau karena dia cantik kayak bulan purnama?
Entahlah...
Yang tahu kasih tahu dong...

#gardening
#myhobby
#orchids
#phalaenopsis
Baca Selengkapnya....!

Selasa, 06 Desember 2022

Jangan Tunda Kebaikan

Bismillah.
Khalid bin Ma'dan mengatakan,
"Jika terbetik dalam dirimu keinginan dan semangat untuk melakukan suatu kebaikan, hendaknya segera dilakukan karena dirimu tidak mengetahui kapan terhalang untuk melakukan kebaikan."

πŸ“š Hilyah al-Auliya' (5/211)

Terkadang tiba-tiba muncul dalam diri kita keinginan dan semangat utk melakukan kebaikan semisal sholat Tahajjud, sholat Dhuha, baca al-Qur'an, atau bersedekah.

Sikap yang tepat ketika muncul rasa itu adalah segera wujudkan keinginan tersebut dan jangan ditunda-tunda.

Jika bisa dilakukan hari ini jangan tunda besok pagi.
Jika bisa dilakukan pekan ini jangan ditunda sampai pekan depan.
Jika bisa dilakukan bulan ini jangan ditunda sampai bulan depan.

Yuk, jangan ditunda-tunda amal kebaikan.
Termasuk bersedekah.
Karena yang ditunda, seringkali tak terlaksana.

#YukSedekah
#AyoBerwakaf
#WakafBukuSiroh
Baca Selengkapnya....!

Senin, 05 Desember 2022

Ruellia Dwarf Mexican Petunia

Akhirnya nemu juga nama doi. Wuangelmeen jenengmu toh nduuk nduuk. Xixixi.
Soale ada customer baru mau beli ni bunga kalau aku tahu namanya. Hehe, terpaksa uplek-uplek sowan ke simbah goegle buat nanyain nama si cantik ini. Ada 3 varian warna dari ni bunga. Ungu, pink sama putih. Eh, itu yang aku tahu sih.
Kalau ada warna lainnya lagi ya entahlaah.

Allah kan Maha Kreatif. Satu bunga saja bisa ratusan warna. Ya kaan... Allahu Akbar. 😍😍

Si Ruellia ini amat sangat rajin berbunga. Kalau berbunga kemruyuk. Gampang tumbuh dan gampang perawatan. Bijinya kalau sudah pecah dan terbang ke mana-mana bisa menuhin pot-pot di sebelahnya.

Ada 2 variasi dari si Ruellia ini. Ada yang tumbuh memanjang kayak yang ditanam sepanjang taman jalur kota. Ada yang mini kayak gambar di bawah ni. Namanya juga Dwarf kaan...

Cumaan si cantik ini gak bertahan lama bunganya. Mekar mulai pagi hari. Dan paling jam 12 siang doi sudah pamitan. Wasalam, luruh dari tangkainya.
Okey, welcome to the jungle book RuelliaπŸ™πŸ˜πŸ˜

Kapan-kapan pingin bikin sensus anak-anak hejokuπŸ₯°πŸ₯°. Kalau sempaat.

Wasalaam. πŸ™πŸ™
#gardening
#myhobby
#ruellia
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 02 Desember 2022

Happy Jum'ah mubarak πŸ₯°πŸ’–

Nasihat dari Ustadz Luqmanulhakim :
_"Zakat adalah perlindungan"_
_"Infaq adalah menabung"_
_"Wakaf adalah investasi"_
_"Dan harta/uang adalah alat untuk beribadah kepada Allah"_
Pastikan harta yang kita kumpul-kumpulkan habis hanya untuk ibadah.
Harta akan habis karena penyakit kita.
Harta akan ditinggal karena umur kita.
_"Mencari dunia itu seperti minum air laut, semakin diminum semakin haus"_
(Ibnu Umar)
Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 26 November 2022

Asma Binti Abu Bakar Ash-Shiddiq: Mulia, Cerdas, dan Pantang Menyerah

Selamat pagi...,
Semoga tak bosan dengan postingan aku.
Tetap update kisah meskipun challenge sudah selesai ya.
Bismillah
Semangat

Asma Binti Abu Bakar Ash-Shiddiq: Mulia, Cerdas, dan Pantang Menyerah

Asma binti Abu Bakar ash-Shiddiq lahir 27 tahun sebelum hijrah. Ia adalah putri Khalifah Abu Bakar RA. Beliau adalah kakak dari Aisyah RA namun beda ibu. Terkenal sebagai seorang yang sangat dermawan. Putri Abu Bakar itu termasuk salah satu wanita di Kota Makkah yang pertama masuk Islam. Setelah 17 sahabat mengucap dua kalimah syahadat, Asma pun kemudian membaiat Rasulullah SAW.

Pengabdian dan pengorbanan Asma membela agama Allah SWT begitu besar. Tak heran jika ia digelari ''Dzatun Nithaqaini'' (wanita yang memiliki dua selendang). Alkisah, ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar bersiap-siap untuk hijrah di malam hari, dengan penuh kecintaan terhadap Islam dan Rasul-nya, ia menyobek selendangnya menjadi dua helai,

Helai pertama digunakannya untuk menutupi tempat makan atau bekal Rasulullah SAW dan sisanya untuk menutupi kepalanya. Ketika terjadi peperangan antara kaum Muslimin dan penduduk Syam, mereka mengolok-olok putra Asma bernama Abdulah Ibnu Zubair dengan julukan "Dzatun Nithaqaini". Seusai pertempuran, Abdullah menanyakan julukan itu kepada sang bunda. Asma pun membenarkan julukan yang diberikan kepadanya itu, ''Demi Allah, itu adalah benar." Begitulah pengorbanan dan kecintaan Asma untuk agama dan Rasul yang mengajarkan pada jalan kebaikan.

Asma memang dikenal sebagai pribadi yang sangat Islami. Ia bahkan merelakan ayahnya menyumbangkan seluruh hartanya demi tegaknya agama Allah SWT. Pada saat hijrah, Abu Bakar membawa seluruh hartanya yang berjumlah sekitar 5.000 hingga 6.000 dinar. Lalu kakeknya yang buta, Abu Quhafah datang kepada Asma. Abu Quhafah berkata :"Demi Allah, sungguh aku mendengar bahwa Abu Bakar telah meninggalkanmu pergi dengan membawa seluruh hartanya?''

Mendengar pertanyaan itu, Asma berkata, '''Sekali-kali tidak, wahai, Kakek! Sesungguhnya, Beliau telah menyisakan buat kami harta yang banyak.'' Kemudian Asma mengambil batu-batu dan meletakkannya di lubang angin, tempat ayahnya pernah meletakkan uang itu. Kemudian dia menutupinya dengan selembar baju.
Setelah itu Asma memegang tangan kakeknya dan berkata: "Letakkan tangan Kakek di atas uang ini." Sang kakek pun merasa lega. "Kalau memang dia telah meninggalkan harta untukmu, maka dia telah berbuat baik. Ini sudah cukup bagi kalian." Kemuliaan akhlak Asma itu telah menenangkan rasa gundah di hati sang kakek.

Padahal, yang sebenarnya Abu Bakar tidak meninggalkan sekeping dinar pun bagi keluarganya. Namun, Asma mengikhlaskannya. Ia tak menuntut harta dari sang ayah. Bahkan, ketika Zubair bin Awwam meminangnya, Asma tak menuntut apa-apa.

Ia menerima Zubair yang tak memiliki apapun, kecuali seekor kuda. Dengan penuh keikhlasan, Asma memberi makan kudanya dan mencukupi kebutuhan serta melatihnya. Ia menumbuk biji kurma untuk makanan kuda, memberinya air minum dan membuat adonan roti.

Suatu ketika Zubair bersikap keras terhadapnya. Lalu Asma datang kepada ayahnya dan mengadu.

Abu Bakar pun berkata, '"Wahai anakku, sabarlah! Sesungguhnya apabila seorang istri bersuami seorang yang saleh, kemudian suaminya meninggal dunia, sedang isterinya tidak menikah lagi, maka keduanya akan berkumpul di surga."

Asma pun sempat datang kepada Nabi SAW, lalu bertanya, "Wahai, Rasulullah, tak ada sesuatu yang berharga di rumah saya kecuali kuda yang dibawa Zubair. Bolehkah saya memberikan sebagian pendapatan saya kepadanya?''

Nabi SAW menjawab :"Berikanlah sesuai kemampuanmu dan janganlah bakhil, sehingga orang lain akan bakhil terhadapmu."

Asma adalah Muslimah yang sangat dermawan. Para sahabat mengakuinya. Dari Abdullah bin Zubair berkata, "Tidaklah kulihat dua orang wanita yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma."

Kedermawanan mereka berbeda. Aisyah suka mengumpulkan sesuatu dan setelah banyak lalu dibagikannya. Sedangkan Asma tidak menyimpan sesuatu untuk besoknya. Asma adalah seorang wanita yang dermawan dan pemurah.

Saat menderita sakit, Asma lalu membebaskan semua hamba sahayanya.
Asma juga merupakan Muslimah pejuang yang tangguh. Ia sempat ikut dalam Perang Yarmuk bersama suaminya, Zubair dan menunjukkan keberaniannya. Umar bin Khattab RA sangat menghormati Asma. Ketika menjadi khalifah, ia memberi tunjangan untuk Asma sebanyak 1.000 dirham. Asma pun meriwayatkan 58 hadis dari Nabi SAW. Asma wafat pada usia 100 tahun.

Pingin tahu kisah siroh yang asyik dibaca?

Yuk, koleksi buku-buku dari SDI
#SNCPahlawanIslamKebanggaanku
#SNC2022
#BertumbuhdanTerusMenginspirasi
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 25 November 2022

Jafar Bin Abi Thalib, Si Burung Surga

Challenge Berkisah Day #15

Nama lengkapnya Ja'far bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Di kalangan Bani Abdi Manaf ada lima orang yang sangat mirip dengan Rasulullah SAW, sehingga seringkali orang salah menerka. Mereka itu adalah Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Muthallib, sepupu sekaligus saudara sesusuan beliau. Qutsam Ibnul Abbas bin Abdul Muthallib, sepupu Nabi. Saib bin Ubaid bin Abdi Yazin bin Hasyim. Ja’far bin Abu Thalib, saudara Ali bin Abu Thalib. Dan Hasan bin Ali bin Abu Thalib, cucu Rasulullah SAW. Dan Ja'far bin Abu Thalib adalah orang yang paling mirip dengan Nabi SAW di antara mereka berlima.

Ja’far dan istrinya, Asma’ bin Umais, bergabung dalam barisan kaum Muslimin sejak dari awal. Keduanya menyatakan Islam di hadapan Abu Bakar Ash-Shiddiq sebelum Rasulullah SAW masuk ke rumah Al-Arqam.

Pasangan suami istri Bani Hasyim yang muda belia ini tidak luput pula dari penyiksaan kaum kafir Quraisy. Sebagaimana yang diderita kaum Muslimin yang pertama-tama masuk Islam. Namun mereka bersabar menerima segala cobaan yang menimpa. Yang merisaukan mereka adalah kaum Quraisy membatasi geraknya untuk menegakkan syiar Islam. Maka Ja’far bin Abu Thalib beserta istrinya memohon izin kepada Rasulullah untuk hijrah ke Habasyah bersama-sama dengan para sahabat lainnya. Rasulullah SAW pun mengizinkan.

Ja'far pun menjadi pemimpin kaum Muslimin yang berangkat ke Habasyah. Mereka merasa lega, bahwa Raja Habasyah (Najasyi) adalah orang yang adil dan saleh. Di Habasyah, kaum Muslimin dapat menikmati kemanisan agama yang mereka anut, bebas dari rasa cemas dan ketakutan yang mengganggu dan yang menyebabkan mereka hijrah.

Ja’far bin Abu Thalib beserta istri tinggal dengan aman dan tenang dalam perlindungan Najasyi yang ramah tamah itu selama sepuluh tahun. Pada tahun ke-7 Hijriyah, kedua suami istri itu meninggalkan Habasyah dan hijrah ke Yatsrib (Madinah). Kebetulan Rasulullah SAW baru saja pulang dari Khaibar. Beliau sangat gembira bertemu dengan Ja’far sehingga karena kegembiraannya beliau berkata, "Aku tidak tahu mana yang menyebabkan aku gembira, apakah karena kemenangan di Khaibar atau karena kedatangan Ja’far?"

Begitu pula kaum Muslimin umumnya, terlebih fakir miskin, mereka juga bergembira dengan kedatangan Ja’far. Ia adalah sosok yang sangat penyantun dan banyak membela golongan dhuafa, sehingga digelari Abil Masakin (bapak orang-orang miskin).

Abu Hurairah bercerita tentang Ja’far, "Orang yang paling baik kepada kami (golongan orang-orang miskin) ialah Ja’far bin Abu Thalib. Dia sering mengajak kami makan di rumahnya, lalu kami makan apa yang ada. Bila makanannya sudah habis, diberikannya kepada kami pancinya, lalu kami habiskan sampai dengan kerak-keraknya."

Belum begitu lama Ja’far tinggal di Madinah. Pada awal tahun ke-8 Hijriyah, Rasululalh SAW menyiapkan pasukan tentara untuk memerangi tentara Romawi di Mu’tah. Beliau mengangkat Zaid bin Haritsah menjadi komandan pasukan.

Rasulullah berpesan, "Jika Zaid gugur, komandan digantikan Ja’far bin Abi Thalib. Seandainya Ja’far gugur pula, dia digantikan Abdullah bin Rawahah. Dan apabila Abdullah bin Rawahah gugur pula, hendaklah kaum muslmin memilih pemimpin/komandan di antara mereka."

Setelah pasukan sampai di Mu’tah, mereka mendapati tentara Romawi telah siap menyambut dengan kekuatan 100.000 pasukan inti yang terlatih, berpengalaman, dan membawa persenjataan lengkap. Pasukan mereka juga terdiri dari 100.000 milisi Nasrani Arab dari kabilah-kabilah Lakham, Judzam, Qudha’ah, dan lain-lain. Sementara, tentara kaum Muslimin yang dipimpin Zaid bin Haritsah hanya berkekuatan 3.000 tentara.

Begitu kedua pasukan yang tidak seimbang itu berhadap-hadapanan, pertempuran segera berkobar dengan hebatnya. Zaid bin Haritsah gugur sebagai syahid ketika dia dan tentaranya sedang maju menyerbu ke tengah-tengah musuh.

Melihat Zaid jatuh, Ja’far segera melompat dari punggung kudanya, kemudian secepat kilat disambarnya bendera komando Rasulullah dari tangan Zaid. Lalu panji-panji itu diacungkan tinggi-tinggi sebagai tanda pimpinan kini beralih kepadanya. Dia maju ke tengah-tengah barisan musuh sambil mengibaskan pedang kiri dan kanan memukul rubuh setiap musuh yang mendekat kepadanya. Akhirnya musuh dapat mengepung dan mengeroyoknya. Ja’far berputar-putar mengayunkan pedang di tengah-tengah musuh yang mengepungnya. Dia mengamuk menyerang musuh ke kanan dan kiri dengan hebat. Suatu ketika tangan kanannya terkena sabetan musuh sehingga buntung. Maka dipegangnya bendera komando dengan tangan kirinya.

Tangan kirinya putus pula terkena sabetan pedang musuh. Dia tidak gentar dan putus asa. Dipeluknya bendera komando ke dadanya dengan kedua lengan yang masih utuh. Namun tidak berapa lama kemudian, kedua lengannya tinggal sepertiga saja dibuntung musuh. Ja'far pun syahid menyusul Zaid. Secepat kilat Abdullah bin Rawahah merebut bendera komando dari komando Ja’far bin Abu Thalib. Pimpinan kini berada di tangan Abdullah bin Rawahah, sehingga akhirnya dia gugur pula sebagai syahid, menyusul kedua sahabatnya yang telah syahid lebih dahulu.

Rasulullah SAW sangat sedih mendapat berita ketiga panglimanya gugur di medan tempur. Beliau pergi ke rumah Ja’far. Didapatinya Asma’, istri Ja’far, sedang bersiap-siap menunggu kedatangan suaminya.

Asma’ bercerita, "Ketika Rasulullah mengunjungi kami, terlihat wajah beliau diselubungi kabut sedih. Hatiku cemas, tetapi aku tidak berani menanyakan apa yang terjadi. Karena aku takut mendengar berita buruk. Beliau memberi salam dan menanyakan anak-anak kami. Beliau menanyakan mana anak-anak Ja’far, suruh mereka ke sini.”

Asma' kemudian memanggil mereka semua dan disuruhnya menemui Rasulullah SAW. Anak-anak Ja'far berlompatan kegirangan mengetahui kedatangan beliau. Mereka berebutan untuk bersalaman kepada Rasulullah. Beliau menengkurapkan mukanya kepada anak-anak sambil menciumi mereka penuh haru. Air mata beliau mengalir membasahi pipi mereka.

Asma' bertanya, "Ya Rasulullah, demi Allah, mengapa anda menangis? Apa yang terjadi dengan Ja’far dan kedua sahabatnya?" Beliau menjawab, "Ya, mereka telah syahid hari ini."

Mendengar jawaban beliau, maka reduplah senyum kegirangan di wajah anak-anak. Apalagi setelah mendengar ibu mereka menangis tersedu-sedu. Mereka diam terpaku di tempat masing-masing, seolah-olah seekor burung sedang bertengger di kepala mereka.

Rasulullah berdoa sambil menyeka air matanya, "Ya Allah, gantilah Ja’far bagi anak-anaknya... Ya Allah, gantilah Ja’far bagi istrinya." Kemudian beliau bersabda, "Aku melihat, sungguh Ja’far berada di surga. Dia mempunyai dua sayap berlumuran darah dan bertanda di kakinya."

#SNCPahlawanIslamKebanggaanku
#SNC2022
#BertumbuhdanTerusMenginspirasi
Baca Selengkapnya....!

Kamis, 24 November 2022

Zaid bin Haritsah, Sahabat Nabi yang Diabadikan Al-Qur’an

Challenge Berkisah Day #14
Abu Usamah lebih dikenal dengan nama Zaid bin Haritsah bin Syarahil (atau Syurahbil). Beliau merupakan seorang sahabat yang sangat istimewa. Begitu mulianya beliau, sampai-sampai beberapa hukum syariat pun turun berkenaan dengan kisahnya. Sejarah telah mengungkap bahwa, satu-satunya sahabat yang namanya diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an (al-Ahzab ayat 37) adalah Zaid bin Haritsah.

Demikian pula, ia juga merupakan satu-satunya sahabat yang pernah diangkat Rasulullah SAW menjadi anak angkat (mutabanna) sehingga beliau dikenal dengan panggilan Zaid bin Muhammad.

Selain itu, sebuah kisah yang sangat dilematis juga pernah menimpa Zaid. Ketika itu nasib pernikahannya dengan Zainab binti Jahsy berujung dengan perceraian. Zainab pun akhirnya dinikahi oleh Rasulullah SAW.

Tentu saja kita bertanya, kenapa hal itu bisa sampai terjadi. Kenapa Rasulullah harus menikahi mantan istri dari anak angkatnya? Jawabannya tentu tidak sesederhana yang kita bayangkan. Satu hal pasti, beliau diperintah langsung dari Allah SWT. Dan semua itu untuk menghilangkan tradisi orang Arab dan Yahudi waktu itu yang melarang seorang bapak menikahi mantan istri dari anak angkatnya.

Skenario itu sengaja dirancang oleh Allah SWT guna untuk menghindari sangkaan orang-orang akan adanya nabi setelah nabi Muhammad SAW, karena biasanya anak laki-laki dari seorang nabi/rasul akan mewarisi kenabian ayahnya. Selain itu, penisbatan nama kepada orang yang bukan orangtua kandung berpotensi merusak sistem keturunan seseorang, mengacaukan penentuan warisan dan perkawinan.

Zaid bin Haritsah berasal dari suku Bani Mu’in, ibunya bernama Su’da binti Tsa’labah. Zaid wafat pada tahun ke-8 Hijriah ketika menjadi panglima dalam perperangan Mut’ah. Pada zaman jahiliyah, ibu Zaid mengadakan kunjungan ke kampung persukuan anaknya itu, kampung Bani Mu’in. Namun secara tiba-tiba sekawanan tentara berkuda dari Bani al-Qin bin Jusr menyerang perkampungan tersebut dan merampas serta menawan apapun yang berharga dari kampung tersebut. Termasuk Zaid bin Haritsah yang akhirnya dijadikan budak belian. Zaid dibawa ke pasar Ukazh dan dijual seharga 400 dirham kepada Hakim bin Hizam bin Khuwailid, untuk bibinya Siti Khadijah bin Khuwailid.

Pada saat Siti Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad (saat itu Muhammad belum menjadi rasul), Zaid pun dihadiahkannya kepada Nabi. Setelah bergaul beberapa lama, hubungan keduanya menjadi sangat akrab dan saling menyayangi, walau Zaid ketika itu masih berstatus sebagai seorang budak. Lama-kelamaan berita itu terdengar oleh bapak Zaid yang kebetulan juga tengah mencari anaknya. Setelah bertemu dan mengutarakan apa yang dia inginkan kepada Nabi, akhirnya beliau tidak bisa berkata apa-apa melainkan memberikan keputusan sepenuhnya kepada Zaid. Yaitu antara memilih tinggal bersama rasul atau pulang ke rumah orangtuanya. Namun Zaid memutuskan untuk tetap tinggal bersama Nabi dan semenjak itulah Nabi memproklamirkan Zaid sebagai anak angkatnya dengan nama Zaid bin Muhammad.

Status Zaid yang “berorangtuakan” Muhammad hanya berlangsung beberapa tahun saja, karena setelah itu Allah melarang praktek pengadopsian anak dengan cara seperti itu di dalam surat al-Ahzab ayat 5 dan 37, serta menyatakan dengan tegas bahwa Nabi Muhammad bukanlah bapak dari laki-laki muslim manapun dalam surah al-Ahzab ayat 40.

Sebagai bukti lepasnya hubungan bapak dengan anak antara Rasulullah dengan Zaid pada waktu itu adalah dengan halalnya mantan istri Zaid yang bernama Zainab binti Jahsy untuk dinikahi oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun ke-5 hijriah yang sebelumnya terlarang dalam tradisi arab jahiliyah. #SNCPahlawanIslamKebanggaanku
#SNC2022
#BertumbuhdanTerusMenginspirasi
Baca Selengkapnya....!

Selasa, 22 November 2022

Bilal bin Rabah, Orang Pertama yang Mengumandangkan Azan di Dunia

Challenge Berkisah Day #12
Nama Bilal bin Rabah tetap abadi dalam ingatan muslim sebagai muadzin pertama dalam Islam. Sosoknya istimewa karena menjadi orang yang mengumandangkan azan bahkan sejak azan disyariatkan oleh Rasulullah SAW.

Keistimewaan Bilal ini terbukti dari namanya yang kini diabadikan sebagai salah satu posisi dalam ibadah salat Jumat. Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda dalam haditsnya mengenai istimewanya salah satu sahabatnya ini, Bilal bin Rabah. Berikut bunyinya:

"Iya, orang itu adalah Bilal, pemuka para muadzin dan tidaklah mengikutinya kecuali para muadzin. Para muadzin adalah orang-orang yang panjang lehernya pada Hari Kiamat."(HR Muslim).

Kala Masjid Nabawi di Madinah selesai dibangun, Rasulullah SAW kemudian mensyariatkan azan sebelum didirikannya salat. Azan pada masa tersebut dimaksudkan sebagai penanda salat sekaligus pengajak muslim untuk salat berjamaah di masjid. Mulanya, setiap hendak melaksanakan salat lima waktu, kaum muslim belum mengenal azan. Mereka cukup hanya menggunakan hitungan waktu untuk melaksanakan salat lima waktu.

Setelah semua sahabat nabi berkumpul untuk salat, Rasulullah SAW kemudian menunjuk satu orang yang akan mengumandangkan azan. Hingga Bilal bin Rabah yang terpilih untuk mengumandangkan azan dengan suara keras hingga terdengar ke seluruh Madinah.

Nama lengkap Bilal adalah Bilal bin Rabah Al Habasyi. Beliau beberapa kali dipanggil dengan nama Abu Abdillah. Posturnya tinggi, kurus, dan termasuk dalam kalangan budak berkulit hitam. Ibunya adalah kelompok hamba sahaya milik dari seorang pimpinan Quraisy, Umayyah bin Khalaf.

Ketika menjadi budak inilah, Bilal mendengar tentang Islam. Ia menemui Nabi Muhammad SAW untuk mengikrarkan dirinya masuk Islam. Bilal merupakan satu-satunya Assabiqunal Awwalun yang berasal dari golongan budak kulit hitam.

Upaya masuk Islam diam-diam yang dilakukannya gagal karena majikan dan orang kafir Mekah mulai menyiksanya setelah mengetahui kabar tersebut. Di antara kalangan Assabiqunal Awwalun, Bilal bin Rabah adalah satu-satunya orang yang mendapat siksaan paling berat dari kafir Quraisy. Salah satu yang dilakukan Umayyah bin Khalaf, majikannya, adalah menjemur Bilal di padang pasir yang gersang tanpa sehelai pakaian. Selain itu Bilal juga ditimpa sebuah batu yang sangat besar di atas dadanya. Mereka menyiksa Bilal dengan tujuan menggoyahkan keimanannya dan berpaling dari ajaran Rasulullah SAW.

Namun, sekeras dan sekejam apapun siksaan mereka tidak mampu menggoyahkan keyakinan Bilal bin Rabah. Ia terus berpegang teguh pada agama Allah SWT. Hingga akhirnya, Bilal dimerdekakan oleh Abu Bakar As Shiddiq setelah ia membeli Bilal dari Umayyah.

#SNCPahlawanIslamKebanggaanku
#SNC2022
#BertumbuhdanTerusMenginspirasi
Baca Selengkapnya....!

Senin, 21 November 2022

Challenge Berkisah: Pahlawan Muslim Day 11 Abu Ubaidah bin Jarrah, Pemimpin Kepercayaan Rasulullah

Abu Ubaidah bin Jarrah adalah salah satu sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Beliau bernama lengkap Amir bin Abdullah bin Jarrah al-Quraisyi al-Fihri al-Makki.

Ayahnya bernama Abdullah bin Jarrah. Ia berasal dari golongan kaum Quraisy. Tepatnya suku Al-Harith bin Fihr yang lahir ada tahun 582 M di Kota Mekkah.

Abu Ubaidah memeluk Islam atas ajakan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq. Salah seorang sahabat Rasul dan periwayat hadits terkenal, Abdullah bin Umar, pernah bercerita tentang keutamaan sifat dari Abu Ubaidah:

"Ada tiga orang Quraisy yang sangat bersih wajahnya, tinggi akhlaknya, dan sangat pemalu. Bila berbicara mereka tidak pernah dusta. Dan, apabila orang berbicara, mereka tidak cepat-cepat mendustakan. Mereka itu ialah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Utsman bin Affan, dan Abu Ubaidah bin Jarrah."

Semasa hidupnya, Abu Ubaidah menjadi orang kepercayaan Rasulullah SAW dan para sahabat. Sifat kejujurannya pun membawa kepercayaan Abu Bakar untuk menunjuk Abu Ubaidah sebagai penjaga Baitulmal. Baitulmal merupakan kumpulan harta dari umat Islam yang disimpan dalam sebuah lembaga keuangan.

Abu Ubaidah juga sering ditunjuk Rasulullah untuk memimpin pasukan muslim. Bahkan ia pernah dilantik oleh Rasulullah SAW untuk memimpin pasukan perang sebanyak 300 orang ke tepi Laut Merah.

Rasulullah SAW pernah membicarakan kelebihan Abu Ubaidah sebagai seseorang yang amanah. "Setiap umat ada penjaga amanahnya dan penjaga amanah bagi umatku adalah Abu Ubaidah bin Jarrah."

Sebagai seorang yang dipercaya dan mampu menjaga amanah, Abu Ubaidah pernah diuji oleh Allah SWT dalam Perang Badar. Saat itu Abu Ubaidah berda dalam barisan terdepan untuk membela Islam. Ia pun berani menyusup di antara barisan para musuh dan berhasil mengalahkan mereka. Hingga suatu ketika, Allah membuatnya harus berhadapan dengan ayah kandungnya, Abdullah bin Jarrah, yang saat itu masih dalam keadaan kafir dan menolak untuk memeluk Islam.

Sebelumnya, Abu Ubaidah sudah berusaha sebisa mungkin untuk menghindari ayahnya. Namun, sang ayah terus mengejarnya meskipun berkali-kali ia lari dari hadapan beliau. Hingga pertarungan pun tidak terelakkan. Abu Ubaidah memenangkan pertarungan dengan ayahnya. Ia merasa sedih saat itu. Namun rasa sedihnya lebih disebabkan oleh keadaan kafir sang ayah di akhir hayatnya.

Abu Ubaidah menjadi orang kepercayaan dan orang yang dicintai Rasulullah. Kecintaan Rasulullah SAW pada Abu Ubaidah pun termaktub dalam kisah yang diriwayatkan dari seorang panglima perang, Amr bin al-Ash, ia berkata:

"Rasulullah SAW pernah ditanya, 'Siapakah orang yang lebih engkau cintai?' dijawab dengan Rasulullah, 'Aisyah.'
Kemudian ditanyakan lagi siapa yang dicintai Rasulullah dari golongan laki-laki hingga dijawab, 'Abu Bakar.'
Lalu, ditanyakan lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau pun menjawab,
'Abu Ubaidah bin al-Jarrah.'"
Tidak mudah memang menjaga amanah dan kepercayaan seseorang, namun Abu Ubaidah bin Jarrah membuktikannya. Hingga Rasulullah pun sangat mencintainya.

#SNCPahlawanIslamKebanggaanku
#SNC2022
#BertumbuhdanTerusMenginspirasi
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 05 Oktober 2022

Bersyukur Masuk di SNC (Spirit Nabawiyah Community)

Bismillah... Alhamdulillah syukur tak terkira kami panjatkan kepada Allah Subhaanahu wata'ala, saya diberi kesempatan untuk bergabung dengan komunitas SNC (Spirit Nabawiyah Community) di mana merupakan wadah untuk bersinergi menebarkan kebaikan. Dan di sini saya mencoba belajar mengambil peran di komunitas ini sebagai Jembatan Kebaikan atau kita sering menyebutnya JAS Jembatan Amal Sholih. Mengapa saya memilih peran ini? Alasannya karena hadits Nabi yang sering kita dengar yang berbunyi “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka bagi dia pahala orang yang mengerjakan kebajikan tersebut.” (HR. Muslim) Jadi siapa saja yang menunjukkan kepada kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan, baik orangtua atau anak muda, seorang ustadz atau bukan, yang penting dia bisa menunjukkan kebaikan kepada orang lain. Maka dia akan mendapatkan pahala seperti yang diamalkan oleh orang yang mengamalkan kebaikan tersebut.
Kebaikan seperti apa?
Yaitu kebaikan apapun mencakup kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat.
Misalnya ada seseorang bertanya pada kita, bahwa dia butuh guru ngaji, butuh seorang ustadz yang bisa mengajarkan bagaimana mengaji, bagaimana shalat yang benar, bagaimana beraqidah yang benar, dan sebagainya. mungkin kita tidak mampu menjadi ustadz yang bisa menjelaskan tentang hal itu, akan tetapi kita menunjukkan dimana tempat ustadz yang dibutuhkan. Maka kitapun mendapatkan pahala, yaitu pahala menunjukkan kebaikan pada orang lain.
Nah sama dengan peran saya saat ini, menunjukkan para wakif bahwa di sini dan di sana atau si fulan sedang membutuhkan tools untuk mengajarkan iman Islam, membutuhkan sarana untuk mengenal siroh kepada semua. Jadi kami mempertemukan antara wakif dan pengelola wakaf untuk diambil manfaat sebesar besarnya bagi ummat.
Dengan peran ini pula sebelum mengajak orang lain saya mendorong diri saya pribadi untuk senantiasa ikut berkontribusi bersama dengan yang lain dalam gerakan wakaf rombongan.
Semoga amal jariyah para wakif juga menjadi amal jariyah saya dan semua yang terlibat dalam proyek kebaikan ini. Bismillah semoga Allah meridhoi setiap langkah kita, dan memudahkan setiap usaha kita Aamiin.
Yuk kekalkan harta dengan berwakaf. Sedekah tidaklah mengurangi harta, akan tetapi kita sedang berinvestasi dengan keuntungan besar yang mengalir padanya pahala tanpa batas waktu.
#PejuangWakaf
#SpiritNabawiyahCommunity
#SNC2022
#BertumbuhdanTerusMenginspirasi
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 22 Juni 2022

Refresing ke Umbul Sido Mukti Bandungan

Alhamdulillah hari Rabu kemarin, 22 Juni 2022 guru-guru TK, KB beserta ustadzah Muslimat NU Demak berkesempatan melakukan tabadur alam bersama. Destinasi wisata yang dipilih diantaranya Candi Gedong Songo, Pasar Bandungan, Pemandian Alam Umbul Sidomukti dan pusat oleh-oleh Cimory. Pukul 7 pagi berkumpul dan alhamdulillah setengah delapan cus berangkat. Mendekati kota Semarang arus lalu lintas padat merayap. Namun setelahnya alhamdulillah lancar.

Menggunakan armada "Annisa Tour and Travel" yang kebetulan milik dari salah satu guru TK Muslimat NU sendiri Ibu Annisaturrohmah. Dan dipiloti special oleh suami beliau sang owner yang full service dan full banyolan Pak Bro Ansori Ahmad.

Destinasi pertama Candi Gedong Songo. Jam 9 pagi kita sudah sampai di puncak gunung Ungaran tempat Candi Gedong Songo bermukim. Kabut masih menyapa saat kami turun dari kendaraan. Disambut hawa dingin pegunungan yang syahdu.

Tiket masuk di sini 15.000 untuk pengunjung Domestik dan 75.000 untuk tourist mancanegara. Tujuan kami ke sini pingin berendam di air panas biar hilang segala penat. Sayangnya ketika sampai di sana ternyata kolam air panasnya bocor dan belum diperbaiki. Ada sih pancuran buat mandi. Akhirnya kita batal berendam. Dan hanya ambil foto di beberapa spot. Kami gak naik memutari candi karena pastinya akan menghabiskan waktu. Kita kongkow sejenak sembari menikmati hangatnya jagung godog yang manis. Sambil berfoto bersama. Habis itu lanjut perjalanan ke Umbul Sidomukti. Tetapi karena Umbul Sidomukti rutenya agak ke bawah setelah Pasar Bandungan, maka kita mampir dulu di Pasar Bandungan buat beli oleh-oleh. Sayuran, buah-buahan dan bunga. Tak lupa menikmati seporsi sate kelinci di Warung Sate Pak Narso. Yang gak doyan kelinci karena kebayang manisnya saudara BOBO itu loncat-loncat bisa memilih sate ayam.

Habis itu turun ke bawah untuk kembali naik ke Umbul Sidomukti. Haha, perjalanan naik ke Umbul sempat bikin senam jantung karena jalanan yang sempit dan menanjak. Maklumlah biasa berjalan-jalan di dataran.

Namun spot jantung yang kami alami terbayar sudah dengan indahnya pemandangan yang ada di kawasan Umbul Sidomukti. Belum lagi udara sejuk dan segar yang menyapa. Sungguh indah ciptaan Allah. Maa syaa Allah. Berada di puncak begini menyadarkan kita betapa kecilnya kita. Betapa lemahnya kita yang hanya seperti remahan remahan remahan debu di semesta raya. πŸ₯ΊπŸ₯Ί

Kembali ke Umbul ya. Oh ya tiket masuk di Umbul hanya 5.000 rupiah per kepala. Dan tiket renang hanya 20.000 rupiah. Anak-anak sudah tidak sabar ingin segera nyemplung kolam. Kebetulan beberapa guru membawa anak-anak mereka. Tetapi karena waktunya sudah masuk waktu dhuhur, kita sholat dulu. Habis itu, cuss kita kungkum di kolam Umbul Sidomukti. Maa syaa Allah airnya dingin dan sejuk segar. Perlu penyesuaian dulu nih biar badan gak kaget. Ongkang-ongkang kaki dulu di air sebelum akhirnya berendam. Berasa kembali jadi anak kecil lagi.

Kita memilih kolam bawah karena beberapa guru gak bisa berenang. Sembari menemani anak-anak. Namun ada juga beberapa guru yang mencoba berenang di kolam atas. Kolam atas memiliki kedalaman 1,3 dan 1,6 m. Sementara kolam bawah 1,2 dan ada yang lebih dangkal.

Puas berendam kita lanjut perjalanan. Karena si perut sudah mulai padha bernyanyi. Pilihan kita ke Rumah Makan Suharno 2 di Jimbaran. Menikmati gurami bakar yang lezat.

Habis dari Suharno kita otw ke Cimory buat beli oleh-oleh. Di ufuk barat langit sudah memerah saga. Pertanda pergantian waktu akan segera tiba. So kita di Cimory hanya sebentar saja. Lanjut perjalanan pulang ke Demak kota tercinta. Karena sudah masuk waktu maghrib, kita melipir cari tempat sholat. Habis itu pulang. Perjalanan lumayan lancar.

Kalau ada macet merambat karena terkendala air rob yang naik ke jalanan di wilayah Sayung. Alhamdulillah sampai di Demak pukul 8 malam dengan selamat.

Ayo, sekali-kali piknik biar gak panik.😚
Sekali-kali healing biar gak sinthing🀩
Sekali-kali refreshing biar gak pusing. 😍
Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya. πŸ™πŸ™
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 19 Januari 2022

Serunya Tubing di Senatah Karanganyar

Pada hari Sabtu kemarin tanggal 15 Januari 2022, aku berkesempatan mengikuti rekreasi rombongan guru sertifikasi Kecamatan Demak.
Ini rekreasi untuk pertama kalinya bagi guru TK Sertifikasi Kecamatan Demak. Dengan tujuan river tubing di Senatah Karanganyar. Ngumpul di terminal Demak jam 6. Acara diikuti pula oleh Ibu Kepala Koorwil Bidang Dikbud Kecamatan Demak Ibu Noor Sulistyowati, S.Pd, M.Si beserta Pengawas TK Ibu Sri Wahyuni, S.Pd,M.H
Acara agak molor karena menunggu peserta yang belum hadir beberapa orang. Wah, padahal ibu Koorwil sudah hadir jam 6 tepat sesuai dengan undangan lho. Salut deh buat ibu Koorwil. Kemudian sambutan sejenak oleh Ibu Ketua Panitia Ibu Aridlotul Baidiyah, S.Pd dari TK Muslimat NU Demak disambung dengan doa bersama dipimpin Ustadzah Dra. Himatul Millah, S.Pd.AUD dari TK Muslimat NU Demak.
Keberangkatan pagi itu diiringi dengan rinai gerimis yang turun malu-malu. Alhamdulillah perjalanan menuju Semarang lancer jaya. Gak ada acara macet-macetan sebagaimana kemarin waktu ada perbaikan jalan. Sepanjang perjalanan seru banget diiringi suara teman-teman yang berkaraoke ria. Full music pokoknya. Karaoke semakin seru karena Bu Koorwil dan Bu Pengawas turut serta berkaraoke. Bahkan beliau berdua menyawer teman-teman yang bersedia unjuk suara di perjalanan ke Senatah itu. Alhamdulillah cuaca terang benderang saat bus mulai memasuki wilayah Karanganyar. Demikian pula saat bus mulai mendaki lereng gunung Lawu. Cuaca betul-betul bersahabat pagi itu.
Turun dari bus kita foto-foto bersama. Lalu berisitirahat sejenak sambil menunggu acar dimulai. Tujuan pertama yaitu river tubing. Penasaran sekaligus menegangkan. Takut kalau tiba-tiba cuaca berubah menjadi hujan. Dan yang ditakutkan kalau ada banjir dadakan.
Tapi Alhamdulillah semua kekawatiran itu tidak terjadi. Sehingga acara river tubing di Senatah berjalan lancar.
Sebelum melaksanakan river tubing, peserta debriefing terlebih dahulu oleh pemandu. Cukup kocak juga pemandunya. Setelah itu teman-teman dipanggil ber-18 untuk dipakaikan pengaman. Ada pengaman tangan, kaki, kepala dan juga pelampung. Pokoknya cukup safety-lah. Para krunya juga cukup professional. Sabar mendengarkan celotehan ibu-ibu yang sebenarnya berwajah tegang karena takut namun penasaran ingin mencoba.
18 belas peserta yang turun ke sungai dibagi lagi menjadi 5 tim. Tiap tim ada yang berisi 3 orang, 4 orang sampai 5 orang. Dengan dua orang pemandu di bagian depan dan belakang sambungan ban. Seru dan menegangkan. Trek sepanjang 2 km itu diselusuri tak lebih dari setengah jam. Lumayan menantang juga treknya. Berbelok, berbatu-batu besar, curam, pokonya menegangkan. Ada juga trek yang diharuskan kita meluncur dengan mundur.
Ada juga teman-teman yang mungkin keseimbangannya kurang atau mungkin terlalu tegang sehingga terguling dari ban dan masuk ke air. Untunge pemandu sigap menolong. Lagipula sungai tidak terlalu dalam. Tetapi arusnya cukup deras.
Habis tubing cuaca tiba-tiba menjadi sangat mendung. Disusul dengan hujan yang deras sekali.
Alhamdulillah acara tubung kita sudah selesai. Tetapi acara untuk pergi ke Lawu Park dibatalkan karena hujan deras. Selain itu jalan ke sana cukup lumayan curam. Teman-teman yang kecapekan lebih memilih langsung ke pusat oleh-oleh dan pulang. Ketika maghrib bus berhenti di rumah makan untuk sholat maghrib dan makan malam. Setelah itu pulang kembali ke Demak. Rombongan tiba di Demak dengan selamat pukul 20.00 WIB. Demikian acara rekreasi kali itu berjalan dengan lancer dan mengesankan. Dan ajakan piknik untuk diagendakan tiap tahun pun disepakati.
Okey, ojo lali piknik ben ora panic.
Baca Selengkapnya....!

Kamis, 13 Januari 2022

Yuk, Miliki “My First Amazing Islamic Library” Seharga Rp 109.000 dari WINDREAMI!!

Ayah Bunda, Mau si kecil tumbuh menjadi anak yang soleh dan solehah sedari dini?
Caranya gimana ya kak?
Yuk kenalkan ilmu tauhid/ islam sedari dini ke si kecil. Cara yang mengasikkan ialah dengan buku bacaan nih!
πŸ‘πŸ»Nah pas banget, WinDreami punya 1 set Buku bertema islami yang cocok dan tepat untuk usia si kecil.
Apaan sih itu?
Namanya “ My First Amazing Islamic Library ”. Yuk Ayag Bunda, jadikan buku ini sebagai buku pertama si kecil. Tanamkan Islam melalui konten buku yang tepat, seru dan mudah diajarkan untuk usianya.
Buku ini dilengkapi dengan berbagai macam fitur seperti pengenalan abjad, warna, kata pertama dan bahasa Inggris untuk tumbuh kembangnya. Selain itu juga ada latihan untuk kemampuan motorik si kecil seperti fitur tracing, gunakan alat tulis yang dapat dihapus.
Gunakan gambar dan fitur animasi sebagai alat bercerita (Read Aloud). Penggunaan warna kontras membuat si kecil lebih mudah menyerap informasi dalam buku ini.
1 Set Buku dengan 20 Fitur untuk Tumbuh Kembang Si Kecil :
*Concept book terlengkap untuk anak
*Terdapat pengenalan warna
*Terdapat pengenalan bentuk
*Terdapat pengenalan Al- Quran dan hewan dalam Al-Quran sejak dini
*Terdapat pengenalan nabi
*Terdapat pengenalan rukun islam
*Terdapat pengenalan gerakan salat dan waktu salat
*Terdapat panduan orang tua untuk mengembangkan cerita
*Terdapat pengenalan 25 abjad
*Terdapat 45 My First Vocabulary
*Terdapat fitur Tracing untuk melatih motorik
*Buku wipe n clean dapat dihapus
*Ilustrasi berwarna yang kontras
*Ilustrasi dan konten yang sesuai usia anak
*Terdapat unsur islam di setiap buku dengan cara sederhana dan mudah dimengerti anak
*Bonus 8 video animasi:
#Video Animasi setiap buku
#Video Animasi doa

#Video Animasi Read Aloud Ulul Azmi
Lalu apa saja Manfaat My First Amazing Library Book untuk Anak Bunda :
- Mengenal islam dengan cara menyenangkan dan tepat
- Mendapatkan 250 kosa kata pertama dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
- Mengenal warna, hewan bentuk, kisah nabi, benda tema islami, gerakan dan waktu solat sejak dini
- Menjelajahi dunia yang belum ia jumpai melalui buku dan fitur animasi
- Mengasah kemampuan motoriknya
- Mengasah kemampuan mengingatnya
- Menumbuhkan minat baca si kecil sejak dini dengan menyenangkan dan seru
- Meningkatkan kedekatan emosional antara orang tua dan anak
Tunggu apalagi, yuk berikan buku ini sebagai buku pertama si kecil, karena apa? Karena buku ini menyakikan konten yang tepat untuk usianya mulai dari 1+ dan fitur yang tepat untuk tumbuh kembang si kecil.
πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡
Ikut pesan di masa Early Bird yuk, dapatkan harga super spesial dan termurah
πŸ‘πŸ» Dari harga normal Rp. 135.000
πŸ‘πŸ» Harga early bird Rp. 109.000
Limited Edition
3000 pertama
……………………………………………… Spesifikasi :
°1 set berisi 5 buku
°12 halaman
°Ukuran : 10×10 cm
°Board book, tidak mudah robek
°Ujung tumpul, aman untuk si kecil
°Full color, warna kontras untuk pengenalan warna
°Berat buku ± 250 gram
Timeline Early Bird
Order masa early bird mulai dari hari ini – 14 Januari 2022,
pengiriman bertahapan mulai dari 15 Februari 2022
Chat me ya di sini
Baca Selengkapnya....!