Anggrek bulan tuh mekarnya awet ya. Bisa sampai berbulan-bulan.
Apa karena itu dinamakan anggrek bulan?
Atau karena bentuknya bulat kayak bulan purnama?
Atau karena dia cantik kayak bulan purnama?
Entahlah...
Yang tahu kasih tahu dong...
#gardening
#myhobby
#orchids
#phalaenopsis
Baca Selengkapnya....!
Tampilkan postingan dengan label Go Green. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Go Green. Tampilkan semua postingan
Rabu, 07 Desember 2022
Senin, 05 Desember 2022
Ruellia Dwarf Mexican Petunia
Akhirnya nemu juga nama doi. Wuangelmeen jenengmu toh nduuk nduuk. Xixixi.
Soale ada customer baru mau beli ni bunga kalau aku tahu namanya. Hehe, terpaksa uplek-uplek sowan ke simbah goegle buat nanyain nama si cantik ini. Ada 3 varian warna dari ni bunga. Ungu, pink sama putih. Eh, itu yang aku tahu sih.
Kalau ada warna lainnya lagi ya entahlaah.
Allah kan Maha Kreatif. Satu bunga saja bisa ratusan warna. Ya kaan... Allahu Akbar. ππ
Si Ruellia ini amat sangat rajin berbunga. Kalau berbunga kemruyuk. Gampang tumbuh dan gampang perawatan. Bijinya kalau sudah pecah dan terbang ke mana-mana bisa menuhin pot-pot di sebelahnya.
Ada 2 variasi dari si Ruellia ini. Ada yang tumbuh memanjang kayak yang ditanam sepanjang taman jalur kota. Ada yang mini kayak gambar di bawah ni. Namanya juga Dwarf kaan...
Cumaan si cantik ini gak bertahan lama bunganya. Mekar mulai pagi hari. Dan paling jam 12 siang doi sudah pamitan. Wasalam, luruh dari tangkainya. Okey, welcome to the jungle book Ruelliaπππ
Kapan-kapan pingin bikin sensus anak-anak hejokuπ₯°π₯°. Kalau sempaat.
Wasalaam. ππ
#gardening
#myhobby
#ruellia
Baca Selengkapnya....!
Soale ada customer baru mau beli ni bunga kalau aku tahu namanya. Hehe, terpaksa uplek-uplek sowan ke simbah goegle buat nanyain nama si cantik ini. Ada 3 varian warna dari ni bunga. Ungu, pink sama putih. Eh, itu yang aku tahu sih.
Kalau ada warna lainnya lagi ya entahlaah.
Allah kan Maha Kreatif. Satu bunga saja bisa ratusan warna. Ya kaan... Allahu Akbar. ππ
Si Ruellia ini amat sangat rajin berbunga. Kalau berbunga kemruyuk. Gampang tumbuh dan gampang perawatan. Bijinya kalau sudah pecah dan terbang ke mana-mana bisa menuhin pot-pot di sebelahnya.
Ada 2 variasi dari si Ruellia ini. Ada yang tumbuh memanjang kayak yang ditanam sepanjang taman jalur kota. Ada yang mini kayak gambar di bawah ni. Namanya juga Dwarf kaan...
Cumaan si cantik ini gak bertahan lama bunganya. Mekar mulai pagi hari. Dan paling jam 12 siang doi sudah pamitan. Wasalam, luruh dari tangkainya. Okey, welcome to the jungle book Ruelliaπππ
Kapan-kapan pingin bikin sensus anak-anak hejokuπ₯°π₯°. Kalau sempaat.
Wasalaam. ππ
#gardening
#myhobby
#ruellia
Baca Selengkapnya....!
Sabtu, 29 Februari 2020
Sanseiveira, Ampuh Usir Bau Tak Sedap
Punya piaraan kucing di rumah tentunya sangat menyenangkan. Binatang ini lucu, sangat bersahabat dengan manusia. Dan yang pasti menyenangkan. Tingkahnya yang menggemaskan bisa jadi penawar lelah setelah penat beraktivitas seharian. Dengan melihat tingkah si kucing sifat manjanya yang suka menggelendot ampuh buat ngusir stress. And it,s work. Trust me…
Tapi kalau ada piaraan kucing di rumah sudah pasti ada resikonya juga. Pup dan pip-nya si meong baunya sungguh tak sedap. Walau kucing sendiri adalah binatang yang bersih. Habis pup atau pis dia pasti akan menimbun kotorannya dengan pasir.
Kalau kita rajin mengganti pasir di litter box kucing sih bau bisa ditanggulangi. Tapi masa iya tiap hari diganti. Bisa jebol kantung buat beli pasir aja dong. Paling nggak kan dibuang kotorannya saja dan pasirnya dipakai lagi setidaknya dua hari. Itupun kadang sudah bau kan.
Don’t worry be happy. Ada cara ampuh buat nanggulangi bau litter box si meong. Taruh saja beberapa pot sanseivera di dekat kandang si kucing. Maka bau acem dari kotoran si meong tak lagi menganggu. Karena tanaman sanseivera ini ampuh lho serap bau tak sedap.
Sudah tahu kan tanaman yang terkenal dengan sebutan lidah mertua ini. Tidak hanya menyerap bau tak sedap, sanseivera juga ampuh serap udara beracun semacam asap rokok, bau sampah, dan bau-bauan tak sedap lainnya. Bentuknya juga indah dipandang.
Menanam sanseivera sangatlah mudah. Kita bahkan bisa menanam dengan hanya memeotong daunnya. Tancapkan pada media tanam, maka sansivera akan tumbuh lebat. Tanaman ini juga tidak memerlukan banyak air untuk tumbuh subur. Di kala tanaman lain kekeringan, si lidah mertua ini masih bisa bertahan lho. Kalau tanah yang dipakai subur, maka hanya dengan beberapa bulan kita sudah harus re-potting . Mengganti pot dengan yang lebih besar. Atau memecah-mecah anakan sanseivera menjadi beberapa pot tanaman baru.
So, ndak usah gusar ya, kalau ada bau tak sedap di rumah. Tanam saja sanseivera ini. Ddan tetap pelihara meong.
Baca Selengkapnya....!
Tapi kalau ada piaraan kucing di rumah sudah pasti ada resikonya juga. Pup dan pip-nya si meong baunya sungguh tak sedap. Walau kucing sendiri adalah binatang yang bersih. Habis pup atau pis dia pasti akan menimbun kotorannya dengan pasir.
Kalau kita rajin mengganti pasir di litter box kucing sih bau bisa ditanggulangi. Tapi masa iya tiap hari diganti. Bisa jebol kantung buat beli pasir aja dong. Paling nggak kan dibuang kotorannya saja dan pasirnya dipakai lagi setidaknya dua hari. Itupun kadang sudah bau kan.
Don’t worry be happy. Ada cara ampuh buat nanggulangi bau litter box si meong. Taruh saja beberapa pot sanseivera di dekat kandang si kucing. Maka bau acem dari kotoran si meong tak lagi menganggu. Karena tanaman sanseivera ini ampuh lho serap bau tak sedap.
Sudah tahu kan tanaman yang terkenal dengan sebutan lidah mertua ini. Tidak hanya menyerap bau tak sedap, sanseivera juga ampuh serap udara beracun semacam asap rokok, bau sampah, dan bau-bauan tak sedap lainnya. Bentuknya juga indah dipandang.
Menanam sanseivera sangatlah mudah. Kita bahkan bisa menanam dengan hanya memeotong daunnya. Tancapkan pada media tanam, maka sansivera akan tumbuh lebat. Tanaman ini juga tidak memerlukan banyak air untuk tumbuh subur. Di kala tanaman lain kekeringan, si lidah mertua ini masih bisa bertahan lho. Kalau tanah yang dipakai subur, maka hanya dengan beberapa bulan kita sudah harus re-potting . Mengganti pot dengan yang lebih besar. Atau memecah-mecah anakan sanseivera menjadi beberapa pot tanaman baru.
So, ndak usah gusar ya, kalau ada bau tak sedap di rumah. Tanam saja sanseivera ini. Ddan tetap pelihara meong.
Baca Selengkapnya....!
Kamis, 14 Juli 2016
My Little Strawberry, Panen Perdana
![]() |
Kebun Miniku |
Setelah sukses menangkarkan serumpun strawberry jadi beberapa pot (tepatnya 12 pot) tiba saatnya untuk membuahkan strawberry. Caranya? Sempat mikir juga. By the way nggak sempat tanya-tanya ke Mbah Google. Akhirnya pakai insting saja.
![]() |
Bunga yang Cantik |
![]() |
Bakal Buah |
Tetap seperti biasa, menyiram tiap pagi dan sore. Supaya my little strawberry tumbuh subur. Tapi nggak rutin juga ding. Karena alhamdulillah lagi nih, meskipun sudah bulan Juli, tetapi langit masih bermurah hati mencurahkan tetesan airnya ke bumi. Sehingga my little strawberry nggak perlu disiram lagi. Terima kasih ya, Allah.
![]() |
Mulai Memerah |
Dan nggak nyangka. Yang ditunggu, yang dinanti pun tiba. My little strawberry mulai berbunga. Alangkah senangnya hati ini. Luar biasa. Strawberry yang notabene tumbuh di daerah dingin, kini bisa tumbuh di samping rumahku. Berbunga lagi. Mudah-mudahan bunga-bunga ini sukses menjadi buah ya.
Bunga strawberry ini berwarna putih. Menggantung pada tangkai bunga yang tumbuh menjulur dari pangkal batang strawberry. Lumayan, ada 3 sampai 5 bunga. Setelah tiga hari kelopak bunga mulai rontok. Dan tampaklah bakal buah strawberry menyembul dengan indahnya.
Luar biasa. Ternyata strawberry bisa juga berbuah di daerah Demak. Itu pun dengan perawatan yang seadanya. Hanya memanfaatkan sedikit lahan di samping rumah. Dari muncul bunga sampai menjadi buah tak memerlukan waktu yang lama bagi strawberry. Hanya sekitar dua mingguan. Dan strawberry ranum sudah siap untuk dipetik. Strawberry organik yang bebas pupuk kimia.
![]() |
Siap dipanen |
So, here we go my little strawberry.
Baca Juga: My Little Strawberry
Baca Selengkapnya....!
Jumat, 13 Mei 2016
Wijayakusuma, si Cantik yang Misterius
![]() |
Bunga Wijayakusuma |
![]() |
Sesaat Sebelum Mekar |
![]() |
Wanginya Lembut Banget... |
Untuk jenis wijayakusuma mini pertumbuhannya lebih subur bila di taruh pada pot gantung. Sehingga bunganya juga lebih banyak. Bunga wijayakusuma termasuk rajin berbunga.
![]() |
Semarak di Malam Hari |
Ada juga mitos terkait dengan si cantik wijayakusuma ini. Bahwa barang siapa yang menyaksikan bunga ini mekar, maka ia akan memperoleh kebaikan. Bisa berupa rejeki, kesehatan dan semacamnya. Pokoknya berupa keberkahan.
![]() |
Si Cantik Misterius |
![]() |
Sebelum Layu di Pagi Hari |
Nah, selamat berburu mekarnya bunga wijayakusuma ya. Kalau aku sih mending tak tinggal tidur saja. Bye…
Baca Selengkapnya....!
Jumat, 06 Mei 2016
Anggrek, si Cantik Exotis yang Tahan Lama
Hari libur gini paling asyik nongkrong di kebun yang tak seberapa luas itu. Eh, sebenarnya sih bukan kebun ding. Hanya sekumpulan pot bunga yang diletakkan berjajar. Dan itu pun letaknya di atas dak rumah. Jadi gak bisa dong dibilang kebun.
Tapi walau ada di dak rumah, lumayanlah buat cuci mata. Capek, penat, bete, dijamin bakal ilang kalau sudah nongkrong di kebun kayak gini. Bahkan bisa-bisa jadi lupa waktu.
Dan aku senangnya itu nongkrongin si kembang anggrek. Walau tak banyak koleksi yang aku miliki, dan anggreknya juga anggrek yang murahan, lumayanlah bikin hati senang. Bunganya itu lho. Bisa tahan mekar selama berbulan-bulan. bahkan aggrek dendrobiumku bisa sampai tiga bulan lebih. Dan sampai sekarang masih memamerkan keindahan bunganya. Jadi makin cinta dengan si cantik yang eksotis itu.
Anggrek jenis dendrobium itu memang yang paling mudah dipelihara. Gak perlu perawatan yang beribet. Juga tahan terkena paparan cahaya matahari seperti di kota Demak yang lumayan panas ini. Si Dendrobium enggak protes. Dan masih tetap rajin berbunga. Tapi ya jangan ditaruh dibawah paparan sinar matahari langsung. Kasihan. Mesti ada penghalangnya. Cukup cahaya matahari pagi saja. Karena si Dendrobium ini memerlukan intensitas cahaya antara 70-80 % saja. Kalau kepananasan juga si doi bakalan gosong daunnya. Dan tentu menjadi tidak cantik lagi.
Selain rajin berbunga, perkembangbiakan anggrek dendrobium seperti milikku ini juga cukup gampang. Tinggal pisahkan saja anakkannya dari induknya. Soal media bisa dipilih. Mau ditanam di pot atau langsung ditempel di pakis buat digantung di pohon. Terserah mana yang gampang. Kalau mau tanam di pot bisa pakai media pakis yang dihancurkan. Lalu tambahkan pula kompos. Jangan lupa siram pagi dan sore. Lebih bagus lagi sebelum matahari terbit atau saat matahar terbenam. Sekali-kali kalau pas lagi nyuci beras buat nanak nasi, air cuciannya jangan dibuang. Gunakan saja untuk menyiram anggrek cantik itu. Maka si anggrek akan membalasnya dengan keindahan bunganya.
Hm, kayaknya mesti ditangkarkan lagi nih ya. Supaya semakin semarak kebun kecilku ini.
Baca Selengkapnya....!
Tapi walau ada di dak rumah, lumayanlah buat cuci mata. Capek, penat, bete, dijamin bakal ilang kalau sudah nongkrong di kebun kayak gini. Bahkan bisa-bisa jadi lupa waktu.
Dan aku senangnya itu nongkrongin si kembang anggrek. Walau tak banyak koleksi yang aku miliki, dan anggreknya juga anggrek yang murahan, lumayanlah bikin hati senang. Bunganya itu lho. Bisa tahan mekar selama berbulan-bulan. bahkan aggrek dendrobiumku bisa sampai tiga bulan lebih. Dan sampai sekarang masih memamerkan keindahan bunganya. Jadi makin cinta dengan si cantik yang eksotis itu.
Anggrek jenis dendrobium itu memang yang paling mudah dipelihara. Gak perlu perawatan yang beribet. Juga tahan terkena paparan cahaya matahari seperti di kota Demak yang lumayan panas ini. Si Dendrobium enggak protes. Dan masih tetap rajin berbunga. Tapi ya jangan ditaruh dibawah paparan sinar matahari langsung. Kasihan. Mesti ada penghalangnya. Cukup cahaya matahari pagi saja. Karena si Dendrobium ini memerlukan intensitas cahaya antara 70-80 % saja. Kalau kepananasan juga si doi bakalan gosong daunnya. Dan tentu menjadi tidak cantik lagi.
Selain rajin berbunga, perkembangbiakan anggrek dendrobium seperti milikku ini juga cukup gampang. Tinggal pisahkan saja anakkannya dari induknya. Soal media bisa dipilih. Mau ditanam di pot atau langsung ditempel di pakis buat digantung di pohon. Terserah mana yang gampang. Kalau mau tanam di pot bisa pakai media pakis yang dihancurkan. Lalu tambahkan pula kompos. Jangan lupa siram pagi dan sore. Lebih bagus lagi sebelum matahari terbit atau saat matahar terbenam. Sekali-kali kalau pas lagi nyuci beras buat nanak nasi, air cuciannya jangan dibuang. Gunakan saja untuk menyiram anggrek cantik itu. Maka si anggrek akan membalasnya dengan keindahan bunganya.
Hm, kayaknya mesti ditangkarkan lagi nih ya. Supaya semakin semarak kebun kecilku ini.
Baca Selengkapnya....!
Senin, 14 Maret 2016
My Little Strawberry, Dari Satu Tumbuh Seribu
Beberapa waktu lalu saat survey lokasi untuk acara outbound anak-anak TK di nDayu Park Sragen. Pulangnya bawa oleh-oleh. Bukan jajanan atau makanan khas seperti biasanya. Kali ini oleh-olehnya luar biasa. Yakni pohon strawberry. Wah, sudah lama juga pingin nanam strawberry. Apalagi kemarin sempat kecewa juga saat jalan-jalan ke Keteb Pass. Rencana mau wisata petik strawberry tapi gatot. Alias gagal total.
Tapi ya, khayalannya nggak setinggi itu kali ya. Mau coba dulu. Barangkali si strawberry ini mau tumbuh dan berkembang di kota Demak ya hot. Syukur-syukur sih bisa berbuah ya… Karena kata pak penjualnya ini jenis strawberry yang bisa tumbuh di dataran rendah. Beda sama jenis Strawberry yang ada di Malang atau Tawangmangu yang cenderung memiliki iklim lebih dingin dan sejuk.
Menurut penjualnya yang tadi di nDayu Park, strawberry butuh cahaya matahari di pagi hari. Dan hindarkan si strawberry ini dari panas terik secara langsung. Jadi perlu para-para atau peneduh. Jadi sampai rumah, langsung mikir, lokasi mana yang kira-kira bisa cocok sama habitat si strawberry ini. Dan lokasinya ya di samping rumah sisi sebelah timur. Di tempat ini kalau pagi terkena cahaya matahari langsung. Dan jam sepuluh pagi, cahaya matahari sudah bergeser. Jadi mudah-mudahan cocok ya untuk habitat strawberry.
Tak lupa tiap pagi dan sore disiramin. Gak usah banyak-banyak, takut ntar terjadi busuk akar. Jadi ya secukupnya saja. Sampai basah saja. Alhamdulillah nih, si strawberry daunnya mengkilat subur. Tak seberapa lama mulai tumbuh sulur-sulur baru. Kata penjualnya lagi, kalau mau punya banyak pohon strawberry, dari sulur-sulur ini kita letakkan pada polybag yang baru. Setelah sulur ini menancapkan akarnya, bisa kita pisahkan dari indukannya. Wah, jadi bisa punya banyak pohon strawberry nih. Ibaratnya dari satu pohon bisa jadi seribu nih. Tinggal mikir lahannya, cukup atau nggak ya.
Mudah-mudahan pohon strawberryku ini jadi banyak, dan tentu saja berbuah lebat. Biar bisa dipetik manfaatnya, ya.
Baca Selengkapnya....!
Tapi ya, khayalannya nggak setinggi itu kali ya. Mau coba dulu. Barangkali si strawberry ini mau tumbuh dan berkembang di kota Demak ya hot. Syukur-syukur sih bisa berbuah ya… Karena kata pak penjualnya ini jenis strawberry yang bisa tumbuh di dataran rendah. Beda sama jenis Strawberry yang ada di Malang atau Tawangmangu yang cenderung memiliki iklim lebih dingin dan sejuk.
Menurut penjualnya yang tadi di nDayu Park, strawberry butuh cahaya matahari di pagi hari. Dan hindarkan si strawberry ini dari panas terik secara langsung. Jadi perlu para-para atau peneduh. Jadi sampai rumah, langsung mikir, lokasi mana yang kira-kira bisa cocok sama habitat si strawberry ini. Dan lokasinya ya di samping rumah sisi sebelah timur. Di tempat ini kalau pagi terkena cahaya matahari langsung. Dan jam sepuluh pagi, cahaya matahari sudah bergeser. Jadi mudah-mudahan cocok ya untuk habitat strawberry.
Tak lupa tiap pagi dan sore disiramin. Gak usah banyak-banyak, takut ntar terjadi busuk akar. Jadi ya secukupnya saja. Sampai basah saja. Alhamdulillah nih, si strawberry daunnya mengkilat subur. Tak seberapa lama mulai tumbuh sulur-sulur baru. Kata penjualnya lagi, kalau mau punya banyak pohon strawberry, dari sulur-sulur ini kita letakkan pada polybag yang baru. Setelah sulur ini menancapkan akarnya, bisa kita pisahkan dari indukannya. Wah, jadi bisa punya banyak pohon strawberry nih. Ibaratnya dari satu pohon bisa jadi seribu nih. Tinggal mikir lahannya, cukup atau nggak ya.
Mudah-mudahan pohon strawberryku ini jadi banyak, dan tentu saja berbuah lebat. Biar bisa dipetik manfaatnya, ya.
Baca Selengkapnya....!
Minggu, 15 November 2015
Nostalgia Pohon Kersen

Pohon kersen memiliki kenangan tersendiri. Ia mewarnai hari-hari masa kecilku. Di mana pada masa sehabis pulang sekolah aku selalu menghabiskan waktu bersamanya. Bergelantungan pada dahannya yang kokoh, membaca buku, tiduran di bawah kanopinya yang teduh. Dan tentu saja tak lupa memetik buah-buah merah pohon kersen yang begitu menggoda. Pohon kersen memiliki ceritanya tersendiri.
Pernah suatu ketika aku ketiduran di dahan kersen saking rimbun daunnya terasa begitu menyejukkan. Pernah pula ulat bulu nakal membuat gatal sekujur tubuhku. Semua terjadi di atas pohon kersen.
Kini pohon kersen tetap memiliki kisahnya sendiri. Daunnya yang rimbun membentuk kanopi yang indah. Dan buahnya yang merah seperti buah cherry itu selalu berhasil membuat mata mendongak kala kita lewat di bawahnya. Hampir semua teman-temanku akrab dengan yang namanya pohon kersen. Sering kami sepulang sekolah bercengkrama riang di atas pohon kersen. Pohon kersen dengan buahnya yang manis tak akan mungkin mampu ditolak oleh anak-anak, bukan? Apalagi bentuknya mirip buah cherry. Aha, tapi masa kecilku mana ngerti sama buah cherry.

Pohon kersen ini sangat luar biasa sekali lho. Dia bisa tumbuh dengan mudah di sembarang tempat. Di pekarangan, di pinggir jalan, di tepi kali, bahkan di atas bangunan berbatu. Pohon kersen bisa tumbuh dengan subur. Tak perlu menunggu terlalu lama, pohon ini akan memberikan manfaatnya buat kita. Bahkan tanpa perawatan intensif sekalipun. Hmm, dulu pohon kersen hanya di pandang sebelah mata saja alias tak dianggap.
Dan kini seiring dengan kemajuan jaman dan berbagai penelitian yang dilakukan para ahli, pohon kersen memiliki khasiat yang beragam. Daunnya sangat manjur menggempur penyakit diabetes. Demikian pula buahnya.

Bahkan ada yang bercerita, kalau penyakit gulanya berangsur membaik dengan mengkonsumsi rebusan daun kersen. Subhanallah, ternyata kalau kita mau meneliti lebh jauh, segala sesuatu yang diciptakan Allah itu pastilah ada manfaatnya. Kendati sebelumya tidak terlintas sama sekali dalam pikiran kita.
Sekarang hampir tiap minggu pagi, saat jalan-jalan pagi keliling kampung kami selalu menyambangi pohon kersen. Karena anak-anakku juga suka dengan buah kersen ini. Wah, betapa aku ingin menanamnya di pekarangan rumah. Sayang sekali nih, gak ada tempat lagi. Pekarangannya sempit. By the way, pohon kersen ini selalu penuh dengan cerita seru.
Baca Selengkapnya....!
Selasa, 21 Juli 2015
Kopi dan Kulit Pisang untuk Bunga Mawar
![]() |
Mawar Cantikku |
Mawar merupakan salah satu bunga favoritku. Baunya yang semerbak mewangi jadi daya tarik tersendiri. Selain itu perawatannya yang gampang susah lumayan membuatku penasaran untuk menaklukkan si mawar ini. Beberapa kali sempat menanam bunga mawar. Mulai dari mawar hibrida yang berbunga indah itu. Sampai mawar kampung yang semerbak mewangi. Bisa hidup sih, namun tak bertahan lama. Ada yang mogok berbunga, ada yang mati karena penyakit busuk. Namun semua itu tak menghentikan niatku untuk menanam si ratu bunga ini.
Dari sekian banyak jenis mawar, aku paling suka dengan mawar kampung. Bunganya lebih wangi dibanding mawar hibrida yang dijual di pasar kembang. Naun sayangnya sekarang ini rada susah juga nyari si mawar kampung ini. Jadi begitu jalan-jalan nemu si mawar kampung ini langsung saja menemui yang punya. Minta beberapa stek untuk ditanam. Dengan doa dan harapan yang tinggi. Semoga aku bisa menikmati keindahannya.
Dan alhamdulillah dengan sentuhan cinta, si mawar kampung ini bisa tumbuh. Bukan main senangnya hatiku. Apalagi saat sicantik ini mulai berbunga, wah, rasanya exited sekali. Mau tahu rahasianya si mawar kampung ini bisa tumbuh subur. Boleh percaya boleh tidak, tapi setiap hari aku sempatkan untuk nyamperi si mawar kampung ini. Sembari menyiraminya setiap hari aku sapa dia. Saya ajak bicara tentang harapan-harapanku padanya. Dan tentu saja aku tak lupa berdoa sama Allah semoga berkenan menumbuhkan mawar indah ini untukku. Dan tak lupa pula berburu tips di dunia maya untuk merawat si mawar elok ini.
Beberapa waktu lalu sempat browsing di internet. Sayangnya kehilangan jejak alamat websitenya. Jadi sebelum aku lupa aku coba buat menulisnya lagi. Mudah-mudahan berguna buat para pecinta mawar seperti aku.
![]() |
Mekar Semarak Berkat Kulit Pisang |
Kalau ingin mawar memiliki bunga yang mekar dengan ukuran lebih besar, ada tips sederhana untuk itu. Mau tahu? Simak ya di bawah ini.
1. Kulit pisang. Kalau kamu lagi makan pisang, jangan buang kulitnya sembarangan ya. Selain bisa membuat orang terpeleset, kulit pisang busuk juga kurang sedap dipandang. Lebih baik kasihkan si kulit pisang ini untuk mempercantik si mawar. Dijamin bunga si mawar bakalan lebih besar. Karena kulit pisang kaya akan potasium yang akan membuat si mawar lebih tahan terhadap serangan penyakit. Caranya gampang kok. Potong kulit pisang menjadi potongan yang kecil. Setelah itu masukkan dalam kantong plastik selama 2-3 hari. Setelah itu taburkan di sekitar rumpun mawar. Namun jangan tunggu sampai kulit pisang benar-benar membusuk. Bisa juga dengan menguburkan potongan kulit pisang secara langsung di sekitar media tanam si mawar. Kulit pisang akan melepaskan kalium dan memberi makan si mawar cantik ini.
2. Ampas kopi. Mawar senang tumbuh pada media tanam yang cenderung asam. Dan ampas kopi mampu membuat media basa menjadi asam. Caranya cukup mudah. Larutkan ampas kopi dengan seember air, lalu siramkan pada media tanam si mawar. Lakukan hal itu dua kali setahun. Hal ini untuk menghindari tanaman keracunan kafein. Selain itu bisa juga bubuk kopi langsung ditaburkan pada pokok sekitar si mawar. Namun jangan banyak-banyak ya.
![]() |
Kuncup semakin Semarak |
Setelah mencoba kedua tips di atas, alhamdulillah bunga mawarku tumbuh lebih subur. Kuncup semakin banyak. Satu batang sampai tiga lhoh. Dan bunganya mekar lebih besar lagi. Selamat mencoba ya.
Baca Selengkapnya....!
Minggu, 03 November 2013
TERIMA KASIH TREMBESI
Masih ingat tentang cerita “The Lovely Trembesi” beberapa waktu lalu? Sekarang pohon-pohon trembesi itu sudah cukup besar. Teduh menaungi jalan. Sehingga kalau berkendara sepanjang Demak-Kudus tidak begitu kepanasan. Udara semilir yang berhembus diantara rimbunnya dedaunan juga kian menyegarkan.
Sedangkan efeknya buat tempat tinggalku cukuplah terasakan. Udara tidak lagi pengap seperti dulu. Aku tidak tahu apa itu pengaruh dari semakin tumbuhnya trembesi di dekat rumahku. Kita tahu kan, polusi udara yang dihasilkan oleh emisi kendaraan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Gas buangan semacam Karbondioksida, karbon monoksida, timbal dan segala macamnya itu jika terhirup oleh manusia lama kelamaan akan menimbulkan bermacam penyakit seperti meningkatnya kegelisahan, iritasi mata, bronkitis kronik (menahun), penyakit jantung, dan masih banyak lagi. Sedangkan bagi balita yang banyak menghirup udara kotor begitu juga rentan terkena penyakit pernafasan seperti penyakit flek. Mengerikan ya.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk juga dibarengi dengan bertambahnya kendaraan bermotor. Sekarang ini tiap pagi kepadatan kendaraan bermotor di tempatku tak ubahnya seperti di kota besar saja. Para pekerja dan anak sekolahan, entah itu memiliki SIM atau tidak, lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor sebagai sarana tranportasinya. Dan jumlahnya meningkat tajam dibandingkan dengan tahun lalu.
Mungkin mahalnya biaya transportasi memaksa anak-anak SMA itu menggunakan sepeda motor untuk ke sekolah. Selain lebih cepat sampai, juga lebih irit. Seandainya pemerintah mampu menciptakan alat transportasi yang lebih murah dan aman, ya.

Tapi aku salut juga dengan anak-anak SMP sekarang yang rumahnya dekat perbatasan. Daripada naik angkot mereka lebih memilih bersepeda ramai-ramai ke sekolah. Aku sering melewati mereka. Salut untuk anak-anak itu. Jadinya juga berandai-andai kalau saja pemerintah kabupaten Demak mau memberikan fasilitas jalur khusus untuk sepeda, tentu akan lebih menyenangkan. Biar anak-anak itu lebih terjamin keamanannya.
Kembali pada si trembesi. Kendati tidak serta merta mampu mengatasi masalah pencemaran udara, namun kehadiran mereka sangatlah berarti. Melihat mereka kian tumbuh besar hati serasa senang. Mudah-mudahan mereka akan tetap lestari di sana. Menjadi pengontrol bagi udara yang kian terolusi. Terima kasih trembesi.
Baca Selengkapnya....!
Sedangkan efeknya buat tempat tinggalku cukuplah terasakan. Udara tidak lagi pengap seperti dulu. Aku tidak tahu apa itu pengaruh dari semakin tumbuhnya trembesi di dekat rumahku. Kita tahu kan, polusi udara yang dihasilkan oleh emisi kendaraan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Gas buangan semacam Karbondioksida, karbon monoksida, timbal dan segala macamnya itu jika terhirup oleh manusia lama kelamaan akan menimbulkan bermacam penyakit seperti meningkatnya kegelisahan, iritasi mata, bronkitis kronik (menahun), penyakit jantung, dan masih banyak lagi. Sedangkan bagi balita yang banyak menghirup udara kotor begitu juga rentan terkena penyakit pernafasan seperti penyakit flek. Mengerikan ya.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk juga dibarengi dengan bertambahnya kendaraan bermotor. Sekarang ini tiap pagi kepadatan kendaraan bermotor di tempatku tak ubahnya seperti di kota besar saja. Para pekerja dan anak sekolahan, entah itu memiliki SIM atau tidak, lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor sebagai sarana tranportasinya. Dan jumlahnya meningkat tajam dibandingkan dengan tahun lalu.
Mungkin mahalnya biaya transportasi memaksa anak-anak SMA itu menggunakan sepeda motor untuk ke sekolah. Selain lebih cepat sampai, juga lebih irit. Seandainya pemerintah mampu menciptakan alat transportasi yang lebih murah dan aman, ya.

Tapi aku salut juga dengan anak-anak SMP sekarang yang rumahnya dekat perbatasan. Daripada naik angkot mereka lebih memilih bersepeda ramai-ramai ke sekolah. Aku sering melewati mereka. Salut untuk anak-anak itu. Jadinya juga berandai-andai kalau saja pemerintah kabupaten Demak mau memberikan fasilitas jalur khusus untuk sepeda, tentu akan lebih menyenangkan. Biar anak-anak itu lebih terjamin keamanannya.
Kembali pada si trembesi. Kendati tidak serta merta mampu mengatasi masalah pencemaran udara, namun kehadiran mereka sangatlah berarti. Melihat mereka kian tumbuh besar hati serasa senang. Mudah-mudahan mereka akan tetap lestari di sana. Menjadi pengontrol bagi udara yang kian terolusi. Terima kasih trembesi.
Baca Selengkapnya....!
Senin, 23 April 2012
KOLAM TERATAI YANG INDAH
Tiap kali bepergian ke daerah Kudus saat sampai di pasar Karanganyar, ada kolam teratai yang luar biasa indah. Kolam itu hanyalah sebuah kolam biasa. Akan tetapi teratai yang tumbuh di dalamnya begitu mempesona. Merah menyala saat mekar. Sungguh luar biasa indah.
Aku tidak bisa melewatkan pemandangan itu tiap kali lewat di sana. Sampai kepikiran mau berhenti dan mengambilnya untuk ditaruh di kolam ikan depan rumah saking senengnya. Akan tetapi suami keberatan, jadinya ya dinikmati saja.
Sayang juga pas lewat di sana nggak sempat ambil fotonya. Selama ini hanya sering ketemu teratai berwarna putih di sepanjang sungai kalau ke tempat mertua. Akan tetapi yang satu ini warnanya merah mempesona. Merah darah.
Teratai (Nymphaea sp.) disebut juga bunga lotus, padma, seroja atau pun water lily benar-benar tanaman air yang mempesona. Hal ini dikarenakan sosoknya yang anggun, indah, alami , dan eksotis sekaligus menyejukkan pandangan.
Selain indah, teratai menyesuaikan diri terhadap tempat hidupnya dengan cara yang unik. Teratai hidup di daerah penuh air dan dapat mengapung di permukaan air. Biasa ditemukan dipermukaan air yang tenang seperti kolam dan danau. Daun teratai tipis dan lebar, berbentuk bundar atau oval. Bentuk daun ini sangat membantu mempercepat proses penguapan. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh kepermukaan daun tidak membentuk butiran air. Yang menakjubkan, kendati teratai hidup di tempat perairan yang kotor, tetapi bunganya tetap indah.
Bunga teratai memiliki bermacam warna. Mulai dari putih bersih, merah jambu, ungu, sampai merah darah seperti yang tumbuh di kolam dekat pasar Karanganyar Demak.
Selain itu ada jenis teratai yang daunnya sangat lebar. Kalo teratai biasa hanya berkisar sekitar lebar telapak tangan orang dewasa hingga 30 cm, maka daun teratai raksasa ini tampil menawan dengan ukuran yang cukup besar. Teratai raksasa ini berasal dari Amazon dengan nama latin Victoria amazonica. Diameter daun teratai raksasa ini dapat mencapai 1,5 meter. Bunga teratai raksasa ini bisa dilihat di di Kebun Raya Bogor. Jadi tak perlu jauh-jauh ke Amazon bila ingin melihatnya.
Ada banyak falsafah tentang kehidupan bunga yang dianggap suci oleh rakyat negeri timur ini. Yakni kendati hidup di tempat yang kotor bunga teratai tetap bersih, daunnya yang mengambang di air tidak akan kotor oleh air kotor di sekitarnya. Kuncup bunganya yang mengarah ke atas melambangkan kekuatan yang membubung ke atas.
Jadi kalau kebetulan berkendara menuju daerah Kudus dan melewati pasar Karanganyar jangan lupa menengok ke arah utara. Di sana ada kolam dengan banyak tumbuhan teratai merah dengan bunganya yang sangat menawan.
Foto diambil dari sini Baca Selengkapnya....!
Senin, 19 Desember 2011
HARI PERTAMA LIBURAN
Libur tlah tiba
libur tlah tiba
horee…
Bukan hanya siswa saja yang senang bukan main kalau libur tlah tiba, gurunya pun juga ikut senang. Sejenak rehat dari aktivitas rutin dan melepaskan lelah dengan melakukan pekerjaan apapun yang disenangi.
Kalau kebetulan berkantong tebal bisa juga merencanakan jalan-jalan. Tapi karena kantong terbatas dan kebetulan suami tidak sedang libur, maka sebaik mungkin mengatur waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan. Salah satunya menengok kebun bunga yang tak seberapa besar itu. Sekedar menatap bunga kamboja saya yang banyak bermekaran. Tapi karena terlalu lama tidak disentuh, kebun bungaku jadi terlihat berantakan. Banyak pot bunga yang pecah karena sudah aus, dan banyak pula tanaman-tanaman muda yang perlu direpotting karena wadahnya kesempitan.
Alhasil acara nengok kebun bunga, berubah jadi terjun langsung mengganti beberapa pot, membuang rumput-rumput liar yang mengganggu dan menata kembali pot-pot itu agar enak dipandang mata.
Alhamdulillah, setelah hampir empat jam berkutat dalam kebun, akhirnya bunga-bungaku jadi enak dipandang mata. Mudah-mudahan besok lagi memiliki waktu untuk tetap menatanya.Jadi kangen nih sama mawar wangi saya yang telah almarhum, wah mana susah lagi ya nyari bunga mawar wangi. Yang ada juga bunga mawar hibrid yang indah namun tidak wangi.
Baca Selengkapnya....!
libur tlah tiba
horee…
Bukan hanya siswa saja yang senang bukan main kalau libur tlah tiba, gurunya pun juga ikut senang. Sejenak rehat dari aktivitas rutin dan melepaskan lelah dengan melakukan pekerjaan apapun yang disenangi.
Kalau kebetulan berkantong tebal bisa juga merencanakan jalan-jalan. Tapi karena kantong terbatas dan kebetulan suami tidak sedang libur, maka sebaik mungkin mengatur waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan. Salah satunya menengok kebun bunga yang tak seberapa besar itu. Sekedar menatap bunga kamboja saya yang banyak bermekaran. Tapi karena terlalu lama tidak disentuh, kebun bungaku jadi terlihat berantakan. Banyak pot bunga yang pecah karena sudah aus, dan banyak pula tanaman-tanaman muda yang perlu direpotting karena wadahnya kesempitan.
Alhasil acara nengok kebun bunga, berubah jadi terjun langsung mengganti beberapa pot, membuang rumput-rumput liar yang mengganggu dan menata kembali pot-pot itu agar enak dipandang mata.
Alhamdulillah, setelah hampir empat jam berkutat dalam kebun, akhirnya bunga-bungaku jadi enak dipandang mata. Mudah-mudahan besok lagi memiliki waktu untuk tetap menatanya.Jadi kangen nih sama mawar wangi saya yang telah almarhum, wah mana susah lagi ya nyari bunga mawar wangi. Yang ada juga bunga mawar hibrid yang indah namun tidak wangi.
Baca Selengkapnya....!
Sabtu, 17 Desember 2011
MATIKAN MESIN DI LAMPU MERAH
Kemarin saya berkesempatan melakukan perjalanan keluar kota. Meski bukan perjalanan yang menyenangkan karena mengantar jenazah suami seorang teman menuju tempat peristirahatannya yang terakhir, namun banyak yang bisa saya petik dalam perjalanan kali ini.
Termasuk diantaranya saat melewati tol baru Semarang-Ungaran yang dalam pembuatannnya haru membedah gunung batu. Exiting, karena baru pertama kali aku akan melewatinya. Sudah lama tidak mengadakan perjalanan luar kota ke arah Selatan, jadi maklum kalau ketinggalan berita.
Selain lewat tol layang yang menyeberangi jurang dan membelah gunung, banyak pemandangan indah di sekitar. Di antaranya buah –buahan macam rambutan dan durian yang ada di sepanjang jalan. Saking banyaknya seakan buah itu jadi tidak berguna karena sudah merah menyala masih juga di biarkan di atas pohon. Padahal kalau di Demak per kilo bisa dihargai empat ribu rupiah. Mungkin karena faktor mahalnya transfortasi sehingga buah-buah itu tidak dipetik untuk didistribusikan. Karena dengar-dengan dari teman, dari petani ke pengepul hanya dihargai sembilan ratus rupiah.
Selain buah rambutan yang matang di pohon, banyak juga buah sawo yang juga dibiarkan membusuk di atas pohon. Wah, serasa eman-eman sekali. Jadi teringat dengan hobi tanam menanam yang tumbuh liar dalam diriku. Hanya karena nggak ada lahan hobi menanam ini jadi terpaksa dipendam dalam hati. Dan hanya bisa bersyukur melihat aneka tanaman di sepanjang perjalanan yang aku lalui.
Tapi bukan hanya itu yang menarik minatku dalam perjalanan kali ini. Ada yang lebih spesial lagi. Apakah itu? Ketika itu mobil kami bersisian jalan dengan sepeda motor yang dikendarai mungkin seorang anak muda yang cinta banget sama lingkungan, dan peduli agar bumi ini lebih baik lagi walau dengan tindakan yang mungkin dianggap tidak berarti. Yakni tiap kali sepeda motor itu berhenti di lampu merah (terutama lampu merah yang ada timer-nya) dia mematikan mesin. Aku perhatikan tingkah dia begitu unik. Sambil menunggu lampu menjadi hijau kembali dia mematikan mesin. Luar biasa! Mungkin dia tidak ingin menambahi polusi udara yang kian mengental menghantui atmosfer kita. Sekali lagi luar biasa! Hanya tindakan kecil namun menurut saya sangatlah luar biasa.
Kepeduliannya pada bumi menurut saya luar biasa. Patut dicoba sepertinya. Mematikan mesin saat di lampu merah!!
Baca Selengkapnya....!
Termasuk diantaranya saat melewati tol baru Semarang-Ungaran yang dalam pembuatannnya haru membedah gunung batu. Exiting, karena baru pertama kali aku akan melewatinya. Sudah lama tidak mengadakan perjalanan luar kota ke arah Selatan, jadi maklum kalau ketinggalan berita.
Selain lewat tol layang yang menyeberangi jurang dan membelah gunung, banyak pemandangan indah di sekitar. Di antaranya buah –buahan macam rambutan dan durian yang ada di sepanjang jalan. Saking banyaknya seakan buah itu jadi tidak berguna karena sudah merah menyala masih juga di biarkan di atas pohon. Padahal kalau di Demak per kilo bisa dihargai empat ribu rupiah. Mungkin karena faktor mahalnya transfortasi sehingga buah-buah itu tidak dipetik untuk didistribusikan. Karena dengar-dengan dari teman, dari petani ke pengepul hanya dihargai sembilan ratus rupiah.
Selain buah rambutan yang matang di pohon, banyak juga buah sawo yang juga dibiarkan membusuk di atas pohon. Wah, serasa eman-eman sekali. Jadi teringat dengan hobi tanam menanam yang tumbuh liar dalam diriku. Hanya karena nggak ada lahan hobi menanam ini jadi terpaksa dipendam dalam hati. Dan hanya bisa bersyukur melihat aneka tanaman di sepanjang perjalanan yang aku lalui.
Tapi bukan hanya itu yang menarik minatku dalam perjalanan kali ini. Ada yang lebih spesial lagi. Apakah itu? Ketika itu mobil kami bersisian jalan dengan sepeda motor yang dikendarai mungkin seorang anak muda yang cinta banget sama lingkungan, dan peduli agar bumi ini lebih baik lagi walau dengan tindakan yang mungkin dianggap tidak berarti. Yakni tiap kali sepeda motor itu berhenti di lampu merah (terutama lampu merah yang ada timer-nya) dia mematikan mesin. Aku perhatikan tingkah dia begitu unik. Sambil menunggu lampu menjadi hijau kembali dia mematikan mesin. Luar biasa! Mungkin dia tidak ingin menambahi polusi udara yang kian mengental menghantui atmosfer kita. Sekali lagi luar biasa! Hanya tindakan kecil namun menurut saya sangatlah luar biasa.
Kepeduliannya pada bumi menurut saya luar biasa. Patut dicoba sepertinya. Mematikan mesin saat di lampu merah!!
Baca Selengkapnya....!
Selasa, 27 September 2011
Si Manis Matoa
Pertama kali melihat buah Matoa ketika seorang murid saya asyik menikmati bekalnya dari rumah. Rupa buah itu seperti kedondong namun berukuran kecil. Dan karena penasaran saya pun bertanya pada murid saya yang asyik menikmati buah aneh itu.
Murid saya mengatakan kalau itu adalah buah matoa. Anak tidak keberatan saat saya minta eh, ikut mencicipi.
Ketika buah itu saya gigit, rasanya sungguh manis. Dan tidak tahu bagaimana mendefinisikannya. Daging buahnya berwarna putih seperti kelengkeng, dan juga rambutan. Bedannya daging buah matoa kesat, dan tidak berair seperti kelengkeng dan rambutan, sehingga tidak terasa lengket di tangan. Dan aromanya sangat mirip dengan durian. Dan karena penasaran karena baru sekali itu mendengar nama dan rasanya, maka bertanyalah saya pada Mbah Google.
Pohon Matoa terkenal berasal dari Papua. Pohon dengan nama latin Pometia Pinnata memiliki ciri tumbuh tinggi, dan kayunya dapat dijadikan kusen rumah. Pohon ini tumbuh menyebar di daerah bumi cendrawasih. Akan tetapi sebenarnya pohon ini tidak hanya tumbuh di Papua. Melainkan juga tumbuh di MAluku, Sulawesi, Kalimantan, dan juga Jawa.
Sungguh kaya tanah air kita ini. Baca Selengkapnya....!
Ketika buah itu saya gigit, rasanya sungguh manis. Dan tidak tahu bagaimana mendefinisikannya. Daging buahnya berwarna putih seperti kelengkeng, dan juga rambutan. Bedannya daging buah matoa kesat, dan tidak berair seperti kelengkeng dan rambutan, sehingga tidak terasa lengket di tangan. Dan aromanya sangat mirip dengan durian. Dan karena penasaran karena baru sekali itu mendengar nama dan rasanya, maka bertanyalah saya pada Mbah Google.
Pohon Matoa terkenal berasal dari Papua. Pohon dengan nama latin Pometia Pinnata memiliki ciri tumbuh tinggi, dan kayunya dapat dijadikan kusen rumah. Pohon ini tumbuh menyebar di daerah bumi cendrawasih. Akan tetapi sebenarnya pohon ini tidak hanya tumbuh di Papua. Melainkan juga tumbuh di MAluku, Sulawesi, Kalimantan, dan juga Jawa.
Sungguh kaya tanah air kita ini. Baca Selengkapnya....!
Kamis, 01 September 2011
PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Ada yang berubah dari jalan-jalan yang biasa saya lalui saat berwiyata bhakti di Bandungrejo Karanganyar. Bukan perubahan yang baik. Yakni hilangnya pohon-pohon rindang dan juga bangunan-bangunan liar di sepanjang bantaran sungai yang bersisian dengan jalan. Kenapa?
Rupa-rupanya ini pengairan yang punya gawe mengeruk sungai yang dangkal. Karena terlihat di sepanjang bantaran lumpur-lumpur kali yang baru saja dinaikkan.
Yang sangat disayangkan, kenapa pohn-pohon yang rindang menaungi jalanan pun turut dibersihkan? Akibatnya tiada lagi keteduhan. Sepanjang sungai itu hanya kegarangan matahari yang menyengat kulit. Panas memanggang. Padahal seandainya pohon-pohon itu dibiarkan alangkah indahnya. Bukankah membutuuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa menjadi pohon rindang yang sarat keteduhan? Kenapa harus dihancurkan dalam hitungan hari? Sungguh sangat disayangkan. Belum lagi kontribusi oksigen yang dihasilkan untuk kita.
Apakah tidak terpikir untuk membangun tetapi tanpa perlu merusak lingkungan? Baca Selengkapnya....!
Rupa-rupanya ini pengairan yang punya gawe mengeruk sungai yang dangkal. Karena terlihat di sepanjang bantaran lumpur-lumpur kali yang baru saja dinaikkan.
Yang sangat disayangkan, kenapa pohn-pohon yang rindang menaungi jalanan pun turut dibersihkan? Akibatnya tiada lagi keteduhan. Sepanjang sungai itu hanya kegarangan matahari yang menyengat kulit. Panas memanggang. Padahal seandainya pohon-pohon itu dibiarkan alangkah indahnya. Bukankah membutuuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa menjadi pohon rindang yang sarat keteduhan? Kenapa harus dihancurkan dalam hitungan hari? Sungguh sangat disayangkan. Belum lagi kontribusi oksigen yang dihasilkan untuk kita.
Apakah tidak terpikir untuk membangun tetapi tanpa perlu merusak lingkungan? Baca Selengkapnya....!
Langganan:
Postingan (Atom)