Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Kamis, 14 Juli 2016

My Little Strawberry, Panen Perdana

Kebun Miniku
Apa kabar My Little Strawberry?

Setelah sukses menangkarkan serumpun strawberry jadi beberapa pot (tepatnya 12 pot) tiba saatnya untuk membuahkan strawberry. Caranya? Sempat mikir juga. By the way nggak sempat tanya-tanya ke Mbah Google. Akhirnya pakai insting saja.

Bunga yang Cantik
Rumpun strawberry yang kemarin ditangkarkan sulur-sulurnya, kini dikonsentrasikan untuk berbuah. Sulur-sulur yang kemarin ditangkarkan sepertinya sudah bisa dipisahkan dari induknya. Jadi sulur-sulur itu dipotong. Alhamdulillah, selang beberapa waktu, sulur-sulur itu bertahan menjadi rumpun yang subur dan indah.

Bakal Buah

Tetap seperti biasa, menyiram tiap pagi dan sore. Supaya my little strawberry tumbuh subur. Tapi nggak rutin juga ding. Karena alhamdulillah lagi nih, meskipun sudah bulan Juli, tetapi langit masih bermurah hati mencurahkan tetesan airnya ke bumi. Sehingga my little strawberry nggak perlu disiram lagi. Terima kasih ya, Allah.


Mulai Memerah
Oh ya, secara berkala, my little strawberry ini juga perlu nutrisi ya. Biar tambah subur. Aku gak pernah pakai pupuk buatan. Takut nggak cocok. Jadi aku pakai saja air cucian beras. Air itu aku siramkan pada my little strawberry.

Dan nggak nyangka. Yang ditunggu, yang dinanti pun tiba. My little strawberry mulai berbunga. Alangkah senangnya hati ini. Luar biasa. Strawberry yang notabene tumbuh di daerah dingin, kini bisa tumbuh di samping rumahku. Berbunga lagi. Mudah-mudahan bunga-bunga ini sukses menjadi buah ya.
Bunga strawberry ini berwarna putih. Menggantung pada tangkai bunga yang tumbuh menjulur dari pangkal batang strawberry. Lumayan, ada 3 sampai 5 bunga. Setelah tiga hari kelopak bunga mulai rontok. Dan tampaklah bakal buah strawberry menyembul dengan indahnya.

Luar biasa. Ternyata strawberry bisa juga berbuah di daerah Demak. Itu pun dengan perawatan yang seadanya. Hanya memanfaatkan sedikit lahan di samping rumah. Dari muncul bunga sampai menjadi buah tak memerlukan waktu yang lama bagi strawberry. Hanya sekitar dua mingguan. Dan strawberry ranum sudah siap untuk dipetik. Strawberry organik yang bebas pupuk kimia.

Siap dipanen
Jadi lebih semangat lagi hendak menangkarkan si little strawberry. Paling tidak buat dikonsumsi sendiri. Anak-anak pasti suka dengan jus strawberry. Suka juga makan strawberry dengan dicocol gula. Strawberry kan banyak mengandung vitamin dan juga antioksidan.

So, here we go my little strawberry.

Baca Juga: My Little Strawberry
Baca Selengkapnya....!

Minggu, 10 Juli 2016

Jalan-Jalan ke Sam Poo Kong

Habis dari Reuni Ekstemba 87 bareng suami, kami mampir dulu ke Sam Poo kong. Saat itu masih pukul dua. Tadinya pingin ke Umbul Sidomukti Bandungan. Tapi kejauhan. Mau ke kebun binatang Mangkang, takut terkena macet arus balik. Akhirnya nyari yang dekat saja. Sekalian refreshing.

Sam Poo Kong merupakan klenteng bekas persinggahan pertama Laksamana dari Cina yang beragama Islam. Dia adalah Laksamana Cheng Ho. Klenteng Sam Poo Kong terletak di daerah Simongan, Semarang. Sebelah barat kota Semarang.


Sampai di Sam Poo Kong, ternyata pengunjung cukup ramai. Parkiran hampir penuh. Sam Poo Kong ini merupakan kuil peninggalan dari Laksamana Cheng Hoo. Sebelum masuk ke kuil, kami membeli tiket dulu. Dewasa seharga lima ribu rupiah. Sedang untuk anak-anak seharga tiga ribu rupiah saja.
Sebagaimana bangunan khas Cina, maka kuil Sam Poo Kong ini juga didominasi warna merah. Ada banyak lampion di sana. Lampion tidak hanya menghiasi bangunan gedung. Namun juga pohon-pohon di arah pintu masuk. Penuh dengan lampion. Sekarang Sam Poo Kong dijadikan sebuah tempat pemujaan dan juga temapt berziarah. Ada banyak patung diletakkan di sana. Padahal Laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim. Beliau merupakan keturunan Persia. Namun bagi masyarakat Cina, Cheng Ho sudah dianggap seperti dewa. Mengingat kepercayaan agama Kong Hu Cu atau Tau beranggapan bahwa orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.

Bangunan inti dari kelenteng ini adalah sebuah gua batu. Namun gua asli sudah tertutup longsor pada tahun 1700-an. Lalu oleh masyarakat setempat gua itu dibangun kembali sebagai penghormatan terhadap Laksamana Cheng Ho.

Tidak setiap pengunjung boleh masuk kuil. Hanya yang benar-benar ingin sembahyang yang boleh masuk. Sementara para wisatawan bisa melihat-lihat dari balik pagar.

Klenteng Sam Poo Kong ini sudah mengalami renovasi pada tahun 2002. Dan baru selesai pada tahun 2005 dengan menelan biaya sebesar 20 miliar. Setelah itu Sam Poo Kong lebih menarik minat pengungjung untuk datang berwisata . halaman kuil cukup luas. Di sinilah biasa digelar atraksi kesenian Cina. Atraksi biasa dilakukan untuk memperingati hari-hari bersejarah yang berhubungan dengan Cheng Ho atau budaya Cina.

Dan ternyata hari ini di Sam Poo Kong tengah ada pertunjukan barong sai dan naga cina. Pantas saja ramai pengunjung. Ketika kami tiba pertunjukan hampir berakhir. Tapi lumayanlah. Jadinya kita foto-foto saja bareng anak-anak. Puas foto-foto kami kembali lagi ke rumah. Bersiap untuk aktivitas selanjutnya.

Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 09 Juli 2016

Reuni Ekstemba Angkatan 87 di SMK N 7 Semarang (STM Pembangunan)




Wajah Depan STM Pembangunan Sekarang
Hari Sabtu tanggal 9 Juli 2016 kemarin ikut mendampingi suami dalam rangka reuni kelas Elektronika Komunikasi STM Pembangunan Semarang angkatan 87. Acara reuni diselenggarakan di gedung SMK 7 Semarang. Semula acara ini akan diadakan di aula. Namun acara reuni bersamaan dengan angkatan 82. Jadi yang angkatan 87 ngalah. Melipir di halaman. Selain karena menghormati yang lebih senior, juga anggota reuni angkatan 82 lebih banyak. Karena diselenggarakan untuk semua jurusan. Sedangkan untuk angkatan 87 hanya kelas Elektronika Komunikasi saja yang terdiri dari dua kelas.


Mengenang Masa Lalu dengan Bermain Futsal

Acara ini sudah lama sekali direncanakan. Tepatnya setelah boomingnya sosial media bernama WhatsApp. Dari WA terbentuklah grup EK87 yang kemudian tercetuslah acara reuni sekalian halal bi halal. Kalau diingat ini untuk pertama kalinya kelas EK 87 mengadakan reuni. Dan itu sudah berselang selama 25 tahun semenjak mereka meninggalkan kampus Simpang Lima tempat mereka menimba ilmu. Cukup lama juga. Padahal angkatan lainnya telah lebih dulu mengadakan reuni. Dan itu sudah menjadi agenda rutin tiap tahun. Untuk EK 87 ini terbilang unik. Karena sebagian besar dari alumni sudah menyebar ke segala penjuru bumi, Wow.
Edisi Senior Junior
Acara ini didukung hampir semua alumni kelas EK 87. Bahkan yang berada jauh dari Semarang pun bersedia untuk hadir. Kebanyakan dari para alumni EK 87 STM Pembangunan Semarang ini bermukim di luar kota. Ada yang di Surabaya, Jakarta, Kupang, Cilegon, bahkan ada yang di Dubai dan Abu Dhabi. Dan hebatnya yang dari Dubai dan Abu Dabhi ini pun bersedia mudik untuk menghadiri acara reuni ini. Tak lupa mereka mengundang para guru-guru tercinta. Orang-orang yang berjasa mengantarkan mereka ke tangga kesuksesan seperti yang telah mereka capai sekarang ini.

Foto Bersama EkStemba 87
Sebelum acara reuni, para alumni ini telah saling kunjung mengunjungi. Atau mengadakan reuni kecil-kecilan dengan menyambangi rumah ke rumah. Beberapa teman suamiku juga telah singgah di gubug kami yang sederhana ini. Dan 25 tahun tak bertemu, cukup heboh juga.

Rockernya Ekstemba 87
Demi suksesnya acara reuni ini maka dibentuklah panitia. Mereka bertugas mengorganisasi acara reuni. Seperti melobi tempat, menyediakan konsumsi, pengadaan kaos reuni, pengadaan buku kenangan, pengadaan door prize, sound system dan lain sebagainya.
Fun Game yang Asyik
Untuk acara reuni ini tidak dipungut iuran lhoh. Panitianya keren karena lincah nyari sponsor. Untuk para alumni yang mau nyumbang juga boleh. Besarnya nggak ditentukan. Karena kondisi tiap-tiap alumni memang berbeda-beda. Ada yang sukses banget, Ada yang standar. Namanya juga kehidupan. Namun demi kebersamaan, mereka menghilangkan perbedaan itu. Pokoknya diusahakan semua bisa hadir. Luar biasa kebersamaan dalam acara reuni kali ini. Semua panitia bekerja keras demi suksesnya acara ini. Padahal kebanyakan dari para panitia ini tidak bermukim di Semarang lho. Luar biasa.
Ketemu Sahabat Lama, Sama-Sama Wong Demak

Berkeliling  Kelas Mengenang Masa Lalu

Narsis Dulu yach

Acara reuni dimulai pagi-pagi sekali. Jam 7 pagi para alumni sudah berdatangan. Bagi yang belum sarapan, sudah tersedia bubur ayam.  Habis itu acara dibuka dengan pertandingan futsal antar alumni. Katanya untuk mengenang masa lalu. Bahkan untuk kostum awal pun ditentukan dalam rangka mengenang masa-masa di Ekstemba Semarang. Dulu ada hari di mana para siswa Ekstemba diharuskan memakai celanan jeans dan hem putih. Nah, dalam rangka mengenang masa lalu, peserta reuni diharuskan memakai celana jeans dan hem putih. Suamiku yang nggak pernah memakai celana jeans jadinya ya beli jeans baru.

Terima Penghargaan Para Pemenang Fun Game
Acara pembukaan dengan bermain futsal berlangsung seru. Namun yang namanya faktor U tetap berbicara. Tentunya dari segi fisik mereka tidak sama lagi seperti dulu. Meski pertandingan berjalan seru, tetap mereka megap-megap menggiring dan berebut bola. Namun demikian mereka masih bisa mengalahkan para juniornya saat ada pertandingan senior (para bapak) lawan junior (para anak). Entah karena faktor sungkan, faktor kematangan atau pengalaman atau keberuntungan, heheh, entahlah.

Guru-Guru Tercinta
Habis acara main bola, ada sesi foto bersama. Setelah itu diselingi dengan acara nyanyi. Lagu Semut Hitam dari God Bless jadi lagu pembuka. Ada juga yang bawain lagunya Slank. Lagunya Iwan Fals, Kemesraan juga tak ketinggalan. Pokoknya nuansa 80-90an kerasa banget. . Ada juga acara fun game. Di mana para bapak-bapak ini disuruh mengipasi balon sampai jarak tertentu kemudian balik lagi. 
Slanker Ekstemba 87 yang Jago Main Bola dan Naik Gunung

Bu Guru Cantik Tak Mau Kalah, Duet sama Muridnya
Habis acara fun game, mereka bernostalgia dengan berkeliling ke kelas-kelas di mana mereka menimba ilmu dulu. Tentu kelas-kelas mereka telah berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Setelah itu acara ramah tamah. Tentu saja membahas rencana ke depan untuk Grup EK 87 ini supaya tetap solid dan eksis. Usai berkeliling kelas, saatnya  makan-makan. Ada nasi gudeg, bakso koyor tumpang sama tahu campur. Untuk kudapannya ada arem-arem, rengginang sama tape ketan yang manis legit. Oh ya, untuk acara sarapan ada bubur ayam juga. Bubur ayamnya made in salah satu alumni.  Pokoknya mantap.

Ngerumpiin Masa Lalu

Acara reuni yang mengambil tema ‘Kita Jalin Silaturahim dan Persaudaraan Menuju Kemanfaatan Bersama’ itu berlangsung cukup sukses. Walaupun tidak semua bisa hadir. Namun mampu mengobati rasa kangen akan kebersamaan 25 tahun silam. Acara usai sekitar pukul dua siang. Dengan harapan persaudaraan mereka akan tetap terjalin. Ingat, persaudaraan itu lebih penting daripada saudara sekalipun.

Baca Selengkapnya....!

Senin, 04 Juli 2016

Fenomena Bukber Remaja Jaman Sekarang

Ada pemandangan yang berbeda di Ramadhan kali ini. Tiap kali menjelang maghrib tampak anak-anak muda bergerombol sepanjang jalan. Terutama di warung-warung makan, restoran-restoran dan warung makan cepat saji. Ada apa gerangan?

Rupa-rupanya mereka hendak mengadakan acara buka bersama. Atau bahasa kerennya adalah bukber. Acara bukber memang tampaknya tengah menjadi tren di kalangan masyarakat saat ini. Terutama di kalangan para remaja. Bukber telah menjadi tren ibarat jamur yang bermunculan di musim hujan. Dan itu menjadi berkah tersendiri bagi para penjual makanan. Karena yang saya lihat hampir semua restoran, rumah makan bahkan warung tenda di pinggir jalan penuh sesak dengan para peserta bukber ini.


Namun bagaimana acara bukber ini jika ditinjau dari segi syar’i? Apakah lebih bermanfaat ataukah justru mendatangkan mudharat? Minimal dengan acara bukber seperti ini, apakah mereka tidak ketinggalan sholat maghrib, ya? Karena acara bukber seperti ini biasanya menyita waktu yang cukup lama. Ditambah lagi dengan acara guyonan dan ngobrol-ngobrol di antara peserta bukber. Dan terlebih lagi tempat bukber itu juga terkadang jauh dari masjid. Padahal waktu maghrib itu sangatlah singkat.

Selain itu, para peserta bukber itu kebanyakan adalah remaja putra dan putri. Mereka bercampur baur jadi satu. Sehingga menghilangkan batasan antara itu mahram atau bukan. Terkadang saya juga merasa sedih melihat bebasnya pergaulan remaja jaman sekarang yang seolah kebablasan.

Lalu para orang tua itu apakah ya tidak merasa khawatir melepaskan anak-anak mereka di waktu senja hari. Terutama yang memiliki anak-anak gadis nih.

Selain itu hidangan bukber yang kebanyakan kelas resto, juga seolah menghilangkan makna Ramadhan itu sendiri. Di mana dalam bulan Ramadhan ini kita seyogyanya menahan diri dalam segala hal. Termasuk bermewah-mewah dalam menghidangkan makanan untuk berbuka puasa. Masih banyak saudara-saudara kita yang berada dalam kekurangan. Untuk makan saja susah.

Mungkin acara bukber ini diselenggarakan dalam rangka menambah keakraban atau ajang silaturahmi antar sesama. Tetapi saya rasa waktunya sangatlah tidak pas. Namun semua itu berpulang dari masing-masing individu terhadap fenomena bukber yang terjadi selama bulan Ramadhan ini.

Baca Selengkapnya....!