Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Senin, 23 Agustus 2010

MELATIH ANAK BERPUASA

Mengajarkan anak untuk puasa tidaklah mudah. Butuh usaha ekstra dan kerja pantang menyerah agar si kecil mau berpuasa. Walaupun itu cuma puasa setengah hari. Atau istilahnya berlatih puasa. Sebab jika puasa tidak dibiasakan sejak dini, anak akan mengalami kesulitan saat mulai puasa pertamanya.

Memiliki anak-anak yang soleh dan solehah tentulah menjadi dambaan kita semua. Anak-anak yang ketika dewasa nanti bisa menjadi muslim yang baik, anak yang taqwa dan selalu mendahulukan Allah, yang bisa mendoakan kita saat kita sudah menghadap Allah nanti. Namun melihat kenyataan yang terjadi pada akhir-akhir ini di mana telah terjadi kemerosotan akhlak di kalangan anak-anak kita, sudah seyogyanya kita memperhatikan pendidikan anak-anak kita sejak dini supaya mereka menjadi generasi yang soleh dan solehah seperti harapan kita.

Untuk itu marilah kita manfaatkan semaksimal mungkin kesempatan emas dengan datangnya Ramadhan yang mulia ini untuk memberikan latihan-latihan ruhiyah bagi anak-anak kita, dengan mempersiapkan dan melatih mereka menjalankan ibadah puasa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Melatih anak memulai puasa pertamanya tidak boleh dengan paksaan. Ajarkanlah secara bertahap. Mulailah dari waktu terpendek di mana anak kuat berpuasa. Lalu setelah itu bisa mulai kita tingkatkan lamanya waktu berpuasa bagi anak. Apabila orang tua mengalami kesulitan dalam mengajar anak berpuasa, maka bersabarlah karena sesungguhnya Allah dekat dengan orang-orang yang bertakwa.

Dibawah ini adalah tip yang patut di coba untuk melatih si kecil berpuasa:
1. Memberi pemahaman tentang pentingnya puasa Ramadhan. Sebaiknya dilakukan sebelum tiba bulan Ramadhan. Gunakan kata-kata yang jelas, lambat, dan menggunakan bahasa yang sederhana sesuai dengan usia anak. Jelaskan apa itu puasa, bila waktunya untuk berpuasa, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika berpuasa. Jelaskan pula tentang keutamaan orang yang melakukan ibadah puasa, dan apa akibatnya bagi orang yang tidak berpuasa.
2. Sambutlah bulan Ramadan dengan wajah yang berseri-seri dan penuh ceria. Si kecil pasti akan bersemangat untuk berpuasa dan akan dipraktikkan dengan mudah ketika mereka mulai besar. Ajaklah anak untuk ikut sembahyang tarawih Dengan merasakan suasana menjelang ramadhan membuat anak termotivasi ikut berpuasa.
3. Menetapkan waktu tidur si kecil agar memudahkan mereka bangun sahur. Ajaklah anak-anak kita sahur bareng bersama keluarga, ini untuk membiasakan diri agar mereka dapat memahami waktu sahur. Dengan adanya kebersamaan di saat sahur pasti membuat si kecil tambah bersemangat. Pastikan untuk selalu melakukan sahur agar mendapatkan sumber energi. Buatlah suasana saat sahur menyenangkan buat anak karena pada saat ini anak masih terasa sangat mengantuk. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung nutrisi & protein untuk membantu menghindari rasa lapar dan serat untuk memperlancar buang air besar.Hindari memberikan vitamin penambah nafsu makan saat sahur karena dapat membuat anak cepat lapar.
4.Jangan meletakkan makanan atau minuman secara terbuka di hadapan anak.
5.Jauhkan anak dari bergaul dengan teman-temannya yang tidak melaksanakan puasa. Sebaliknya biarkan anak berkumpul dengan teman-temannya yang sedang berpuasa. Karena pergaulan dapat mempengaruhi pendirian seorang anak.
6.Ajaklah anak melakukan kegiatan alternatif yang bermanfaat untuk mengisi waktu puasa agar anak lupa terhadap rasa lapar dan hausnya. Bisa juga mengajak anak untuk melaksanakan hobbynya. Mungkin dengan menggambar atau membuat kerajinan tangan yang disukai anak.
7. Di siang hari jika anak kita merasa lapar dan tidak bisa menahan lapar, biarkan mereka makan lalu dilanjutkan puasanya sampai waktu berbuka. Latihlah mereka untuk makan di saat lapar dan makan tidak sampai kekenyangan.
8.Beri motivasi pada anak. Misalnya, puasa selama tiap 3 jam. Jika mereka tidak tahan, maka biarkan dulu mereka makan. Lalu disambung lagi. Di samping pujian berikan hadiah untuk menambah semangat si kecil dalam melaksanakan ibadah puasa.
9.Ajaklah si kecil menyemarakkan syiar Islam seperti solat berjemaah di masjid, mengaji dan mengkaji Al Quran dan sebagainya.
10.Berikan contoh. Anak kecil adalah peniru yang ulung. Dan tak ada nasehat yang paling manjur pada anak kecuali orang tua memberikan contoh nyata kepada anak. Melalui contoh anak akan lebih termotivasi.
Selamat melatih anak berpuasa.
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 20 Agustus 2010

SEMARAK LOMBA 17 AGUSTUS


Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 65, TK Larasati mengadakan lomba kreativitas anak. Karena keterbatasan dana kami hanya bisa menyelenggarakan lomba yang sederhana. Lomba yang diselenggarakan selama dua hari itu menampilkan lomba lari memindahkan bendera dan lomba mewarnai gambar.

Lomba lari bertujuan melatih motorik kasar anak sedangkan lomba mewarnai ditujukan untuk melatih motorik halus anak di samping mengasah kepekaan anak akan warna dan karya seni. Diharapkan dengan terselenggarakannya lomba ini juga dapat melatih keberanian anak untuk tampil percaya diri di hadapan publik.

Alhasil dari dua jenis lomba yang diselenggarakan terpilihlah enam anak sebagai pemenang pertama, kedua, dan ketiga. Masing-masing anak memperoleh buku dan alat tulis.

Kendati hadiah yang diberikan tak seberapa, namun kemeriahan acara ini sangat terasa. Anak-anak begitu gembira dan antusias mengikuti lomba yang diadakan.
Baca Selengkapnya....!

PERJALANAN CINTA SUATU KETIKA (The Day Before August, 19, 1999)


Gadis kecil bertelanjang kaki
Merenda sepi di sudut kamar
Membangun mimpi di sela kesunyian
Hanya ada buku bergetar di tangan
Yang setia menjadi teman
Betapa angan telah jauh melayang
Jauh menembus kebisuan dinding kamar
Larut menyentuh mega tak bertepi

Sesosok senyum indah terkembang
Kesunyian terpecahkan bersama angan
Tangan mungilpun menggapai
Mencari tuntunan
Wahai, bukankah masih terlalu pagi
Bukankah matahari belum lagi bersinar
Bukankah embun sejuk masih penuhi dedaunan
Tapi kenapa getar itu merambat
Kala tatapan mata beradu
Kenapa sunyi seolah menjelma menjadi angan
Tangan mungilpun menggapai-gapai asa
Meraih secuil perhatian
Tapi yang ada hanyalah kebisuan

Tertatih kaki melangkah
Coba arungi biduk masa depan
Namun cinta tak jua terpegang
Angan ini terlalu indah
Terlalu manis untuk dilupakan
Namun terlalu menyakitkan untuk di kenang
Selamat tinggal…
Berat nian kata terucap
Hati ini terlalu mencintai
Terlalu sakit untuk mengetahui semua ini
Perjalanan cinta belum cukup sampai di sini

Kakipun mengembara
Mengikuti biduk masa depan berlayar
Mencari labuhan hati entah di mana
Mencari sepasang bening
Tuk teduhkan jiwa yang dahaga
Betapa….
Cinta telah cukup menghancurkan
Tertatih, terseok
Angan melintas gumpalan debu berawan
Sesakkan pandangan
Kala kabut memuncak
Sebuah gapaian hangat
Sepasang bening terpendar
Ulurkan asa penuh harapan
Diakah……………………………
Cinta yang ditentukan untukku?
Tapi mengapa?
Tak bisa kupahami liku-liku perjalanannya
Tak jua kumengerti mengapa
Senyuman tulus itu
Tatapan tulus itu
Tuhan……………………………….
Bimbinglah tanganku
Perjalanan ini belumlah berakhir
Berdua kaki melangkah arungi samudra hidup
Berbiduk cinta hakiki
Tuk bersama menuju cinta yang abadi
Cinta Illahi Robbi.
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 11 Agustus 2010

SENI UNTUK ANAK TK

Dalam kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Taman Kanak-Kanak bidang pengembangan seni memang tidak lagi berdiri sendiri sebagai salah satu bidang pengembangan yang diajarkan di TK. Namun bukan berarti pengembangan seni ditiadakan sama sekali.

Dalam Kurikulum TK berbasis KTSP, bidang pengembangan seni terintegrasi dengan bidang-bidang pengembangan lainnya. Diantaranya terintegrasi dengan pengembangan fisik motorik, terintegrasi dengan bidang pengembangan kognitif, bahasa dan juga Sosial Emosional.

Tujuan dari pengembangan seni pada anak TK bukanlah untuk menciptakan seniman-seniman cilik melainkan menawarkan sejumlah pengalaman yang bermanfaat untuk mengasah sensitivitas anak, serta menstimulus ide-ide kreatif dan imajinatif dari anak-anak. Melalui seni seorang anak akan dilatih kehalusan budi karena seni mengolah kepekaan anak terhadap alam sekitar dan hal-hal yang berkaitan dengan keindahan (Ki Hajar Dewantoro dalam Kamaril W.S. 1998 dalam Widia Pekerti. 2005) Secara umum pengembangan seni di TK mempunyai empat fungsi utama yaitu:
1. Fungsi ekspresi: anak memperoleh kesempatan menyatakan pikiran dan perasaan dengan bebas dalam bentuk bunyi, rupa, gerak dan bahasa atau gabungannya. Ekspresi/ungkapan anak tidak muncul dengan sendirinya melainkan berdasarkan hasil pengamatan sehari-hari di lingkungan sekitarnya atau karena hasil penjelajahan anak.
2. Fungsi komunikasi: dapat dilakukan melalui gerak/bahasa tubuh.
3. Fungsi pengembangan bakat: setiap anak memiliki kemampuan yang dibawa sejak lahir. Dan bakat tiap-tiap anak adalah berbeda. Ingat teori Multiple Intelligences Howard Gardner bahwa ada 9 macam kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Ke-9 kecerdasan itu adalah kecerdasan linguistic, logic mathematic, visual spasial, musical, interpersonal, intrapersonal, kinesthetic, naturalis, dan eksistensialis. Bila guru/orang yang dekat dengan anak mengarahkan bakat anak dengan baik maka anak akan memiliki kemampuan yang kokoh.
4. Fungsi kreativitas: respon yang baik dari anak merupakan langkah awal menuju kreativitas. Respon merupakan jawaban atas rangsangan yang diberikan. Sedangkan kreatif mengandung unsur mencipta, memodifikasi atau menciptakan kembali. Ciri-ciri anak kreatif antara lain adalah berani mengemukakan sendiri, bisa memecahkan masalah sendiri, tidak takut mencoba, gagal, atau takut dimarahi, dapat mencipta musik, gerak, rupa, atau seni walaupun amat sederhana. Mampu menceritakan hal yang dirasakan, dilihat, didengar, dicium, dirabanya suatu obyek baik itu buatan sendiri atau orang lain.

Keberhasilan dari kegiatan berkesenian untuk anak TK bukanlah dilihat dari keindahan hasil karya yang dihasilkan anak-anak tetapi lebih diutamakan pada proses berkreasi yang memberikan kebebasan berekspresi dengan cara yang menyenangkan sesuai dengan karakteristik kepribadian masing-masing anak.
Baca Selengkapnya....!

VIRUS VISUM YANG MERESAHKAN

Peredaran virus visum (video mesum) arieluna benar-benar meresahkan. Bukan hanya di kalangan pelajar ABG saja, tetapi sudah merembet ke kalangan anak-anak di bawah umur yang notabene belum saatnya melihat hal-hal begituan.

Kejadian bermula saat anakku pulang dari sekolah TPQ di tempat kami. Dengan berbisik-bisik malu-malu anakku mengatakan kalau di sekolahnya tukang jualan agar-agar punya HP dengan gambar visum ariluna. Anakku menyebutnya gambar saru. Gilanya lagi gambar –gambar itu ditunjukkan ke anak-anak. Aku kaget setengah mati. Kok? Apa sih maunya tukang jualan itu? Aku lalu bertanya lebih jauh, apakah kamu melihatnya, anakku mengatakan kalau ia dibilangi temannya. Aku bisa bernafas sedikit lega. Setidaknya ia belum melihatnya. Namanya anak-anak, hal aneh cepat sekali tersebar.

Hari itu juga aku langsung mengambil inisitaif untuk menemui pimpinan TPQ. Dan ketika hal itu aku sampaikan, ternyata beliau juga sudah mendengar tentang hal itu dari anaknya. Beliau mengatakan akan segera mengambil tindakan tegas mengenai hal ini. Akupun merasa sedikit lega.

Yang tak bisa kami mengerti, kenapa harus ditunjukkan ke anak-anak? Belum puaskah mereka melihat kehancuran akhlak dan moral bangsa kita ini? Sehingga harus menunjukkan adegan tak senonoh itu kepada anak-anak yang begitu polos, yang sebetulnya belum saatnya melihat hal seperti itu.

Kita sebagai orang tua memang patut resah dengan hal-hal seperti ini. Kendati di rumah sudah kita didik dengan baik, sudah kita arahkan dengan baik, tetapi begitu anak mulai bergaul dengan temannya mereka bisa terpengaruh juga. Lingkungan memang sangat menentukan kepribadian seorang anak.

Untuk itu sangat perlu kita menciptakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan anak-anak. Mari kita awasi anak-anak kita jangan sampai terjerumus ke dalam hal-hal yang menyesatkan yang dapat merusak hidup dan masa depan mereka. Say no to visum.
Baca Selengkapnya....!

ASYIKNYA BERKEBUN

Hari libur pertama menjelang bulan puasa, aku bersama anak perempuanku menyempatkan diri menyirami tanaman di dak rumah. Dari sekedar iseng menyirami timbul niat untuk merapikan bunga-bunga yang mulai tidak beraturan.

Yah, karena kesibukanku aku jadi kurang punya waktu untuk memperhatikan bunga-bungaku. Akupun lalu asyik menata pot-pot yang berantakan. Dan kulihat gadis cilikku pun asyik bermain tanah. Jadilah pagi itu kami mengisi hari pertama liburan dengan kembali berkebun.

Sayang nih sungai di belakang rumah mulai kering, jadi kamipun harus menghemat pemakaian air. Apalagi sumur artesis kami juga sudah lama tidak mengeluarkan air. Jadi repot kalau musim kemarau seperti ini. Kendati hujan masih sesekali turun. Aku bersyukur untuk itu. Kalau tidak wah, kasihan bunga-bungaku tidak kebagian air. Satu jam sudah kami asyik berkebun. Dan mungkin sudah capek, gadis kecilkupun minta turun. Ya okeylah, girl. Next time kita berkebun lagi yach. 

Baca Selengkapnya....!

MARHABAN YA RAMADHAN

Mengucapkan Selamat Puasa Ramadhan 1431 Hijriyah.

Mohon maaf lahir dan bathin.
Semoga puasa kita tahun ini berjalan lancar dan mendapat ridho dari Allah SWT.
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 04 Agustus 2010

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Dewasa ini kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan berdirinya lembaga-lembaga PAUD yang marak disekitar kita. Kalau kita lihat berdirinya lembaga PAUD saat ini seperti tumbuhnya jamur di musim hujan.

Namun dengan semakin maraknya pendidikan anak usia dini kita ternyata masih banyak terjadi kesalahpahaman tentang keberadaan PAUD itu sendiri. Masyarakat sering menyebut lembaga pendidikan anak usia dini di luar Taman Kanak-Kanak dengan sebutan PAUD. Mereka sering menyebut kelompok Bermain/Play Group dengan sebutan PAUD. Padahal Taman Kanak-Kanak sendiripun termasuk dalam lembaga PAUD. Bedanya kalau TK berada pada jalur formal, sedangkan KB/Play Group berada dalam jalur nonformal.

Di samping itu berkembang pula asumsi bahwa dengan berdirinya lembaga usia dini seperti Kelompok Bermain/Play Group berdampak terhadap kurangnya masukan siswa TK. Alhasil seringkali terjadi ketegangan antara lembaga TK dengan Play Group. Terutama yang berada pada lokasi yang saling berdekatan.

Hal tersebut seharusnya tidak perlu terjadi seandainya masing-masing pihak mengetahui kapasitas masing-masing. Play Group/Kelompok Bermain diperuntukkan bagi anak usia 2-4 tahun, sedangkan TK memiliki sasaran usia 4-6 tahun. Untuk ruang lingkup bidang pengembangan juga berbeda-beda. Karena tahapan perkembangan usia 3-4 tahun berbeda dengan anak usia 4-6 tahun. Namun yang banyak terjadi, lembaga Kelompok Bermain/Play Group seringkali mengadopsi pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Akibatnya anak menjadi matang sebelum waktunya. Dan begitu anak duduk di lembaga TK anak menjadi bosan karena pembelajaran yang diterima toh sama saja.

Mungkin pada waktu itu belum tersusun kurikulum untuk lembaga KB/PG. Namun sekarang pemerintah sudah mengeluarkan Kurikulum PAUD untuk masing-masing lembaga, sehingga tidak lagi terjadi saling tumpang tindih dalam pelaksanaan pembelajaran. Tinggal sekarang bagaimana pandai-pandainya pendidik mengaplikasikan kurikulum PAUD itu di lembaga masing-masing.
Baca Selengkapnya....!

Minggu, 01 Agustus 2010

MENGENALKAN SHODDAQOH KEPADA ANAK SEJAK DINI

Pada hari Sabtu kemarin sekolah kami mengadakan rapat wali murid. Dalam rapat tersebut selain membahas tentang dana bantuan operasional siswa juga diluncurkan program “Jum’at Amal” kepada para orang tua murid. Tujuan dari program Jum’at amal tersebut adalah untuk mengenalkan kebiasaan sedekah kepada anak semenjak dini, serta menumbuhkan empati anak terhadap penderitaan sesamanya. Sebenarnya program ini sudah dimulai semenjak pertengahan tahun ajaran yang lalu. Namun karena sekarang tahun ajaran baru dengan murid yang baru pula maka perlu diadakan sosialisasi. Yakni tiap hari Jum’at anak-anak diharuskan meng-iur lima ratus rupiah untuk dimasukkan dalam kas Jum’at amal.

Walaupun cuma limaratus rupiah tiap Jum’at toh program ini sempat pula dipertentangkan oleh orang tua. Alasannya macam-macam. Ada yang mengatakan karena uang sekolah sudah mahal, jaman lagi susah dan sebagainya. Miris hati mendengarnya. Tetapi namanya manusia. Diperlukan adanya kesadaran yang tinggi untuk mau beramal. Belum lagi sekarang memang jaman susah. Apa-apa serba mahal, harga sembako naik, semua barang kebutuhan mengalami kenaikan harga, sementara pendapatan tak kunjung meningkat. Kami bisa memahami itu.

Namun esensi dari program Jum’at amal itu sendiri adalah untuk kebaikan anak. Melatih anak agar gemar bersedekah, melatih jiwa sosial anak-anak. Siapa yang banyak memberi akan banyak menerima, bukan? Dan barangsiapa yang menafkahkan hartanya di jalan Allah maka Allah akan mengembalikannya dengan berlipat-lipat. “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” (QS. Al Baqarah: 245)

Allah berfiman : "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. 2 : 261)

Adapun dana dari Jum’at Amal tersebut kami salurkan kepada yangmembutuhkan seperti menyumbang bencana alam, mengisi kas PMI, menyumbang anak-anak yatim di sekitar sekolah kami dan untuk kegiatan sosial di kalangan siswa, misalnya untuk menengok teman yang sedang sakit.

Setelah mendapat penjelasan demikian rupa, akhirnya orang tua muridpun menyetujui adanya program “Jum’at Amal” tersebut.

Semoga Allah menjaga keikhlasan kita, meridhoi kita, senantiasa memberikan rezeki kepada kita, memberkahi usaha kita, memudahkan urusan yang kita hadapi, memberikan kesehatan lahir dan bathin. Senantiasa tergerak untuk berbuat kebaikan setiap saat dimanapun berada. Semoga Allah membalas setiap kebaikan yang ada. Dan semoga Allah selalu membimbing kami untuk tetap amanah menjalankan titipan anak-anak ini.
Baca Selengkapnya....!