Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Sabtu, 28 November 2015

#Buku Baru: Seri Rasulullah Teladan Utama, Mukjizat Terbesar


Beberapa waktu lalu sepulang ngajar, sebuah paketan mampir di meja kerja suamiku. Paketan itu atas namaku. Dan ternyata itu adalah bukti terbit buku terbaruku. Seri Rasulullah Teladan Utama, Mukjizat Terbesar. Buku itu terbitan dari Syamil Book.

Buku itu sebenarnya telah dilaunching bulan Maret 2015 lalu. Namun baru kali inilah aku menerima bukti terbitnya. Lumayan lama banget yach. Buku Seri Rasulullah Teladan Utama terdiri dari 13 seri. Dan aku kebagian menggarap seri ke 6 yakni Mukjizat terbesar. Buku ini ditulis oleh tim yang terdiri dari Mbak Nurul Asmayani, Mbak Meti Herawati, Mbak Dydie Prameswarie, Mbak Nelfi Syafina, Aku, Mbak Haeriyah Syamsudin, Mbak Wylvera Windayana, Mbak Ida Fauziah, Mbak Lilis Ernawati, Mas Ali Muakhir, Mas Syamsu Arramly, Mas Abdul Rauf, Mbak Safitri Lusiana. D dan Mas Anjar Ginanjar. Wah, semuanya penulis buku anak yang produktif tuh.


Buku Seri Rasulullah Teladan Utama mengisahkan tentang Rasulullah, mulai dari beliau lahir sampai dengan wafatnya. Banyak teladan yang bisa kita petik dari seri buku ini. Selain itu keistimewaan buku ini adalah bisa dibaca dengan e-pen. Keren, kan.
Selain keren ceritanya, buku ini juga diilustrasi dengan cantik oleh tim Syamil. Di dalam buku ini juga ada kotak informasi yang berkaitan dengan isi cerita. Ada juga sisipan untuk belajar bahasa Arab dan Inggris.

Luar biasa sekali rasanya bisa tergabung dalam tim keren ini.

Mau tahu cuplikan dari buku yang aku tulis? Yuk simak.

Mukjizat Terbesar, Bukti Kenabian dan Kerasulan

Sebagai seorang utusan, Rasulullah SAW diberi keistimewaan. Kelahirannya ditandai dengan cahaya. Beliau selalu dilindungi dari terik matahari. Beliau diberi kemampuan untuk membelah bulan. Beliau juga mene rima Al Qur’an sebagai mukjizat terbesar sepanjang zaman. Nemun, beliau tetap didustakan. Demikianlah hidup seorang utusan. Meskipun begitu, beliau tetap bertahan karena keyakinan akan ridha dan cinta Sang Maha Penyayang.

Berikut judul-judulnya; Kelahiran Muhammad, Bayi yang Membawa Berkah, Malaikat Pembersih Hati, Awan yang Menaungi, Al Qur’an adalah Mukjizat Terbesar, Mukjizat Ilmiah Al Qur’an, Bulan yang Terbelah, Semangkuk Susu untuk Kaum Suffah, Menghentikan Gempa, Isra’, Mi’raj, Perintah Shalat, Matahari pun Tertahan Tenggelam, Penglihatan dan Pendengaran Rasulullah, Batang Pohon yang Mendekat, Curahan Air dari Sela Jari, Hidangan Roti yang Tiada Habis, Laba-Laba dan Burung Merpati, Binatang Berbisa di Gua Tsur, Pasukan Malaikat saat Perang Badar, Hidangan Ikan Al Anbar untuk 300 Pasukan, Menyembuhkan Mata Ali Bin Abi Thalib, Tiga Percikan Api Khandaq.

Spesifikasi Buku

Judul : Rasulullah Teladan Utama, Mukjizat Terbesar

Ukuran Buku : 21 x 27 cm Hard Cover

Jumlah Halaman : 48 Halaman

Cetakan Pertama : Maret 2015

ISBN : 978-979-055-507-5

Penerbit : Syaamil Books

Baca Selengkapnya....!

Senin, 23 November 2015

Lomba Menulis Cerpen Hutan dan Lingkungan Perhutani Green Pen Award 3: “Mulailah Menulis Jangan Takut Salah”


Lomba Menulis Cerpen Hutan dan Lingkungan Perhutani Green Pen Award 3, TOTAL HADIAH 60JT


Peserta lomba adalah Warga Negara Indonesia, Pelajar SLTP sederajat (Kategori A), Pelajar SLTA dan Mahasiswa (Kategori B), Umum, Guru, Dosen, Penulis/Pengarang (Kategori C). Judul naskah bebas, tema cerita tentang kehidupan dengan berbagai aspeknya terkait hutan, alam dan lingkungan hidup.


Hadiah kategori A,

Pemenang 1 akan mendapat Piala, Piagam dan Uang Tunai Rp 3.000.000,-;

Pemenang 2 mendapat Piagam dan uang tunai Rp 1.500.000,-;

Pemenang 3 mendapat Piagam dan uang tunai Rp 1.000.000,-;

dan 5 (Lima) Pemenang Harapan mendapat Piagam, Uang Tunai Rp 500.000,-


Hadiah kategori B,

Pemenang 1 akan mendapat Piala, Piagam dan Uang Tunai Rp 4.000.000,-,

Pemenang 2 mendapat Piagam dan Uang Tunai Rp 2.000.000,-,

Pemenang 3 mendapat Piagam dan Uang Tunai Rp 1.500.000,-,

5 (Lima) Pemenang Harapan mendapat Piagam, Uang Tunai Rp 750.000,-

Hadiah kategori C,

Pemenang 1 akan mendapat Piala, Piagam dan Uang Tunai Rp 5.000.000,-,

Pemenang 2 mendapat Piagam dan Uang Tunai Rp 3.000.000,-,

Pemenang 3 mendapat Piagam dan Uang Tunai Rp 2.000.000,-,

5 (Lima) Pemenang Harapan mendapat Piagam, Uang Tunai Rp 1.000.000,-


Penerimaan naskah lomba Perhutani Green Pen Award ke 3 dimulai 22 Nopember 2015 dan akan ditutup 12 Pebruari 2016. Selain mengirimkan naskah ke Perum Perhutani sesuai persyaratan lomba, sebagai dokumentasi peserta juga diminta mengirim naskah dan persyaratan lombanya ke perhutanigreenpenaward3@gmail.com .


informasi lomba: dari sini
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 20 November 2015

Menyelamatkan Adenium dari Busuk Batang

Black Ruby kesayangan
Beberapa waktu lalu, tanaman Adenium saya mengalami busuk batang. Lumayan merisaukan juga. Karena Adenium itu sudah cukup besar. Jadi rasanya eman sekali kalau sampai tidak selamat. Dia adalah Adenium Black Ruby, Adenium pertama saya yang aku beli dalam posisi baru disambung sama nurserinya. Lumayan mahal juga waktu itu. Kebetulan di temapt kami Adenium belum begitu booming.

Bunga Pertama yang mekar dari Black Ruby

Hari demi hari merawat si adenium Black Ruby ini. Sampai sampai sudah waktunya membuka tali sambungan tapi tidak kami lakukan karena takut akan mati. Dan akibatnya batang si Black Ruby ini seperti tercekik. Lama si Black Ruby ini menghiasi teras rumah kami dengan bunganya yang merah merekah bertepi hitam. Sampai si Black Ruby ini tumbuh besar.



Busuk batang yang meresahkan
Dan beberapa waktu lalu, batang si Black Ruby ini tiba-tiba melunak. Tak berapa lama batang yang melunak ini pun mulai membusuk. Daun-daunnya mulai menguning dan rontok satu persatu. Saya tidak tahu penyebabnya. Terlalu banyak terkena siraman, infeksi virus, bakteri atau kenapa. Wah, sempat risau juga. Kawatir si black Ruby ini tidak selamat. Akhirnya saya ingat kalau bawang putih itu ampuh untuk mengatasi virus.

Luka mulai mengering
Maka saya ambil beberapa siung bawang putih. Lalu saya tumbuk dan campur dengan air. Larutan bawang putih ini saya siramkan pada batang black ruby yang membusuk. Sebelumnya bagian yang membusuk ini saya ambil supaya tidak menjalar ke mana-mana. Rutin tiap hari selama seminggu aku lakukan perawatan ini. Bukan itu saja. Sekitar akar juga saya siram pakai larutan bawang putih. Dan beberapa siung bawang putih yang telah saya potong menjadi dua, saya tanam di area pot.
Alhamdulillah, batang black ruby yang semula membusuk, lama-lama mulai mengering. Daun-daunnya pun mulai bersemi kembali. Batangnya juga kembali mengeras. Bukan main senang hati saya. Kini semua tanaman adenimuku rutin saya siram dengan larutan bawang putih tiap satu minggu sekali. Alhasil adenium saya tumbuh sehat dengan bunga yang mekar cantik. Terima kasih bawang putih. Kau telah menyelamatkan black rubyku.
Kembali semarak berbunga
Baca Selengkapnya....!

Minggu, 15 November 2015

Nostalgia Pohon Kersen


Pohon kersen memiliki kenangan tersendiri. Ia mewarnai hari-hari masa kecilku. Di mana pada masa sehabis pulang sekolah aku selalu menghabiskan waktu bersamanya. Bergelantungan pada dahannya yang kokoh, membaca buku, tiduran di bawah kanopinya yang teduh. Dan tentu saja tak lupa memetik buah-buah merah pohon kersen yang begitu menggoda. Pohon kersen memiliki ceritanya tersendiri.

Pernah suatu ketika aku ketiduran di dahan kersen saking rimbun daunnya terasa begitu menyejukkan. Pernah pula ulat bulu nakal membuat gatal sekujur tubuhku. Semua terjadi di atas pohon kersen.


Kini pohon kersen tetap memiliki kisahnya sendiri. Daunnya yang rimbun membentuk kanopi yang indah. Dan buahnya yang merah seperti buah cherry itu selalu berhasil membuat mata mendongak kala kita lewat di bawahnya. Hampir semua teman-temanku akrab dengan yang namanya pohon kersen. Sering kami sepulang sekolah bercengkrama riang di atas pohon kersen. Pohon kersen dengan buahnya yang manis tak akan mungkin mampu ditolak oleh anak-anak, bukan? Apalagi bentuknya mirip buah cherry. Aha, tapi masa kecilku mana ngerti sama buah cherry.


Pohon kersen ini sangat luar biasa sekali lho. Dia bisa tumbuh dengan mudah di sembarang tempat. Di pekarangan, di pinggir jalan, di tepi kali, bahkan di atas bangunan berbatu. Pohon kersen bisa tumbuh dengan subur. Tak perlu menunggu terlalu lama, pohon ini akan memberikan manfaatnya buat kita. Bahkan tanpa perawatan intensif sekalipun. Hmm, dulu pohon kersen hanya di pandang sebelah mata saja alias tak dianggap.

Dan kini seiring dengan kemajuan jaman dan berbagai penelitian yang dilakukan para ahli, pohon kersen memiliki khasiat yang beragam. Daunnya sangat manjur menggempur penyakit diabetes. Demikian pula buahnya.


Bahkan ada yang bercerita, kalau penyakit gulanya berangsur membaik dengan mengkonsumsi rebusan daun kersen. Subhanallah, ternyata kalau kita mau meneliti lebh jauh, segala sesuatu yang diciptakan Allah itu pastilah ada manfaatnya. Kendati sebelumya tidak terlintas sama sekali dalam pikiran kita.

Sekarang hampir tiap minggu pagi, saat jalan-jalan pagi keliling kampung kami selalu menyambangi pohon kersen. Karena anak-anakku juga suka dengan buah kersen ini. Wah, betapa aku ingin menanamnya di pekarangan rumah. Sayang sekali nih, gak ada tempat lagi. Pekarangannya sempit. By the way, pohon kersen ini selalu penuh dengan cerita seru.
Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 14 November 2015

Suka Duka Menjadi Guru Pamong

Kenang-kenangan sebagai Guru Pamong
Beberapa waktu lalu TK Muslimat NU Demak dipakai sebagai tempat PPL para mahasiswa dari IKIP Veteran. Sebanyak 23 mahasiswa akan menerapkan ilmunya selama masa kuliah di TK kami. Untuk itu beberapa guru kelas di TK kami ditunjuk sebagai guru pamong bagi para mahasiswa itu. Termasuk pula diriku.

Ini merupakan pengalaman ketigaku sebagai guru pamong selama aku mengajar di TK Muslimat. Banyak suka duka yang aku alami selama menjadi guru pamong. Karena sebagai guru pamong kita dituntut untuk membimbing dan mengarahkan para mahasiswa itu. Padahal jujur kita mengakui bahwa sebagai guru kita masih banyak sekali kekurangan. Baik dalam hal pengalaman maupun dalam keilmuan. Jadi kita dituntut untuk belajar lagi. Biar sebagai pembimbing kita juga tidak begitu memalukan.


Dan supaya proses PPL berjalan lancar, kita belajar sama-sama. Dalam hal ini sebagai tutor sebaya. Setidaknya saya sudah lulus kuliah S 1 PG PAUD, dan mereka belum. Jadi pede-an dikit. Lalu apa dong suka dukanya jadi Guru Pamong?

Pas pertama kali ngasih pengarahan sih ya nervous juga. Jangan sampai juga dibilang sok pintar, makanya saya tekankan di sini kita sama-sama belajar. Karena terus terang nih, K 13 juga baru diterapkan di TK kami. Jadi masih trial and error dalam penerapannya sehari-hari. Tapi para mahasiswa tu bahkan bilang kalau kesehariaanya mereka malah nggak bikin RPPH, jadi memang sama sekali belum mengerti. Maklumlah, kebanyakan para mahasiswa itu berasal dari PAUD Non Formal seperti SPS, dan juga KB. Tapi RPPH itu penting lho ya. Jadi mesti bikin.

Saat ngasih pengarahan, sebagian ada yang langsung ngerti, namun ada pula yang sudah diarahkan berkali-kali tetapi masih salah melulu. Mulai dari penyusunan RPPH, sampai ke pembelajarannya. Dan maaf yach kebanyakan mereka kurang kreatif dalam memilih kegiatan. Alhasil malah kebanyakan para guru pamong yang kasih masukan dalam menentukan kegiatan untuk anak. Padahal tadinya berharap mereka akan membawakan kegiatan baru yang menantang. Itulah namanya juga masih belajar yach.

Apalagi yach. Dalam menangani anak, kebanyakan masih kewalahan. Biasalah, bukan muridnya sendiri yang dihadapi. Tapi setidaknya satu rahasia sudah kubagi kalau ingin mengambil hati para murid-muridku ini. Bawakan buku cerita dan bacakan, mereka pasti takluk di depan anda. Tapi kebanyakan tidak menuruti saran saya. Hanya beberapa saja yang menuruti saran saya itu. Alhasil saya sebagai guru pamong yang harusnya tugasnya itu duduk manis menilai para mahasiswa saat mengajar, jadinya malah ikut ambil bagian. Nggak tega melihat suasana kelas tidak terkendali. Jadinya pembelajaran tidak optimal. Dan kekompakan kayaknya perlu ditingkatkan ya. Kalau satu teman lagi ngajar di depan, harusnya guru pendamping bisa mengkondisikan anak-anak supaya bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Bukannya duduk manis mendengarkan temannya yang lagi ngajar.

Belajar hal-hal baru? Kayaknya tidak untuk angkatan kali ini. Tapi setidaknya mereka mau belajar.

Dari tadi ngomongin dukanya melulu. Lantas sukanya apa dong? Tambah kenalan baru pastinya. Dan so pasti dapat piagam guru pamong dari IKIP Veteran selaku penyelenggara. Dan pastinya dapat bingkisan dari para mahasiswa. Ini masuk suap nggak sih? Soalnya bingkisan diberikan setelah kalkulasi nilai diserahkan ke dosen pembimbing. Jadi nggak ada pengaruhnya antara nilai sama bingkisan.

Apapun itu, semua memang harus berjalan sesuai garis ketentuannya. Dan mudah-mudahan sih yang PPL di tempat kami memperoleh banyak hal positif yang bisa diterapkan di sekolahnya masing-masing. Dengan harapan apa yang baik bisa ditiru, sedangkan apa yang tidak baik, mohon untuk tidak digunakan. Dan masukan yang ada untuk kami sebagai bahan evaluasi diri. Sehingga ke depan akan menjadi lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya....!

Minggu, 01 November 2015

Selamat Jalan Pak Raden

E, lhadalah tobat tobat…

Si Unyil dan kawan-kawan
Suara barithon khas Pak Raden menggerutu saat anak-anak kecil macam cuplis, unyil, usrok dan ucrit mendekati pohon jambu Pak Raden. Bagi generasi yang lahir d tahun 70 – 80 tentu tak asing lagi dengan sosok Pak Raden. Pak Raden atau Drs. Suyadi merupakan kreator bertangan dingin dari sandiwara boneka yang amat melegenda di kalangan anak-anak Indonesia generasi 80-an.

Sandiwara yang tayang di TVRI setiap hari Minggu itu merupakan tontonan yang sangat pavorit. Selain pada saat itu belum ada gadget macam sekarang, juga TVRI baru meruapakan satu-satunya TV yang mengudara di Indonesia. Aku ingat saat itu televisi masih hitam putih. Namun pesona Si Unyil ciptaan Pak Raden atau Drs. Suyadi cukup menyita perhatian. Masa kecilku dilalui bersama si Unyil. Dengan aneka nilai kebajikan yang disampaikan di drama sandiwara boneka itu.

Drs. Suyadi, kreator boneka si Unyil

Hom pim pah, alaikum gambreng, Unyil kucing. Dan boneka-boneka lucu itupun berlarian mencari tempat persembunyian. Selain Unyil, Ucrit, Usrok, Cuplis, Melani, Bu Bariyah, Pak Lurah, dan tetnu saja tak lupa duo Ogah dan Ableh. Konon tokoh Pak Ogah yang terkenal dengan kalimat “Cepek dulu, den,” dicipta Pak Raden karena bentuk kepala dari pemeran Pak Ogah. Jadi karakter antara Pak Ogah dalam sandiwara boneka mirip dengan pemerannya.

Tak ayal film itu sangat sukses. Namun kesuksesan itu rupanya tidak berimbas baik pada peciptanya. Karena konon hak cipta dari boneka legenda itu dialihkan ke PFN, sehingga si Unyil diakui sebagai aset negara. Dan bapaknya si Unyil itu pun hidup dalam kekurangan.


Kini, bapaknya si Unyil itu telah tiada. Pada hari Jum’at tanggal 30 Oktober kemarin Drs. Suyadi atau Pak Raden telah berpulang ke rahmatullah dalam usia 82 tahun. Beliau menderita sakit radang paru-paru.

Selamat jalan Pak Raden, Bapak tidak akan pernah bisa tergantikan. Semoga Allah memberikan tempat terbaik untuk Bapak. Selamat Jalan.

Baca Selengkapnya....!