Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Minggu, 24 November 2013

Lomba Menulis Cerpen Genre Sastra Hijau

Berhadiah Total Rp 50 Juta + Perhutani Green Pen Award.



Lomba Menulis Cerita Pendek Hutan & Lingkungan

PERHUTANI GREEN PEN AWARD


Berhadiah:


Uang Tunai, Piagam dan Buku Menulia Sastra Hijau Bersama Perhutani




Peserta Kategori A (Pelajar SLTP dan SLTA)


Peserta Kategori B (Mahasiswa, Guru, Dosen, Penulis/Pengarang dan Umum)


Syarat-Syarat Lomba:


1. Peserta lomba adalah: Warga Negara Indonesia, Pelajar SLTP dan SLTA (Kategori A) dan Mahasiswa, Guru, Dosen, Penulis/Pengarang dan Umum (Kategori , di di Tanah Air maupun yang bermukim di luar negeri


2. Lomba dibuka 22 November 2013 dan ditutup 22 Februari 2014 (Stempel Pos/Jasa Kurir)


3. Judul bebas, tema cerita: Kehidupan manusia dan makluk hidup lainnya (binatang dan tumbuhan) dengan berbagai aspeknya terkait dengan hutan dan lingkungan hidup yang melingkupi eksistensi bumi


4. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang benar, indah (literer) dan komunikatif. Boleh menggunakan jargon bahasa daerah, bahasa asing dan bahasa gaul untuk segmen dialog para tokoh cerita


5. Naskah yang dilombakan karya asli (bukan jiplakan, terjemahan atau saduran) dan belum pernah dipublikasi


6. Panjang naskah 5 – 10 halaman A4, ditik 1,5 spasi dengan huruf Times New Roman ukuran 12 font, margin standar.


7. Naskah diprint sebanyak 2 (dua) rangkap, file dimasukkan dalam CD dilampiri Biodata dan Identitas (Kategori A melampirkan fotocopy Kartu Pelajar/Surat Keterangan dari Sekolah; Kategori B melampirkan Kartu Mahasiswa/KTP bagi Mahasiswa, Guru, Dosen dan Umum melampirkan Fotocopy KTP). Cantumkan alamat, Telepon/HP dan E-mail yang mudah dikontak.


8. Peserta wajib melampirkan tulisan singkat tentang salah satu kegiatan Perum Perhutani. Tulisan ditik rapi sebanyak 70 – 100 kata, diperbolehkan menambahkan foto apabila ada. Sumber informasi mengenai Perum Perhutani dapat diaskes di Situs Remi: www.perumperhutani.com atau dari internet, surat kabar, majalah dll dengan menyebut sumbernya


9. Peserta mengirimkan karya i 1 (satu) judul, maksimal 2 (dua) judul, dikirimkan ke Panitia Lomba Menulis Cerpen Hutan dan Lingkungan (LMCHL) Perum Perhutani – Jl. Gedung Hijau I No.17 Pondok Indah, Jakarta Selatan 12450


10. Naskah yang dilombakan menjadi milik penyelenggara, hak cipta pada pengarang


11. Pemenang diumumkan 22 Maret 2014 melalui Situs: www.perumperhutani.com, www.rayakultura.net dan Grup-Grup Penulis di Jejaring Sosial


12. Hadiah Bagi Pemenang Kategori A


- Pemenang 1: Perhutani Green Pen Award + Uang Tunai Rp 4.000.000,-


- Pemenang 2: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 2.000.000,-


- Pemenang 3: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 1.000.000,-


- 3 (Tiga) Pemenang Karya Unggulan, masing-masing mendapat hadiah Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 750.000,-


- 50 (Lima Puluh) Pemenang Harapan mendapat Piagam Perhutani Green Pen Award


13. Hadiah Bagi Pemenang Kategori B


- Pemenang 1: Perhutani Green Pen Award + Uang Tunai Rp 5.000.000,-


- Pemenang 2: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 3.000.000,-


- Pemenang 3: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 2.000.000,-


- 3 (Tiga) Pemenang Karya Unggulan, masing-masing mendapat hadiah Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 1.000.000,-


- 50 (Lima Puluh) Pemenang Harapan mendapat Piagam Perhutani Green Pen Award




Catatan:


1. Seluruh Pemenang mendapat Buku Seni Menulis Sastra Hijau


2. Informasi Perhutani Green Pen Award dapat diakses di www.perumperhutani.com dan www.rayakultura.net


3. Bagi yang ingin mendalami Sastra Hijau dapat mengakses Artikel-artikel Penulisan Sastra Hijau di Situs: www.rayakultura.net




Jakarta, 22 November 2013


Naning Pranoto – Koordinator Lomba


Sumber : dari sini
Baca Selengkapnya....!

Jumat, 15 November 2013

[RESENSI BUKU] PENANGSANG TARIAN REMBULAN LUKA


Judul Buku : Penangsang, Tarian Rembulan Luka

Penulis : Nassirun Purwokartun

Penerbit : MetaMind Tiga Serangkai

Jumlah Halaman : xvi, 648 halaman 14 X 21 cm

ISBN : 978-602-9251-18-0

Harga : Rp. 86.000

“Penget!

Layang ingsun Kanjeng Sultan Pajang

Tumeka marang Harya Penangsang

Yen sira nyata wong lanang sarta kendel

Payo prang ijen, aja nggawa bala

Nyabranga marang sakulon bengawan iki

Sun enteni ing kana!

(poenika Serat Babad Tanah Djawi

Wiwit Saking Nabi Adam Doemoegi Ing Taoen 1647,

Kaetjab wonten ing Tanah Nederlan ing taoen 1941)

Dalam kesumat yang mengakar demi menegakkan kehormatan para gurunya, Hadiwijaya, Si Karebet Pengging, menebarkan genderang pergolakan tanpa jarak pada seterunya, Penangsang. Baginya, Sang Adipati Jipang itu menjadi penghalang nyata yang paling mengancam langkahnya mengendalikan Demak, jantung penyebaran Islam di Tanah Jawa. Upaya Hadiwijaya memecah belah trah Kesultanan Demak makin benderang ketika didapati kenyataan bahwa peran para Waliyyul Amri tak lagi mendapatkan sambutan peduli dari banyak orang.


Dibalik upaya Hadiwijaya melekatkan bentuk kesultanan menjadi kerajaan pada Demak, para kerabat Pengging, penasihat Hadiwijaya, merakit siasat yang lebih ulung, merebut Demak dari barisan trah Raden Patah dengan “meminjam” tangan Hadiwijaya. Tak peduli, muslimat itu melewati jalinan masa yang panjang hingga saatnya Hadiwijaya terkubur dalam waktu.

Gelapnya perjalanan Penangsang dalam menghadapi seteru hidupnya tak lantas melahirkan selongsong gelap dalam jiwa makrifatullahnya. Dalam ancaman surat penantang dan perlawanan dari kubu Hadiwijaya, kedekatannya pada Illahi Rabbi mengantarkanannya untuk menempa alam pikirannya dengan lebih bestari. Meladeni tanding senjata dengan Hadiwijaya atau menjatuhkan pilihan lain yang lebih sakral meskipun itu mengalirkan cekung-cekung luka dan mengabarkan duka layaknya tarian rembualan luka.


Sejarah adalah cermin. Membersihkan sejarah dari manipulasi artinya membersihkan cermin agar selalu berguna untuk berkaca. Dan penulisan novel Penangsang adalah salah satunya. (Hidayat Nur Wahid, Mantan ketua MPR RI)

Tulisan yang mengalir dan enak dibaca tentang perang suksesi Kesultanan Demak pasca mangkatnya Sultan Trenggono. Dalam buku ini kita disuguhi narasi sejarah dan imajinasi yang sangat memikat. (Agus Sunyoto, Penulis Walisongo,Rekonstruksi Sejarah Yang Dsingkirkan)

Sebuah petualangan sejarah yang mengasyikkan, ditulis berdasarkan riset yang cermat dan cerdas. (Joni AriaDinata, Redaktur Majalah Sastra Horison)

Sejarah selalu membuka ruang kosong imajinasi untuk menyampaikan kebenaran dan atau menyangkalnya. Haryo Penangsang paraga yang luar biasa, ksatria yang memesona dan karenanya dirindukan, menemukan gema yang menggetarkan dan menyempurnakan keberadaannya. (Arwendo Atmowiloto, Penulis Senopati Pamungkas.

Membaca novel ini membuat saya sangat terkaget-kaget dengan fakta realita yang disajikan. Apa yang tergambar tentang citra diri Penangsang langsung memporak-porandakan mindset saya tentang sosok Adipati Jipang, pewaris syah tahta Kasultanan Demak.
Dari buku tentang Joko Tingkir yang pernah saya baca saat SD dulu sosok Aryo Penangsang digambarkan sebagai seorang yang ambisius, pemarah, gila jabatan, dan mengahalalkan segala cara demi ambisinya menguasai dinasti Kesultanan Demak. Sebaliknya dengan si Hadiwijaya atau Joko Tingkir digambarkan sebagai seorang yang luar biasa kepahlawannya, budi pekertinya, dan semua itu bertolak belakang dengan gambaran masing-masing tokoh yang saya baca di novel Penangsang Tarian Rembulan Luka tulisan dari Nassirun Purwokartun ini.

Terkejut, kaget, dan sempat menjadi bingung juga dengan kenyataan yang saya baca. Sedangkan dalam novelnya Pak Nassirun ini watak Penangsang memang keras hati, namun ia sama sekali tidak memiliki ambisi untuk menduduki tahta Kesultanan Demak kendati secara garis keturunan dia sangat berhak. Justru si Hadiwijaya Joko Tingkir inilah yang licik dan menghalalkan segala cara demi mewujudkan ambisinya menguasai Kesultanan Demak. Termasuk juga perilaku bejatnya yang suka mengumbar hawa nafsu. Betul-betul membuat bingung.

Akhirnya saya pun berkesempatan berdialog dengan Pak Nassirun mengenai novel ini. Dan beliau menulis novel ini tidak sekedar nulis saja. Tetapi melalui riset yang panjang. Katanya beliau memerlukan waktu 10 tahun untuk memantapkan hati menuliskan kebenaran ini. Dan mengenai perilaku si Hadiwijaya Karebet Pengging ini mengenai peristiwa Dadung Awuk dan pertempuran dengan buaya (rakit sinangga bajul) pada buku Joko Tingkir yang saya baca waktu kecil ternyata penuh dengan makna kiasan.

Wah, saya jadi rada emosi menuliskan resensi ini. Tak apa, hanya sedikit rasa kecewa saya pada si Joko Tingkir yang sempat menjadi idola masa kecil saya. Saya benar-benar merasa tertipu dengan pemahaman masa kanak-kanak saya. Sebagai mana seorang kanak-kanak kita tentu akan mengidolakan sang pahlawan. Dan ternyata sang pahlawan itu adalah seorang pecundang.

Selain itu dalam novel ini yang digambarkan tewas dalam pertempuran berdarah di tepi Bengawan Sore kala purnama itu bukanlah Aryo Penangsang Sang Adipati Jipang. Karena jauh sebelum surat tantangan itu sampai kepada Adipati Jipang, Sang Aryo Penangsang telah hijrah mengikuti saran gurunya, yakni Sunan Kudus.

Sebagai orang Demak saya memang tertarik untuk mengetahui sejarah daerah saya. Dan sedikit banyak saya tahu tentang silsilah dan suksesi yang terjadi. Kecuali tentang kebalik-baliknya penggambaran sosok Joko Tingkir dan Aryo Penangsang selama ini.
Namun yang pasti novel ini sangatlah luar biasa. Membacanya kita serasa terhanyut dalam berbagai peristiwa yang terjadi para era 1500 yang lampau. Sayangnya yang saya baca ini langsung seri ke 3. Saya jadi penasaran dengan seri 1 dan seri 2-nya. Mudah-mudahan saya beroleh kesempatan untuk membacanya juga. Karena dengar-dengar novel 1 sudah sold out.

Baca Selengkapnya....!

Kamis, 14 November 2013

YUK, KITA NGE-BLOG!

Memiliki Acer Slim Aspire E1 benar-benar sebuah impian. Dan tentu saja impian itu akan sangat membahagiakan kalau bisa menjadi kenyataan. Memiliki Acer Slim Aspire E1 bukan hanya ingin “tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya” namun lebih dari itu. Acer Slim Aspire E1 akan banyak membantu saya menyelesaikan banyak pekerjaan. Karena Acer Slim Aspire E1 ini didukung oleh prosesor Intel®. Mulai dari Intel® Celeron® dan Core™ i3, dan 30% Lebih Tipis. Sudah pasti semua ingin memilikinya.
Notebook impian
Apa saya layak memiliki Acer Slim Aspire E1 ini?

Sebagai orang yang mempunyai hobby menulis, aku ingin bisa lebih produktif. Baik itu dalam hal menulis buku atau menulis di blog sebagai sarana untuk berbagi pengetahuan terhadap pembaca semuanya. Selain itu masih banyak juga angan-angan yang ada dalam benak saya seandainya memiliki Acer Slim Aspire E1 ini. Dengan bentuknya yang lebih tipis dibanding notebook biasa membuatnya mudah dibawa ke mana saja. Sehingga aku bisa menenteng-nentengnya ke sekolah tanpa perlu membuat pegal si pundak. Dan hobby menulis bisa disalurkan di mana saja kapan saja.


Selain itu keinginan untuk memperkenalkan teknologi kepada rekan-rekan guru akan bisa terlaksana. Paling tidak memperkenalkan mereka pada dunia yang mengasyikkan ini. Yaitu menulis dan berbagi pengetahuan melalui blog. Dan tentu saja membawa mereka kepada komunitas keren Kumpulan Emak-Emak Blogger.

Tetapi selama ini keinginan untuk memperkenalkan teman-teman agar tidak ragu untuk menulis belum sepenuhnya tercapai. Kesibukan telah membuat teman-temanku ini ragu. Dan tentu saja perasaan tidak mampu karena merasa belum mampu menguasai teknologinya. Padahal sungguh, di antara teman-teman ini ada yang pintar mendongeng, pintar berpantun, pintar berdakwah. Alangkah indahnya kalau kepintarannya itu bisa ditularkan kepada khalayak melalui blog. Siapa tahu bisa ikut ajang Guraru Award juga. Selama ini aku juga belum pernah ikutan karena selalu ketinggalan info.

Selain ingin mengenalkan dunia tulis menulis blog kepada sesama teman, tentu saja aku ingin terus bereksperimen membuat media pembelajaran berbasis IT untuk keperluan murid-muridku. Wah, kok larinya ke sana lagi, yah. Ya, karena aku ini guru, jadi ya fokusnya memang harus ke sana. Mendidik anak-anak generasi penerus bangsa ini dengan sebaik-baiknya. Termasuk memberikan pembelajaran berbasis IT kepada mereka. Supaya mereka menjadi anak-anak pintar yang kelak menguasai teknologi.

Dan karena aku mengajar di Taman Kanak-Kanak aku berkeinginan untuk membuat media belajar sambil bermain melalui game yang mengasyikkan. Jadi untuk selingan, anak-anak bisa belajar secara mandiri melalui komputer dengan permainan yang menarik. Semoga saja apa yang aku angankan ini dapat terwujud.


“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”



Foto dari :
www.acerid.com Baca Selengkapnya....!

Rabu, 06 November 2013

BEBAS BELAJAR DAN BERKREASI DENGAN NOTEBOOK TIPIS

Kemajuan teknologi sudah merambah di segala bidang. Tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Keberadaan perangkat notebook mutlak diperlukan untuk menunjang pembelajaran. Tak terkecuali juga di Taman Kanak-Kanak. Sekali waktu kalau anak-anak jenuh kan bisa diajakin main game atau belajar dengan multimedia. Wah, mereka senang sekali kalau diajak belajar dengan multimedia ini. Apalagi kalau media pembelajarannya gurunya yang bikin, jadi tambah semangat ngajarinnya.

Inovasi pembelajaran di kelas dengan Multimedia
Kendati tidak terlalu signifikan, namun keberadaan notebook di sekolah sangat menunjang pekerjaanku sehari-hari. Membuat administrasi pembelajaran sekarang aku kudu pakai notebook. Rempong kalau harus nulis Rencana Kegiatan Harian pakai tangan melulu. Tiap tahun nulis kaya gitu terus rasanya jadi bosen.

Maka keberadaan notebook juga mesti dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kita mau bikin Rencana pembelajaran tinggal ketik, simpan dan print. Kita punya file. Kalau sewaktu-waktu dibutuhkan tinggal di buka lagi. Ada pengembangan atau inovasi pembelajaran tinggal edit saja. Nggak perlu repot.

Namun memang keberadaan notebook di kalangan guru TK itu belum membumi istilahnya. Karena apa, ya? Merasa ribet karena nggak menguasai IT sebagaimana alasan teman-teman? Atau karena ada rasa enggan dan malas untuk belajar? Wah, aku pikir itu karena belum tahu manfaat dari si notebook itu sendiri kali ya. Atau dipikir pembelajaran di TK nggak perlu repot pakai notebook. Tapi setidaknya kita bisa memanfaatkannya untuk mengurangi beban kita dalam menggarap administrasi.


Jadi walau pun belum ada ijin nulis Rencana Pembelajaran dengan notebook, bagiku tak masalah. Ntar kalau dikomplain sama atasan ya tinggal nerangin sisi praktisnya saja. Lanjut terus.


Menunggu giliran presentasi Lomba Multi Media
Selain membantu meringankan beban administrasi, notebook juga membantuku banyak dalam hal berkreasi. Kalau ada waktu senggangn saya suka kutak-katik membuat media pembelajaran dengan notebook. Yah, walau baru menguasai PowerPoint, cukuplah untuk anak TK. Hihihi, masih belum tergerak untuk mempelajari Flash nih. Alhasil aku pernah juga ngirim hasil otak-atikku ke Lomba Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Multimedia. Gak menang, Cuma dipanggil masuk final. Lumayanlah, jadi ketemu sesama teman yang punya interest yang sama.

Lomba Multi Media di LPMP Jawa Tengah
Nah, karena dulu kutak-katiknya pakai notebook jadul, sekarang pingin juga nih punya yang baru. Yang lebih canggih, lebih murah, dan so pasti lebih tipis biar gak keberaten kalau mondar-mandir bawa si notebook ini. Kayaknya Acer Slim Aspire E1 patut juga jadi lirikan nih.

Hasil googlingan untuk Acer Slim Aspire E1 nih. Lihat keunggulannya:

Acer Slim Aspire E1 didukung performa Intel® Processor di dalamnya serta dipersenjatai dengan AMD quad-core processor A6-5200 (25 W) untuk menjalankan berbagai aplikasi sekaligus serta dual-core E1-2500 (15 W) yang hemat daya sehingga bisa digunakan di luar ruangan dengan lebih lama. Wah, jadi teringat sala si notebook sekarang yang sudah lowbat. Kalau nggak ditancepin ke steker , lima belas menit juga sudah kolaps. Akibat sering di-on-kan seharian kali, ya. Terus belum lagi gabungan dengan graphics AMD RadeonTM HD 8000 series berkapasitas 512MB memberikan pengalaman multimedia yang menyenangkan.

Asyik buat kerja
Adapun fasilitas multimedia lengkap yang dimiliki Acer Slim Aspire E1 yaitu:

1. DVD- Super Multi double-layer drive, sehingga mampu membaca beragam media dari CD atau DVD serta tersedia M-DISC READYTM Drive untuk menyimpan data secara permanent dan dapat bertahan sampai dengan 1000 tahun.

2. USB 3.0 sehingga transfering data 10X lebih cepat dibandingkan USB 2.0. waktu jadi kian hemat saat hendak berbagi file/data, musik, video resolusi tinggi (HD) dan juga hemat daya listrik lagi.

3. Chicklet and Fine Tip Keyboard. Jarak antara tombol yang satu dengan yang lain didesain untuk memberikan kenyamanan bagi pemakai sehingga saat mengetik kita gak perlu takut salah pencet tombol yang berdekatan.

4. Selain itu nih Slim Aspire E1 ini telah dilengkapi dengan kartu grafis Nvidia® GeForce® GT720M dengan kapasitas sebesar 2GB. Dengan grafis seperti ini, kita bisa menikmati game ataupun video HD dengan tampilan grafis lebih tajam dan tanpa gangguan (lag). Selain itu detail gambar juga lebih jernih.

Asyik buat main game
Jadi keingetan suami sama anak-anak yang suka sekali main game. Kadang si sulung suntuk kok loadingnya lama. Wah, jadi semakin kepingin memiliki Slim Aspire E1 ini. Dengan Slim Aspire E1 kerjaan semakin ringan, main game juga semakin asyik, dan kita bisa tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya, pastinya.


“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.

Baca Selengkapnya....!

Minggu, 03 November 2013

TERIMA KASIH TREMBESI

Masih ingat tentang cerita “The Lovely Trembesi” beberapa waktu lalu? Sekarang pohon-pohon trembesi itu sudah cukup besar. Teduh menaungi jalan. Sehingga kalau berkendara sepanjang Demak-Kudus tidak begitu kepanasan. Udara semilir yang berhembus diantara rimbunnya dedaunan juga kian menyegarkan.

Sedangkan efeknya buat tempat tinggalku cukuplah terasakan. Udara tidak lagi pengap seperti dulu. Aku tidak tahu apa itu pengaruh dari semakin tumbuhnya trembesi di dekat rumahku. Kita tahu kan, polusi udara yang dihasilkan oleh emisi kendaraan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Gas buangan semacam Karbondioksida, karbon monoksida, timbal dan segala macamnya itu jika terhirup oleh manusia lama kelamaan akan menimbulkan bermacam penyakit seperti meningkatnya kegelisahan, iritasi mata, bronkitis kronik (menahun), penyakit jantung, dan masih banyak lagi. Sedangkan bagi balita yang banyak menghirup udara kotor begitu juga rentan terkena penyakit pernafasan seperti penyakit flek. Mengerikan ya.

Semakin bertambahnya jumlah penduduk juga dibarengi dengan bertambahnya kendaraan bermotor. Sekarang ini tiap pagi kepadatan kendaraan bermotor di tempatku tak ubahnya seperti di kota besar saja. Para pekerja dan anak sekolahan, entah itu memiliki SIM atau tidak, lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor sebagai sarana tranportasinya. Dan jumlahnya meningkat tajam dibandingkan dengan tahun lalu.


Mungkin mahalnya biaya transportasi memaksa anak-anak SMA itu menggunakan sepeda motor untuk ke sekolah. Selain lebih cepat sampai, juga lebih irit. Seandainya pemerintah mampu menciptakan alat transportasi yang lebih murah dan aman, ya.


Tapi aku salut juga dengan anak-anak SMP sekarang yang rumahnya dekat perbatasan. Daripada naik angkot mereka lebih memilih bersepeda ramai-ramai ke sekolah. Aku sering melewati mereka. Salut untuk anak-anak itu. Jadinya juga berandai-andai kalau saja pemerintah kabupaten Demak mau memberikan fasilitas jalur khusus untuk sepeda, tentu akan lebih menyenangkan. Biar anak-anak itu lebih terjamin keamanannya.

Kembali pada si trembesi. Kendati tidak serta merta mampu mengatasi masalah pencemaran udara, namun kehadiran mereka sangatlah berarti. Melihat mereka kian tumbuh besar hati serasa senang. Mudah-mudahan mereka akan tetap lestari di sana. Menjadi pengontrol bagi udara yang kian terolusi. Terima kasih trembesi.

Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 02 November 2013

GURU SUKSES

Hari Jum’at kemarin aku bersama rombongan guru-guru lainnya menghadiri walimahan seorang rekan. Turut bersama rombongan kami ibu guru sepuh yang sudah pensiun beberapa waktu lalu. Wah, senangnya bukan main. Aku yang sudah kangen pada beliau begitu senang dengan pertemuan ini. Ibu guru sepuh tampak sehat.

Sampai di acara walimah suasana masih sepi. Karena memang belum waktunya para undangan datang. Kami lalu berfoto ria dengan sang pengantin. Dan ketika usai sesi foto bersama tiba-tiba sang fotografer menghampiri kami. Tepatnya sih menghampiri ibu guru sepuh yang kebetulan duduk di sampingku.

Sang fotografer menyalami Ibu Guru sepuh. Sambil mencium tangan beliau sang fotografer ini mengatakan kalau ia adalah mantan muridnya. Lha Ibu Guru sepuh tentunya lupa sama nama muridnya yang satu ini. Karena terhitung sudah puluhan tahun. Dari jaman orok umur 5 tahun kala diajar Ibu Guru sepuh dan kini menjadi sosok manusia dewasa. Wajah pun telah berubah.

Ibu Guru sepuh senyum-senyum sambil nanya namanya si Mas fotografer ini. Lalu perbincangan pun terjadi antara Ibu Guru sepuh dan mantan muridnya ini. Ibu Guru sepuh kelihatan sumringah. Senang karena masih ada muridnya yang terus mengingat beliau. Kendati jaman telah berubah. Lalu Ibuu Guru sepuh juga bercerita kalau kemarin baru periksa ke dokter. Dan ternyata si dokter ini juga mantan muridnya Ibu Guru sepuh. Ibu Guru sepuh menjadi rikuh karena ia dibebaskan dari biaya pemeriksaan. Lain kali mau periksa ke sana lagi jadi pekewuh, katanya.


Dalam hati aku berpikir, seperti inilah guru yang sukses itu. Dia berhasil mendidik muridnya dengan baik. Dan si murid pun masih mengakui dan hormat pada gurunya eh mantan guru TK-nya sekian puluh tahun lalu.


Dan aku kembali teringat dengan tulisan dari Pak Suyatno, tentang Memburu Roh Guru Berprestasi. Di sana dikisahkan tentang 3 orang guru. Bu Mus, Pak Fredy dan Pak Toyo. Bu Mus mengajar dengan ketulusan hati. Gedung sekolahnya hampir ambruk, namun ia mampu mengantarkan ke 12 muridnya berkembang sesuai dengan karakteristik masing-masing. Hingga mereka semua menjadi “orang”.
Pak Fredy, seorang guru yang energik, serign ikut pelatihan, akrab dengan dunia internet, dekat dengan pengambil kebijakan, serta selalu memenangi beberapa perlombaan untuk guru. Muridnya senang dengan kesuksesan Pak Fredy. Namun dari 40 orang muridnya hanya 5 yang bisa menjadi “orang”

Lain lagi dengan Pak Toyo, beliau tidak kenal internet, buta terhadap lomba guru, berpenampilan biasa-biasa saja. Namun Pak Toyo mengenali murid-muridnya satu demi satu sehingga mampu menentukan menu pembelajaran sesuai dengan kemampuan masing-masing anak. Pak Toyo selalu datang ke sekolah tepat waktu, menyapa anak penuh kehangatan, dan masing-masing muridnya mampu mengenali jati dirinya masing-masing. Ketika dewasa si murid berhasil memperoleh pekerjaan sesuai karakternya.

Melihat gambaran dari ketiga guru tersebut siapa yang layak disebut guru berprestasi? BU Mus, Pak Frady atau Pak Toyo?
Jika dilihat dari keberhasilannya mendidik murid, maka yanglayak disebut guru berprestasi adalah Bu Mus dan Pak Toyo. Tapi jika dilihat dari banyaknya piala dan sertifikat penghargaan maka Pak Fredy-lah orangnya.

Hmm, agak susah juga jadinya.

Kembali ke Ibu Guru sepuh. Ibu Guru sepuh bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Ijasahnya hanya SKP menjahit. Setara SMP. Namun Ibu guru sepuh sangat berdedikasi dalam mendidik murid-muridnya. Dua tahun sampai masa pensiunnya aku adalah patner mengajarnya. Memang sih, karena pendidikanku lebih tinggi, akulah guru inti di kelas. Namun bukan berarti aku lebih hebat dari beliau. Aku masih kalah jauh, terutama dalam hal menangani anak-anak. Kendati demikian aku bisa melihat semangat yang menyala-nyala dalam diri Ibu Guru sepuh untuk mengajari setiap murid kami. Dan dilihat dari segi keuangan, Bu Guru sepuh sama sekali bukan orang yang sukses. Beliau bukan guru PNS. Dan pengabdiannya selama 35 tahun lebih menjadi guru pensiun dengan honor terakhir sekitar 450ribu. Namun sungguh Bu Guru Sepuh tidak melihat dari sisi materi dalam mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan.


Dalam beberapa kali perbincangan semasa masih menjadi patner kerja, Bu Guru sepuh berulang kali bilang, memang ia tidak S1, tidak memahami teori mengajar, namun ia selalu berharap semau muridnya mengerti akan pelajaran yang ia sampaikan, menjadi anak soleh solehah dan berhasil menjadi orang. Itu adalah sebuah kebanggaan, katanya.

Dan kebanggaannya terjawab sudah. Kendati muridnya sudah sama-sama tua, mereka masih mengingat Ibu Guru sepuh sebagai gurunya. Padahal Ibu Guru sepuh hanyalah salah satu dari guru TK. Yang kebayanyak tidak diperhitungkan sama sekali. Namun anak-anak justru mengingat dengan baik.

Bagaimana denganku? Mungkinkah aku masih akan tetap dikenang oleh murid-muridku kala mereka besar nanti? Semoga saja. Aku masih harus banyak belajar dari Ibu Guru sepuh.

Baca Selengkapnya....!

Kamis, 31 Oktober 2013

ONLINE NYAMAN DENGAN LAPTOP TIPIS

Sekarang ini aktivitas online sudah jadi semacam kebutuhan. Tak terkecuali bagi emak-emak yang kerjaan utamanya mengurus rumah tangga. Aktif di sosial media semacam facebook, twitter, dan sosial media lainnya hampir jadi suatu keharusan. Kalau gak online bisa-bisa dibilang gak gaul deh. Karena via online pula aku bisa berkumpul dengan teman-teman lama aku. Bahkan teman aku di jaman SMA dulu yang telah terpisah hampir dua puluh tahun bisa aku temukan via online. Hm, dunia online benar-benar ajaib.

Bagaimana tidak? Banyak sekali manfaat yang bisa kita petik dari dunia maya ini. Selain teman semakin bertambah, pengetahuan kita juga semakin luas. Lebih-lebih setelah aku masuk dalam komunitas Kumpulan Emak-Emak Blogger, aku jadi semakin rajin online. Walaupun tidak begitu aktif, namun di Kumpulan Emak-Emak Blogger ini aku memperoleh banyak teman baru dan juga pengetahuan baru. Karena para anggota Kumpulan Emak-Emak Blogger ini begitu peduli satu sama lain, senang berbagi pengetahuan, dan tentu saja lomba-lomba ciamik dengan hadiah menarik.

Online tiap hari bagiku sudah menjadi semacam keharusan. Karena dari aktivitas online ini aku mendapatkan banyak sekali manfaat. Berbagi tulisan melalui blog, dan sekaligus meluaskan jaringan. Baik itu untuk kemajuan menulis aku atau pun untuk bisnis toko online yang aku kelola. Di sini aku menawarkan produk untuk belajar membaca di mana aku terdaftar sebagai agen. Dan aku menjajakan produk daganganku ini lewat online. Jadi onlinenya diriku bukan sekedar ngabisin duit buat beli pulsa modem, tapi juga mencari duit. Biar online jadi bertambah siip.


Dari online juga aku mengetahui banyak informasi lomba kepenulisan. Juga terhubung dengan banyak penerbit. Kesukaan menulis memerlukan suatu wadah tersendiri bagiku. Dan aku mendapatkannya melalui aktif di suatu komunitas tertentu. Tak jarang aku mendapatkan proyek naskah kepenulisan melalui aktivitas on line. Tak jarang pula deal-deal naskah dilakukan via online.

Cuma selama ini aktivitas online hanya bisa aku lakukan di rumah sepulang kerja. Via laptop. Padahal inginnya di sela-sela kesibukan mengajar aku ingin juga bisa online. Bukan hanya untuk urusan pribadi dan bisnis. Tetapi untuk kepentingan sekolahan juga. Karena jaman sekarang pendataan tenaga pendidik dan segala macamnya banyak dilakukan secara online. Pengumuman sertifikasi via online. Pengumuman pemberangkatan PLPG via online. Update Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)juga via online. Dan yang baru saja selesai yakni pendataan pendidik dan tenaga kependidikan oleh Padamu Kemdikbud juga dilakukan via online. Sebelum pendataan dilakukan kita diberi pengarahan langsung di Dinas setempat. Jadi kudu ke sana bawa laptop. Jadi media online yang bisa dibawa mobilejuga sangat diperlukan di sekolahan.

Melihat perkembangan dunia teknologi sekarang, di mana laptop ada banyak sekali pilihan menjadikan kita kudu selektif dalam memilih barang. Dan tampaknya produk dari Acer E1 Sllim series khusus Aspire E1-422 patut untuk dipertimbangkan. Bentuknya yang lebih tipis dibandingkan dengan produk sekelasnya menjadikan online jadi mengasyikkan. Kita nggak perlu merasa berat lagi harus tenteng-tenteng laptop ke mana saja. Baik itu untuk kepentingan pendataan di sekolahan, maupun untuk kepentingan pribadi seperti jualan dan ngejar proyek nulis dari penerbit. Pokoknya asyik banget kalau bisa memiliki produk Acer E1 Sllim khusus Aspire E1-422 ini.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”
Baca Selengkapnya....!

Kamis, 24 Oktober 2013

MENJARING IDE DENGAN NOTEBOOK TIPIS


Ide sangat penting artinya bagi seorang penulis. Dari ide-ide ini kita bisa merangkainya menjadi sebuah tulisan yang asyik untuk dibaca. Dan ide itu ada di mana-mana. Kemunculannya bahkan terkadang sulit kita duga. Kilatan ide itu jika tidak segera ditangkap akan menguap entah ke mana. Untuk itu aku usahakan selalu membawa catatan kecil ke mana-mana. Bayangkan! Ketika aku tengah berkendara dan menatap daun gugur tertiup angin, tiba-tiba ingin nulis kisah cinta di musim gugur. Lagi bengong lihat serombongan burung terbang juga tiba-tiba ingin nulis tentang migrasi burung-burung.

Gilanya lagi terkadang ide itu muncul saat aku tengah beraktifitas yang tidak memungkinkan aku untuk mencatat si ide. Misalnya saja, aku tengah memasak, tengah mencuci tak jarang si ide mampir di kepala. Dan karena tidak tercatat si ide itu tak jarang hilang begitu saja.


Untungnya di era teknologi ini sudah banyak perangkat yang mendukung aku untuk mencatat ide-ide liar yang muncul pada saat tak terduga itu. Tak terbayang dulu saat awal-awal menulis, aku harus mulai dari konsep corat-coret, lalu menulis di kertas, dan kalau ingin dikirim ke media mesti pinjam mesin ketik ke kelurahan. Sudah gitu ngetiknya masih belajar pakai sebelas jari. Tak jarang bikin bete karena salah melulu. Begitu dikirim ke media, naskah tak jarang balik lagi karena kangen sama penulisnya. Alias ditolak!

Aku pernah berhenti nulis gara-gara fasilitas yang tidak memadai itu. Tapi kemudian merasa sayang banget kalau apa yang terlintas di kepala itu tidak dituliskan. Aku kan juga ingin memiliki buku sebagaimana penulis-penulis idolaku itu.
Maka setelah vakum cukup lama, aku mulai lagi menulis. Saat itu aku tuangkan tulisanku dalam blog pribadiku. Lumayan menggelitik minat lamaku.

Apalagi sekarang enak. Mesin ketik sudah diganti komputer. Pekerjaan menulis menjadi semakin ringan. Kalau ngetik salah tinggal hapus. Nyimpen file nggak butuh lagi almari besar. Wah, pokoknya seneng. Jadi semangat nulis. Kendati sebatas menulis di blog. Awal-awal nge-blog di tahun 2009, aku begitu semangat menulis semua yang kutahu. Senang rasanya kalau ada yang singgah ke blog-ku. Walau untuk mengisinya aku harus curi-curi waktu dan kesempatan. PC di rumah hanya satu. Jadi mesti gantian sama suami dan anak-anak yang mulai senang bermain game.

Dari gaul di blog, aku tahu tentang Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan yang diselenggarakan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Dan nggak nyangka naskahku bisa jadi juara 3. Hadiahnya gede. Dan impianku untuk memiliki laptop jadi kenyataan. Wah, nulis jadi semakin asyik karena nggak lagi berebutan sama suami dan anak-anak.

Tapi yang namanya manusia kok gak ada puasnya, ya. Sudah punya laptop eh masih juga ingin punya Notebook yang bisa dibawa ke mana-mana. Terutama sih dibawa ngajar. Kan asyik kalau pas istirahat di sekolahan bisa sambil nulis. Selama ini malas bawa-bawa laptop karena lumayan berat juga.

Maka Notebook tipis keluaran dari Acer seperti Acer E1 Sllim series benar-benar jadi impian. Notebook ini 30 % lebih tipis dibandingkan dengan produk sejenis. Selain itu bobotnya juga 15 % lebih ringan dibandingkan dengan Notebook konvensional lainnya. Beratnya hanya 2,1 kg.

Apalagi melihat tampilan bodynya yang aduhai, semakin pengin memiliki Acer E1 Sllim series yang ini. Ada 2 warna yang bisa dipilih. Piano Black dan Silky Silver. Kalau aku sih suka yang Piano Black. Soalnya hitam adalah warna favoritku.

Meski lebih ringan dan tipis, Notebook Acer memiliki tampilan yang bisa diandalkan. Aspire E 1-470 dan Aspire E 1-470G sudah dilengkapi dengan prosesor Intel generasi ketiga, yaitu Intel® CoreTM i3-3217U, yang membuat kinerja prosesor yang lebih baik. Tampilan grafisnya juga lebih tajam. Memanjakan kita-kita yang doyan nge-game.

Dan meski ukurannya tipis Notebook Acer Aspire E1-470 dan Aspire E1-470G juga dilengkapi dengan DVD RW. Jadi tidak seperti Notebook lainnya yang minus DVD RW. Dengan demikian kegemaran nonton film tetap bisa dinikmati. Transfer data bisa lebih mudah dan aman.

Dengan Notebook tipis yang bisa dibawa ke mana-mana nulis jadi makin asyik. Kita bisa nulis di mana saja, kapan saja kita suka/ Dan kita jadi semakin produktif. Lagipula produk Acer ini kayaknya gak mahal-mahal amat. Standar gitu. Harganya berkisar lima jutaan. Jadi meski lebih tipis, tidak harus lebih mahal kan? Wah, jadi semakin pengin memiliki si Acer ini.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”

Gambar diambil dari sini
Baca Selengkapnya....!

Senin, 21 Oktober 2013

NUTRISI PENTING UNTUK MEMBANGUN JIWA LEADHERSHIP ANAK

“Tiap-tiap diri adalah pemimpin. Kelak tiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya”

Tidak peduli presiden, dokter, pengacara, guru, bahkan ibu rumah tangga semua adalah pemimpin. Paling tidak mereka memimpin dirinya sendiri, memimpin tubuh dan pikirannya sendiri. Terlebih bagi seorang ibu. Tanggung jawabnya sangat besar terkait dengan kepemimpinannya dalam mendidik calon-calon pemimpin kecil.

Untuk mempersiapkan anak menjadi calon pemimpin, banyak hal harus dipersiapkan sejak dini. Butuh ketahanan mental, semangat pantang menyerah, dan tidak mudah putus asa karena sangat mungkin dalam perjalanan membangun jiwa leadhership pada anak menemui banyak kendala.

Apa saja yang harus dilakukan untuk membangun jiwa leadhership pada anak? Di bawah ini yang saya terapkan pada anak-anak saya.
1. Menjadikan Diri Sebagai Model Yang Baik.

Anak adalah peniru yang ulung. Apa yang mereka lihat dan rasakan akan mereka tiru. Sebagai orang tua sebisa mungkin kami memberikan contoh-contoh yang baik pada anak-anak. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Kami tidak ingin anak-anak kami mengidolai model-model fiksi seperti yang ada di TV-TV. Apalagi sampai nge-blad model sinetron.

Untuk itu kami juga senantiasa selalu memperbaiki diri. Paling tidak belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Semua harus dimulai dari diri sendiri. Insyaallah, anak-anak mengikuti.


2. Menanamkan Akhlak Yang Baik.

Akhlak yang baik mutlak dimiliki oleh seorang calon pemimpin. Akhlak yang baik seperti kemandirian, kejujuran, kerendahan hati, amanah, perlu ditanamkan pada anak semenjak dini. Supaya pada saat mereka besar nanti, akhlak yang baik itu sudah melekat erat pada diri anak.


3. Mengajarkan kemandirian Pada anak Sejak dini

Sikap mandiri mutlak diperlukan oleh seorang calon pemimpin. Dan kemandirian perlu diajarka semenjak dini sesuai dengan usia perkembangannya. Misalnya saja, anak diajarkan untuk makan sendiri meskipun awalnya belepotan. Diajarkan untuk memakai baju sendiri, memakai sepatu sendiri, kendati prosesnya lama, namun sebagai ibu kita mesti sabar. Dari situ anak akan belajar. Dan lama-lama mereka akan bisa melakukan semuanya sendiri.


4. Memberikan Nutrisi Yang Baik

Nutrisi di sini adalah asupan makanan dan minuman agar calon pemimpin itu tumbuh sehat dan kuat. Syarat utama nutrisi yang kami berikan adalah halalan thoyiban. Halal dan baik. Karena dari makanan halal dan baik itu akan menjadikan anak-anak kita menjadi anak yang baik. Makanan haram jika dikonsumsi akan membuat hati menjadi keras, sehingga anak akan sulit menerima kebenaran. Dan buntutnya akan merusak akhlak.

Selain makanan yang halal dan baik, makanan tersebut juga harus sarat dengan gizi yang mutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Tentu saja makanan 4 sehat 5 sempurna harus diberikan dengan seimbang.

5. Olah Raga Teratur

Seminggu sekali kami selalu menyempatkan diri jalan-jalan keliling kampung. Kadang juga kami bersepeda bareng-bareng. Asyik dan mampu menghilangkan penat. Dan juga membuat badan menjadi sehat. Karena seorang calon pemimpin mesti bertubuh sehat dan kuat.

6. Memberikan Lingkungan yang Baik.

Bagaimanapun lingkungan memberikan pengaruh yang besar pada diri anak. Lingkungan dalam hal ini meliputi lingkungan tempat tinggal dan lingkungan pergaulan. Lingkungan yang sehat, tidak tercemar, bebas polusi akan berpengaruh baik pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebaliknya lingkungan yang kurang sehat juga akan berdampak pada diri anak. Satunya lagi adalah lingkungan pergaulan. Terkadang di rumah anak sudah dididik sedemikian rupa. Tetapi saat anak berkumpul dengan teman-temannya yang kurang baik, maka anak bisa terpengaruh. Tugas orang tua untuk menjadikan diri sebagai filter bagi anak. Jangan sampai anak terkena dampak dari lingkungan yang buruk.

7. Menghargai Bakat Anak

Tiap-tiap anak memiliki bakat yang berbeda. Dua anak saya juga demikian. Yang satunya senang menggambar, sementara adiknya senang mewarnai dan membaca buku. Dan kami berusaha memfasilitasi mereka sebaik mungkin. Memaksakan kegiatan yang tidak mereka sukai hanya membuat mereka merasa tertekan.


8. Rekreasi untuk melepas lelah

Setelah beraktivitas kita memerlukan rehat sejenak. Jalan-jalan mampu untuk melepaskan kejenuhan. Kami biasanya senang pergi ke pantai. Angin sepoi-sepoi dan bunyi ombak yang berdebur membuat hati menjadi tentram. Dan kalau kami malas pergi jauh-jauh, pergi ke perpustakaan daerah menjadi pilihan. Banyaknya buku yang beragam bisa jadi pilihan sejenak berpaling dari rutinitas.

Itu adalah yang biasa saya lakukan. Mudah-mudahan dengan kegigihan dan konsistensi anak-anak akan tumbuh menjadi calon pemimpin yang baik.

Note: Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Blog "Peran Ibu untuk Pemimpin Kecil"

Baca Selengkapnya....!

Minggu, 20 Oktober 2013

[Buku Baru] KISAH SERU BINTANG SEPAK BOLA MUSLIM

Judul Buku : KISAH SERU BINTANG SEPAK BOLA MUSLIM

Penulis : Sri Wahyuti

Penerbit : Adi Bintang

Ukuran Buku : Soft Cover, 18 X 23, Full Color

Jumlah Halaman : 208 Full Color

ISBN : 9786021258514


Telah terbit buku baruku, hasil kerja sama dengan Penerbit Adi Bintang. KISAH SERU BINTANG SEPAK BOLA MUSLIM. Dalam sepak bola, terjadinya gol-gol spektakuler itu adalah hal biasa. Tapi kalau cerita tentang keseharian para peman sepak bola itu baru luar biasa. Apalagi jika bintang-bintang itu sudah mendunia.

Para football lover tentunya pernah mendengar tentang kisah bagaimana bengalnya si Eric Cantona dari Manchester United, Tangisan Roberto Baggio saat tendangan 12 pas-nya gagal di Final Piala Dunia 1994, tentang Lionel Messi yang berjuang mengatasi tubuhnya yang susah berkembang, namun dengan perjuangan keras akhirnya membuatnya menjadi seorang bintang. Juga kisah tentang bagaimana Cristiano Ronaldo yang selalu menangis saat tim-nya kalah. Dan itu memotivasi dirnya untuk selalu tampil dengan lebih baik lagi. Serta tentang kisah seru sepak bola lainnya.


Namun bagaimana kalau kisah itu tentang para pesepakbola muslim dunia? Tentunya sangat luar biasa sekali mengetahui perjuangan mereka di tengah kerasnya liga-liga Eropa namun mereka tetap berusaha mempertahankan identitasnya sebagai seorang muslim.

Dalam buku ini mengupas tuntas keseharian para pesepakbola muslim dunia itu. Mereka muslim, taat, namun tetap bisa berprestasi. Walau tak jarang mereka menerima banyak tantangan dalam mempertahankan keyakinannya sebagai seorang muslim. Sebuah kisah yang sangat seru, inspiratif, dan menggugah. Layak dibaca oleh anak-anak untuk menumbuhkan semangat juang mereka tanpa pernah meninggalkan identitas sebagai seorang muslim.

Buku ini hasil kerja sama dengan Penerbit Adi Bintang. Lini dari Penerbit Ufuk. Buah dari perbincangan dengan Chief Editor Adi Bintang. Alhamdulillah lahirlah buku ini. Saya yang pada dasarnya menyukai sepak bola, begitu bersemangat ketika menulis buku ini. Berkat motivasi dari Chief Editor. Hingga dalam waktu kurang dari 1 bulan naskah Kisah Seru Bintang Sepak Bola Muslim ini bisa terselesaikan. Dan alhamdulillah terbitnya juga cepat sekali. Terima kasih untuk Chief Editor dan Adi Bintang.

Mudah-mudahan buku ini disukai anak-anak. Dan laris manis di pasaran. Jangan lupa dibeli, ya. :)

Baca Selengkapnya....!

Rabu, 16 Oktober 2013

KEBANGGAAN KECIL SI PEMIMPI



Sejak kecil aku ini adalah si pemimpi. Atau tepatnya si pengkhayal. Sama nggak sih kira-kira? Dulu aku kerap memimpikan alangkah enaknya jadi anak orang kaya. Punya baju bagus dan bisa kemana-mana naik mobil. Pingin bisa jalan-jalan di akhir pekan, karena aku ini gemar banget jalan-jalan. (Boleh nggak bermimpi seperti itu). Pingin banget bisa naik gunung, namun nggak pernah kesampaian karena ortu nggak pernah ngijinin. Namun karena semua itu nggak kesampaian, aku akhirnya hanya bisa bermimpi.

Dan mimpi-mimpi itu aku tuangkan ke dalam bentuk cerita. Ya, sejak dulu aku seneng sekali nulis cerita. Ceritanya tentang mimpi-mimpi aku yang tidak kesampaian. Begitu gilanya aku nulis cerita. Sampai-sampai saat pelajaran berlangsung kalau gurunya nggak asyik aku pasti sembunyi-sembunyi nulis cerita. Nulisnya bener-bener nulis. Pakai tangan di buku pelajaran sekolah. Namun akhirnya aku sedia buku khusus buat nulis cerita nuangin mimpi-mimpi gilaku. Kalau sudah selesai dikasihin teman-teman untuk dibaca. Aku senang karena teman-temanku senang juga membaca lukisan mimpiku.

Pernah suatu ketika buku mimpiku dirampas sama guru. Wah, malu banget. Tapi pas buku mau aku ambil ke kantor Bu Guru malah bilang, “Belum selesai aku baca. Ntar ya kalau sudah selesai aku kembalikan.”

Wah, serasa mendapat angin baru. Jadi makin bersemangat menulis. Lalu aku pun punya mimpi baru. Pingin jadi penulis cerita kaya Gola Gong, Zarra Zetirra ZR, Ganda Pekasih, Benny Ramdani, Cahya Sadar yang namanya sering nongol di majalah remaja kesukaanku. Dari hanya bermimpi nulis di buku tulis, aku beranikan diri ngirim cerita hasil mimpiku ke majalah remaja kala itu. Hasilnya… semua ceritaku ditolak. Wah, pupus sudah mimpi-mimpiku. Jadi melempem seperti kerupuk tersiram air. Kata teman-teman itu salah satu kejelekan aku, gampang banget menyerah.

Dan karena ujian sekolah sudah dekat, aku putar mimpiku untuk kembali ke dunia nyata. Seperti harapan orang tua, tentunya aku harus lulus ujian dan bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk meraih gelar akademik yang nantinya bisa digunakan buat cari kerja. Waktu itu aku mengangankan untuk menjadi guru. Kenapa sih dari penulis ingin menjadi guru. Aku pun tak tahu. Namun yang terjadi, impianku di dunia nyata kembali kandas. Aku gagal kuliah. Karena ketiadaan biaya. Maklumlah, aku lahir di keluarga sederhana yang hanya punya mimpi-mimpi sederhana.


Sempat merasa galau menjadi makluk yang gagal. Karena merasa tak memiliki apapun untuk dibanggakan. Sempat galau kalau bertemu dengan teman-teman yang telah berhasil menjadi “orang”. Parahnya lagi itu membuatku berhenti untuk bermimpi. Aku jadi seperti berjalan di tempat. Terserah hidup hendak membawaku ke mana.

Sampai akhirnya aku bertemu dengan suamiku. Lelaki yang dituntun Tuhan untuk memberiku mimpi-mimpi yang baru. Mengadopsi mimpi-mimpi lamaku. Memberikan sedikit kebanggaan untukku. Dan tentunya kebanggaan untuk kedua orang tuaku juga. Yah, aku mendapat kesempatan mewujudkan mimpiku. Aku menjadi guru. Seperti cita-cita realistisku. Kendati aku hanya mengajar di sebuah Taman Kanak-Kanak. Selain itu aku berkesempatan melanjutkan kuliah. Senang, tentu saja. Bangga, tentu saja. Apalagi setelah aku menjadi siswa terbaik di kelompokku.

Perjalananku sebagai seorang guru bukan sesuatu yang mudah. Statusku hanyalah guru wiyata bhakti. Dengan honor pertama tak lebih dari harga dua kilo gula pasir. Namun aku bertahan. Kendati dalam hati aku sering kali pula menangis. Untuk apa? Demi sebuah kebanggaan. Kebanggaan yang tak kutahu apa maknanya. Aku pernah pula hendak menghapus mimpiku menjadi guru, namun aku mencoba menelisik kebanggaanku yang lain.


Kebanggaan yang lain, aku bisa lulus cumlaude. Kendatipun status lulus cumlaude itu juga tidak mengentaskan nasibku dari status guru Wiyata Bhakti. Aku tetap sama saja dengan mereka yang punya IP 1 atau 2. Tak ada bedanya. Lalu aku beroleh kesempatan untuk mengukir kebanggaan yang lain. Sebuah prestasi yang cukup prestise dapat aku raih. Aku menjadi juara pertama lomba guru berprestasi tingkat kabupaten dan berhak mewakili di tingkat propinsi. Sayangnya di propinsi aku hanya sampai di peringkat 5. Namun aku cukup senang, aku bangga, karena berhasil membuktikan diri, dengan kerja keras aku bisa berhasil. Kendati aku hanya guru wiyata bhakti yang kerap dipandang sebelah mata namun aku bisa pula berprestasi. Namun lagi-lagi itu hanyalah kebanggaan kosong. Tidak memberikan aku kepuasan apa-apa. Tak mengubah status keguruanku menjadi lebih baik dengan adanya prestasi yang aku peroleh. Aku tetap sama saja dengan guru yang tidak berprestasi sekalipun. Tak ada artinya.


Lalu perkenalanku dengan dunia internet memunculkan mimpi masa kecilku. Mimpi yang pernah aku pendam cukup lama. Mimpi ingin menjadi seorang penulis buku. Dan alhamdulillah, suami mendukung. Kendati butuh perjuangan panjang untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpiku itu. Namun satu dua mimpiku mulai bisa jadi kebanggaanku. Beberapa kali aku memenangi lomba menulis cerita.

Dan beberapa karya juga muncul di media masa. Bahkan sudah ada yang diterbitkan. Apa aku telah memiliki kebanggaan. Tidak! Aku merasa belum punya apa-apa. Aku belum seberapa. Impian sang pemimpi masih jauh. Kebanggaan seperti apa sih yang ingin aku rasakan? Aku tidak mau kebanggaan itu menjebak diriku dalam sebuah kesombongan.


Dan akhirnya setelah merenung cukup lama, aku memahami kalau kebanggaan itu adalah ketika aku dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain, walau itu kecil artinya. Untuk kedua orang tuaku yang bangga anaknya telah berhasil menjadi “orang” dalam pandangan tua mereka. Untuk murid-muridku. Kala aku datang ke sekolah, dan mereka menyambutku dengan hangat. Untuk binar-binar di wajah mereka kala aku mengajari anak-anak itu menggerakkan pensil untuk mulai mengukir kata, mengeja huruf demi huruf untuk menemukan makna, menanamkan pada mereka tentang karakter yang baik saat aku mendongeng di hadapan mereka, melihat mereka bertumbuh menjadi anak-anak manis yang selalu menyapaku riang saat bertemu di jalan, kendati aku hanyalah salah seorang mantan guru mereka. Itulah kebanggaan kecilku. Yang selalu ingin kujaga, agar aku tidak menjadi sombong karenanya.

Sekali lagi mengingat isi dari book trailer: Kepuasan itu dari ‘sini’ (nunjuk ke hati -dalam diri-), bukan dari ‘sana’ (nunjuk ke orang lain).

Semoga tulisan ini cukup berharga.



Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Artikel CineUs Book Trailer Bersama Smartfren dan Noura Books

Baca Selengkapnya....!

Selasa, 15 Oktober 2013

Lomba Tulis Nusantara

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bekerjasama dengan NulisBuku.com menyelenggarakan Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2013 dengan tema:

“Merayakan Warna-warni Indonesia” serta Workshop Menulis di 12 Kota di Indonesia.


Kategori penulisan: Novel | Cerpen Fiksi | Cerpen Non-Fiksi | Puisi


Cara Berpartisipasi:


Ketentuan:

A. Menulis sesuai tema 'Merayakan Warna-Warni Indonesia' dalam bentuk Novel (Fiksi), Cerpen (Fiksi), Cerita nyata (Non-Fiksi), dan Puisi yang memotivasi pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang keragaman di Indonesia dan mempromosikan Indonesia baik ke dalam maupun luar negeri.


B. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia. Diketik rapi dengan komputer dengan format file Microsoft Word (.doc). Terdapat 4 Kategori Karya:


• Kategori Novel: panjang antara 100-150 halaman A4, spasi 1, font: Times News Roman 12. Sertakan sinopsis lengkap maksimal 2 (halaman A4), margin by default.

• Kategori Cerpen (fiksi) dan cerita nyata (Non-Fiksi): panjang tulisan 5-10 halaman A4 dengan spasi 1, Font Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.

• Kategori Puisi: panjang tulisan 1-5 halaman A4 dengan spasi 1, Font: Times New Roman, ukuran 12 pt, margin by default.


C. Dalam pengiriman naskah, mohon memperhatikan ketentuan berikut:

• Email berisi 2 lampiran file (Khusus untuk kategori novel ada 3 lampiran, plus file sinopsis naskah), diantaranya: a. Formulir Pendaftaran dan surat pernyataan (Download di sini: http://goo.gl/jKGQiW ; b. Naskah Lomba; c. Sinopsis Naskah (Khusus kategori Novel)

• Pada judul email diisi dengan format: [Kategori] - [Judul tulisan] - [Nama Lengkap Peserta]; Contoh: Non-Fiksi - Cerita dari Banyuwangi - Ananda Bayu Satriani. Perhatikan: Satu email hanya untuk satu kategori naskah.

• Pada bagian isi email diisi dengan judul naskah.

• Dikirim via email ke: tulisnusantara@gmail.com.


D. Follow Twitter @tulisnusantara. Kemudian mention @tulisnusantara serta twit sinopsis naskah Anda yang telah dikirim dengan menggunakan tagar (hashtag): #TulisNusantara (Jumlah twit bebas)*


E. Periode lomba: mulai hari Sabtu, 5 Oktober hingga Jumat, 15 November 2013, naskah diterima paling lambat jam 23:59 WIB pada hari Jumat, tanggal 15 November 2013.


F. Untuk mengikuti kompetisi ini tidak dipungut biaya, GRATIS!


G. Pengumuman pemenang & penyerahan hadiah, akan dilakukan pada acara 'Awarding Night' pada hari Sabtu, 30 November 2013 di Jakarta.


SYARAT UMUM:

• A. Peserta adalah warga negara Indonesia

• B. Usia peserta dibatasi minimal 17 tahun ke atas sesuai dengan identitas di Kartu Tanda Penduduk (KTP)

• C. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia

• D. Naskah harus karya asli (sebagian atau seluruhnya), juga bukan terjemahan atau saduran

• E. Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak, elektronik dan online dan tidak sedang diikutsertakan sayembara lain.

• F. Peserta diperbolehkan mengirimkan maksimal 1 naskah terbaiknya untuk setiap kategori.

• G. Naskah yang dikirim menjadi milik panitia penyelenggara, dengan hak cipta tetap pada penulis.

• H. Hak untuk mempublikasi tulisan ada di penyelenggara kompetisi.

• I. Naskah yang tidak sesuai dengan persyaratan tidak akan disertakan dalam proses penjurian.

• J. Dewan juri akan memilih naskah terbaik untuk masing-masing kategori yang akan dibukukan dalam buku antologi pemenang.

• K. Penyelenggara kompetisi berhak mengganti judul dan menyunting, tanpa mengubah isi.

• L. Keputusan juri mengikat, tidak dapat diganggu gugat, dan tidak ada surat menyurat.


HADIAH LOMBA:

A. Novel:

Juara I: Rp 20.000.000;

Juara II: Rp 17.500.000;

Juara III: Rp 15.000.000.

B. Fiksi (Cerpen):

Juara I: Rp 15.000.000;

Juara II: Rp 12.500.000;

C. Non-Fiksi (Cerpen):

Juara I: Rp 15.000.000;

Juara II: Rp 12.500.000;

Juara III: Rp 10.000.000.

D. Fiksi Puisi:

Juara I: Rp 10.000.000,

Juara II Rp 7.500.000;

Juara III: Rp 5.000.000.

- Publikasi 1 buku Novel terbaik pada penerbit terkemuka

- Publikasi 1 buku kumpulan cerpen pada penerbit terkemuka

- Publikasi Koran bagi para pemenang puisi

- Kep. Seribu Writing Getaway bagi Juara Pertama di untuk setiap kategori (4)

- Mengikuti Ubud Writer Festival 2014 untuk kategori Novel dan Cerpen Fiksi

- Mengikuti Borrobudur Writer Festival 2014 untuk kategori Cerpen Nonfiksi dan Puisi


Sebagai pre-event, kami mengadakan workshop menulis di 12 kota, berikut infonya:


Workshop Menulis Tulis Nusantara 2013:


Cara pendaftaran Workshop:

1. Kirim email ke: tulisnusantara@gmail.com dengan subject email: #roadshow(nama kota), contoh: #RoadShowSOLO atau #RoadShowBanjarmasin

2. Tulis di badan email, nama, umur, pekerjaan dan no. telp. yang bisa di hubungi. Lalu, tunggu reply email konfirmasi dari kami.


Lokasi Workshop:

1. Jakarta - Sabtu, 5 Oktober 2013 (SUDAH SELESAI)

Jam: 14.00-17.30 WIB

Tempat: Cafe Galery - Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Sharing Session: Feby Indirasi

Dengan pengajar workshop: Arief Ash Shiddiq dari Plot Point

2. Solo - Minggu, 6 Oktober 2013 (OPEN)

Jam: 09.00-12.00 WIB

Tempat: Solo Bistro, Jl. Slamet Riyadi 183, Solo (Samping Gedung Pertemuan Bathari/Depan Wisma Lippo Bank).

Sharing Session: Rhein Fathia

Dengan pengajar workshop: Arief Ash Shiddiq dari Plot Point

Acara:

- Sharing Session

- Workshop Menulis

- Coffee Break

- Networking

TEMPAT SANGAT TERBATAS!

3. Lampung - Selasa, 8 Oktober 2013 (Info menyusul Ikuti terus di facebook/twitter: @nulisbuku)

4. Banjarmasin - Kamis, 10 Oktober 2013 (Info menyusul Ikuti terus di facebook/twitter: @nulisbuku)

5. Kupang - Jum'at, 11 Oktober 2013 (Info menyusul Ikuti terus di facebook/twitter: @nulisbuku)

6. Purwokerto - Minggu, 13 Oktober 2013 (Info menyusul Ikuti terus di facebook/twitter: @nulisbuku)

7. Ambon - Senin, 14 Oktober 2013 (Info menyusul Ikuti terus di facebook/twitter: @nulisbuku)

8. Pontianak - Kamis, 17 Oktober 2013 (Info menyusul Ikuti terus di facebook/twitter: @nulisbuku)

9. Manado - Sabtu, 19 Oktober 2013 (Info menyusul Ikuti terus di facebook/twitter: @nulisbuku)

10. Padang - Minggu, 20 Oktober 2013 (Info menyusul Ikuti terus di facebook/twitter: @nulisbuku)

11. Aceh - Selasa, 22 Oktober 2013 (Info menyusul Ikuti terus di facebook/twitter: @nulisbuku)

12. Malang - Rabu, 23 Oktober 2013 (Info menyusul Ikuti terus di facebook/twitter: @nulisbuku)


Untuk mengikuti kompetisi dan Workshop menulis Tulis Nusantara 2013 tidak dipungut biaya, GRATIS! Jadi, Jangan lewatkan kesempatan besar ini.

Mari Berkarya untuk Indonesia yang lebih baik!


Info: Follow: @nulisbuku dan @tulisnusantara atau kunjungi: tulis-nusantara.com
Baca Selengkapnya....!

Senin, 14 Oktober 2013

DUA DALAM SATU

Hari Kamis, 19 Agustus 1999, kami menikah. Tak terasa sudah 14 tahun usia pernikahan kami. Semua berjalan begitu cepat. Seolah baru kemarin saja aku melewati masa ijab kabul dengan lelaki belahan jiwa ini.

Alhamdulillah 14 tahun kami lewati dengan penuh makna. Kendati riak gelombang terkadang mampir pula dalam biduk kehidupan kami. Namun dengan adanya saling pengertian dan tanggung jawab, riak-riak kecil itu mampu kami lewati dengan baik. 14 tahun dan cinta kami masih membara seperti masa taaruf-an dulu.

Terus terang saat aku memutuskan untuk menikah, aku belum begitu mengenal suamiku dengan baik. Kami baru berkenalan kurang lebih satu bulan. Tapi dalam waktu satu bulan itu suami memantapkan diri untuk mengikat janji suci pernikahan. Salah satu bukti keseriusannya. Seperti yang dia katakan sedari awal, bahwa dia mencari calon istri, bukannya pacar sesaat. Dan aku yang entah kenapa dari pertama berkenalan dengannya langsung berasa nyambung dan mengiyakan begitu saja saat lamaran itu datang. Terlebih lagi dengan restu dari kedua keluarga, semakin mantaplah hatiku untuk melangkah ke jenjang pernikahan.


Binar-binar kebahagiaan itu tepercik mulai dari awal hingga hari ini. Dan mudah-mudahan untuk seterusnya sampai fidunya wal akhiroh. Kalau pun ada perbedaan, saya anggap itu biasa. Perbedaan itu terkadang sangat indah. Dia laki-laki, saya perempuan jelas itu berbeda. Dia perfecksionis dan saya slengean. Itu juga berbeda. Untuk usia juga berbeda. Dia enam tahun lebih tua dari saya. Dan itu sangat saya syukuri. Karena dia jadi bisa ngemong saya yang masih suka ngambeg dan kolokan.

Mengarungi masa 14 tahun hidup bersama, banyak suka duka kami alami. Terlebih lagi dengan kehadiran kedua buah hati kami. Membuat kami semakin menyatu dalam mengarungi hidup ini. Masalah yang kerap timbul terkait dengan anak-anak, masalah ekonomi, terkadang keluarga besar, insyaallah semakin mempererat hubungan kami. Komunikasi dan keterbukaan menjadi jalan keluar. Dan tentu saja mengesampingkan ego masing-masing.

Meski pelit dalam pujian, namun suami sangat romantis dalam bersikap. dukungannya yang begitu besar dalam membantu saya memahami makna kehidupan membuat saya semakin bersyukur karena Allah telah mengirimkan dia untuk saya. Menjadi teman hidup sekaligus imam saya. Mudah-mudahan cinta kami abadi selamanya.

Untuk Mbak Uniek Kaswarganti dan suami, happy anniversary. Semoga cintanya abadi dunia akhirat.

Kisah pernikahan ini diikutsertakan pada Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine

Baca Selengkapnya....!

Kompetisi Menulis Kisah Perjalanan

Dear pembaca buku traveling B-first


Ariy, travel writer, bersama dengan Sony, akademisi penikmat traveling telah membuktikan bahwa pintu penginapan adalah gerbang memasuki pengalaman tak terduga dalam The Ho[S]tel.


Nah, kali ini Ariy menantang teman-teman untuk ikut membuktikannya.


Pernah mengalami kejadian seru, aneh, menyeramkan, dan tak terlupakan ketika menginap di hotel & hostel? Ayo berbagi cerita di tantangan kali ini.


Kompetisi Menulis Kisah Perjalanan


Syarat & ketentuan :


1. Artikel mengisahkan tentang pengalaman pribadi yang aneh, lucu, mengejutkan, tidak biasa, ketika menginap di tempat menginap (hotel, hostel, dorm, dll) selama traveling. Setiap artikel menyertakan tambahan tip/ saran gokil yang berhubungan dengan kisah artikel (bebas, sekreatif mungkin)

2. Panjang artikel (termasuk tip/saran) minimal 7 halaman, maksimal 10 halaman A4, font Times New Roman, spasi ganda.
3. Artikel Tidak mengandung pornografi, kekerasan, dan SARA.

4. Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu artikel.

5. Artikel dikirim ke alamat surel bentang.pustaka@mizan.com dengan judul The Ho[S]tel 2, lengkap dengan biodata penulis (nama, alamat, no.HP, alamat surel). Dijadikan 1 file Ms. Word.

6. Pengiriman artikel diterima mulai 23 September – 22 Oktober 2013.




18 artikel terpilih akan dibukukan bersama Ariy dalam The Ho[S]tel 2. Kamu juga berhak mendapat uang tunai Rp 300.000,00* dan paket buku B first. Pengumuman pemenang pada 18 November 2013 di www.bentangpustaka.com


Buat referensi menulis kamu, yuk baca The Ho[S]tel 1 :D

Sumber : dari sini
Baca Selengkapnya....!

Minggu, 13 Oktober 2013

LEBIH PERCAYA DIRI DENGAN WARDAH KOSMETIK





Sebagai seorang guru Taman Kanak-Kanak aku dituntut untuk selalu tampil ceria di depan anak-anak. Tak peduli suasana hatiku seperti apa. Aku harus selalu tersenyum pada mereka. Untuk itu aku memerlukan bantuan kosmetika agar selalu tampil penuh percaya diri di depan murid-muridku. Tahu sendiri kan kalau anak TK itu sangat kritis. Apa yang nampak di depan mereka spontan dikomentari. Termasuk dandanan gurunya.

Ada satu cerita lucu. Pada suatu ketika saat pembelajaran, aku dekat-dekat sama muridku. Tapi tu anak enggan kudekati. Didorongnya aku untuk menjauh darinya.

“Minggir, Bu Guru bau!” katanya seraya menutup hidung.
Ya teranglah bau. Kan baju seragam ini sudah kupakai untuk hari kedua. Dasarnya lagi aku rada malas kalau disuruh pakai wangi-wangian semacam hand body apalagi parfum. Karena sebenarnya aku ini orang yang cuek untuk urusan dandan. Terlebih aku belum menemukan merk kosmetik yang benar-benar cocok untukku. Selain itu aku malas dan rada takut juga kalau mesti trial and error soal urusan kosmetik. Kawatir salah kejadian. Bukannya tambah cantik malah wajah jadi semakin hancur gara-gara salah pakai kosmetik. Jadi ya pilih aman pakai bedak bayi saja. Tapi itu dulu sih sebelum aku kenal sama Wardah.

Setelah kenal sama produk Wardah aku jadi mulai seneng dandan deh. Terutama kalau hendak beraktivitas di luar rumah. Tapi itu pun simple saja. Nggak neko-neko. Paling cuma pakai pelembab dan bedak tabur. Aku suka bedak Wardah karena mudah rata saat disapukan ke wajah. Sama sekali tidak menggumpal.
Kenapa sih aku pilih Wardah? Karena aku pikir Wardah cocok sama kulitku. Wardah aman dipakai, mudah digunakan, dan juga praktis. Selain itu Wardah merupakan pelopor kosmetik halal yang mengedepankan kualitas dan kepuasan konsumen. Semua produk Wardah telah melalui penelitian dan dikembangkan oleh para ahli kosmetik dengan menggunakan bahan baku yang halal sesuai standar Depkes RI, BPPOM, dan LPPOM MUI. Wardah juga sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI.


Halal is my life sudah jadi harga mati. Jadi semua barang yang digunakan harus sudah terbukti kehalalannya. Termasuk juga dalam memilih kosmetik. Jadi bukan hanya soal makanan dan minuman saja yang musti halal. Apa yang kita pakai, kita pergunakan semua juga harus halal. Bukankah sesuatu yang halal lebih menentramkan hati? Kenapa setiap muslim harus menghindari barang yang haram?

1. Mengkonsumsi barang haram merupakan dosa pertama manusia (Q.S. Al-A’raf:19)

2. Meniru langkah setan. Padahal setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (Q.S. Al-Baqarah:168)

3. Menjadikan doa tidak dikabulkan (H.R. Muslim)

4. Menjadikan diri sebagai santapan neraka (H.R. Tirmidzi)

5. Menghindari barang haram dapt mencegah penyakit (Q.S. Annisa: 4)

Awal tahun 2000 pertama kali aku mengenal Wardah dari catalog MLM Ahad Net. Jadi belum dijual secara bebas. Jadi pemakaiannya masih sebatas bedak dan lipstick doang. Kalau sekarang hampir di setiap toko dan gerai swalayan menyediakan produk Wardah. Pelan namun pasti aku ganti kosmetika-ku dengan Wardah. Apalagi produk Wardah sangat beragam. Jadi ada banyak sekali pilihan. Ada sekitar 200 produk. Bahkan Wardah juga memiliki produk kosmetik khusus bagi yang hendak menjalankan ibadah haji. Luar biasa. Jadi dalam beribadah menjadi lebih tenang karena adanya sertifikat halal itu.

Kenapa sih aku senang sekali dengan Wardah? Sebagai kosmetika modern Wardah diracik dengan formula:

• Non Comedogenic: tidak menyumbat pori sehingga mencegah komedo dan jerawat.

• Oli Control: mencegah produksi minyak berlebih karena suhu panas.

• UV Protection: mencegah efek buruk sinar UV A dan B pada kulit.

• Non Photosensitisasi: zat pewarna yang digunakan tidak bereaksi terhadap cahaya.

Jadi Wardah betul-betul kosmetika yang high recommended buat aku.

Setelah tanya-tanya sama beautician di counter Wardah, main-main ke blog Wardah, sama baca-baca brosur, begini nih cara menggunakan produk Wardah versiku:

1. Untuk membersihkan wajah, aku menggunakan Wardah Gentle Wash tiap kali mandi. Namun sebelumnya aku memakai Wardah Cleanser dulu.

2. Dua hari sekali aku menggunakan Wardah Facial Scrub.

3. Dan seminggu sekali kalau sempat aku memakai Wardah Ligtening Face Mask.

4. Setelah mencuci muka dengan Wardah Gentle Wash aku bubuhkan Wardah Hidrating Toner.

5. Baru aku pakai pelembabnya.

6. Setelah itu aku sapukan bedak Wardah Two Way Cake. Karena sudah lengkap dengan foundation yang dilengkapi Microcoated Oil Control dan Vit E yang menjadikan kulit halus dan mulus dalam satu langkah. Aku suka yang no 4 karena sesuai dengan warna kulitku. Maklumlah, aku ini kan imut alias item mutlak.

7. Untuk bibir aku gunakan lipgloss terlebih dahulu. Setelah itu baru menggunakan lipstik Wardah. Untuk lipstik aku suka warna yang natural.

8. Untuk perawatan kulit aku gunakan Wardah Olive Soft Scrub kalau ada waktu. Aroma zaitun-nya aku suka.

9. Untuk hand and body lotion aku gunakan Wardah Eternal body lotion jika hendak beraktivitas keluar. Aroma Parfumnya aku suka.

10. Tapi kalau untuk di rumah saja aku senang mengoleskan Wardah body butter. Aku pilih Olive Body Butter karena suka dengan aroma therapy-nya. Bikin perasaan jadi nyaman dan kaya anti oksidan. Selain itu kulit juga menjadi lebih lembut dan wangi.
Dari hari ke hari menggunakan produk kosmetik halal dari Wardah membuat aku semakin percaya diri. Jadi berasa lebih cantik. Hehe, ke-pede-an. Dan yang pasti tidak ada lagi yang mendorong-dorongku supaya menjauh hanya karena badanku yang bau.

Terlebih lagi teman-teman di tempat aku mengajar juga mulai bertanya-tanya, bedak apa yang aku gunakan. Aku katakan kalau aku memakai Wardah. Setelah itu teman-teman jadi ikutan pakai. Senang sekali rasanya semakin banyak yang beralih ke Wardah. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca blog sekalian.


Referensi: 

-Brosur Wardah
- http://ppiyamaguchi.ppijepang.org/?p=69

Note: Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Halal Beauty

Disclaimer! Tulisan di luar tanggung jawab Wardah Cosmetics dan BLOGdetik


Baca Selengkapnya....!

Selasa, 01 Oktober 2013

Deadline Pengumpulan Naskah & Visualisasi PASSION SHOW Diperjanjang!

Halo semuanya, bagi yang merasa sudah dikejar deadline sehingga belum mengirimkan naskah PASSION SHOW nya, jangan khawatir karena kamu masih ada waktu untuk menyelesaikan naskahmu. Yap, batas akhir pengiriman naskah PASSION SHOW diperpanjang hingga 31 Oktober 2013.






Lomba Novel Remaja Bentang Belia 2013


“PASSION SHOW”


===============================================================




Baca ketentuannya di bawah ini, ya!


1. Naskah ditulis perorangan atau maksimal dua orang.

2. peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.

3. Cerita harus inspiratif, memberi nilai positif bagi remaja Indonesia, tidak menggurui, unik, dan menggambarkan dunia remaja usia 13 sampai 25 tahun.

4. Naskah tidak memicu konflik SARA. Tidak memuat unsur ponografi, kata-kata kasar, dan kekerasan berlebihan.

5. Naskah belum pernah di publikasikan di media cetak maupun elektronik sebelumnya.

6. Jumlah halaman minimal 150 halaman, maksimal 200 halaman. Naskah diketik di kertas a4, margin 4-4-3-3, font Times New Roman ukuran 12, spasi ganda.

7. Tiap naskah yang dikirim WAJIB menyertakan bentuk visual (bisa dalam bentuk foto, gambar, hasta karya) dari tema passion yang dipilih. Visualisasi tersebut diunggah ke Facebook Bentang Belia dan Twitter Bentang Pustaka sebelum 31 OKTOBER 2013.
Redaksi akan memilih 5 visualisasi terbaik dan menentukan visualisasi favorit dengan sistem voting.

8. Kirimkan:– Biodata (nama, alamat, no HP, alamat surel) dan profil singkat penulis.– Sertakan pengalaman menulis jika ada.– Naskah.– Sinopsis berupa ringkasan cerita dari awal hingga akhir cerita sepanjang 1 halaman.– Alasan kamu pantas jadi juara dalam 1 paragraf.Kelima poin tersebut disusun dalam 1 FILE Ms.Word dan dikirim ke:bentang.belia@mizan.com, dengan subjek: “PASSION SHOW” sebelum 31 OKTOBER 2013

9. Pemenang akan diumumkan pada 30 NOVEMBER 2013 di www.bentangpustaka.com


===============================================================




HADIAH


Juara 1


Kontrak Penerbitan + Rp.5.000.000 + tablet + Paket Buku Bentang Belia


Juara 2


Kontrak Penerbitan + Rp.3.000.000 + tablet + Paket Buku Bentang Belia


Juara 3


Kontrak Penerbitan + Rp.2.000.000 + tablet + Paket Buku Bentang Belia


15 Naskah Pilihan


Kontrak Penerbitan + Paket Buku Bentang Belia


1 Visualisasi Favorit


Paket Buku Bentang Belia




================================================================


Tunggu apa lagi?


Selamat BERKREASI dan MENGINSPIRASI seluruh remaja Indonesia! ^^


================================================================




Frequently Asked Question (FAQ)


+ Maksud poin no.7 itu gimana sih? Visualisasi apanya?


- Buatlah visualisasi dari karakter tokoh utamamu dan passion-nya. Misal, tokoh utamamu adalah perempuan bernama X yang memiliki passion di bidang modelling. Visualisasikan karakter tokoh utamamu dalam bentuk foto, gambar, atau hasta karya (crafting) yang menggambarkan tokoh utamamu dan passion-nya itu. Perjelas dulu siapa dan bagaimana karakter tokohmu: nama X, rambut panjang sebahu, ikal, kulit sawo matang, passion modeling, jalan di catwalk. Lalu, makeover dirimu sendiri sesuai dengan deskripsi tokoh utama yang kamu buat, semirip mungkin. Lalu berfotolah di sebuah karpet merah dengan gaya andalanmu layaknya kamu adalah X yang sedang berjalan di catwalk. Fotomu boleh di edit, atau ditambahkan efek secukupnya. Harus foto, min?Tentu tidak, kan sudah dijelaskan di atas kalau bentuk visualisasinya bisa berupa foto, ilustrasi, maupun hasta karya (crafting)




+ Contoh visualisasi kayak gimana sih min?


- ini dia



Baca Selengkapnya....!

Kamis, 19 September 2013

[Lomba] Novel Remaja Belia

Lomba Novel Remaja Bentang Belia 2013 “PASSION SHOW”


Penulis? Dokter? Ilmuwan? Peternak? Pelukis? Pilot? Penyanyi? Komposer?

Semua orang pasti punya passion, kegiatan yang kamu sukai atau hal tertentu yang numbuhin kepedulian kamu. Bisa jadi fotografi, fesyen, pendidikan, olahraga, dan banyaaaak lagi. Passion ini juga bisa memengaruhi cita-cita dan membuat hidup kamu jadi lebih hidup! Bentang Belia mengajak kamu untuk saling berbagi cerita bertema PASSION. Harapannya, kisah yang kamu tulis bisa menginspirasi pembaca untuk menemukan dan mengejar passion-nya agar hidup lebih bersemangat!



Lomba Novel Remaja Bentang Belia 2013

“PASSION SHOW”


Baca ketentuannya di bawah ini, ya!

1). Naskah ditulis perorangan atau maksimal dua orang.

2). Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.

3). Cerita harus inspiratif, memberi nilai positif bagi remaja Indonesia, tidak menggurui, unik, dan menggambarkan dunia remaja usia 13 sampai 25 tahun.

4). Naskah tidak memicu konflik SARA. Tidak memuat unsur ponografi, kata-kata kasar, dan kekerasan berlebihan.

5). Naskah belum pernah di publikasikan di media cetak maupun elektronik sebelumnya.

6). Jumlah halaman minimal 150 halaman, maksimal 200 halaman. Naskah diketik di kertas a4, margin 4-4-3-3, font Times New Roman ukuran 12, spasi ganda.

7). Tiap naskah yang dikirim WAJIB menyertakan bentuk visual (bisa dalam bentuk foto, gambar, hasta karya) dari tema passion yang dipilih. Visualisasi tersebut diunggah ke Facebook Bentang Belia dan Twitter Bentang Pustaka sebelum 30 SEPTEMBER 2013.
Redaksi akan memilih 5 visualisasi terbaik dan menentukan visualisasi favorit dengan sistem voting.


Kirimkan:

– Biodata (nama, alamat, no HP, alamat surel) dan profil singkat penulis.

– Sertakan pengalaman menulis jika ada.

– Naskah.

– Sinopsis berupa ringkasan cerita dari awal hingga akhir cerita sepanjang 1 halaman.

– Alasan kamu pantas jadi juara dalam 1 paragraf.

Kelima poin tersebut disusun dalam 1 FILE Ms.Word dan dikirim ke:

bentang.belia@mizan.com, dengan subjek: “PASSION SHOW” sebelum 30 SEPTEMBER 2013

Pemenang akan diumumkan pada 31 OKTOBER 2013 di www.bentangpustaka.com


HADIAH

Juara 1

Kontrak Penerbitan + Rp.5.000.000 + tablet + Paket Buku Bentang Belia

Juara 2

Kontrak Penerbitan + Rp.3.000.000 + tablet + Paket Buku Bentang Belia

Juara 3

Kontrak Penerbitan + Rp.2.000.000 + tablet + Paket Buku Bentang Belia


15 Naskah Pilihan

Kontrak Penerbitan + Paket Buku Bentang Belia

1 Visualisasi Favorit

Paket Buku Bentang Belia


http://bentangpustaka.com/2013/06/lomba-novel-remaja-bentang-belia-2013/
Baca Selengkapnya....!

Kamis, 05 September 2013

[BUKU BARU] KANTONG BOLONG PAK WONG

Judul Buku : Kantong Bolong Pak Wong

Penerbit : PT. Penerbitan Sarana Bobo (Gramedia Grup)

Halaman : 144 hal

ISBN : 9792317570

Harga : Rp. 40.000,-

Akhirnya buku kumpulan cerpen hasil Lomba Menulis Cerpen Anak Oleh Guru yang diselenggarakan oleh Majalah BOBO tahun 2013 terbit juga. Ada satu karyaku di situ.

Agak lama juga menanti buku ini terbit. Soalnya penasaran dengan isinya. Karya teman-teman guru yang lain. Sudah pasti menginspirasi anak didik. Dan tentu saja guru-guru lain yang ingin memenangi lomba tulis yang rutin diadakan untuk memeperingati Hari Ulang Tahun Bobo itu.

Karya ini merupakan keikutsertaanku yang ketiga kalinya. Dan baru berhasil menjadi nominasi. Di dua even yang sebelumnya aku belum berhasil. Inspirasiku dalam mengikuti lomba ini karena termotivasi dengan keberhasilan Mbak Wylvera Windayana, juara 2 Tahun lalu. Dan meskipun belum berhasil menjadi juara, masuk finalis tak apalah.


Begitu ada woro-woro di Grup Penulis Bacaan Anak kalau buku ini sudah terbit, rasanya senang sekali. Tungu punya tunggu, bukti terbit yang untukku belum dikirimkan juga sampai sekarang. Lalu buka-buka toko buku online, ternyata ada. Aku lalu order di sana. Lagipula aku membutuhkan buku ini sebagai portofolio Lomba Guru Berprestasi. Tapi lagi-lagi stok di toko buku online sedang kosong. Jadi sedikit kecewa deh.

Dan baru beberapa saat kemarin orderku dikirimkan sama toko buku online. Hm, isinya sangat inspiratif. Hanay saja yang jadi judul bukunya bukan hasil karya juara pertama. Barangkali dengan pertimbangan kemenarikan judul.

Buat pembaca sekalian, ayo diorder buku Kantong Bolong Pak Wong ini. Jangan sampai kehabisan.

Baca Selengkapnya....!