Sebentar lagi kota Demak akan menyelenggarakan pemilukada untuk memilih bupati dan wakil bupati yang akan habis masa jabatannya. Tepatnya besok tanggal 6 Maret 2011. Dan dalam rentang waktu sebelum pemilukada kampanye dari para calon gencar dilakukan. Baik dengan mendatangi desa-desa ataupun pertemuan-pertemuan. Tak ketinggalan pula pertemuan yang diselengggarakan oleh para guru.
Ngomong-ngomong tentang pemilu saya jadi teringat ketika itu ada pemilu DPR. Kampanyenya lebih seru dong. Dan para guru pun tak luput sebagai sasaran kampanye para calon itu baik secara terang-terangan ataupun terselubung. Dan karena pada saat itu para guru sedang dihebohkan oleh musim sertifikasi maka para calon wakil rakyat itu dengan cerdiknya menyelenggarakan seminar-seminar guna menarik simpatisan dari kalangan guru.
Termasuk juga diriku yang waktu itu ikut meramaikan seminar. Selain harganya murah juga sekalian dapat ilmu dan sertifikat. Apalagi seminarnya berkelas nasional dengan narasumber seperti Bapak Baedowi, Bapak Ahmad Dasuki, dan lain-lain. Sambil menyelam minum air lah, asal jangan kelelep aja.
Ada suatu pengalaman yang heboh, lucu, menggelikan sekaligus menjengkelkan pernah aku alami saat ikut seminar yang diselenggarakan salah satu partai negeri ini. Waktu itu seminarnya tentang PTK dan Karya Tulis. Wah sesuatu yang sedang aku gandrungi saat itu. Nah dalam seminar itu pada saat sesi terakhir pembicara yang merupakan calon DPR RI membagikan doorprize. Gak tanggung-tanggung doorprize-nya waktu itu. Beasiswa kuliah S1. Coba bayangkan, siapa yang gak ngiler waktu itu. Sebagai syarat pemerolehan doorprize kita di suruh mengisi angket. Nah didalam angket tersebut kita di suruh menuliskan IPK terakhir kita. Aku tulis saja IPK waktu aku kuliah di D2 3,83. Wah, tapi aku gak ngarepin apa-apa. Soalnya kalau soal undi-undian begitu aku belum pernah beruntung. Lagipula saat itu aku juga sudah kuliah di jenjang S1. Mau apa lagi.
Tapi tak dinyana tak disangka, eh namakulah yang keluar sebagai peraih doorprize beasiswa ke S1. Subhanallah, tentu saja aku kaget bukan kepalang. Dan tentu saja sekaligus senang. Siapa sih yang gak suka barang gratisan. Akhirnya aku bersama seorang rekan guru yang juga terpilih disuruh mengumpulkan berkas.
Namun yang sedikit menggelitik tanya, panitia mengatakan hadiah akan di serahkan nanti pada bulan Oktober. Ooooooo, begitu! Itu sih usai pemilu DPR. Berarti ada udang di balik rempeyek dong.
Akhirnya tunggu punya tunggu sampai kelewat bulan Oktober eh gak ada kabar juga. Bahkan sampai sekarang. Yah, janji politisi, susah dipegang. Dan barangkali juga memang bukan rejeki aku kali yah. Tapi alhamdulillah, dapat ilmu banyak. Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar