Anak bandel, anak nakal, anak susah diatur, sungguh sangat menyusahkan orang tua. Membuat hati para orang tua stress. Terlebih lagi para ibu. Lalu timbul pertanyaan dalam hati. Kenapa anak sampai menjadi seperti itu? Sungguh jika hal itu menimpa ibu-ibu sekalian, patutlah bagi kita untuk mulai berkaca diri. Kita lakukan flash back sejenak. Bagaimanakah selama ini kita telah mendidik mereka? Sudah sesuai dengan aturan? Atau kita cenderung memaksakan kehendak terhadap mereka. Kita menginginkan anak mengerti kesibukan kita tanpa kita mau tahu keinginan mereka?
Menjadi ibu sungguh tidak gampang. Karena tidak ada sekolah untuk menjadi ibu. Segalanya berjalan menurut sang waktu. Makanya trial and error sering dilakukan untuk memperoleh solusi terbaik bagi suksesnya mendidik sang buah hati.
Dan jika dirunut-runut lagi, tingkah laku anak-anak kita itu sebenarnya merupakan cerminan dari didikan yang telah kita berikan selama ini. Kita mungkin tidak mau mengakuinya. Namun tanyalah pada hati nurani. Dengarkan dia. Apakah selama ini kita telah memperhatikan mereka dengan baik? Atau hanya memenuhi kebutuhan yang bersifat jasmani saja tanpa sekali pun menyentuhnya dengan cinta?
Mungkin selama ini kita telah merasa memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Namun ternyata hasil yang kelihatan amat jauh dari harapan kita. Anak sepertinya lebih tertarik mengikuti hal-hal yang didapat dari lingkungan luar yang kadang nggak bener daripada mengikuti nasihat baik kita. Jika ini terjadi tentunya sangat menyedihkan bukan?
Tugas ibu memang sangat berat dalam mendidik anak-anak. Terlebih bagi ibu-ibu jaman sekarang ini yang juga sibuk bekerja di luar rumah. Sehingga seringkali karena terlalu capeknya berkarir, tugas mulia dan yang utama, yakni sebagai ibu menjadi terabaikan. Atau hanya dianggap lalu dan berubah menjadi profesi sampingan. Karena sebagian besar tugas sebagai ibu justru didelegasikan kepada orang lain. Pembantu, Baby sitter, guru di sekolah,… Akibatnya anak-anak menjadi jauh dan asing dengan sosok ibu ini. Jadi jangan salahkan mereka kalau mereka mulai berulah.
Ibu, adalah Ummi Al Madrosatun. Sekolah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Sungguh itu sangat benar adanya. Kita tentu tahu dan mengerti hal itu. Tapi seringkali abai. Para ibu lebih senang berkarir di luar rumah yang menjanjikan kepuasan semu daripada tugas mulia mendidik anak. Padahal anak-anak itu adalah masa depan kita. Tentu menyedihkan sekali kalau masa depan itu suram, bukan?
Mari merenung bersama-sama. Ummi Al Madrosatun, sekolah itu bernama ibu. Ibu merupakan sekolah utama bagi anak-anak. Terutama sebagai cerminan akhlak dan perilaku mereka.
Tidak ada warisan yang lebih berharga bagi seorang anak kecuali ketika orang tuanya meninggal dan dia masih taat beribadah kepada Allah.
Alangkah indahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar