Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Senin, 14 Maret 2011

MENANG LOMBA MENULIS AKU DAN ANAKKU

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah,

Pagi ini ketika dalam kelas, HP tiba-tiba berbunyi. Ada pemberitahuan kalau naskahku yang kemarin lolos di antologi menulis Aku dan Annakku yang diadakan oleh Mbak Iir Harun terpilih menjadi yang nomor satu. Alhamdulillah, sama sekali tidak menyangka.

Ini adalah pengumuman yang saya copas dari note Mbak Iir di Facebook.

inilah cerita bunda yang terpilih dari 1-4
by Iir Harun on Sunday, March 13, 2011 at 3:51pm

Pasti para bunda udah gak sabar yah menanti pengumuman ini. Baiklah saya buka pengumumannya sekarang. Yang pasti naskah yg belum masuk 1-4 bukan berarti kalah bagus atau kalah menarik. Menurut saya semua cerita bunda bagus, menarik dan inspiratif. Hanya beda tipis dengan yang terpilih. Ini dia nama-nama bunda tersebut cekidot…

1. aulia izzati-bidadari kembar
2.liza p arjanto-karimna scaries
3.rena puspa-belajar berhitung dengan kartu gapleh
4.oh anakku

. Sedangkan yang keluar sebagai juara pertama yaitu cerita dari sri wahyuti-oh anakku. Temanya unik karena mengulas ttg hipnoterapi pada anak. Cuplikan ceritanya sbb:

Masalah mulai muncul ketika suatu hari anakku pulang sambil menangis. Wajahnya pucat dan gemetar. Sepertinya dia sangat ketakutan. Dan ketika kutanya, jawabannya sungguh mengejutkan. Dia bilang dia takut sama bu guru. Waduh, gimana nih, masa dia takut sama gurunya. Apakah gerangan yang telah diperbuat bu guru sama anak ini?

Lalu aku pun mulai melakukan investigasi. Bertanya-tanya pada Alif. Apa yang terjadi. Apakah dia dipukul? Atau dimarahi? Agak susah juga meng-inventigasi anak kecil. Namun akhirnya dia mau juga bercerita kalau tadi di sekolah bu guru habis marah-marah. Katanya bu guru marah-marah sambil gedor-gedor meja. Dan dia ketakutan.

Saya tidak habis pikir apa yang membuat guru itu marah-marah sampai sedemikian rupa. Toh yang dihadapi hanyalah anak-anak TK. Mereka ini masih amat polos dan lugu. Kemarahan yang berlebihan hanya aan menimbulkan ketakutan pada anak dan nantinya membekaskan trauma.

Seperti yang saya khawatirkan, keesokan harinya anak saya mogok tidak mau sekolah. Wah, saya jadi bingung. Bagaimana ini? Setelah dibujuk akan diantar dan ditunggu, Alif kecil mau berangkat sekolah. Namun sampai di sekolah, badannya tiba-tiba saja gemetaran ketika dia bertemu dengan gurunya. Benar-benar gemetar. Dan wajahnya pucat pasi. Dia mogok, tidak mau masuk kelas biar pun sudah di bujuk.

Aku kemudian menemui kepala sekolah dan menanyakan apa yang terjadi. Dan dari penjelasan beliau, memang kemarin bu guru telah sedikit lepas kendali. Karena dirasakan anak-anak ini sedemikian nakal. Susah dibilangin kata gurunya.

Tapi apa perlu marah-marah sampai membuat anak takut? Walau katanya bukan Alif yang dimarahi tetap saja anak merasa ketakutan.

Imbas dari semua itu, anakku menjadi trauma. Dia rewel tiap kali mau berangkat ke sekolah. Dan dia juga menjadi enggan belajar. Saya bingung juga menghadapi hal itu.

Keadaan itu terus berlangsung sampai anak saya masuk ke SD. Ia menjadi phobia sekolah. Prestasinya juga biasa-biasa saja. Segala hal yang menakjubkan ketika dia kecil tenggelam dalam permasalahan yang baru. Dia menjadi bengal dan malas belajar. Saya harus ekstra sabar dalam menghadapinya. Yah, anak saya yang dulu sangat manis menjadi susah diatur. Segala nasehat sepertinya masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Walaupun begitu, saya tetap berusaha untuk membuatnya mengerti kalau sekolah itu sangat penting.

Saya tidak mengerti apakah semua itu ada hubungannya dengan kejadian yang pernah dia alami sebelumnya. Tapi saya selalu berusaha mencari jalan dari semua permasalahan ini.

Sampai suatu hari ketika saya mengikuti seminar saya menemukan teori tentang hypnoteaching. Saya tertarik untuk mencoba. Namun saya kecewa karena untuk bisa melakukan hypnoteaching, saya harus melalui kursus dulu. Padahal nara sumber berasal dari jauh. Tidak mungkin saya kursus sama dia. Akhirnya ketika tengah berjalan-jalan ke toko buku saya menemukan buku menarik yang mengulas tentang hypnoparenting. Buku itu di tulis oleh Bapak Ariesandi Setyono. Di samping buku ada pula VCD. Wah bukan main senang hati saya. Harapan untuk mengembalikan semangat belajar anak saya kembali merekah.

Menurut Bapak Ariesandi Setyono hypnoparenting adalah suatu ilmu yang menggabungkan pengetahuan tentang mendidik dan membesarkan anak dengan pengetahuan hipnosis. Hipnosis adalah suatu bentuk penguasaan pikiran. Sedangkan hipnotis adalah orang yang melakukan hipnosis.

Kita tentunya berpikir kalau hipnosis itu sesuatu yang digunakan untuk kejahatan. Itu karena selama ini kita hanya mendengar hal-hal buruk tentang hipnosis. Padahal hipnosis itu bisa digunakan dalam hal yang positif. Dalam hal ini men-suggesti anak untuk berpikir positif. Pandangan yang salah mengatakan kalau hipnosis mengakibatkan lupa ingatan. Justru pada saat dalam kondisi hipnosis subyek mengalami peningkatan kemampuan mengingat yang luar biasa. Akses menuju memori jangka panjang yang merupakan penyimpanan data-data terbuka lebar. Namun hipnosis tidak dapat digunakan untuk membuat orang lupa semua hal yang pernah ada dalam memori jangka panjangnya.

Saya mulai tertarik untuk mencoba metode ini. Maka mulailah saya belajar. Browsing di sana-sini untuk melengkapi pengetahuan tentang hipnosis khususnya hypnoparenting. Dan alhamdulillah mulai tampak hasilnya. Anak saya tidak begitu bandel lagi dan mulai ada kemauan untuk belajar.

Untuk para pemenang 1-4 silahkan tulis buku antologi yang diinginkan beserta alamat pos untuk pengiriman buku.di inbox saya yaitu
cinta monyet never forget
crazmo
kumcer sebuah kata rahasia
cash 99% ttg kecantikan
pilih salah satu aja yah bunda

Sedangkan untuk pemenang pertama tuliskan juga no rekeningnya untuk pengiriman hadiah uang tunai 100 ribu . selamat untuk semuanya yah makasih

Semoga pengalaman saya dalam tulisan Aku dan Anakku dapat memberikan manfaat bagi para ibu lainnya. Dan semoga dilancarkan dalam penerbitan bukunya.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar