Oleh Tim Kreatif ABACA flashcard
Ada yg bilang belajar calistung adalah penyebab utama anak2 stres, padahal pendapat itu patut dikritisi sebab apabila calistung disebut2 sebagai "perenggut" masa bermain mengapa Inggris dan Amerika mengenalkan konsep huruf seperti bentuk dan bunyinya di usia TK (4 atau 5 tahun)? Bahkan para ahli literasi dari Amerika spt yg dikutip dari huffingtonpost (surat kabar terkemuka di Amerika) menyebutkan anak2 harus sudah dikenalkan "building block of reading" spt bentuk dan bunyi huruf ketika usia TK (sekitar 4 atau 5 tahun) agar lebih mudah menerima dasar2 membaca ketika masuk SD.
Nah, tapi sayangnya, penerapan di lapangan utk praktik calistung sendiri, sangat beragam. Dan umumnya, para guru menggunakan metode konvensional yg pendekatannya kadang tidak dapat diterima rasional. Spt menggunakan operasi penjumlahan ketika belajar membaca, contoh (b+a = ba), yg tentu ini membuat pembelajaran membaca menjadi tidak menyenangkan dan bikin stres. Apalagi ekspektasi guru jg berlebihan.
OK jadi faktor penentu apakah anak fun atau tidak saat belajar bisa dicirikan dari :
1. Metodenya. Sama2 belajar membaca, yg 1 pakai buku, dan yg 1 lagi pakai flashcard abaca, perbedaan hasilnya jauh sekali. Jauh lebih efektif abaca, dibanding buku.
Sudah ada penelitiannya. Sebab dalam 1 halaman buku, memuat terlalu banyak huruf (simbol) yang membuat anak sulit utk fokus shg membaca bisa menjadi beban bagi anak. Materi abaca, disamping tiap kartu hanya memuat 1 suku kata sistematis, namun suku kata tersebut diurutkan berdasarkan level kesulitannya shg materinya lebih sederhana dan menjadi mudah.
2. Guru. Tak dipungkiri, guru juga menentukan faktor "fun" atau tidaknya pembelajaran. Guru2 yg hebat, akan memahami apakah seorang anak sudah siap belajar membaca. Kemampuan analisis kesiapan anak, menentukan "fun" tidaknya proses pembelajaran di kelas. Sebab guru yg gagal menganalisis umumnya memberikan ekspektasi berlebih pada anak yg belum siap belajar simbol (huruf).
3. Kesiapan murid
Murid yg sudah siap belajar membaca akan lebih peka terhadap huruf dibanding yg belum siap. Anak2 dg kepekaan tinggi, mudah sekali merespon huruf dan jika didukung poin no 1 dan 2 di atas, maka kemajuannya akan sangat signifikan. Bahkan anak2 yg siap belajar membaca, bisa lulus abaca seri 1 dan 2, HANYA dalam 1 jam saja dan bisa membaca kalimat sederhana.
HINDARI TEKANAN SAAT BELAJAR
Tekanan saat belajar muncul ketika beban materi melebihi yg sanggup diterima anak. Misal, orangtua yg menekan anaknya dan memberi target bahwa anak harus sudah bisa membaca sangat lancar sebelum SD. Umumnya orangtua atau guru, yg fokus pada hasil (bukan proses) akan memunculkan tekanan belajar pada muridnya. Dan ini akan menimbulkan efek trauma belajar atau membenci aktivitas belajar.
ANAK TIDAK TERTEKAN MESKI BERPRESTASI ASAL MEMENUHI SYARAT BERIKUT :
Perkembangan setiap anak berbeda. Umumnya anak2 dg kecerdasan logika tinggi menjadi early fluent reader (pembaca lancar usia dini). Jika anak Anda lancar membaca usia sebelum SD, dan Anda tidak memaksanya belajar (kemampuan membaca diperoleh bukan dengan tekanan tapi karena kemauan anak sendiri sebab memiliki media yg dapat merangsangnya belajar tanpa beban), anak tidak sering sakit (termasuk sakit secara emosional seperti depresi, dan terperangkap dalam hubungan destruktif), masih punya waktu utk kehidupan sosial di samping keluarga, maka itu pertanda anak Anda sehat.
Anak2 yg ditarget utk menguasai banyak ilmu, dan mengikuti banyak les, sampai2 waktu istirahat hanya sebentar (sore dan malam hari), cenderung akan memiliki tingkat stres tinggi. Namun, apakah anak menikmati semua kegiatan itu? Lihatlah indikator kesehatannya.
JIKA DITEMUKAN TANDA ANAK BAHAGIA, TIDAK SERING PUSING, JARANG SAKIT, TIDAK MURUNG, MESKIPUN ANAK TSB BERPRESTASI DI SEKOLAH MAKA ITU INDIKATOR DIA SEHAT (TIDAK TERTEKAN).
Mau tanya-tanya...
SMS/WA di 085867486151 ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar