Dalam ruang lingkup pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Taman Kanak-Kanak terdapat materi muatan lokal yang harus dikembangkan. Materi muatan lokal tersebut merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Contoh muatan lokal yang dapat disertakan dalam KTSP TK adalah: pembuatan kerajinan tangan, makanan khas daerah, pengembangan kesenian daerah dan masih banyak lagi. Tergantung potensi daerah masing-masing.
Untuk Taman Kanak-Kanak Larasati Bandungrejo di mana sebagian besar masyarakatnya hidup dari bertani, maka mulok yang akan dikembangkan di TK Larasati berkaitan dengan bidang pertanian. Dalam hal ini sekolah memutuskan untuk mengangkat tentang bertanam bawang merah yang merupakan tanaman unggulan di daerah Bandungrejo Karanganyar Demak selain tanaman padi.
Untuk pelaksanaan mulok bertanam bawang merah di laksanakan dalam semester pertama yang di implementasikan dalam berbagai tema. Guru membagi kegiatan dalam empat kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan dalam tema lingkunganku di mana anak diperkenalkan dengan kondisi lingkungan desa Bandungrejo. Dalam kegiatan ini anak-anak di ajak guru berjalan-jalan ke areal persawahan. Di sana anak-anak melihat dari dekat lingkungan persawahan yang saat itu kebetulan para petani sedang bertanam bawang merah. Anak-anak diperkenalkan dengan tanaman bawang merah. Pembelajaran dilaksanakan melalui metode percakapan dan tanya jawab setelah anak-anak berada di dalam kelas.
Pertemuan kedua mulok bertanam bawang merah dilaksanakan dalam tema kebutuhanku. Di sini anak-anak diperkenalkan dengan kegunaan bawang merah. Pembelajaran dilaksanakan melalui metode percakapan dan tanya jawab. Pada kegiatan inti anak-anak di ajak untuk menggambar dan mewarnai bawang merah di Area Seni. Untuk Area Matematika, anak-anak di ajak untuk menghitung bawang. Sedangkan pada Area Baca tulis anak-anak diajak meniru tulisan “bawang merah”. Sedangkan di Area Drama untuk pengembangan life skill, anak-anak di ajak mengupas bawang merah. Wah, di sini seru sekali karena pakai acara nangis segala karena mata pedih terkena uap bawang. Setidaknya mereka tahu bahwa ibu-ibu mereka saat memasak menggunakan bawang juga disertai menangis. Untuk kegiatan penutup anak-anak diajak mengucapkan syair tentang bawang merah.
Syair Bawang Merah:
Bawang merah
Tanaman umbi yang sangat ku suka
Ditanam Pak tani di sawah
Bermanfaat bagi kita semua.
Pertemuan ketiga dilaksanakan dalam tema binatang. Di sini anak-anak kembali diajak jalan-jalan ke areal pesawahan. Kebetulan saat itu adalah saat panen. Anak-anak menyaksikan bagaimana para petani memanen dan mengelola hasil panen bawang merah. Setelah dari sawah anak-anak diajak ke rumah petani yang sedang panen. Kebetulan yang memanen bawang merah adalah guru TK sendiri. Di sana anak-anak diberi kesempatan menggunting daun bawang (Istilahnya mbratil) agar terpisah dari umbi bawang. Anak-anak juga diajak melihat bagaimana bawang merah yang telah dipisahkan dari daun itu di timbang. Di sini anak-anak diperkenalkan pada pengukuran dengan menimbang. Keesokan harinya anak-anak diajak me-review kegiatan yang mereka lakukan kemarin. Metode yang di pakai yakni metode bercerita dan tanya jawab.
Pertemuan ke empat dilaksanakan dalam tema tanaman. Di sini merupakan puncak dari segala kegiatan. Anak-anak diajak oleh bu guru untuk mempraktikkan pengetahuan menanam bawang yang telah mereka peroleh sebelumnya. Anak-anak diajak menanam bawang. Anak-anak diberi tugas untuk membawa umbi bawang beserta gelas aqua yang telah dilubangi dan diisi tanah. Keesokan harinya anak-anak berramai-ramai menanam bawang dalam gelas aqua. Setelah acara menanam bawang setiap hari sebelum pelajaran dimulai anak-anak diajak untuk mengecek tanaman bawang mereka, sudah tumbuh atau belum.
Dengan demikian usai sudah pengembangan muatan lokal bertanam bawang merah di TK Larasati Bandungrejo Karanganyar Demak. Namun sayang karena perawatan yang kurang intensif dan memang media gelas Aqua bukan tempat yang baik untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman bawang merah, maka tanaman bawang kami akhirnya pada mati.
Namun setidaknya anak-anak sudah mengalami sendiri proses bertanam bawang merah.
Semoga pengalaman ini cukup mengesankan bagi anak-anak sehingga kelak akan berguna bagi mereka di masa yang akan datang.
singkat tetapi sangat informatif dan sangat membantu memahami untuk memahami tentang pelaksanaan mulok di satu lembaga. terima kasih
BalasHapusSangat membantu sekali bunda ,untuk kami yang masih baru di bidang pendidikan anak usia dini..kami masih perlu belajar lagi dan lagi..terima kasih
BalasHapus