Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Kamis, 02 Desember 2010

ROAD TO “WISUDA UNIVERSITAS TERBUKA”

Alhamdulillah, setelah menanti sekian lama akhirnya tiba juga saat-saat diwisuda, senang tentu saja. Perjuangan panjang selama bertahun-tahun akhirnya menemui titik ujungnya. Walaupun setelah ujung jalan itu masih panjang juga jalan yang harus di tempuh. Setidaknya satu perjuangan telah berbuah manis. Alhamdulillah.






Day one, Minggu, 28 November 2010.

Siang hari pukul dua belas siang, setelah berkemas aku bergegas berangkat ke kantor Dinas Kabupaten, tempat berkumpul para calon wisudawan UT Tahap IV tahun 2010. Sampai di sana ternyata sudah banyak orang berkumpul. Wah, untungnya aku sudah pesan sama temank untuk dicarikan tempat duduk kalau kebetulan dia berangkat duluan. Jadi bisa nyantai sedikit. Pasalnya aku mendengar tempat duduk sudah diatur, jadi aku tenang-tenang saja. Ohya, aku duduk berdampingan dengan guru SD dari Desa Botorejo. Karena temanku dari TK yang berempat sudah pada berpasangan. Rencananya bis akan berangkat dari Demak jam 1 siang. Tapi ternyata eh molor juga. Ada beberapa teman guru yang salah informasi, mengira bis akan berangkat jam 2 siang. Duh, capai nunggu deh. Akhirnya jam setengah dua baru bis bisa berangkat. Tujuan pertama, UPBJJ UT Semarang. Karena kita akan berangkat dari sana bersama rombongan dari daerah lain. Oh ya, dalam wisuda kali ini UPBJJ UT Semarang memberangkatkan 13 bis. Banyak ya?

Namun sampai di sana karena keterlambatan tadi, semua bis sudah berangkat duluan. Jadi anak bontot nih ceritanya. Ohya semua keperluan untuk wisuda UPBJJ Semarang di tangani oleh Biro Perjalanan “Bintang Selatan”. Jadi kita tinggal duduk manis aja menikmati perjalanan. Capai boo, semalam suntuk duduk dalam bis. Pegel, ngantuk, karena aku memang paling susah tidur dalam perjalanan. Karena pemandangan dalam perjalanan sayang untuk dilewatkan. Apalagi waktu kita lewat di daerah Batang bagian hutan jati Roban. Wow amazing. Bersyukur karena ternyata masih banyak pohon jati hidup di sana. Bersyukur ketika melihat penghijauan di sana berjalan dengan baik. Bersyukur karena bisa melihat keelokan alam. Biasanya kalau ke Jakarta berangkatnya malam, jadi semua pemandangan bagus terlewat karena gelap. Kali ini benar-benar bersyukur deh.

Untuk memeriahkan suasana biar tidak sepi teman-teman guru pada sibuk berkaraoke. Wah jadi penyanyi dadakan. Tapi suaranya lumayan OK buat mengusir sepi. Senang kali ya, semua perjuangan telah ada hasilnya.

Jelang tengah malam, suasana mulai sepi. Mungkin sudah pada capai. Jadi karaokean berhenti. Kali ini Pak sopir pilih lewat Subang, gak pilih lewat Pantura seperti pada umumnya. Wah di sini jalanan lumayan sempit dengan pemandangan kanan kiri hutan belantara. Hanya ada remang-remang cahaya rembulan separo yang bersinar menerobos sisi-sisi dedaunan. Sesekali bis berpapasan juga dengan kendaraan lain dari arah depan. Tapi lebih banyak sepinya. Asyikkk, badan udah pegel semua nih. Mata terasa ngantuk tapi tak dapat terpejam. Sesekali terjedot kaca bis juga manakala tak sadar kantuk menyerang. Setelah itu geragapan. Yayaya, resiko perjalanan jauh, khan?

Setelah melewati perjalanan hampir selama 14 jam, karena plus transit and macet and trouble seputar kendaraan, akhirnya kami sampai juga di Wisma PHI CEMPAKA PUTIH yang terletak di jalan Cempaka Putih Tengah Jakarta Pusat, tempat kami menginap selama di Jakarta. Sampai di sini mata rasanya ngantuk berat. Kangen pingin segera ketemu tempat tidur. Namun niatan itu harus kami tunda karena kami harus segera siap-siap untuk ke kampus UT untuk acara hari pertama di Jakarta. Ohya sebelumnya kami dapat jatah kaos dari Biro Perjalanan Bintang Selatan. Kaos ini harus kami pakai saat gladi bersih nanti. Bagus lho, kaosnya. Sayang nih lengannya pendek. Padahal gak sedia decker sebelumnya. But it,s okay, bayak jalan menuju Roma. Habis itu sempat sms-an juga sama teman-teman yang ada di Jakarta. My best friend semasa SMA Naning, sama Omjay juga, kompasianer Top tuh. Kabar-kabar kalau aku dah nyampe Jakarta. Norak banget, ya.


Day Two, Senin, 29 November 2010

Tiba di wisma, check in kamar, gak tahan terus rebahan. Eh tapi gak bisa tidur juga. Karena udah di woro-woro sama biro suruh mandi dan makan pagi. Dan siap-siap ke kampus UT. Katanya biar kagak kena macet di jalan. Maklum kampus UT lumayan jauh dari wisma. Lagian juga khan Jakarta bo, kalau kagak macet, kagak seru lagi. Gedubrak gedubruk keroyokan mandi, karena sepertinya wisma ini kekurangan kamar mandi, hihih, akhirnya kami siap juga. Acara pagi ini pembekalan wisudawan, seminar, sama gladi resik. Malamnya acara bebas, panitia merencanakan pergi ke ITC Cempaka Mas, deket wisma. Siiplah.

Pagi-pagi sekali kamipun meluncur membelah jalanan ibukota yang masih sepi. Beberapa anak sekolah ada juga yang sudah berangkat. Munkgin karena tidak ingin terjebak macet. Tapi ampun, begitu mendekati jam enam pagi itu jalanan udah penuh sama barisan mobil yang ngantre di tol. Tol kok macet, ya. Walaupun masih pagi namun antrean mobil-mobil cantik itu sudah mengular sampai berkilo meter panjangnya. Weleh-weleh, habis dong waktu di jalanan. Tapi untungnya bis yang aku tumpangi melaju lancar. Maklum pilih tolnya yang mahal, jadi lancar.

Sampai di kampus UT kira-kira jam setengah delapan. Wow, itu yang pertama terucap. Ternyata kampus UT besar juga. Selama 5 tahun jadi mahasiswa, baru sekali ini menginjak kampus tercinta. Dari parkiran kami menunggu panitia yang mengurus surat undangan dan toga. Maka kamipun lihat-lihat pedagang asongan yangmenawarkan berbagai macam souvenir. Ada tas, gantungan kunci, assesories, dan macem-macem. Tapi nanti deh berburu souvenirnya, sebab acaranya sendiri belum kelar.

Dari parkiran kami menuju ke Balai Sidang Universitas Terbuka/UT Convention Center (UTCC) untuk mengikuti acara pembekalan wisudawan. Acara ini rutin dilakukan satu hari sebelum wisuda dan merupakan ajang dimana Rektor, para pimpinan UT, dan mahasiswa bersilaturahim dan berinteraksi langsung. Di sana kami daftar ulang untuk mengikuti seminar. Karena pesertanya demikian banyak, maka daftar ulangpun sedikit tersendat. Apalagi pesertanya juga susah disuruh antri, maunya duluan semua. Jadi kacau deh. Lucu-lucu, kayak anak kecil aja. Setelah berdesak-desakan daftar ulang, kamipun memasuki gedung pertemuan yang cukup megah itu. Ternyata acara sudah dimulai lho. Untungnya belum acara inti, baru hiiburan musik aja.

Acara pembekalan wisudawan dimulai tepat pukul 08.15 WIB dengan di pandu oleh Pembantu Rektor IV. Sementara pembicara utama adalah rektor UT, Prof. Ir. Tian Belawati. M.Ed. Ph.D.

Pada kesempatan ini Rektor menyampaikan beberapa hal kepada para calon wisudawan yakni:
1. Lulusan UT harus berbangga hati menjadi mahasiswa UT karena telah membuktikan sebagai pembelajar mandiri dan akan semakin mandiri setelah lulus sebagai sarjana yang terus melakukan pembelajaran di masyarakat dan belajar di manapun sampai akhir hayat.
2. UT kembali meraih pengakuan internasional berupa sertifikat internasional dari lembaga International Council for Open and Distance and Education (ICDE)
3. Diharapkan setelah lulus para guru yang inspiratif dapat menumbuhkan keingintahuan siswa didiknya.

Pada sesi tanya jawab banyak wisudawan yang mengeluhkan tentang ketatnya UT dalam pengisian LJU. Rektor mengatakan hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kredibilitas akademik. Dan hal tersebut sudah sesuai dengan standar internasional. Universitas yang dapat menjaga kredibilitas adalah universitas yang bertanggung jawab. Rektor juga menjanjikan insyaallah untuk tahun depan lembar jawab ujian (LJU) akan dibuat dengan sistem baru yang sudah tertempel foto mahasiswa. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah adanya perjokian dalam ujian.

Selesai sesi tanya jawab acara dilanjutkan dengan seminar yang mengundang pembicara antara lain Gol A Gong (Penulis sekaligus ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Indonesia), M. Zaini Alif (Pemrakarsa komunitas “Hong”), dan artis Dik Doank. Acara seminar berlangsung seru dengan mengusung tema “Peran Guru dalam Mengembangkan Kepenasaranan Intelektual (Intellectual Curiosity) Peserta Didik” seminar ini sangat menarik karena ketiga pembicara dapat menghidupkan suasana dan intellectual curiosity para guru peserta seminar.

Setelah itu acara istirahat yang diisi dengan makan siang ditemani hiburan musik. Para peserta yang merasa punya bakat terpendam jadi penyanyi boleh juga unjuk gigi di sini lho. Habis makan siang acara dilanjutkan dengan glad bersih untuk upacara wisuda besok pagi.

Wah tapi rupanya acara gladi bersih tuh kalah menarik dibandingkan dengan berburu souvenir di halaman depan. Well well, hal tersebut terlihat dengan banyaknya para calon wisudawan yang berada di luar ruang pertemuan untuk belanja-belanji. Namun panitia bersikap tegas sehingga semua wisudawanpun mengikuti acara gladi bersih itu dengan baik. Acara gladi bersih berlangsung sampai pukul 15.00 WIB.

Saat itulah aku terima pesan dari temanku Naning kalau insyaallah dia akan menemuiku sepulang kantor nanti. Wow, tentu saya senang sekali. Kami lalu kembali ke bis untuk melanjutkan perjalanan. ITC Cempaka Mas adalah tujuan kami selanjutnya. Mumpung ada di Jakarta, bo. Tapi sebenarnya aku rada males. Habis badan sudah capek semua. Namun acara seperti ini sayang untuk dilewatkan. Lagipula semua rombongan emang transit di sana. Mau tidak mau ya harus mau ngikut dong. Masa mau pulang sendiri…gak jamin selamat sampai wisma.

Nah di ITC ini aku ketemuan sama sahabat SMA aku yang sudah lama tak ketemu. 13 tahun, bo. Jadi pertemuan ini heboh sekali. Aku memisahkan diri dari rombongan dan ngikut jalan bersama Naning yang menatraktirku makan malam. Habis itu aku ngikut dia keliling Jakarta sambil bertukar cerita. Banyak nian kisah terpendam selama 13 tahun tidak ketemuan.

Jam delapan malam Naning mengantarku ke wisma PHI. Namun ternyata tuh rombongan belum pada pulang. Kamarkupun masih terkunci rapat. Akhirnya Naning nemenin aku sampai teman-teman semua pulang. Wah keenakan belanja kali ya sampai lupa waktu. Habis itu mandi dan mencoba tiduran, eh banyak nyamuk mengganggu. Ampun aku tidak bisa tidur, padahal rasanya sudah capek betul, padahal besok mesti bangun pagi-pagi sekali karena rencananya jam 4.30 WIB kami sudah harus jalan ke kampus karena acara wisuda di mulai pukul 6.30 WIB. Aduh duh, terpaksa deh begadang.


Day 3, Selasa, 30 November 2010.

Pukul 3 dinihari aku terbangun karena di luar suasana sudah rame oleh para ibu-ibu yang sibuk berdandan. Alamak, jam 3 dinihari, enak-enaknya orang lagi tidur, eh sudah harus bangun. Selesai mandi ikutan dandan juga ah, biar ramai. Habis itu packing barang karena pagi ini kami juga sudah harus check out dari wisma. Masukin barang ke bagasi, sholat subuh dan langsung masuk ke bis. Sarapan sudah diantar pakai box. Jadi kami sarapan di jalan. Takut kesiangan. Tapi rasanya gak selera makan banget. Ngantuk, capek. Jadinya tidur sepanjang perjalanan. Lumayanlah.

Sampai dikampus jam enam pagi. Tapi ternyata para wisudawan sudah rame. Termasuk telat nih. Cepat-cepat kami ke lapangan UTCC. Di sana bahkan sudah mulai di absen. Para calon wisudawan dibariskan menurut daftar rombongan yang kemarin sudah diumumkan. Aku berada di rombongan ke 29 bersama sesama mahasiswa PAUD lainnya. Kami kemudian memasuki gedung UTCC dengan tertib.

Acara wisuda pagi ini berjalan dengan penuh khidmat dan bersahaja. Wisuda Periode IV Tahap II Tahun 2010, yang diikuti oleh 2742 wisudawan. Rangkaian upacara Wisuda diawali dengan Prosesi Senat UT memasuki ruangan upacara Wisuda, dengan diiringi lagu Godeamus Igitur oleh Paduan Suara Karyawan Universitas Terbuka ‘Gita Sutera’. Setelah acara wisuda dengan resmi dibuka oleh Rektor UT, kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan SK Rektor tentang jumlah kelulusan yang dibacakan oleh Kepala Biro Administrasi Akademik, Perencanaan, dan Monitoring (BAAPM), Drs. Achmad Razad dan pembacaan lulusan terbaik Wisuda Periode IV Tahun 2010 oleh Pembantu Rektor I Bidang Akademik, Dr. Yuni Tri Hewindati.

Dalam kesempatan ini, Rektor UT, Prof. Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D, menyampaikan bahwa, membangun insan pendidikan yang berkarakter dan berbudaya, merupakan tanggung jawab kita bersama dalam mengantisipasi krisis moral yang melanda sebagian generasi muda saat ini. Diharapkan melalui pendidikan karakter dapat membangun karakter budaya yang menumbuhkan kepenasaran intelektual (Intellectual Curiosity), sebagai modal untuk mengembangkan kreativitas dan daya inovatif yang dijiwai dengan nilai kejujuran serta dibingkai dengan kesopanan dan kesantunan. Berkaitan dengan hal tersebut, Guru memegang peranan penting dalam menciptakan sebuah aktivitas pembelajaran yang sukses. Guru harus senantiasa melakukan tugasnya secara kreatif dan inovatif dalam mengenalkan siswa pada ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Rektor juga menyampaikan bahwa sistem pendidikan jarak jauh yang diterapkan UT, menuntut mahasiswa untuk belajar mandiri, belajar atas inisiatif mahasiswa sendiri, sehingga mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan aneka ragam sumber belajar yang tersedia, untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Proses belajar mandiri akan memicu dan melatih mahasiswa untuk mengasah intellectual curiosity.

Pada akhir sambutannya, Rektor mengharapkan para wisudawan untuk tidak berhenti melakukan aktivitas pendidikan, karena dengan peningkatan jenjang pendidikan, maka semakin besar harapan dari orang di sekeliling kita. Beliau juga mengharapkan para wisudawan dapat membuktikan bahwa, alumni UT benar-benar memiliki kemampuan untuk berperan dalam bidang yang ditekuni dan memberi sumbangan positif terhadap profesi dan lingkungan.

Setelah itu penyerahan ijasah dan pemberian selamat oleh rektor beserta jajarannya. Sayang nih pas giliran rombonganku bukan rektor yang memberikan ucapan selamat namun pembantu rektor. Yah, tapi gak apa-apa deh. Selamat, selamat. Acara Wisuda diakhiri dengan pengucapan Janji Wisudawan, ucapan terima kasih kepada Universitas Terbuka oleh Wisudawan dan ditutup dengan doa.

Maka usai sudah semua rangkaian upacara wisuda. kamipun berisap-siap kembali ke Demak, yang terlebih dulu kami singgah di pusat oleh-oleh di Purwakarta Jawa Barat. setelah itu dengan segenap rasa penat kami mengikuti perjalanan pulang. Namun hati kami senang, lega, dan tentu saja gembira.

Ada getar rasa gimana gitu ya, saat Rektor UT yang cantik bak artis Widyawati itu melambaikan tangan ketika meninggalkan ruang sidang. Tak terkatakan.

I'm proud to be UT Student.

wasalam,


sumber bacaan: www.ut.ac.id

3 komentar:

  1. Ya ampun,ngebacanya aja udah seru banget bu.saya juga mahasiswa UT tapi angkatan 2011.entah kapan ini lulusnya,hihi,tapi tetap semangat terus agar bisa meraih S1 jadi sarjana ilmu komunikasi.terimakasih sudah memposting pengalamannya yang sangat menakjubkan.
    salam sayang,
    Ayu Agustina.

    BalasHapus
  2. wow, mengasyikkan ya, tinggal giliranku kapan yach

    BalasHapus
  3. mba...kalo misalnya bawa keluarga kira2 ada tempat utk keluarga ga ya pas di kampus itu?

    BalasHapus