Saya copas tulisan ini dari teman saya Bapak Wijaya Kusumah. mudah-mudahan bisa memberikan motivasi dan inspirasi bagi guru-guru yang berhobby menulis. termasuk juga memotivasi diri saya sendiri yang masih suka awang-awangen (Nggak fokus) saat mulai niat nulis. hingga kadang ide yang berjubel jadi tercecer ke mana-mana karena tidak segera dituangkan dalam tulisan.
Dalam tulisan beliau ini, ternyata menulis memberikan manfaat yang sangat besar sekali. Mudah-mudahan tulisan di bawah bisa menjadi motivasi.
Mau Dapat Uang Rp. 408.000.000,- dari Menulis Buku?
Oleh Wijaya Kusumah.
Hari ini, Rabu 15 Desember 2010 saya banyak mendapatkan pelajaran yang berharga dari teman, sekaligus sahabat saya yang berprofesi sebagai penulis buku. Beliau adalah seorang guru SMP sekolah negeri, dan salah satu kompasianer aktif dari kota Sragen Solo yang bernama Johan Wahyudi.
Bagi saya, ucapan beliau sangat menginspirasi saya untuk menjadi seorang penulis buku. Puluhan buku telah dibuatnya, dan beliau benar-benar telah menjadi panutan saya untuk membuat sebuah buku yang menjadi best seller. Sebuah buku pelajaran yang kebermanfaatannya dalam pembelajaran sangat dibutuhkan oleh para pendidik, dan juga peserta didiknya.
Johan Wahyudi adalah segelintir guru yang memiliki komitmen tinggi untuk menjadi penulis buku. Dari hasil menulis buku sudah ratusan juta rupiah didapatkannya, dan pengalamannya itu beliau tuliskan di rumah sehat kompasiana. Tak salah bila saya mengundang beliau untuk menjadi dosen tamu di Kampus STMIK Muhammadiyah jakarta.
Saya minta beliau untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa yang saya bina agar mampu menjadi kaya dengan menulis. Saya pun terkagum-kagum mendengarkan pengalaman beliau menjadi seorang penulis. Penulis buku pelajaran di sekolah yang banyak dicari para pendidik dan peserta didik. Buku beliau yang terjual habis dalam jumlah ribuan adalah buku pelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP.
Padahal harga bukunya cukup mahal juga. Beliau pun bercerita bahwa harga buku itu sekitar Rp. 68.000,-. Bila buku itu terjual 100.000 buku, maka penerbit akan mendapatkan uang sebesar Rp. 6,800,000,000.00 dari jumlah itu. Bila penerbit memberikan royalty kepada penulis sebesar 6% saja dari total penjualan buku, maka sang penulis akan mendapatkan uang sebesar Rp. 408,000,000.00. Wow jumlah uang yang cukup besar bagi seorang guru seperti saya.
Tentu itu bukan isapan jempol belaka. Mas Johan Wahyudi telah menceritakan dengan gamblang kepada kami, dan membuktikan dengan nyata kepada kami bagaimana nikmatnya ratusan juta rupiah masuk ke rekeningnya sebagai seorang penulis kreatif. Terakhir, beliau pernah menjadi juara pertama lomba naskah buku pengayaan tingkat SMA tahun 2009 dari pusat perbukuan, dan mendapatkan hadiah sebesar Rp. 20.000.000,-.
Apa yang disampaikan beliau kepada para mahasiswa saya semalam, disampaikan kembali kepada Kang Pepih dan Mas iskandar (admin Kompasiana) saat kami menemui mereka di kantor kompas.com siang hari ini.
Kang pepih pun tertarik untuk memasukkan beliau ke dalam rubrik Sosok di kompas cetak bila mas Johan sanggup menjadi yang terbaik, dan lulus program doktornya dengan nilai cum laude pada tahun 2012. (semoga cepat lulus ya mas!)
Sebagai salah seorang sahabat Mas Johan Wahyudi, tentu saya sangat bangga bila beliau selesai program doktor pendidikannya tepat waktu. Apalagi beliau telah mendapatkan beasiswa unggulan dari kementrian pendidikan nasional.
Ternyata menjadi seorang penulis buku bukanlah pekerjaan yang “ecek-ecek”, dan “sia-sia”. Bila kita fokus dengan apa yang kita tuliskan, dan memahami dengan baik keinginan pasar atau pembaca, maka jangan heran bila buku yang kita tuliskan mendapatkan tempat di hati para pembaca.
Akhirnya, dua hari bersama Mas Johan wahyudi di jakarta membuat saya semakin termotivasi untuk membuat buku-buku yang berkualitas.
Bukan hanya sekadar mencari uang semata, tetapi niatnya untuk berbagi ilmu pengetahuan, dan juga pengalaman kepada para peserta didik dan juga para pendidik. Dengan begitu buku saya menjadi disukai dan dicari. Seperti halnya buku mengenal penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang saya susun bersama pak Dedi Dwitagama telah mengalami cetak ulang edisi kedua, dan sangat laris penjualannya di berbagai toko buku di seluruh tanah air. Senang rasanya mendengar berita itu dari penerbit indeks.
Tak aneh rasanya bila mas Johan mengatakan, “Baru saja aku mendapatkan uang 300 juta dari menulis buku”.
salam Blogger Persahabatan
Omjay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar