Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Jumat, 18 Juni 2010

INDAHNYA MATAHARI PAGI


Hari ini pagi-pagi sekali aku harus keluar rumah. Jam 5.30 WIB. Ada dokumen penting yang harus aku serahkan kepada petinggi organisasi di kotaku. Tentang pengajuan NUPTK yang tak kunjung beres juga. Pasalnya sampai sekarang NUPTK aku belum keluar juga. Padahal sudah berkali-kali diurusi. Pagi-pagi sekali aku dan suamiku meluncur membelah jalanan yang mulai ramai oleh geliat kehidupan orang-orang yang hendak mencari nafkah. 
Saat itu udara masih dingin karena semalam hujan turun dan mataharipun masih malu-malu menampakkan dirinya. Namun saat memasuki kota keadaan justru berbalik. Suasana jalanan masih sepi.
Hanya satu dua kendaraan yang berlalu lalang. Bahkan saat memasuki tempat yang aku tuju suasana bertambah sepi. Mungkin mereka sedang sibuk mempersiapkan diri dengan aktivitas pagi.
Setelah dokumen pengajuan aku serahkan akupun segera pamit pulang, masih banyak pekerjaan yang belum aku selesaikan demi menyerahkan berkas ini. Saat aku kembali pun jalanan masih sepi, namun kini sang matahari mulai tampak. Dan Subhanallah, ternyata matahari pagi itu indah sekali. Sinarnya yang kuning pucat menyapu seluruh alam semesta. Langitpun bersemburat warna jingga. Subhanallah, aku mengucap syukur berkali-kali masih dikaruniai kesempatan menyaksikan indahnya matahari terbit di waktu pagi.
Matahari pagi memang indah. Dari dulupun aku tahu itu. Para penyair dan novelis telah memberitahuku lewat karya-karyanya yang menginspirasi. Tapi kesibukan dan rutinitas di waktu pagi hari yang begitu menyita waktu membuat aku seakan melupakan keindahan matahari pagi. Dan hari ini benar-benar luarbiasa. Indah. “Wah, kapan-kapan kita mesti keluar pagi-pagi nih,” kata suamiku. “Up to you.” So pasti aku sangat setuju. Lupa sudah diriku dengan urusan NUPTK yang membuat aku jadi pusing kepala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar