Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Sabtu, 12 Juni 2010

BERWISATA KE TAMAN KYAI LANGGENG DAN GEMBIRA LOKA


Tahun pelajaran 2009/2010 hampir berakhir. Dan dalam rangka merayakan perpisahan anak-anak, TK Larasati mengadakan acara karya wisata dengan tujuan Taman Kyai Langgeng dan kebun binatang Gembira Loka.Acara piknik tersebut dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7 juni 2010. Dengan menggunakan bis Nusantara kami berangkat dari Demak pada pukul enam pagi. Selain menghindari macet di Semarang juga supaya kami sampai di lokasi tujuan lebih pagi. Sehingga waktu jalan-jalan semakin lama.

Setelah menempuh kurang lebih empat jam perjalanan kamipun sampai di Taman Wisata Kyai Langgeng. Selama perjalanan anak-anak senang bukan main. Apalagi saat mereka melewati deretan gunung-gunung. Mereka senang sekali. Maklum, tiap hari yang dijumpai tanah dataran, eh sekarang bisa melihat sawah berundak-undak dengan pemandangan luarbiasa. So pasti anak-anak exiting sekali. Dan ternyata dengan melihat semua pemandangan itu kognitif mereka juga berkembang lho. Terbukti saat kami sampai di Ambarawa, ada anak tuh main tebak-tebakan. Tebakannya gini nih, tinggian mana antara gunung sama pohon. Tahu jawabannya? Ternyata anak-anak menjawab pohon? Kenapa? Aku ikutan nimbrung. Katanya kan pohonnya ada di atas gunung. Subhanallah, anak-anak yang luar biasa. 

Sampai di Kyai Langgeng, anak-anak langsung berpencar mencari wahana permainan yang mereka sukai. Ada yang main ayunan, ada yang naik komedi putar, naik kereta air, naik kereta api, dan ada juga yang melihat aneka satwa yang ada di sana. Sayang sekali pada saat itu roller coaster-nya sedang diperbaiki. Jadi batal deh angan-angan mau naik roller coaster sekali-kali. Acara jalan-jalan ke Kyai Langgeng lumayan asyik. Apalagi saat itu cuaca mendukung banget. Nggak begitu panas karena kebetulan langit mendung. Beruntung tidak hujan. 

Dua jam di Kyai Langgeng kami lalu cabut menuju Yogyakarta. Sampai di Sleman, hujan turun deras sekali. Daripada bosen, iseng-iseng buka internet. Tapi aduh, susah sekali nyari jaringan di sini. Gak nyambung-nyambung. Ya udah. Ngitungin aja pohon salak yang banyak kami lewati. Kami sempat kawathir juga. Jangan-jangan hujan gak brenti, bisa kacau dong acara di Gembira Loka. Tetapi untunglah kekawathiran kami berakhir. Ternyata walau hujan turun deras sekali di Kota Sleman, kota Yogya tetap kering. Setelah mengurusi tiket masuk yang seharga sepuluh ribu per kepala, kamipun masuk. Lokasi di Taman Wisata Gembira Loka itu cukup sejuk dan asri. Lokasinya juga luas. Hanya sayang sekali kurang terawat. Hewan yang dipelihara di sini sedikit sekali dan lagi-lagi kurang terawat. Bau menyengat ada di sana-sini.Untanya kurus, begitu juga harimaunya. Kasihan sekali. Mereka sudah di ambil paksa dari habitatnya, jadi tolong dong diperhatikan kesejahteraannya. Saat itu pengunjung juga sedang sepi. Mungkin karena sepi pengunjung jadi Taman Wisata ini kekurangan dana untuk perawatan. Padahal suasana di sini lumayan asri lho. 

Jam empat kami cabut dari Gembira Loka. Tujuan selanjutnya adalah ke Malioboro. Kami mau belanja oleh-oleh. Tapi sebelum sampai Malioboro Pak Sopir mengajak kami mampir beli oleh-oleh di Ongko Joyo di daerah Pathok. Daerah yang terkenal dengan bakpianya itu lumayan ramai juga. Tapi aduh, itu jalanan sempit sekali, sehingga ketika bis kami lewat jalanan menjadi macet. Puas beli jajanan di Ongko Joyo kami lalu meluncur ke Malioboro. Saat itu hari sudah sore dan cuaca juga sedang mendung. Bis lalu di parkir di Jalan Abu Bakar Ali. Kami dipesan untuk tidak pergi sendiri-sendiri. Takutnya kesasar di kota yang jauh. Repot ntar nyarinya. Kami lalu turun dari bis untuk melihat-lihat para penjual pakaian memamerkan dagangannya. Aku teringat kalau belum membelikan oleh-oleh untuk anak laki-lakiku. Sempat bingung juga mau beli apa. Tadi adik perempuannya aku belikan gelang sama tas strawberry. Kulihat para penjual pakaian itu banyak menjajakan kostum sepakbola. Wah, aku lalu mendapat ide. Anakku pasti suka kalau aku belikan kostum sepakbola. Pilihanku jatuh pada kostum AREMA yang sekarang lagi nangkring di posisi puncak liga Indonesia. Baru saja milih-milih kaos tiba-tiba hujan turun lumayan deras. Lalu kaupun secepatnya kembali ke bis dan nongkrong di sana sembari memperhatikan orang-orang yang masih berlalu lalang kendati cuaca sedang hujan. Mereka adalah para touris domestik seperti kami-kami ini yang penasaran dengan jalan Malioboro. Sayang sekali sedang hujan. 

Hari sudah malam saat kami meninggalkan jalan Abu Bakar Ali. Batal deh keliling Malioboro. Banyak permintaan untuk mampir di Sleman. Para wali murid ingin mborong salak yang baru saja petik. Akhirnya Pak Sopir menghentikan kami di tempat pengepul Salak di pingir jalan. Bener lhoh salaknya banyak sekali. Udah itu manis lagi. Beda dengan salak yang telah sampai ke daerah kami. Mungkin karena salak-salak ini baru saja di petik dari pohon, jadi masih seger. Alhasil pengepul salakpun laku banyak karena rata-rata tiap peserta tour memborong paling sedikit dua kilo salak. Bahkan ada yang membeli sampai lima kilo.

Jam digital dalam bis menunjukkan angka duapuluh saat kami meninggalkan rumah pengepul salak. Dan karena sudah lapar, bis berhenti pada sebuah rumah makan di daerah Sleman. Kamipun lalu lahap menyantap hidangan ayam goreng yang disajikan. Setelah itu perjalanan panjang menuju rumah dimulai. Kami sampai di Demak hampir tengah malam. Yakni pukul 11.30. lelah, capai, tetapi melihat kegembiraan di wajah anak-anak didik kami kelelahan itu menjadi tidak berarti. Yogya, tahun depan isyaallah kami akan kembali. Pulang ke kotamu Ada setangkup haru dalam rindu Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat Penuh selaksa makna Terhanyut aku akan nostalgia Saat kitasering berjalan berdua Nikmati bersama suasana Yogya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar