Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Minggu, 04 April 2010

SEMINAR NASI BUNGKUS

Hari minggu pagi bulan Maret, bulan yang ramai oleh acara seminar dan diklat karena di akhir bulan Maret itu saat terakhir pemberkasan portofolio bagi yang mengikuti sertifikasi. Seperti rekan-rekan guru lainnya akupun ikut aktif meramaikan acara seminar dan diklat di pagi itu. Kendati aku belum ikut sertifikasi. Nabung sertifikat sekalian menambah ilmu dan pengalaman. Apalagi seminar pagi itu diisi oleh pembicara sekelas professor.

Tema yang diambil pagi itu “Pengembangan profesi guru melalui pembuatan alat /media pembelajaran. Cocok dengan aku yang mengajar di TK yang mana dalam pembelajaran di TK lebih banyak menggunakan alat peraga/media pembelajaran di banding satuan pendidikan lainnya. Sebenarnya enggak cuma TK aja yang butuh banyak alat peraga. Cuman para gurunya aja yang pada malas kalau disuruh bikin alat peraga. Ngaku aja! Padahal dengan adanya alat peraga pembelajaran dijamin lebih menarik.
            Seminar pagi itu berjalan dengan lumayan baik. Ditambah materi tentang aktivasi otak kanan yang lagi heboh didengungkan.Nggak nyesel sudah jauh-jauh hari ikutan mendaftar.
            Kalaupun ada yang mengecewakan adalah saat makan siang. Masak kami harus makan siang dengan  nasi bungkus. Bayangkan saja. Rupa-rupanya jatah nasi yang di pesan sama panitia kurang banyak. Mungkin pesertanya membludak di luar perkiraan. Maklum musim sertifikasi. Udah gitu kami harus nunggu lama untuk mendapatkan nasi bungkus itu. Padahal perut sudah keroncongan karena sudah lewat jam dua. Saat itu seminar dilanjutkan tanpa istirahat makan siang, karena kabarnya penyelenggara juga mengadakan acara seminar di kota lain pada hari yang sama jadinya kami kurang diurusi. Waah payah nih panitia.  Nggak bisa menghitung jumlah yang hadir apa ya? Kelihatan ketidakprofesionalannya yah. Udah gitu urusan sertifikat juga runyam. Banyak kesalahan dan untuk minta pembetulan musti adu mulut dulu sama penyelenggara. Payah banget deh.
            Buat para EO yang ngurusi seminar, hendaknya jangan memikirkan untung doang. Kepuasan peserta juga mesti dipikirkan dong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar