Siang hari pulang mengajar, seperti biasa aku naik bis mini antar kota. Saat itu penumpang tak begitu ramai. Alhamdulillah dapat tempat duduk. Padahal kalau pagi aku harus berdesakan dalam bis. Siang hari lumayanlah dapat melepas lelah sambil duduk.
Satu kilo menjelang tempat aku biasa turun, aku bersiap berdiri dan berjalan menuju pintu. Saat itu seorang pria bertopi mengikutiku. Nggak ada feeling apa-apa. Mungkin dia juga mau turun. Sampai di pintu aku mendekati kernet bis. Dia tahu aku mau turun karena sudah biasa ikut dia. Tiba-tiba kernet bis nanya sama orang sampingku.
“Mau turun mana, Mas?”
Otomatis aku ikut menoleh ke arah orang itu. Saat itulah aku merasakan tas yang kubawa terasa berat. Langsung aku tarik tasku. Aku belum curiga apa-apa sih. Karena sudah sampai tempat biasa aku turun, maka akupun turun. Tapi laki-laki yang membuntutiku itu tidak ikut turun.
Sampai di bawah betapa terkejutnya aku saat aku melihat tasku sudah terbuka risletingnya. Panik aku cek tasku. Soalnya pagi itu aku baru terima setoran uang SPP dari anak-anak. Betapa lega hatiku, alhamdulillah tidak ada yang hilang. Wah jangan-jangan orang tadi tuh ….copet. Mang tadi posisi orang itu berdiri di sebelah tasku. Ditangannya tertutup jaket jean yang nggak di pakai. Rupanya jaket itu di pakai untuk menutupi tangannya ketika beraksi menggerayangi tasku. Wah untung tadi pak kernet menyadarkan aku, kalau tidak bisa brabe dong.
Pagi hari kebetulan aku berangkat ikut kendaraan yang sama. Dan pak kernetnya nanya padaku “Ada yang hilang, Bu, kemarin?”
Wah jadi bener dong dugaan aku. Kalau orang yang membuntutui aku itu betul-betul ……………….copeeeeeeet! Lain kali aku mesti lebih hati-hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar