Pagi ini kabut menggumpal kental
Kaburkan pandangan
Kukayuh sepeda tua susuri jalanan berlubang
Terdengar bunyi kerenyat kerenyot skrup yang hampir copot
Langkahku tertahan
Aku kecapaian
Tapi ujung jalanan belum lagi kelihatan
Menggumpal kabut pedihkan pandangan mata
Tanpa terasa air mata meleleh
Tapi untuk apa
Aku terlampau lelah
Aku terlampau capai
Ingin rasanya aku menjerit
Agar suaraku pecah di tengah sawah
Ingin rasanya menangis
Tapi tak cukup ruang untuk menampung air mataku
Tak cukup hati untuk dengarkan keluh kesahku
Aku capai
Seandainya kau tahu
Sepeda tuaku
Hanya dirimu setia temani perjalanan panjangku
Perjalanan yang dulu dengan penuh semangat aku impikan
Perjalanan yang kini mulai melelahkanku
Perjalanan yang aku sendiri mulai ragu dengan arah tujuanku
Perjalanan sepeda tuaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar