Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Sabtu, 17 Desember 2011

MATIKAN MESIN DI LAMPU MERAH

Kemarin saya berkesempatan melakukan perjalanan keluar kota. Meski bukan perjalanan yang menyenangkan karena mengantar jenazah suami seorang teman menuju tempat peristirahatannya yang terakhir, namun banyak yang bisa saya petik dalam perjalanan kali ini.

Termasuk diantaranya saat melewati tol baru Semarang-Ungaran yang dalam pembuatannnya haru membedah gunung batu. Exiting, karena baru pertama kali aku akan melewatinya. Sudah lama tidak mengadakan perjalanan luar kota ke arah Selatan, jadi maklum kalau ketinggalan berita.

Selain lewat tol layang yang menyeberangi jurang dan membelah gunung, banyak pemandangan indah di sekitar. Di antaranya buah –buahan macam rambutan dan durian yang ada di sepanjang jalan. Saking banyaknya seakan buah itu jadi tidak berguna karena sudah merah menyala masih juga di biarkan di atas pohon. Padahal kalau di Demak per kilo bisa dihargai empat ribu rupiah. Mungkin karena faktor mahalnya transfortasi sehingga buah-buah itu tidak dipetik untuk didistribusikan. Karena dengar-dengan dari teman, dari petani ke pengepul hanya dihargai sembilan ratus rupiah.

Selain buah rambutan yang matang di pohon, banyak juga buah sawo yang juga dibiarkan membusuk di atas pohon. Wah, serasa eman-eman sekali. Jadi teringat dengan hobi tanam menanam yang tumbuh liar dalam diriku. Hanya karena nggak ada lahan hobi menanam ini jadi terpaksa dipendam dalam hati. Dan hanya bisa bersyukur melihat aneka tanaman di sepanjang perjalanan yang aku lalui.

Tapi bukan hanya itu yang menarik minatku dalam perjalanan kali ini. Ada yang lebih spesial lagi. Apakah itu? Ketika itu mobil kami bersisian jalan dengan sepeda motor yang dikendarai mungkin seorang anak muda yang cinta banget sama lingkungan, dan peduli agar bumi ini lebih baik lagi walau dengan tindakan yang mungkin dianggap tidak berarti. Yakni tiap kali sepeda motor itu berhenti di lampu merah (terutama lampu merah yang ada timer-nya) dia mematikan mesin. Aku perhatikan tingkah dia begitu unik. Sambil menunggu lampu menjadi hijau kembali dia mematikan mesin. Luar biasa! Mungkin dia tidak ingin menambahi polusi udara yang kian mengental menghantui atmosfer kita. Sekali lagi luar biasa! Hanya tindakan kecil namun menurut saya sangatlah luar biasa.

Kepeduliannya pada bumi menurut saya luar biasa. Patut dicoba sepertinya. Mematikan mesin saat di lampu merah!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar