Tiap kali melintasi jalanan Demak-Kudus untuk menuju ke kantor Dinas,
entah mengapa hati ini serasa senang mengamati jajaran pohon termbesi
yang pesat berkembang. Angankupun melayang setahun lagi tentu
pohon-pohon ini akan tumbuh besar dan teduh menaungi jalan. Tentu sangat
senang sekali ketika melintasi jalanan ini tak akan lagi merasa
kepanasan. Dan perjalanan dengan dipayungi keteduhan pohon trembesi
tentu akan menjadi romansa yang amat menyenangkan.
Namun ada sedikit kegalauan juga manakala
menyaksikan beberapa batang trembesi cantik nampak merana kesepian.
Tumbuh dengan amat menyedihkan . Mungkin karena kurangnya perawatan.
Beberapa pohoon tampak melengkung dan hampir patah. Bahkan ada yang mati
ketika kemarin diadakan pengedukan kali. Sangat disayangkan sekali.
Bahkan yang lebih iseng lagi ada yang sengaja dipetik oleh awak truk
yang mogok di tepi dan digunakan sebagai penanda bagi si mogok itu.
Sayang sekali.
Sebagaimana kebanyakan yang menjadi karakter masyarakat kita. Untuk pertama penanaman memang terkesan menggebu-gebu, penuh semangat, tapi setelah sekian waktu berjalan semangat menggebu-gebu itupun perlahan mengendur dan bahkan bisa hilang tak berbekas. Tak tahu lagi terbang ke mana.
Sebagaimana nasib termbesi cantik itu, aku tidak tahu masihkah suka dicek oleh penanamnya? Ataukah dibiarkan tumbuh sendiri apa adanya tanpa adanya perawatan?
Semoga mereka dapat bertahan untuk tumbuh menjadi besar dan memberikan kesejukan untuk mengurangi pemanasan global sebagaimana awal mula dicanangkan penanamannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar