Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Sabtu, 02 Maret 2013

SEMINAR HYPNOPARENTING

Hari Sabtu ini saya berkesempatan menghadiri seminar Hypnoparenting yang diadakan oleh Yayasan Az Zahra Kabupaten Demak. Yayasan yang menaungi KBIT-TKIT-SDIT-SMPIT Az Zahra ini selain mengadakan seminar Hypnoparenting juga melakukan launching Penerimaan Siswa Baru (PSB) untuk tahun ajaran 2013/2014. Sebuah acara yang kreatif dan inovatif. Selain acara inti Seminar Hypnoparenting dan Launching PSB, juga dibarengi dengan pentas seni dan Bazaar oleh dewan guru Yayasan Az Zahra.

Kali ini saya hadir selaku perwakilan dari sekolah. Sebuah kesempatan langka yang patut disyukuri. Banyak ilmu yang diperoleh selama seminar. Terutama tentang mendidik anak dengan baik.


Seminar yang mengusung tema “Sukses Mendidik Anak dengan Hipnoterapi, Menjadi Orang Tua yang Sugestif dan Persuasif dengan Hypnosis” dengan pembicara Bapak Didik Hermawan, MCH, Cht selaku pakar Hypnoterapi dari Mind Power Institute yang berbasis di Laweyan Solo. Pembicara lumayan menarik dengan materi yang juga cukup menarik.

Dalam mendidik anak seringkali kita menemukan banyak masalah. Mulai dari anak yang dirasa bandel oleh orang tuanya, anak malas belajar, anak tidak mau menurut kata orang tua, anak penakut, cemas, manja dan segudang permasalahan lainnya. Dan semua permasalahan itu sebenarnya timbul bukan dari faktor anak. Penelitian menyimpulkan bahwa lebih dari 90 % permasalahan anak disebabkan oleh kesalahan atau ketidaktahuan orang tua akan cara berkomunikasi yang efektif terhadap anak. Bagi kebanyakan orang tua, anak seringkali diperlakukan seperti “robot” yang bisa diperintah serta menjalankan perintah sesuai dengan kehendak orang tua. Banyak orang tua melupakan bahwa seorang anak adalah individu yang juga memiliki perasaan, keinginan, dan tindakan. Dan semua itu membutuhkan bimbingan dan juga arahan dari orang tua. Namun seringkali terjadi para orang tua kurang sabar dalam menghadapi anak yang berperilaku kurang sesuai dengan keinginan orang tua.


Dalam hal ini Hypnoparenting hadir untuk menjembatani masalah komunikasi antara orang tua dan anak. Hypnoparenting berasal dari kata hypnosis dan parenting. Hypnosis berarti upaya mengoptimalkan pemberdayaan energi jiwa bawah sadar (dalam hal ini untuk berkomunikasi) dengan mengistirahatkan energi jiwa sadar pada anak (komunikasi mental) maupun pada pembinanya (komunikasi astral). Sedangkan parenting berarti segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orang tua dalam mendidik, membina, dan membesarkan anak. Pembinaan pada anak ini mencakup tiga bidang, yakni fisik, mental, dan spiritual yang dilakuakn sejak mulai orang tua merencanakan kelahiran sampai masa remaja oleh orang-orang di sekitar anak (orang tua, wali, guru, dsb).

Dengan demikian hypnoparenting dapat diartikan sebagai pembinaan anak dengan memperhatikan pengaruh hypnosis untuk selalu menanamkan rekaman/sugesti positif pada jiwa bawah sadar anak. Anak-anak cenderung belum mampu untuk berpikir secara logis. Mereka cenderung memberikan respon terhadap stimulus yang diterima tanpa pertimbangan yang matang. Kata-kata, tindakan, dan sikap orang tua akan terekam masuk pikiran bawah sadar tanpa disaring. Untuk itu para orang tua perlu berhati-hati dalam berkata-kata maupun bertindak. Berikan sugesti/kalimat positif pada anak setiap harinya. Maka anak akan tumbuh dengan baik.
 

Kondisi stress pada orang tua juga akan memberikan pengaruh negatif pada anak-anak. Untuk itu sebelum orang tua melakukan terapi pada anak-anak yang dianggap bermasalah, maka terlebih dahulu orang tua melakukan terapi terhadap dirinya sendiri. Ingatlah, anak melakukan kesalahan karena ketidaktahuan mereka. Respon positif orang tua terhadap kesalahan yang dilakukan anak akan ber-efek luar biasa terhadap tumbuh kembang anak.


Hal penting yang perlu diperhatikan dalam hypnoparenting:

1. Who am I as a parent:

Mengenali diri sendiri selaku orang tua. Ada berbagai type orang tua, yaitu:

- Perfeksionis : menetapkan standar yang tinggi, banyak mengkritik.
- Easy going : serba boleh, tidak mau ambil pusing.
- Ambivalent: tidak konsisten, moody
- Overprotective: terlalu cemas, melindungi
- Mature: stabil, komunikatif, adaptif.

2. Knowing abaout your children:

- Mengetahui potensi dan kemampuan anak
- Mengetahui minat, kesukaan, kebiasaan, harapan, cita-cita, keinginan, tujuan hidup tanpa harus membedakan (comparing) dan memberi stempel (labeling)

3. Manage your mind, body, and soul in a balance

- Beri kesempatan diri untuk rileks, sehat, dan tetap produktif

- Cukup aktif, cukup istirahat, cukup dapat mengembangkan minat pribadi maupun minat sosial serta memiliki nilai spiritual

4. Kenali tumbuh kembang anak, masa transisi dalam perkembangan serta mampu melakukan deteksi dini melalui berbagai media seperti buku, majalah, tabloid, seminar, dll. Karena tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua.

5. Lakukan relaksasi

- Alamiah sehar-hari: olah raga, musik, tari, shopping, perawatan diri, dan rekreasi bersama
- Relaksasi terprogram: relaksasi otot, npas, pikiran yang dikemas dalam berbagai program

6. Program positif

- Bersikap positif dalam menyikapi masalah
- Orientasi pada solusi
- Mau belajar dari pengalaman
- Optimistik
- Pengertian dan toleran

Demikian yang dapat saya serap dalam mengikuti seminar parenting kali ini. Selain materi seminar, para peserta diajak relaksasi dengan aneka game seperti kenali diri sendiri, peka terhadap lingkungan, dan juga senam otak. Oleh-oleh yang komplit untuk anak-anak dan teman guru yang tidak dapat hadir. Selain juga doorprize cantik sebagai peserta yang datang paling awal. Semoga bermanfaat.

2 komentar:

  1. Sharing yang bermanfaat,
    Makasiiih Mba Sri Wahyuti^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak Ida. terima kasih telah mampir, :)

      Hapus