Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Kamis, 14 April 2011

MISTERI KEMATIAN

Innalillahi waina illahi rojiun

Kematian itu sungguh suatu misteri yang tidak dapat kita duga. Ia pasti datang, namun waktunya sungguh terkadang di luar praduga kita.

Seorang anak yang pagi tadi masih berlari-lari lincah, tiba-tiba sore ini ditemukan tewas terbenam di sungai. Sungguh suatu berita buruk yang tak terkatakan pedihnya. Namun orang-orang mengatakan kematian selalu memiliki tanda-tandanya sendiri. Itu pun bagi orang yang sensitif mau berpikir. Terkadang tanda-tanda itu diabaikan begitu saja. Dan ketika telah terjadi kita membuat suatu hubungan-hubungan yang kiranya bisa masuk di akal kita.

Seperti anak ini setengah bulan terakhir dia tiba-tiba menjadi sangat rajin beribadah. Tiap hari tidak ketinggalan selalu melaksanakan sholat berjama'ah di masjid dekat rumahnya. Dan dia berangkat seorang diri karena sang ayah yang menjadi sopir tidak mungkin selalu menemani buah hatinya pergi sholat berjama'ah. Sungguh tetangga kanan kiri sampai terheran-heran. Akan ada apa sehingga anak ini sedemikian rajin pergi ke masjid. Siang malam dia pergi shalat ke masjid, sendirian. Dia hanya ketinggalan sholat Subuh karena mungkin belum bangun.

Dan akhir-akhir ini dia banyak bertanya tentang kematian pada ibunya. Dia bertanya orang mati itu enak atau tidak. Subhanallah. Dia juga minta dibelikan peci dan sajadah yang baru. Oleh ibunya kemudian dibelikan. Dan sajadah baru itu baru dipakainya sekali.

Kemudian cerita masih berlanjut. Semalam sebelum kematian menjemputnya tumben dia tidak pergi sholat ke masjid. Dan ketika tetangga bertanya kenapa tidak pergi sholat? Apa jawabnya? Katanya dia sedang malas. Rasanya lelah dan ingin berhenti. Ya Allah, apakah itu semua merupakan tanda-tanda?

Aku pun tak bisa berkata-kata mendengar cerita tentang ini semua. Teruntuk sepupuku, Dwi Prasetyo, 5 tahun. Selamat jalan. Semoga kau tenang disisi-Nya. Dan semoga Allah menganugrahimu surga. Untuk Bulik Mar dan keluarga semoga selalu diberi ketabahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar