Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Kamis, 14 April 2011

BEGADANG MENUNGGUI AIR MENGALIR

Air merupakan kebutuhan yang teramat penting. Sehingga di mana pun keberadaannya akan selalu diburu. Siapa sih yang sanggup hidup tanpa air?

Namun jaman sekarang ini untuk mendapatkan air bersih sangatlah susah. Bahkan untuk yang tinggal di desa seperti saya sekali pun. Gimana, ya, air sungai sudah tercemar sampah, sementara sumber air jarang ada. Kalau pun ada airnya keluar asin. Sedangkan air PAM juga belum sampai ke tempat saya. Bingung jadinya.

Hingga akhirnya mengebor sumur artesis. Lumayan lancar. Tapi sumur itu hanya bertahan sepuluh tahun. Dengan air sedikit asin, tak mengapa, yang penting bersih. Kan untuk mandi cuci doang. Sedangkan untuk minum beli air refill. Mungkin karena semua warga menggunakan air artesis, akibatnya sumber air tanah itu pun mengering. Terlebih jika musim kemarau. Dijamin tidak keluar barang setetes pun. Jika masih maksa menggunakan sumur artesis harus ada tambahan biaya, yakni sumur diperdalam, dan biaya juga lebih mahal karena pompa lebih besar. Dan kebutuhan listrik juga bertambah.

Mau tidak mau karena sumur artesis mengering dan proyek PAM belum sampai, maka kami dengan terpaksa mengambil air dari sungai. Yah jijai juga pada awalnya. Tapi terpaksa. Itu pun setelah melalui penyaringan selama berkali-kali. Saringan pertama dimulai dari ujung pipa di sungai, setelah itu pakai saringan dengan pasir dan arang, lalu lanjut disaring dengan filter khusus air. Keluarnya jadilah air bening yang layak untuk dipakai. Namun sebagai konsekuensinya kami harus sering-sering mengganti filter air. Karena baru dua hari di pasang filter sudah bumpet.

Alhamdulillah, seminggu yang lalu proyek Pam sampai di desaku. Tanpa pikir panjang kami langsung daftar. Tak lama dipasang dan harapan untuk mendapat air bersih pun mekar sudah. Tapi eih, ternyata kalau siang air PAM kok nggak mengalir ya? Apa karena letak rumahku yang ada di desa, jauh dari tampungan PAM sehingga kami tidak kebagian air? Mungkin begitu. Karena air PAM hanya mengalir di waktu malam. Jam 9-an air PAM baru mengalir. Kalau dipikir saat itu kan penduduk kota sudah tidak mempergunakan air.

Jadinya tiap malam kami begadang menunggui air mengalir. Kalau tidak dijamin kami tidak akan bisa mandi keesokan hari kecuali mau nyemplung ke sungai langsung. Wah, kalau begitu setiap malam bisa rusak raga ini. Bayangkan kami harus mengisi setiap tempat dengan air. Sebab kalau tidak besok kami akan kekurangan air. Lalu oleh suami biar kami tidak begadang terus dibuatlah tampungan dengan keran otomatis yang bisa berhenti ngalir sendiri.

Lumayan, sekarang sudah tidak begadang lagi. Walau air masih tetap mengalir malam hari. Terkadang bahkan tengah malam. Oh air….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar