Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Selasa, 05 April 2011

[JUMPALITAN MENJADI IBU] DINIKMATI DENGAN SENYUM


Menjadi ibu merupakan peranan yang sangat didambakan. Terutama oleh wanita yang telah menikah. Karena dengan menjadi seorang ibu terasa sempurnalah kita sebagai wanita.

Namun menjadi ibu terlebih yang menjalani peran ganda sambil bekerja, terasa benar kerepotannya. Mulai dari mengurus anak, mengurus suami, mengurus rumah, dan juga mengurus pekerjaan. Jika tidak pandai-pandai mengatur waktu maka bisa-bisa kepala menjadi cenat-cenut.

Untuk itu terkadang kita membutuhkan juga uluran tangan suami tercinta untuk membantu tugas kita. Jangan malu untuk meminta bantuannya. Namun kita juga harus tahu diri untuk tidak merepotkan suami dengan pekerjaan kita. Jangan lupa juga mimik yang manis ketika meminta bantuannya. Sehingga suami tidak merasa terhina. Yah mintalah dia membantu pekerjaan yang ringan-ringan saja seperti mengajak jalan-jalan si kecil sementara kita menyelesaikan tugas rumah. Hal itu akan mengurangi jumpalitan kita sebagai ibu.

Bagaimanapun sebuah rumah tangga merupakan kumpulan dari suami dan istri. Masing-masing punya tugas sendiri-sendiri. Masing-masing diharapkan saling membantu dan saling mengisi. Sehingga keharmonisan akan dapat tercipta. Jangan sampai Ayah merasa dijadikan sapi perahan untuk mencari nafkah, dan jangan sampai pula istri dijadikan seperti babu yang melulu mengurus rumah.

Membaca buku hasil karya teman-teman penulis hebat ini sangat membantu kita. Bahwa tugas ibu itu sangatlah mulia. Kita juga bisa belajar bagaimana wanita-wanita hebat ini menjalankan tugasnya sebagai ibu dengan tidak kehilangan waktu untuk dirinya sendiri. Sehingga mereka tetap bisa enjoy menikmati social life. Dan bukannya semakin stress karena harus jumpalitan menjadi ibu. Buku yang sangat bagus dan patut untuk dibaca.

Dalam buku ini kita bisa menemukan kisah Nunik Utami dengan hectic in the morning-nya. Ada kisah mbak Triani Retno yang selalu berkreasi dengan masakan sayur kulkas. Atau pengalaman mbak Sari Meutia yang mengharu biru. Ada juga pengalaman Mbak Shinta Handini yang kelabakan karena kehilangan anak di mall. Ada juga kisah mbak Haya Aliya Zaki. Selain itu masih banyak lagi kisah-kisah heboh lainnya. Tepatnya ada 19 kisah inspiratif dari ibu-ibu kreatif dalam buku ini.

Dan akhirnya kita memang harus melaksanakan tugas kita dengan penuh senyum, kendati pun harus jumpalitan setiap hari. Dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya bagi anak-anak adalah lebih utama dari karir apapun di dunia, walaupun bayarannya hanyalah cinta dari anggota keluarga seperti perkataan Mildred B. Vermont, “Being a full time mother is one of the highest salaried, since the payment is pure love”.

*** Yang ingin ikutan, check this out:

http://www.facebook.com/notes/jumpalitan-menjadi-ibu/bagi-bagi-hadiah-lagiii/158661220857242

Tidak ada komentar:

Posting Komentar