Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Kamis, 11 November 2010

MENUNGGU, HAL YANG PALING MENJEMUKAN (DARI FINAL LOMBA KTI PEMBELAJARAN JAWA TENGAH)


Menunggu, benar-benar hal paling membosankan dan menjemukan yang harus dialami setiap orang. Hal tersebut aku alami bersama teman-teman sesama finalis lomba KTI Pembelajaran yang berlangsung pada tanggal 8 sampai dengan 11 November 2010 di LPMP Jawa Tengah. Bagaimana tidak? Untuk mempresentasikan hasil karya kita, kita harus menunggu selama seharian dalam ketidakpastian. Sesuatu yang menguras energi dan sangat melelahkan. Membuyarkan konsentrasi dan menurunkan stamina. Apalagi di tengah kondisi cuaca yang diterpa hujan lebat dan gemuruh halilintar yang meremangkan bulu roma, sungguh bukan sesuatu yang menyenangkan.
Acara final Lomba KTI Pembelajaran dibuka pada hari Senin tanggal 8 November 2010 dibuka secara resmi oleh Ibu Aufrida Kriswati, Kepala Bidang PPTK Diknas Jateng, mewakili Bapak Kunto selaku Kepala Dinas Pendidikan Jateng. 

Di sini telah berkumpul sebanyak 30 finalis dari masing-masing jenjang sekolah yang dilombakan, yakni dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Total ada 150 finalis. Mereka ini merupakan peserta yang lolos seleksi pada babak pertama. Dengan menyisihkan para peserta lainnya. Total pengirim naskah ada 308. Dari TK ada 44 naskah yang masuk, dari SD 80 naskah, SMP 84 naskah, SMA 73 naskah dan dari SMK 31 naskah.

Untuk jenjang TK rupa-rupanya akan ada pertarungan seru antar juara. Karena kebetulan para mantan juara tumpah ruah di sini. Ada Ibu Ria Winanti, pemenang pertama KTI tahun 2009, ada Ibu Titiek Budi Lestari juara 2 berturut-turut tahun 2008 dan 2009, ada Ibu Septriwi Antasari guru berprestasi nasional, ada Ibu Heradini Faizah, pemenang ketiga tahun 2008 serta finalis LKG Nasional tahun 2008, ada Ibu Nur Chasanah dan Ibu Monika Mardiana yang malang melintang di Gupres, dan masih banyak nama-nama para Gupres lainnya seperti Ibu Widji, ada Bu Rulli dan Bu Enno dari Karanganyar yang selalu kompak dan selalu masuk sepuluh besar, ada juga penulis FLP, dan masih banyak lagi.
           
Presentasi dilakukan pada hari Selasa, 9 November 2010 di ruang Lab Matematika untuk kategori guru TK. Dengan kriteria penilaian meliputi teknik pemaparan, ketepatan menjawab saat wawancara, dan penguasaan materi. Presentasi dilakukan secara bergiliran dengan cara diundi. Yakni peserta yang telah maju mengambil undian untuk peserta berikutnya. Sungguh bukan undian yang fair kukira. Sistem ini sangat tidak menguntungkan terutama bagi peserta yang memperoleh jatah undian terakhir. Bagaimana tidak? Karena peserta yang belum mendapat giliran maju harus menunggu seharian. Dan itu sangat menguras energi dan stamina. Bisa-bisa persiapan yang telah dilakukan hilang entah kemana karena konsentrasi yang telah buyar. Akan lain halnya kalau peserta sudah mengerti urutan keberapa dia akan presentasi. Setidaknya bisa mengurangi sedikit ketegangan.
                                                                          
Kemudian pemberian peringkat sebelum final dilakukan juga bisa mengurangi semangat juang para peserta. Harusnya biar panitia saja yang tahu urutan peringkat sebelum final. Jadi masing-masing peserta akan sama-sama datang dengan semangat juang yang tinggi untuk menang. Biarlah semua menjadi surprize. Lha kalau peringkat sudah disusun, kasihan yang berada di peringkat bawah. Semangat sudah kendor sebelum berjuang. Maaf, ini hanya sebuah masukan.
                                                                                                   
Dalam perlombaan menang dan kalah merupakan hal yang biasa terjadi. Dan para pemenang tentulah yang terbaik yang telah terpilih. Selamat untuk para pemenang yang semuanya memang hebat. Di bawah ini adalah nama-nama pemenang untuk kategori Taman Kanak-Kanak:
1. Titiek Budi Lestari, S.E, A.Ma. Pd. Guru TK Widya Putra DWP-UNS Jaten Karanganyar.
2. Septriwi Antasari, S.Pd. Guru TK Al Azhar 16 Playgroup and Kindergarten Islam Bilingual, Cilacap.
3. Nur Chasanah, S.Pd. Guru TK Purwosari Sayung Demak.

Masing-masing pemenang memperoleh Piala, Piagam Penghargaan, dan uang pembinaan dengan besaran 10 juta rupiah untuk pemenang pertama, 7,5 juta rupiah untuk pemenang kedua, dan 5 juta rupiah untuk pemenang ketiga. Sedangkan untuk para peserta yang belum juara memperoleh piagam penghargaan dan uang saku pengganti transport.

Para juara 1 dari masing-masing kategori akan didesiminasikan pada hari Sabtu tanggal 13 November 2010 di LPMP Jateng yang akan dihadiri seluruh peserta ditambah tamu undangan.Mudah-mudahan aku bisa ikut hadir.

Untuk tahun ini Demak mewakilkan tiga orang juara, masing-masing dari TK, SD, dan SMK. Sekali lagi selamat untuk para pemenang. Mudah-mudahan tahun depan bisa bertemu lagi. Buat teman-teman yang belum menang, yuk belajar lagi. Biar tambah teman dan bisa saling berbagi pengalaman.

Salam Persahabatan.

2 komentar:

  1. Wah...bagus untuk ajang seperti ini biar guru2 mejadi lebih kreatif dan lebih cerdas tentu lebih maju ilmu pengetahuannya. Biar tidak kayak nyanyiannya Wali Band "Cari Jodoh":

    Bapak2 Ibu ibu yang punya anak
    tolong Dong bantu aku
    aku yang sedang malu
    bersama murid-muridku
    .......
    yang tak maju-maju
    ooooo...ooooooo
    yang tak maju-maju

    Tapi, ada tapinya ini kenapa yang juara oleh DIKNAS Jateng tentunya, Kok masih diperbolehkan ikut. Jadinya menurut saya kurang bagus itu. Entar yang lain tidak punya kesempatan yang sama, yah mudah tidak patang semangat. mbok kayak LKG tingkat Nasional dulu itu, yang juara tidak boleh ikut.
    Saya setuju seperti text diatas sendiri kalau "Pendidikan adalah tolak ukur kemajuan dan peradaban suatu bangsa"

    BalasHapus
  2. Waduh, panjang banget ya, anonim. BTW trim banget buat apresiasi dan masukannya. Semoga ada orang Diknas yang membacanya. Thank's telah berkunjung.

    BalasHapus