Pada hari Jum’at tanggal 5 Juli 2013, kami para guru TK Muslimat NU sepakat mengadakan perjalanan untuk acara perpisahan salah satu guru kami yang purna tugas. Ibu Guru sepuh yang biasa kami panggil Mbah Yi memasuki usia purna tugas. Berat hati kami melepas beliau pensiun. Kebersamaan yang tercipta selama ini telah terjalin indah sebagaimana layaknya keluarga besar.
Terlebih untuk diriku. Kendati baru dua tahun aku mengenal beliau. Namun selama dua tahun itu Bu guru sepuh adalah patnerku dalam pembelajaran. Beliau Guru Pendampingku yang selalu memotivasi dan tidak pelit berbagi ilmu kepada para guru baru seperti diriku. Dari beliau aku banyak belajar. Sungguh pengabdian dan perjuangan beliau akan selalu aku kenang.
Semangatnya dalam mengajar anak-anak melebihi para guru muda. Pengabdian dan ketulusannya patur diacungi jempol. Beliau tetap penuh semangat kendati hanya berstatus sebagai guru wiyata bhakti. Aku merasa benar-benar kehilangan patner kerja yang begitu ngemong diriku.
Untuk menghargai pengabdian beliau selama puluhan tahun sebagai guru di TK Muslimat NU Demak, pada hari Jum’at itu kami melepas masa istirahat beliau dengan pergi berekreasi bersama. Diikuti seluruh guru beserta pengurus TK Muslimat NU Demak. Tujuan pertama kali hendak outbond di Magelang. Tapi dipikir-pikir kok padha males. Jadi kami pergi ke Umbul Tlatar di Boyolali. Bertujuh belas kami berdesak-desakan menuju Tlatar dengan menumpang sebuah mobil Elf. Kami berangkat dari Demak pukul 07.30 WIB.
Sampai di Tlatar hari sudah siang. Kami langsung menuju rumah makan apung. Aku menyebutnya apung karena dibawah tempat kami duduk banyak sekali ikan berenang-renang. Mulai dari yang kecil mungil sampai yang segede bantal. Sayang airnya nggak begitu bening. Sehingga foto si ikan kurang begitu jelas.
Sambil mengikuti sedikit acara perpisahan, kami memesan makan siang dengan menu andalan ikan gurami bakar. Mantap, kendati untuk itu dana yang dkeluarkan cukup besar untuk ukuran aku. Kaget juga pas lihat tagihan akhirnya. Yo wis-lah. Sekali ini, demi bu guru sepuh.
Suasana menjadi penuh haru saat kami bersama-sama menyanyikan lagu perpisahan. Tak urung mata kami berkaca-kaca. Mengingat masa-masa kebersamaan kami selama ini. Peluk dan cium haru mewarnai acara di siang yang mengharu biru itu.
Usai pesta makan siang, maksud hati hendak berenang. Akan tetapi tempat kurang memungkinkan. Kolam renangnya kecil. Dan penuh dengan anak ABG. Jadi acara renang terpaksa dibatalkan. Padahal dari rumah sudah siap baju ganti. Pukul 2 siang kami meninggalkan Umbul Tlatar. Tujuan berikutnya kalau nggak ke Kopeng ya Bandungan.
Di Salatiga, tepatnya di tempat penjual wajan, kami berhenti. Maklumlah emak-emak, lihat barang keperluan dapur pasti bikin ngiler. Lumayan lama juga kami berhenti di sana. Padha borong wajan sama bunga artifisial untuk menghiasi rumah jelang lebaran. Ck,ck,ck.
Setelah dari Salatiga, kami langsung menuju ke Bandungan. Kala itu hari sudah sore. Tapi kami tetap menuju ke sana. Sampai di Bandungan sudah pukul 4. Kolam renang sudah tutup. Kami bergegas shalat Asar. Setelah itu hati tak tahan lagi hendak berkeliling pasar Bandungan. Gemse lihat aneka sayuran segar yang banyak dijajakan di sana. Hm, benar-benar seperti orang kalap nih. Borong sayuran murah dan berkualitas.
Aku sendiri membeli sekilo brokoli segar. Harganya cuma Rp. 11.000,-/kilo. Dapatnya 6 tangkai. Waduh, padahal biasanya di Demak untuk setangkai brokoli aku harus mengeluarkan uang sekitar lima ribuan. Hm, Bandungan gitu lhoh. Berapa coba tranport dari Demak ke Bandungan?
Alhasil setelah berkeliling pasar Bandungan, mobil kami jadi penuh sesak. Teman-teman banyak yang borong sayuran dan juga buah. Memang menyenangkan sih belanja sayur di pasar Bandungan. Lain kali mau dong ke sini lagi.
Pukul 17.30 WIB kami baru meninggalkan Bandungan. Gak tahu jam berapa bakalan sampai di Demak. Padahal yang di rumah juga sudah calling-calling. Tapi yang namanya kumpul sama teman-teman ya ngikut sajalah.
Mudah-mudahan acara ini cukup mengesankan untuk Bu Guru Sepuh. Untuk Bu Djuriyah, selamat beristirahat. Kami tidak akan pernah melupakanmu. Perjuanganmu akan selalu kami kenang. Kerja keras yang telah kau persembahkan demi TK Muslimat NU akan selalu kami kenang.
Selamat Tinggal Bu Guru Sepuh. Seperti lagu yang tadi kita nyanyikan. Kita pisah hanya di lahirnya. Di hati kita tetaplah satu. Karena janji kita satu. Dalam hati kita tetap ingat. Akan jasa-jasamu. Pun tak lupa aku bersyukur padamu Tuhanku yang luhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar