Bakso goreng, es warna, es infus, dan telor gulung adalah sebagian dari banyak jajanan yang sering dijual di sekitar sekolah-sekolah dan dikonsumsi oleh anak-anak sekolah. Berikut ini jenis jajanan anak yang sering dijual di sekolah-sekolah.
1. Jajanan utama: bakso, siomay, mie goreng, lumpia basah, batagor, pempek, gado-gado, dan mie ayam.
2. Minuman: es campur, es cendol, es warna, es infus, es krim, dan es mambo.
3. Kue dan warna camilan: agar-agar,jeli, kerupuk, kue ape, apem, bakwan, tahu goreng, pisang goreng, spageti kering, telor dadar, telor gulung, dan bihun.
4. Buah-buahan: semangka, papaya, rujak melon, mangga dan jambu.
Jenis jajanan tersebut, menurut penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), sebagian mengandung bahan kimia berbahaya dan hampir 50% tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan. Masih menurut BPOM, dari 163 sampel jajanan anak yang diuji di 10 provinsi, sebanyak 80 sampel atau 50%-nya tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan, seperti mengandung bahan kimia berbahaya, tidak mengindahkan kebersihan, dan tidak memenuhi ketentuan.
Bahan kimia berbahaya yang sering dijumpai dalam pangan jajanan anak sekolah di antaranya sebagai berikut.
1. Formalin, adalah bahan kimia yang biasanya digunakan untuk pembalsaman (pada mayat), pembasmi hama tanaman dalam pertanian, dan untuk pembasmi lalat serta serangga lainnya. Bahan kimia ini banyak dijumpai dalam mie basah, bakso, sosis, tahu, buah-buahan dan lainnya.
2. Boraks, merupakan senyawa kimia berbahaya yang biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi kesadahan air, dan bersifat antiseptic. Boraks biasanya dijumpai dalam mie basah, bakso, kerupuk, dan lainnya.
3. Methanyl yellow, adalah zat warna sintetis yang biasanya digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Methanyl yellow biasanya terdapat dalam kerupuk, tahu, mie, pisang goreng, dan pangan jajanan lain yang berwarna kuning.
4. Rhodamin B, adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industry tekstil dan kertas. Rhodamin B biasanya terdapat dalam jajanan yang berupa kerupuk, es puter, es sirup dan lainnya.
Nah, mulai sekarang, para orang tua harus lebih memantau anak-anak mengenai jajanannya. Selain beberapa bahan di atas yang harus diwaspadai oleh kita, jajanan yang dikonsumsi anak-anak sekolah seharusnya bebas pula dari bahaya fisik, seperti adanya rambut, kuku, perhiasan, serangga mati, batu atau kerikil, potongan ranting atau kayu, pecahan gelas atau kaca, potongan plastic, dan potongan kaleng; bahaya kimia seperti cemaran bahan kimia, pestisida, cat, minyak tanah, dan bahan kimia berbahaya lainnya; juga terbebas dari bahaya biologis seperti mikroba pathogen: virus, parasit, kapang, dan bakteri. Bahaya biologis ini dapat terjadi karena cara pengolahan pangan yang tidak higienis (tidak memperhatikan kebersihan pada saat mengolah pangan).
Ada beberapa cara yang barangkali dapat membantu Anda mendeteksi jajanan anak tanpa harus pergi ke laboratorium.
1. Ciri-ciri jajanan yang mengandung formalin
a. Teksturnya kenyal, keras, mengilap, berminyak dan tidak mudah hancur;
b. Tahan lama jika disimpan agak lama (awet);
c. Tidak berlendir;
d. Bau menyengat seperti asam format;
e. Tidak dihinggapi lalat.
2. Ciri-ciri jajanan yang mengandung boraks:
a. Teksturnya sangat renyah;
b. Jika pada bakso menjadi kenyal;
c. Berwarna keputih-putihan;
d. Dapat memberikan rasa getir.
3. Ciri-ciri pangan jajanan yang mengandung pewarna methanyl yellow.
a. Warna kuning mencolok dan cenderung berpendar.
b. Banyak terdapat titik-titik warna karena tidak merata pada saat membuat adonan, misalnya pada kerupuk.
4. Ciri-ciri pangan jajanan yang mengandung pewarna rhodamin B
a. Warna merah mencolok dan cenderung berpendar, misalnya pada es putar.
b. Banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen, misalnya pada kerupuk.
Berikut ini beberapa tips memilih pangan jajanan yang aman.
1. Beli makanan jajanan di tempat yang bersih dan terlindung dari sinar matahari, debu, hujan, angin, dan asap kendaraan bermotor atau tercemar.
2. Hindari makanan yang dijual di tempat terbuka dan tanpa penutup atau tanpa kemasan.
3. Amati warnanya. Jika warna makanan atau minuman terlalu mencolok atau terlalu cerah (berpendar), besar kemungkinan pangan tersebut mengandung pewarna sintetis.
4. Jangan membeli makanan yang dibungkus dengan kertas bekas atau kertas Koran (kertas koran mengandung timbal/Pb yang berbahaya bagi kesehatan) dan plastik berwarna hitam/merah.
5. Jangan membeli jajanan yang digoreng dengan memakai minyak jelantah (minyak yang sudah berwarna hitam karena dipakai berulang-ulang) karena dapat mengganggu kesehatan.
6. Anak-anak sebaiknya dibekali makanan agar tidak jajan di sekolah.
7. Orang tua dan guru seharusnya saling bekerja sama dalam memantau anak.
8. Anjurkan kepada pihak sekolah tempat anak Anda menuntut ilmu agar membina dan mengawasi pedagang-pedagang jajanan di sekolah tersebut.
Selain hal di atas, kita sebagai orang tua juga harus lebih selektif dan berhati-hati memilih produk jajanan yang akan dikonsumsi dengan cara tidak segan-segan menanyakan kepada penjual, apakah produknya menggunakan bahan kimia berbahaya atau tidak.
(Dikutip dari: Himawan, Candra, Mia Siti Aminah, Bahan-bahan berbahaya dalam kehidupan, Bandung: Salamadani, 2009)
Dicopas dari: http://dewiyasmarina.blogspot.com/2009/08/awas-jajanan-anak-sekolah-berbahan.html?showComment=1372471821575#c9062804077037545160
Buat cemilan bakso sendiri saja, cara membuatnya KLIK cara membuat bakso
BalasHapus