Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Kamis, 30 Juni 2011

Dicari: 100 Cerpen dan Cerita Bertema "buku" untuk dibukukan

Salam Buku,

Dalam rangka menyambut bulan bahasa pada bulan Oktober, sekaligus untuk memperingati ulang tahun Rumah Baca Jalapustaka yang ke-3, maka dengan ini segenap pegiat Rumah Baca Jalapustaka bermaksud mengumpulkan 100 cerpen dan atau catatan inspiratif bertema “BUKU”. Untuk itu, kami mengundang dan mengajak kepada segenap rekan-rekan, sahabat-sahabat, penulis, pembaca, pecinta buku, dan semuanya di seluruh Indonesia dan dunia, untuk ikut berpartisipasi, berkontribusi dan beramal demi menyukseskan maksud kami tersebut.

Keikutsertaan dalam program ini bersifat amal dan sukarela. Buku akan dicetak terbatas, sesuai dengan keterbatasan dana yang kami punyai dan akan disumbangkan kepada perpustakaan-perpustakaan. Karena program ini bersifat sukarela, maka dengan sangat menyesal dan mohon maaf, kami tidak bisa memberikan buku secara gratis kepada masing-masing kontributor. Seandainya kontributor ingin memiliki buku tersebut, maka akan dikenakan ongkos ganti cetak sebesar harga buku yang ditetapkan. Terkecuali jika ada pihak sponsor baik perseorangan, perusahaan ataupun lembaga swasta/pemerintahan yang berbaik hati mendanai program ini sehingga memungkinkan bagi kami untuk memberikan buku tersebut secara gratis kepada masing-masing kontributor.

Adapun syarat dan ketentuannya adalah sebagai berikut:
Cerpen:
Tema: Buku
Panjang naskah minimal 4 halaman A4, font: Times New Roman 12, spasi: 1,5, margin: 3-3-3-3, dan maksimal adalah 10 halaman dengan format serupa.
Genre cerpen bebas.
Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Usia, pendidikan, profesi penulis bebas, pokoknya siapa pun boleh berkontribusi.

Tulisan Inspiratif:
1. Tema Utama: Buku dan Perpustakaan.
2. Tema turunan bisa berupa (sekadar contoh):
- Tentang buku yang paling berpengaruh sepanjang hidup.
- Tentang buku pertama yang dibaca.
- Tentang buku yang kauhadiahkan kepada kekasih, orangtua, anak, sahabat dan siapa pun.
- Tentang buku yang paling meneror dan menakutkan.
- Tentang buku yang selalu membuatmu mengantuk saat membacanya.
- Tentang arti buku dalam kehidupan dan keseharianmu.
- Tentang buku yang ingin kautulis dan kaubaca.
- Tentang buku paling menjijikkan yang pernah kaubaca.
- Tentang pengalaman paling berkesan di perpustakaan, di mana pun.
- Tentang apa yang akan kaulakukan seandainya menjadi pegawai perpustakaan.
- Tentang buku apa yang akan kaucuri dari perpustakaan seandainya kau adalah pencuri buku profesional.
- dan lain-lain pokoknya tentang buku, membaca, dan perpustakaan; sekreatif, semenarik, semengharukan dan seinspiratif mungkin.

3. Persyaratan teknis sama seperti persyaratan pada cerpen.
Setiap kontributor hanya boleh mengirimkan satu naskah untuk masing-masing kategori.

Naskah dikirim dalam bentuk attachment ke alamat:
100cerpen@jalapustaka.web.id, CC ke jalaindra@yahoo.com
Batas waktu pengiriman naskah sampai tanggal: 1 September 2011, atau setelah kuota 100 naskah yang layak terpenuhi.

Pengiriman naskah disertai dengan biodata singkat dan ringkas, maksimal 10 kata (tidak termasuk nama, dan tempat tanggal lahir) misalnya:

Ahmad Sanib, lahir di Montreal, 29 Februari 1972, tukang becak di Stasiun Balapan. Joko Sabni, lahir di Pekalongan, 15 Juni 1980, Peneliti Nuklir di Badan Nuklir Internasional (IAEA).
Sanybe McDonald, lahir di Malang, 7 November 1968, penulis buku laris “The Unwritten Book of Unpredictable But Measurable Moments”
Asep Sanibuddin, asli Garut, lahir 24 April 1975, saat ini tinggal di Rusia dengan nama Ivan Sanibowsky.
Jadi, berpandai-pandailah menulis biodata, (jangan menulis CV) cukup tuliskan sesuatu yang ingin Anda tonjolkan dalam biodata Anda, lebih dari itu, dengan sangat menyesal dan mohon maaf, tim kurator dan editor akan memangkasnya.

Wassalam Buku,
Rumah Baca Jalapustaka
Catatan: Ada 10 bingkisan buku untuk naskah terpilih
Baca Selengkapnya....!

Selasa, 21 Juni 2011

LOMBA EKSPRESIKAN IMPIANMU MENJADI PENULIS: MENGINSPIRASI DUNIA DENGAN MENULIS ....


Prosedur:

Dalam bentuk kisah atau cerita sejati dari impianmu menjadi penulis untuk bisa menginspirasi dunia.

Setiap peserta hanya boleh mengirim satu tulisan.

Panjang tulisan 200-300 kata.

Cantumkan judul tulisan.

60 Kisah Sejati Pilihan akan dibukukan di LeutikaPrio.

TERBUKA UNTUK UMUM dan Anggota Writing Revolution.

10 Kisah Terpilih BERHAK mendapatkan beasiswa SEKOLAH MENULIS CERPEN ONLINE (SMCO), sertifikat, kartu anggota WR serta berhak ikutan dalam berbagai buku antologi Writing Revolution (WR) dan lomba khusus bagi warga WR lainnya.

Jika dia sudah tercatat sebagai peserta SMCO, beasiswa yang diterimanya bisa dihadiahkan kepada sahabat, saudara, teman atau kenalannya.

Even ini berakhir sampai 30 Juni 2011 pukul 23.59 WIB.

Tulis Judul Email: Menginspirasi Dunia - Nama Penulis

Tulis Judul File Tulisan: Judul Tulisan - Nama Penulis

Tag informasi ini minimal kepada 20 Teman termasuk Joni Lis Efendi II, dengan mencantumkan Logo Writing Revolution (lihat gambar di bagian bawah info ini)

Tulisan dikirim ke email: AntologiWR@gmail.com

Biodata deskripsi ditulis di bagian bawah tulisan maksimal 88 kata.

Sponsor kegiatan ini adalah SEKOLAH MENULIS CERPEN ONLINE (SMCO) WRITING REVOLUTION.

Info lengkap SMCO klik: www.menulisdahsyat.blogspot.com atau www.writing-revolution.com Sebarkan informasi ini kepada sahabat, teman dan kenalanmu yang hobi menulis.

Koordinator Lomba:

Shitie Fatimah Maniezz (Warga WR 01)
Risah Icha Azzahra (warga WR 04)

Jika ada pertanyaan tentang lomba ini silakan hubungi koordinator lomba.
Baca Selengkapnya....!

Lomba Novel Republika 2011 (deadline 15 oktober 2011)

Republika menyelenggarakan Lomba Novel Republika 2011. Lomba ini terbuka untuk umum dan paling lambat naskah dikirim tanggal 15 Oktober 2011. Lebih lengkap persyaratannya adalah:

-Mengisi formulir pendaftaran ( Download di sini : http://www.republika.co.id/iklan/novel/novel.html )

-WNI dan melampirkan fotokopi kartu identitas (KTP/KTM/Kartu Pelajar/Paspor);

-Karya asli, bukan saduran,bukan terjemahan,bukan jiplakan(menyertakan surat bermeterai Rp6000 yang menyatakan karya yang dikirim adalah karya asli

-Karya belum pernah dipublikasikan atau disertakan dalam lomba sejenis

-Tema novel bebas,menghadirkan materi yang menggugah

-Novel bernapaskan Islam rahmatan lil alamin

-Tidak bermuatan pornografi

-Naskah diketik dengan format MSWord 2000, dengan jumlah halaman minimal 150 halaman, dan diketik dengan spasi 1,5 dan diprint-out di kertas berukuran A4,menggunakan font Times New Roman, ukuran 12 dan diberi nomor halaman;

-Peserta boleh mengirim lebih dari satu karya

-Naskah dijilid sebanyak tiga buah dan dimasukkan dalam amplop tertutup yang ditujukan kepada

Panitia Lomba Penulisan Novel Republika 2011

Jl.Warung Buncit Raya No 37. Jakarta Selatan, 12510

-Sepuluh peserta finalis akan diminta mengirimkan naskah dalam bentuk softcopy kepada panitia;

-Tiga naskah terbaik akan diterbitkan dalam bentuk buku oleh Republika;

-Tujuh naskah finalis lainnya akan dimuat sebagai cerita bersambung di Harian Republika

HADIAH
1.Karya terbaik pertama akan memperoleh uang saku sebesar
Rp.25 juta+piala ( belum termasuk royalti dari penerbitan dalam bentuk buku );
2.Terbaik kedua berhak atas hadiah uang saku sebesar
Rp.20 juta + piala (belum termasuk royalti dari penerbitan dalam bentuk buku );
3.Terbaik ketiga memperoleh uang saku
Rp.15 juta + piala (belum termasuk royalti dari penerbitan dalam bentuk buku );

Karya diterima paling lambat 15 Oktober 2011 (Cap Pos)

copas info dari : http://www.republika.co.id/iklan/novel/novel.html
Baca Selengkapnya....!

Senin, 20 Juni 2011

KOPDAR GRUP IIDN SEMARANG


Pada hari Minggu, 19 Juni kemarin saya berkesempatan mengikuti pertemuan grup Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) korwil Semarang yang dimotori oleh penulis Dewi Rieka dan Ligya Nostalina. IIDN adalah sebuah grup di jaringan pertemanan facebook yang beranggotakan para ibu dan remaja putrid yang punya minat di bidang tulis menulis. Grup ini didirikan oleh Indari Mastuti. Dan terdiri dari beberapa koordinasi wilayah, diantaranya wilayah Semarang dengan ketua coordinator yakni Dewi Rieka penulis buku laris Anak Kos Dodol.

Saya berangkat ke Semarang dengan menumpang mobil teman saya Dian Nafi. Untuk berangkat ke Semarang sendiri, saya masih ragu. Karena belum pernah ke daerah itu sebelumnya. Untung nih ada temennya. Berangkat dari Demak jam 8. Setelah perjalanan selama kurang lebih satu jam samapi di sana baru ada panitia yang masih sibuk mempersiapkan tempat.


Acara berlangsung di Bale Kopi Studio 26 Tusam Banyumanik. Dihadiri oleh 24 anggota IIDN wilayah Semarang. Adapun susunan acaranya adalah launching grup IIDN Semarang, Bedah buku oleh Dewi Rieka dan Ligya Nostalina, pelatihan menulis oleh Wiwien Wintarso, dan hiburan oleh Ferry Curtis.


Ibu-ibu kreatif yang selalu ramai di facebook ini ternyata juga ramai ketika ketemuan di darat. Tapi ada juga yang malu-malu. Seperti saya. Hahahah, karena sebenarnya saya ini memang pemalu banget. Dan jarang nimbrung di grup. Paling sukanya hanya membaca-baca status dan sekali-kali koment. Namun grup ini sangat asyik. Karena di sana berkumpul penulis-penulis keren. Selain Dewi Rieka dan Ligya Nostalina yang datang jauh-jauh dari Jakarta, ada juga penulis Oyako No Hanashi, mbak Aan Wulandari. Tentu saja saya tidak melewatkan kesempatan ini untuk berfoto bersama ibu-ibu keren ini.

  Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari pertemuan ini. Kita menjadi semakin akrab. Selain itu pengetahuan menulis juga bertambah. Mbak Dewi Rieka, Mbak Ligya Nostalina, dan Mas Wiwien dengan senang hati mau berbagi tip tentang cara-cara menulis, tentang perjuangan menembus penerbit, dan mengatasi writer blocks yang menjadi penghambat bagi penulis untuk berkarya. Terutama bagi penulis pemula seperti saya ini. Wah, apakah saya bisa disebut penulis? Rasanya masih jauh, ya. Heheheheheh. 




Lucu juga lho karena ternyata yang mengalami macet ide bukan hanya pemula seperti saya, tetapi juga para penulis senior itu. Dan ada juga penulis yang ketakutan mengeksplor konflik yang sedikit ekstrem karena takut apa yang ditulisnya bakal terjadi betulan terhadap dirinya. Karena seperti Dian Nafi bilang, serasa seperti menuliskan nasibnya sendiri. Kalau dipikir lucu juga, ya. Dan itu mungkin hanya berlaku untuk penulis-penulis fiksi semacam cerpen dan novel. Dari curhat para penulis hal itu bisa saja terjadi. Dan semua itu Wallahualam. Kembali kepada keyakinan penulis lagi dah. Karena penulis seperti Mas Wiwien ini pun mengakui kalau dia juga punya ketakutan tersendiri untuk menulis tentang kematian.





 

 Kembali ke acara ah. Ibu-ibu ini ternyata bukan hanya doyan nulis tetapi juga doyan narsis. Karena sedari ketemuan foto-foto melulu. Selain asyik foto-foto banyak doorprize juga lho. Apalagi kalau bukan buku-buku penulis beken itu. Saya sendiri mendapat buku karya Dewi Rieka “Kenapa Harus Melajang?” selain buku-buku ada juga bingkisan berupa produk kecantikan dari Oriflame. Asyik dan keren. Dan bagi yang seneng mengoleksi buku-buku, sekarang saatnya berburu buku-buku murah karena mendapat diskon gede-gedean dari penulisnya. Diantaranya buku-buku Dewi Rieka, Mas Wien, Mbak Ligya, dan buku-buku terbitan Hafsa Publishing milik Dian Nafi. Separo harga pokoknya. Oh ya ada juga buku dari Mbak Aan Wulandari lho. Saya sendiri membeli karya Mbak Aan yang berjudul 99 Nama dan Sifat Allah. Oleh-oleh untuk anak.

Acara selesai sekitar pukul 2 siang dengan penampilan penyanyi Ferry Curtis. Dia menyanyikan lagu-lagu keren yang membuat para Ibu ini merasa terhipnotis. Yakni lagu Perempuan Masa Laluku dan Paloma. Wah suaranya dan petikan gitarnya memang okey sehingga membius penonton.


Mau lagi dong kopdaran seperti ini? Kapan Mak Dedew Dewi Rieka??
Baca Selengkapnya....!

AJANG SILATURAHIM GURU DAN WALI MURID

Pada hari Sabtu kemarin merupakan hari penerimaan rapor bagi siswa-siswi di TK, SD, SMP, dan SMA. Pada hari itu para orang tua siswa diharuskan mengambil hasil laporan perkembangan anaknya selama satu semester duduk di bangku sekolah. Moment itu sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi antara guru dan orang tua wali. Guru-guru dapat mengkomunikasikan perkembangan belajar anak. Dan wali murid juga dapat berkonsultasi dan bertukar pikiran dengan guru untuk menemukan pemecahan masalah, jika anak yang bersangkutan mengalami hambatan dalam belajarnya.

Namun tidak semua sekolah mengharuskan orang tua sendiri yang mengambil hasil raport. Banyak dari sekolah, terutama sekolah-sekolah dasar yang ada di desa. Hal ini aku alami sendiri karena ketika saya bertanya kepada anak saya apakah saya disuruh mengambil raport? Anak saya mengatakan kalau rapor akan di bagikan langsung kepada anak. Saya tidak tahu kenapa sekolah melakukan hal ini. Padahal saya sangat menanti-nanti pertemuan ini. Apakah guru tidak mau repot berkomunikasi dengan orang tua murid perihal permasalahan anak didik yang tengah diampunya? Atau mungkin pihak sekolah merasa khawatir merepotkan orang tua yang harus meninggalkan pekerjaan demi mengambil rapor si anak? Entahlah. Tapi perlu juga disadari bahwa hal itu sudah seharusnya menjadi kewajiban para orang tua.

Banyak sekali hal yang dapat kita lakukan dengan hari pengambilan rapor ini. Selain orang tua dan guru dapat berkomunikasi tentang pendidikan anak, silaturahim juga akan terjalin erat. Dan siapa tahu ada juga rejeki nomplok berupa bingkisan untuk Bu Guru yang telah dianggap berjasa karena telah mendidik anak dengan baik. Tapi semua itu jadi tidak berarti lagi karena ajang pertemuan ini telah diputus secara sepihak oleh sekolah. Sebagai orang tua ssaya pernah mengusulkan hal ini. Namun tidak ada tanggapan yang berarti. Jadi sangat sayang sekali.

Hal-hal yang dapat dipetik dari pelibatan orang tua terhadap pendidikan anak disekolah misalnya,

1. Orang tua merasa puas karena telah dilibatkan dalam kegiatan pendidikan anak di sekolah.
2. Orang tua mendapat gambaran tentang kegiatan anak di ekolah sehingga orang tua bisa mendukung dan memfasilitasi kegiatan belajar anak dengan lebih baik.
3. Rasa kepemilikan orang tua terhadap lembaga pendidikan anak juga akan meningkat jika merasa diri dilibatkan. Apalagi jika kontribusi orang tua berbanding dengan prestasi belajar anak.
4. Rasa mencintai terhadap lembaga pendidikan anak akan semakin tinggi setelah dilibatkan dalam kegiatan anak. 5. Rasa keinginan untuk mendukung setiap program sekolah akan semakin besar.
6. Rasa percaya diri dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak juga akan semakin baik.
7. Merupakan investasi dan peluang bisnis bagi sekolah karena jika pelayanan sekolah itu bagus maka orang tua tentu akan dengan senang hati memasukkan anak berikutnya ke dalam lembaga pendidikan tersebut.

Jadi sungguh sangat disayangkan jika ada pihak sekolah yang tidak mau memanfaatkan ajang silaturahmi dalam proses pengambilan rapor peserta didiknya.

Baca Selengkapnya....!

Kamis, 16 Juni 2011

KEGIATAN AKHIR TAHUN

Hari ini, Kamis, 16 Juni TK Muslimat NU Demak mengadakan penyerahan raport dan ijasah bagi peserta didiknya. Acara dimulai pukul setengah delapan dan berlangsung sampai pukul sebelas siang.

Wali murid berdatangan silih berganti untuk mengambil rapot disertai sedikit konsultasi tentang perkembangan anak didik dengan ibu guru kelas masing-masing. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Penyelesaian administrasi berlangsung cepat dan ada juga bingkisan kejutan untuk ibu guru dari wali murid. Alhamdulillah, dapat jilbab putih.

Ada sedikit keresahan dari para wali murid perihal kemampuan membaca anak. Mereka dilanda kecemasan karena menjelang naik ke TK besar anaknya belum lancar membaca. Sampai ada yang meminta ibu guru agar mau memberikan les tambahan pada saat liburan. Sehingga diharapkan ketika mereka mulai belajar di TK besar mereka sudah lancar calistung. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk masuk ke SD favorit. Luar biasa! Padahal anak-anak ini baru empat tahun. Mereka masih senang-senangnya bermain dan menjelajah. Bahkan mereka juga masih sulit diajak untuk duduk diam menyimak penjelasan guru. Tapi mereka sudah terbebani dengan keinginan orang tua agar mereka selekas mungkin bisa membaca dan menulis.

Saya ada sedikit cerita menarik tentang anak didik saya. Tiap kali pelajaran dia tidak mau duduk diam. Tapi selalu berputar di dalam kelas dan bermain seenaknya sendiri. Tapi anehnya anak ini mengerti apa yang disampaikan guru. Sepertinya dia tidak peduli tapi sebetulnya dia menyimak dengan baik. Si anak ini hanya mau duduk diam saat saya membacakan cerita. Dan semua anak juga. Mereka senang sekali mendengarkan saya bercerita. Saya jadi punya senjata andalan, heheheheh.

Kembali pada keresahan para orang tua peserta didik. Menilik pelajaran yang ada di kelas satu SD dan adanya tes masuk ke SD yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah favorit memang patut jika membuat orang tau resah. Jika terus menerus seperti ini, pendidikan di sini sepertinya sudah salah kaprah sekali. Tidak lagi menghiraukan nilai-nilai perkembangan anak. Tapi lebih menuruti ambisi sebagian orang demi sebuah sebutan anak pintar karena telah lancar membaca dan menulis.

Tidak apa-apa mengenalkan membaca dan menulis. Yang terpenting adalah cara-cara yang ditempuh. Bagaimana proses sebuah pembelajaran membaca diterapkan kepada anak sehingga mereka merasa senang dan tertarik untuk belajar. Unutk itu para guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan aneka media dan metode agar anak tertarik untuk belajar membaca.

Karena raport telah dibagikan maka anak-anak pun mulai diliburkan. Siap-siap mengisi kegiatan libur. Sudah banyak rencana menanti.
Baca Selengkapnya....!

NOMINATOR LOMBA CERPEN REMAJA 2011

Alhamdulillah, setelah berjuang selama lima bulan menaklukkan lomba cerpen remaja yang digelar Sekolah Menulis Online Writing Revolution, akhirnya di kesempatan terakhir naskahku dapat juga msauk sebagai nominator.

Merasa sangat senang bukan main kendati baru masuk nominasi. Karena telah 3 x merasakan kegagalan. Tiga naskahku untuk nominasi bulan Januari, Pebruari, dan Maret kandas di penilaian awal. Bulan April tidak ikut mengirimkan naskah, karena selain faktor lelah dan jenuh, aku juga disibukkan dengan kegiatan akhir tahun di sekolah. Dan bulan Mei tertarik untuk mengirimkan naskah lagi. hitung-hitung kesempatan terakhir. Tapi di kesempatan terakhir ini aku tidak berani berharap banyak. NAmun alhamdulillah masuk nominasi. Mungkin karena yang bagus-bagus sudah masuk nominasi duluan, ya? Kan yang sudah masuk nominasi tidak boleh mengirimkan naskah lagi.

Rasanya gerah banget ingin bisa masuk nominasi. Apalagi teman-teman seangkatan seperti Prima Sagita, Yasmin Aisyah, Phoenix Wibowo, dan lainnya telah terlebih dahulu masuk dalam daftar nominasi. namun akhirnyakesempatan itu datang juga untukku. Alhamdulillah, terima kasih. Semoga segera dapat terwujudkan menjadi sebuah buku antologi yang cantik dan dapat menginspirasi.

Saya masih harus banyak belajar lagi dalam menulis cerpen. Karena seperti kata Pak Pung Joni Lis Efendi, karya-karya saya masih banyak banget kelemahannya. Semoga hal ini dapat menambah motivasi untuk terus belajar dan belajar lagi.

Di bawah ini adalah nama-nama nominator LCR Writing Revolution 2011:
6 Nominator LCR Mei 2011.
1) Delusi, karya Addien Sjafar Qurnia (WR 04)
2) Eyang, Karya Sri Wahyuti (WR 02)
3) Izinkan Aku, karya Mega Anindyawati (WR 02)
4) Sang Pujangga, karya Él Éyrà (WR 06)
5) Sebab Aku Istimewa, karya Yulina Trihaningsih (WR 06)
6) Teruntuk Calon Anakku, karya Ir-one Sandza (WR 02)

6 Nominator LCR Bulan April:
1) Di Peron Ini, Aku Menunggumu, Muhammad Arif Budiman (WR 04)
2) IP, karya Tiya Maulida 'khaylila' Radam (WR 02)
3) Kapan Indonesia Merdeka? karya Kikie Andina (Annisa Rizky Andina) (WR 04)
4) Ontel, karya Zee Zahrotusti'anah (WR 01)
5) Pesona Tandak, karya Najma Amania (Cucun Naizari) (WR 02)
6) Songket Salma, karya Agrifina Helga (WR 05)

6 Nominator LCR Maret 2011 adalah:
1) Wajah-Wajah Kayu Bapak, karya Kun Sila Ananda (DENGAN PUJIAN)
2) Setelah Sepuluh Tahun Bercinta Dengan Puisi, karya Fatih Muftih, CH
3) Semua Untuk Ikhsan, karya Ikhsan, S. Kom
4) Tekad, karya Mardiana Kappara
5) Sebuah Jawaban, karya Murhijriatul Muslim
6) Elang, karya Thera Febrika Nur Fajri

NOMINATOR BULAN FEBRUARI
Setelah melalui dua tahapan seleksi, Dewan Juri memutuskan nama-nama berikut ini sebagai nominator Lomba Cerpen Remaja (LCR) seleksi Bulan Februari 2011.
Nama-nama 6 Nominator LCR Bulan Februari 2011 adalah:
1) Ginjal Untuk Ibu, karya Putri Dwi Silvana (Jakarta Barat)
2) Curang Masuk Jurang, Karya Sugeng Sentoso (Pekanbaru)
3) Papiku Matahariku, karya Prima Sagita (Jakarta Timur)
4) Amarah Ratna, karya Andri Surya Permana (Malang)
5) Cinta Raya, karya Riri Maretta (Solok, Sumatera Barat)
6) Ranjang Besi, karya Yazmin Aisyah (Lampung)

NOMINATOR BULAN JANUARI
Enam nominator LCR SELEKSI BULAN JANUARI 2011 adalah:
1."Pahit" karya Tuti Rusnawati (Bekasi)
2."Lilin" karya Bella Octaviana (Medan)
3."Langit" karya Kartika Hidayati, S.Pd (Tegal, Jawa Tengah)
4."Darah Sejarah" karya Yelfi Rahmi (Pekanbaru)
5."Pixel Kerinduan" karya Phoenix Wibowo (Bojonegoro, Jawa Timur)
6."Maling" karya Loli Febriyeni (Pekanbaru)

Pengumuman Pemenang 1, 2 dan 3 pada tanggal 15 Juli 2011.

MASIH ADA KESEMPATAN LCR II Terakhir Sampai 31 Desember 2011.

Sedangkan bagi rekan-rekan yang ingin ikutan Lomba Cerpen Remaja 2011 silakan bergabung di SMCO terlebih dahulu, info lengkap klik di sini: SEKOLAH MENULIS CERPEN ONLINE

Sumber Daftar Nominasi diambil dari Sekolah Online Writing Revolution
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 08 Juni 2011

BUKU "KUMPUL GURU JADI GURU (INSPIRING TEACHER)"

Telah terbit Antologi terbaruku, buku "Kumpul Guru Jadi Guru (Inspiring Teacher). Sebuah proyek buku yang dikoordinatori oleh Bapak Sismanto HS. Memuat kisah-kisah dari para guru kehidupan agar dapat dipetik hikmah dan memberikan inspirasi bagi para guru dalam menekuni profesi pilihan hati.


Judul : INSPIRING TEACHER; Kumpul Guru Jadi Guru
Penulis: Sismanto, dkk.
ISBN : 978-602-8597-88-3
Terbit : Juni 2011
Tebal : 237 halaman
Harga : Rp. 47.700,00

Deskripsi:
Bila ada anggapan orang guru selalu dikaitkan dengan istilah “Oemar bakrie”, bersepeda ontel, masa depan suram, dan berpendapatan kecil, itu dulu. Sekarang, guru Indonesia saat ini adalah orang-orang yang bekerja secara profesional yang pengabdiannya sangat diharapkan, memiliki dedikasi yang tinggi, serta komitmen yang kuat didukung oleh kejujuran, membawa sekolah pada jalur persaingan di antara sekolah-sekolah. Guru-guru yang ada di sekolah tersebut merupakan guru yang siap berjuang demi pendidikan bukan hanya semata-mata untuk mencari gaji saja, melainkan memiliki jiwa pengabdian.

Di beberapa tempat sebagaimana dituliskan oleh beberapa penulis (kontributor), ada pula guru yang nampaknya masih belum memiliki kebebasan berpendapat, berada jauh di pedalaman, dan yang lebih parah lagi adalah masih banyak guru Indonesia yang belum memiliki kebebasan finansial dalam menjalan tugas dan profesinya sebagai guru dan pendidik.

Untuk itu, saya sampaikan selamat kepada para guru pembelajar; Aina Al-Azmi, D. Dudu Abdul Rahman, Dwi Dessy Pratiwi, Eka Dirnawati, Endah Wulandari, Erni Nuraeni, Ernofalina, Erny Ratnawati, Fiyan Arjun, Hesti Daisy, Hilal Ahmad, Imam Syafii, Inge Inggrid, Inggar Saputra, Katrin Pepita, Muhammad Irfan Abdul Aziz, Lasmi Widiatutik, Mintarti, Nanok Triyono, Niken Larasati, Nur Fatimah Sari, Nurik Khikmawati, Oci Yonita Marhari, Prilliani Rukmiyanti, Puri Tosana, Rosidah, Rif’an al Hasani, Sabil Ananda, Sri Indrianti, Subhan, Syaira Az-zirnikh, Syauqie Hikaritokusaikizoku, Tiya Radam, Tsuraya Widuri, Wahyuti, dan Yurmawita Adismal.

Endors:
Setiap manusia adalah guru, guru bagi dirinya sendiri, guru bagi orang lain, guru di sekolah, guru di tempat kursus dan guru di mana pun. Karena mengajar adalah kebutuhan manusia untuk berbagi. Membaca kisah-kisah inspiratif ini semakin memberikan saya semangat untuk terus berbagi ilmu. Kisah penuh makna, diiringi canda, tawa, semangat dan kekuatan besar yang membangkitkan gairah mengajar. Jadilah guru dan berbagi ilmu.(Achi TM, Founder Rumah Pena, Penulis, Anak seorang guru)

Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order, all!!Telah terbit di LeutikaPrio!!!

http://www.leutikaprio.com/produk/10043/pendidikan/1106148/kumpul_guru_jadi_guru_kisahkisah_inspiratif_para_guru_pembelajar/1102450/sismanto
Baca Selengkapnya....!

BUKU "COBEK DIGITAL EMAK"


Alhamdulillah siang ini pulang dari sekolah ada bingkisan cantik di atas meja. Setelah dibuka ternyata buku "COBEK DIGITAL EMAK" kiriman dari Ibu Eni Setiati, Koordinator naskah Antologi "Cobek Digital Emak". Ada tulisanku di situ.

Sebuah buku yang cantik tulisan para ibu yang mengisahkan tentang perjuangan menjadi seorang ibu dan istri yang baik. Ada kisah sendu, sedih, semangat pantang menyerah terangkum apik dalam buku itu.

Dan begitu buku aku buka, aku tergelitik unutk membaca ulang tulisanku. Dan perasaanku sungguh luar biasa. Setelah membaca naskah dalam bentuk buku saya baru bisa merasakan kekurangan dalam tulisanku. Seperti misalnya pemilihan kata yang kurang pas, dan alur yang kurang pas. Anehnya dulu waktu menulis rasanya kita sudah mengira tulisan kita telah perpect.

Untuk itu kita memang membutuhkan orang lain yang mau membaca tulisan kita dan mengomentari apa adanya. Dalam artian kalau tulisan kita buruk, dia juga akan mengatakan buruk, demikian juga jika tulisan kita bagus, dia akan mengatakan hal yang sama. Ibaratnya menjadi sebuah cermin. Rasanya sulit ya menemukan hal itu. Karena kebanyakan teman kita kalau dimintai pendapat pastilah bilang bagus bagus saja. Karena kemungkinan teman itu tidak mau menyakiti perasaan kita.

jadi masih harus banyak belajar dalam menulis. Biar menghasilkan tulisan yang berkualitas dan enak dibaca. Tapi rasanya senang. Bertambah satu lagi koleksi karyaku. Semoga segera menyusul karya-karyaku yang lain. Yang tentulah lebih berkualitas lagi.
Baca Selengkapnya....!

Selasa, 07 Juni 2011

TEACHER OF THE YEAR 2011 CABANG SEMARANG

Hari Jum’at kemarin, tanggal 3 Juni 2011, kompetisi Teacher of The Year 2011 yang diselenggarakan oleh Penerbit Erlangga usai digelar. Setelah memakan waktu seharian untuk proses audisi yang terdiri dari micro teaching, pembuatan RKH, dan terakhir adalah wawancara, akhirnya diperoleh 3 guru paud terbaik versi Penerbit Erlangga dari 15 audience yang dipanggil.

Adapun 3 terbaik tersebut adalah:
1. Ibu Nurchasanah, S.Pd dari TK Purwosari Sayung Demak.
2. Ibu Agustina Hema Nugroho, ST dari PG/TK Alam Surya Mentari Surakarta
3. Ibu Titik Budi Lestari, A.Ma. Pd, S.E (TK Widya Putra DPW – UNS Jaten, Karanganyar.

Selamat buat para pemenang. Sementara juara satu otomatis mewakili cabang Semarang untuk grand final TOTY di Jakarta yang akan dilaksanakan pada bulan Juli. Masing-masing dari juara mendapatkan piala dan bingkisan dari panitia. Sementara untuk para partisipan yang belum berhasil juga memperoleh bingkisan berupa buku dan souvenir. Serta dijanjikan pula akan mendapatkan piagam penghargaan sebagai peserta.

Saya jadi teringat dengan keikutsertaan saya yang pertama pada tahun 2010. Waktu dijanjikan akan diberikan piagam bagi para peserta. Tapi setelah tunggu punya tunggu hingga pelaksanaan TOTY yang ke dua, berarti satu tahun berselang piagam belum sampai di tangan saya. Setelah kemarin dikonfirmasi katanya semua piagam TOTY 2010 sudah dikirim. Berarti punya saya nyangkut dong. Wah, nyangkut di mana ya?

Walaupun sekarang ini piagam penghargaan kurang begitu penting, karena sertifikasi tidak lagi menggunakan portofolio, tetapi setidaknya dari piagam itu terukir sebuah cerita indah kepada rekan-rekan, kepada anak cucu kelak. Jadi ada bukti keikutsertaan. Tidak hanya sekedar cerita. Mudah-mudahan piagam saya bisa secepatnya samapi di rumah.

Untuk pelaksanaan TOTY 2011 peserta bisa lebih santai karena hanya dituntut untuk membuat RKH. Sementara pada pelaksanaan TOTY 2010 peserta dituntut membuat RKM. Jadi lebih njelimet. Mungkin karena beda dewan jurikali ya? Dulu Juri dari TK adalah Ibu Suliyem, ketua IGTKI Jawa Tengah, sementara sekarang Juri adalah Ibu Nila dari HIMPAUDI Jawa Tengah.

Jam 5.30 sore acara pun selesai. Para peserta mendapat buah tangan berupa buku kreativitas. Hanya ada yang kurang nih, para peserta tahun ini tidak mendapat uang transport. Padahal dulu kita masih dapat pesangon walau sekedar pengganti transport. Wah, saya jadi kasihan dengan teman-teman yang dari jauh. Tapi itu adalah sebuah proses, dan semua harus dijalani. Menang kalah dalam perlombaan adalah biasa. Dari kekalahan itu tentunya ada hikmah, berarti kita harus lebih giat lagi berbenah diri.

Baca Selengkapnya....!

LOMBA KARYA ILMIAH INOVATIF PEMBELAJARAN GURU SMA/SMK 2011

LOMBA KARYA ILMIAH INOVATIF PEMBELAJARAN GURU SMA/SMK

Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 Dinas Pendidikan Prov. Jawa tengah

KLASIFIKASI
Peserta diklasifikasikan ke dalam kelompok guru :
Sekolah Menengah Atas (SMA/SMALB)
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

KETENTUAN UMUM
Peserta lomba adalah GURU PNS dan Non PNS yang aktif melaksanakan tugas.
Peserta lomba hanya diijinkan mengirim 1 (satu) naskah karya ilmiah sesuai bidang tugas.
Karya ilmiah belum pernah diikutsertakan pada lomba sejenis ddi tingkat provinsi maupun nasional.
Keputusan Panitia tidak dapat diganggu gugat.

KETENTUAN KHUSUS
Karya tulis ilmiah hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Karya tulis ilmiah harus asli bukan jiplakan.
Naskah karya ilmiah harus memenuhi :
Diketik dengan huruf Arial 12 spasi ganda.
Ukuran kertas kwarto panjang halaman antara 15 s.d. 25 (Bagian awal dan lampiran tidak dihitung)
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Naskah karya ilmiah harus dijilid cover warna ;
Coklat untuk kelompok Guru SMA/SMALB
Kuning untuk kelompok Guru SMK
Naskah karya Ilmiah dilampiri dengan :
Surat pernyataan penulis tentang keaslian karya ilmiah yang disahkan Kepala Sekolah Biodata (Curriculum Vitae) penulis
Naskah karya ilmiah yang dilombakan sepenuhnya menjadi hak milik panitia.

SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan KI terdiri atas:
Bagian Depan
Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
BabII Kerangka Teoritis, Kerangka Berpikir dan Hipotesis
Bab III Pelaksanaan Penelitian
Bab IV Hasil dan pembahasan
Bab V Penutup
Daftar Pustaka
Lampiran

ASPEK YANG DINILAI
No
Aspek
Indikator
Bobot
1 Keaslian
Asli Bukan Jipakan
20%

2 Keinovatifan kemanfaatan Dibutuhkan PBM
Bermanfaat PD
30%

3 Keilmiahan Notasi jurnal ilmiah
Relevansi Rujukan
Kedalaman Karya
20%

4 Konsistensi Pengorganisasian
Pemakaian bahasa
30%

PENGHARGAAN PEMENANG
Pemenang lomba pada masing-masing kelompok akan memperoleh piala dan piagam serta uang pembinaan sebesar :
Juara I : Rp. 10.000.000,-
Juara II : Rp. 7.500.000,-
Juara III : Rp. 5.000.000,-

PENGIRIMAN NASKAH
Masukkan naskah ke dalam amplop dan tulis pojok kiri atas : LOMBA KARYA ILMIAH INOVATIF PEMBELAJARAN GURU 2011 dan dikirim sejumlah 3 (tiga) rangkap ke alamat:
Panitia LOMBA KARYA ILMIAH INOVATIF PEMBELAJARAN GURU SMA/SMK
Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011
Dinas Pendidikan Prov. Jawa tengah,
u.p. Seksi PPTK Dikmen Bidang PPTK, Gedung D Lantai 2
Jl. Pemuda 134 Semarang 50132
Keterangan lebih lanjut kunjungi http://www.pdkjateng.go.id atau hubungi panitia lomba melalui contact person : Sungkana (08174154859) Edy Sutrisno (081225429729).

Baca Selengkapnya....!

Senin, 06 Juni 2011

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH INOVASI PEMBELAJARAN GURU TK, SD, DAN SMP JAWA TENGAH 2011


Baca Selengkapnya....!

PIKNIK BARENG TK LARASATI

Hari Selasa kemarin saya berkesempatan piknik akhir tahun bersama anak-anak dan rekan guru dari TK Larasati. Tujuan piknik ke Yogyakarta, yakni ke Museum Dirgantara, Kebun Binatang Gembira Loka, dan Malioboro. Biar pikniknya asyik aku daftarkan saja sekalian anak-anak dan suamiku. Habis rasanya tidak tega bersenang-senang sendirian, sementara suami dan anak-anak diam di rumah. Beruntunglah aku karena kursi bis masih ada yang tersisa sehingga ada tempat untuk suami dan anak-anakku.

Yang namanya anak kecil, tahu kalau mau diajak jalan-jalan mereka sudah senang duluan. Tiap hari dihafalin mau diajak mamah piknik. Tadinya sempat ragu akan jadi berangkat atau tidak, karena menjelang hari H, tiba-tiba kami sekeluarga jatuh sakit semua. Bergiliran ceritanya. Mulai dari anak sulungku yang batuk, terus aku dan papanya hampir bersamaan, dan juga si bungsu yang semula tidak terpengaruh eh, ikutan sakit juga. Syukurlah, menjelang H-1 semua kembali sehat sehingga kami jadi pergi piknik.

Asyik sekali lho jalan-jalan sama anak-anak dan suami. Biar saja terkesan ndeso, tapi kami happy. Biasanya kan cuma jalan-jalan di seputar kota Demak. Kali ini kami berkesempatan keluar kota. Siap-siap bawa bekal di perjalanan. Terutama buat ngatasin si sulung yang suka mabuk kalau berkendara dengan mobil. Jadi siapin kantong plastik yang banyak dan juga obat anti mabuk.

Hari Selasa, jam enam kami sudah siap-siap karena sepertinya anak-anak sudah tidak sabaran. Dan kami sudah di sms kalau bis sudah meluncur dari Bandungrejo. Kami hanya akan menunggu bis di tempat kami. Capek bo kalau harus ikutan kumpul di sana. Setelah menunggu lebih dari setengah jam akhirnya bis yang akan membawa kami melanglang Yogyakarta datang juga. Bis Nusantara berwarna merah. Melihat banyak sekali teman-teman kecilnya putriku langsung saja heboh. Kami kebagian tempat duduk di dekat pintu belakang. Yah, nasib orang datang belakangan…

Baru beberapa menit bis berjalan, aku merasakan ketidaknyamanan. Pak sopir ini membawa bis-nya kasar sekali. Suka ngerim mendadak dan membuat bis oleng kanan kiri dan melompat-lompat tak menentu. Bikin mual dan pusing kepala. Tak heran kalau banyak penghuni bis pada mabuk. Wuekkk. Benar-benar perjalanan yang tidak menyenangkan dari pak sopir yang satu ini.

Padahal Nusantara kan terkenal pengelola bis profesional ya, entah kenapa pak sopir kali ini sangat jauh dari profesional. Benar-benar awal perjalanan yang kurang menyenangkan. Aku sempat kawatir sulungku akan mabuk. Tapi kelihatannya dia baik-baik saja. Dia enjoy menikmati perjalanan ini dan guyon dengan sepupunya yang kebetulan juga ikut piknik. Walau begitu aku selalu wanti-wanti dia kalau ingin muntah hendaknya segera siapin kantong plastik. Heheheh, maklum nih anak udah gak mau duduk sama mama papanya, tapi dia lebih memilih dudukberdesakan di jok belakang bersama sepupunya, dan juga teman-teman lainnya. Sepanjang perjalanan itu aku sangat kawatir akan anak sulugnku. Tapi ternyata justru bungsuku yang malah mabuk. Mungkin dia belum terbiasa jalan jauh. Lihat pohon-pohon berjalan kan bikin pusing kepala. Alhasil aku tutupi matanya pakai sapu tangan. Alhamdulillah enggak mabuk lagi. Namun sayang, dia jadi tidak bisa menikmati perjalanan ini. Padahal bisanya bungsuku ini enggak pernah mabok lho, entahlah kenapa kali ini justru dia yang mabok perjalanan.

Setelah menempuh hampir setengah hari perjalanan dalam guncangan berkendara dari pak sopir yang amat tidak mengenakkan, kami akhirnya sampai juga di museum dirgantara Yogyakarta. Wah, lihat pesawat tempur beneran pada parkir di hanggar, anak-anak heboh bukan main. Begitu juga saat melihat-lihat display di ruang diorama, mereka senang sekali. Maklumlah baru sekali ini lihat pesawat beneran. Kan ceritanya kita dari udik. Jadi maklum lah ya .

Setelah dari museum dirgantara, perjalanan dilanjutkan ke Kebon Binatang Gembira Loka. Sepertinya kebon binatang ini sedang berbenah. Dan hewan-hewan koleksinya juga bertambah. Tahun lalu taman margasatwa ini sepi. Tapi sekarang lumayan ramai oleh pengunjung. Anak-anak heboh melihat harimau, singa, ular, kuda nil, buata, dan ikan arwana yang segede bantal guling. Senang sekali melihat mereka gembira dan bahagia. Hanya saja karena perjalanan sangat tidak mengenakkan, badan rasanya pegal semua. Dan sangat capai. Sehingga niat hendak meluncur di outbond dengan mencoba wahana flying fox kami batalkan. Kaki rasanya dah tidak kuat diajak jalan. Dan kondisi fisik benar-benar error karena perjalanan bis yang tidak mengenakkan. Lepas dari Gembira Loka, kami menuju pusat oleh-oleh. Biasalah geplak sama bakpia. Setelah itu kami transit di Malioboro karena banyak dari peserta penasaran dengan nama jalan yang legendaris itu. Di samping itu hari juga menjelang Maghrib. Jadi sekalian shalat Maghrib di sana. Dan ketika duduk-duduk di emperan mushala, wah, bros kerudungku lepas tanpa aku menyadarinya. Waduh, kenang-kenangan saat wisuda di Jakarta raib. Karena aku baru menyadarinya saat sampai di dalam bis. Huaaaaaa….terpaksa diikhlasin. Ikhlas kok terpaksa ya.

Heran sama jalan Malioboro ini. Ramainya bukan main. Semakin malam bis yang terparkir semakin banyak. Mungkin karena setiap yang datang ke Yogya selalu menjadikan Malioboro sebagai tujuan akhir kunjungan, jadi semakin malam semakin ramai. Seperti juga halnya toko-toko penjual baju yang selalu ramai. Apalagi kalau bukan berburu kaos I Love Jogya.

Lepas dari Malioboro, perjalanan kami lanjutkan menuju ke pusat oleh-oleh salak pondoh. Kali ini langsung datang ke pengepulnya. Namun harga yang ditawarkan lumayan mahal juga. Sembilan ribu rupiah per kilo. Padahal tadi di Malioboro ada pedagang nawarin sepuluh ribu tiga kilo. Tapi salaknya kecil-kecil jadi males beli. Kok di sini di tingkat pengepul malah mahal, ya? Setelah tanya-tanya ternyata di sini kualitas terjamin. Di tanggung mantap. Karena kita boleh nyicip samapi puas. Setelah tawar-menawar akhirnya terjadi kesepakatan harga delapan ribu rupiah perkilo, namun kita tidak boleh milih barang. Gak apa-apalah, orang salaknya manis semua. Aku ja beli sampai 6 kilo. Untuk oleh-oleh.

Lepas dari pengepul salak, hari telah mejelang malam, karena jarum jam telah menunjukkan pukul 19.30. wow, kapan kita nyampe Demak nih? Dah terlanjur capai. Padahal kita harus mampir dulu untuk makan malam nih. Habis makan malam kami terjebak macet selama hampir satu jam di ruas jalan kota Magelang. Lelah, capai, mana aku harus membopong putri kecilku yang tertidur di lenganku, hih, sampai kesemuitan rasanya. Untung suamiku baik hati mau ikut menyangga lenganku hingga aku pun tidak terlalu capai deh…

Lepas dari kemacetan, pak sopir menjalankan mobil dengan gila-gilaan. Sampai-sampai bisa rasanya melompat-lompat. Kepala seperti di ayun-ayun. Perut seperti dikocok. Puih, aku mengkawatirkan sulungku. Kulihat dia mulai payah menahan puyeng. Dan tak ayal, untuk pertama kalinya dia muntah dalam perjalanan ini. Untunglah dia sigap menyiapkan kantong plastik. Hahahaha. Benar-benar not amazing story of my journey. Pak sopir, pak sopir, kira-kira dong…. Masa jalan di jalan tol juga bis seperti melompat-lompat? Mungkin karena saking kencengnya dia nginjak gas. Kan dia udah terlambat banget masuk garasi. Tapi sekali lagi kira-kira dong…

Jam 1 dinihari barulah kami memasuki Demak. Benar-benar full of capek…
Baca Selengkapnya....!

Dicari: Naskah untuk Sekuel MOTHER BUKAN MONSTER

Dicari: Naskah untuk Sekuel MOTHER BUKAN MONSTER

oleh Tias Tatanka pada 04 Juni 2011 jam 8:53

Gong Publishing mencari naskah utk Sekuel MOTHER BUKAN MONSTER (MBM)
Setelah menelurkan Seri Pertama, kini dibuka lagi kesempatan menulis dan dibukukan, untuk Sekuel Mother Bukan Monster#2
MBM#2 berisikan tiga bagian, masing-masing berisi 5 tulisan.
Bagian #1: permasalahan dengan mertua/ipar
Bagian #2: masalah dengan rekan kerja/atasan
Bagian #3: masalah dengan tetangga/lingkungan

Buku ini ditulis bersama Gol A Gong dan Tias Tatanka.

Isi: pengalaman pribadi saat Ibu-ibu sangat marah pada mertua/ipar,atasan/rekan kerja dan tetangga, serta cara mengatasi masalah dan kemarahan itu sendiri. ISI TULISAN BUKAN MENGGUNJING, tapi menyodorkan masalah dan solusi, sehingga pembaca dapat merasakan manfaat dan himah dari tulisan tersebut.

Persyaratan:
1. Naskah ditulis oleh Ibu-ibu yang masih/pernah menikah. Ditulis dalam bentuk tulisan popular, serta tidak ada catatan kaki.
2. Panjang naskah 4-5 halaman, spasi 1, Times New Roman, font size 12. Sertakan Biodata Penulis maksimal setengah halaman A4.
3. Setiap naskah yang dibukukan mendapat honor Rp 200.000,- (jual putus naskah) + nomor bukti 2 exp.
4. Gong Publishing berhak melakukan kerja sama dengan penerbit lain.
5. Hak untuk diterbitkan dalam bentuk buku, e-book dan komik ada pada Gong Publishing.
6. Hak untuk diterbitkan dalam media elektronik (film layar lebar, film televisi) ada pada penulis.
7. Naskah diterima paling lambat tanggal 30 Juni 2011
8. Kirim naskah ke: gongpublishing@yahoo.com, subyek: MBM_(Judul tulisan)
9. Peserta bebas mengirimkan lebih dari satu naskah, asal untuk bagian buku yang berbeda.
Baca Selengkapnya....!