Hari ini, Kamis, 16 Juni TK Muslimat NU Demak mengadakan penyerahan raport dan ijasah bagi peserta didiknya. Acara dimulai pukul setengah delapan dan berlangsung sampai pukul sebelas siang.
Wali murid berdatangan silih berganti untuk mengambil rapot disertai sedikit konsultasi tentang perkembangan anak didik dengan ibu guru kelas masing-masing. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Penyelesaian administrasi berlangsung cepat dan ada juga bingkisan kejutan untuk ibu guru dari wali murid. Alhamdulillah, dapat jilbab putih.
Ada sedikit keresahan dari para wali murid perihal kemampuan membaca anak. Mereka dilanda kecemasan karena menjelang naik ke TK besar anaknya belum lancar membaca. Sampai ada yang meminta ibu guru agar mau memberikan les tambahan pada saat liburan. Sehingga diharapkan ketika mereka mulai belajar di TK besar mereka sudah lancar calistung. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk masuk ke SD favorit.
Luar biasa! Padahal anak-anak ini baru empat tahun. Mereka masih senang-senangnya bermain dan menjelajah. Bahkan mereka juga masih sulit diajak untuk duduk diam menyimak penjelasan guru. Tapi mereka sudah terbebani dengan keinginan orang tua agar mereka selekas mungkin bisa membaca dan menulis.
Saya ada sedikit cerita menarik tentang anak didik saya. Tiap kali pelajaran dia tidak mau duduk diam. Tapi selalu berputar di dalam kelas dan bermain seenaknya sendiri. Tapi anehnya anak ini mengerti apa yang disampaikan guru. Sepertinya dia tidak peduli tapi sebetulnya dia menyimak dengan baik. Si anak ini hanya mau duduk diam saat saya membacakan cerita. Dan semua anak juga. Mereka senang sekali mendengarkan saya bercerita. Saya jadi punya senjata andalan, heheheheh.
Kembali pada keresahan para orang tua peserta didik. Menilik pelajaran yang ada di kelas satu SD dan adanya tes masuk ke SD yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah favorit memang patut jika membuat orang tau resah. Jika terus menerus seperti ini, pendidikan di sini sepertinya sudah salah kaprah sekali. Tidak lagi menghiraukan nilai-nilai perkembangan anak. Tapi lebih menuruti ambisi sebagian orang demi sebuah sebutan anak pintar karena telah lancar membaca dan menulis.
Tidak apa-apa mengenalkan membaca dan menulis. Yang terpenting adalah cara-cara yang ditempuh. Bagaimana proses sebuah pembelajaran membaca diterapkan kepada anak sehingga mereka merasa senang dan tertarik untuk belajar. Unutk itu para guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan aneka media dan metode agar anak tertarik untuk belajar membaca.
Karena raport telah dibagikan maka anak-anak pun mulai diliburkan. Siap-siap mengisi kegiatan libur. Sudah banyak rencana menanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar