Pada hari Sabtu kemarin merupakan hari penerimaan rapor bagi siswa-siswi di TK, SD, SMP, dan SMA. Pada hari itu para orang tua siswa diharuskan mengambil hasil laporan perkembangan anaknya selama satu semester duduk di bangku sekolah. Moment itu sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi antara guru dan orang tua wali. Guru-guru dapat mengkomunikasikan perkembangan belajar anak. Dan wali murid juga dapat berkonsultasi dan bertukar pikiran dengan guru untuk menemukan pemecahan masalah, jika anak yang bersangkutan mengalami hambatan dalam belajarnya.
Namun tidak semua sekolah mengharuskan orang tua sendiri yang mengambil hasil raport. Banyak dari sekolah, terutama sekolah-sekolah dasar yang ada di desa. Hal ini aku alami sendiri karena ketika saya bertanya kepada anak saya apakah saya disuruh mengambil raport? Anak saya mengatakan kalau rapor akan di bagikan langsung kepada anak. Saya tidak tahu kenapa sekolah melakukan hal ini. Padahal saya sangat menanti-nanti pertemuan ini. Apakah guru tidak mau repot berkomunikasi dengan orang tua murid perihal permasalahan anak didik yang tengah diampunya? Atau mungkin pihak sekolah merasa khawatir merepotkan orang tua yang harus meninggalkan pekerjaan demi mengambil rapor si anak? Entahlah. Tapi perlu juga disadari bahwa hal itu sudah seharusnya menjadi kewajiban para orang tua.
Banyak sekali hal yang dapat kita lakukan dengan hari pengambilan rapor ini. Selain orang tua dan guru dapat berkomunikasi tentang pendidikan anak, silaturahim juga akan terjalin erat. Dan siapa tahu ada juga rejeki nomplok berupa bingkisan untuk Bu Guru yang telah dianggap berjasa karena telah mendidik anak dengan baik. Tapi semua itu jadi tidak berarti lagi karena ajang pertemuan ini telah diputus secara sepihak oleh sekolah. Sebagai orang tua ssaya pernah mengusulkan hal ini. Namun tidak ada tanggapan yang berarti. Jadi sangat sayang sekali.
Hal-hal yang dapat dipetik dari pelibatan orang tua terhadap pendidikan anak disekolah misalnya,
1. Orang tua merasa puas karena telah dilibatkan dalam kegiatan pendidikan anak di sekolah.
2. Orang tua mendapat gambaran tentang kegiatan anak di ekolah sehingga orang tua bisa mendukung dan memfasilitasi kegiatan belajar anak dengan lebih baik.
3. Rasa kepemilikan orang tua terhadap lembaga pendidikan anak juga akan meningkat jika merasa diri dilibatkan. Apalagi jika kontribusi orang tua berbanding dengan prestasi belajar anak.
4. Rasa mencintai terhadap lembaga pendidikan anak akan semakin tinggi setelah dilibatkan dalam kegiatan anak.
5. Rasa keinginan untuk mendukung setiap program sekolah akan semakin besar.
6. Rasa percaya diri dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak juga akan semakin baik.
7. Merupakan investasi dan peluang bisnis bagi sekolah karena jika pelayanan sekolah itu bagus maka orang tua tentu akan dengan senang hati memasukkan anak berikutnya ke dalam lembaga pendidikan tersebut.
Jadi sungguh sangat disayangkan jika ada pihak sekolah yang tidak mau memanfaatkan ajang silaturahmi dalam proses pengambilan rapor peserta didiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar