Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Senin, 20 Juni 2011

KOPDAR GRUP IIDN SEMARANG


Pada hari Minggu, 19 Juni kemarin saya berkesempatan mengikuti pertemuan grup Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) korwil Semarang yang dimotori oleh penulis Dewi Rieka dan Ligya Nostalina. IIDN adalah sebuah grup di jaringan pertemanan facebook yang beranggotakan para ibu dan remaja putrid yang punya minat di bidang tulis menulis. Grup ini didirikan oleh Indari Mastuti. Dan terdiri dari beberapa koordinasi wilayah, diantaranya wilayah Semarang dengan ketua coordinator yakni Dewi Rieka penulis buku laris Anak Kos Dodol.

Saya berangkat ke Semarang dengan menumpang mobil teman saya Dian Nafi. Untuk berangkat ke Semarang sendiri, saya masih ragu. Karena belum pernah ke daerah itu sebelumnya. Untung nih ada temennya. Berangkat dari Demak jam 8. Setelah perjalanan selama kurang lebih satu jam samapi di sana baru ada panitia yang masih sibuk mempersiapkan tempat.


Acara berlangsung di Bale Kopi Studio 26 Tusam Banyumanik. Dihadiri oleh 24 anggota IIDN wilayah Semarang. Adapun susunan acaranya adalah launching grup IIDN Semarang, Bedah buku oleh Dewi Rieka dan Ligya Nostalina, pelatihan menulis oleh Wiwien Wintarso, dan hiburan oleh Ferry Curtis.


Ibu-ibu kreatif yang selalu ramai di facebook ini ternyata juga ramai ketika ketemuan di darat. Tapi ada juga yang malu-malu. Seperti saya. Hahahah, karena sebenarnya saya ini memang pemalu banget. Dan jarang nimbrung di grup. Paling sukanya hanya membaca-baca status dan sekali-kali koment. Namun grup ini sangat asyik. Karena di sana berkumpul penulis-penulis keren. Selain Dewi Rieka dan Ligya Nostalina yang datang jauh-jauh dari Jakarta, ada juga penulis Oyako No Hanashi, mbak Aan Wulandari. Tentu saja saya tidak melewatkan kesempatan ini untuk berfoto bersama ibu-ibu keren ini.

  Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari pertemuan ini. Kita menjadi semakin akrab. Selain itu pengetahuan menulis juga bertambah. Mbak Dewi Rieka, Mbak Ligya Nostalina, dan Mas Wiwien dengan senang hati mau berbagi tip tentang cara-cara menulis, tentang perjuangan menembus penerbit, dan mengatasi writer blocks yang menjadi penghambat bagi penulis untuk berkarya. Terutama bagi penulis pemula seperti saya ini. Wah, apakah saya bisa disebut penulis? Rasanya masih jauh, ya. Heheheheheh. 




Lucu juga lho karena ternyata yang mengalami macet ide bukan hanya pemula seperti saya, tetapi juga para penulis senior itu. Dan ada juga penulis yang ketakutan mengeksplor konflik yang sedikit ekstrem karena takut apa yang ditulisnya bakal terjadi betulan terhadap dirinya. Karena seperti Dian Nafi bilang, serasa seperti menuliskan nasibnya sendiri. Kalau dipikir lucu juga, ya. Dan itu mungkin hanya berlaku untuk penulis-penulis fiksi semacam cerpen dan novel. Dari curhat para penulis hal itu bisa saja terjadi. Dan semua itu Wallahualam. Kembali kepada keyakinan penulis lagi dah. Karena penulis seperti Mas Wiwien ini pun mengakui kalau dia juga punya ketakutan tersendiri untuk menulis tentang kematian.





 

 Kembali ke acara ah. Ibu-ibu ini ternyata bukan hanya doyan nulis tetapi juga doyan narsis. Karena sedari ketemuan foto-foto melulu. Selain asyik foto-foto banyak doorprize juga lho. Apalagi kalau bukan buku-buku penulis beken itu. Saya sendiri mendapat buku karya Dewi Rieka “Kenapa Harus Melajang?” selain buku-buku ada juga bingkisan berupa produk kecantikan dari Oriflame. Asyik dan keren. Dan bagi yang seneng mengoleksi buku-buku, sekarang saatnya berburu buku-buku murah karena mendapat diskon gede-gedean dari penulisnya. Diantaranya buku-buku Dewi Rieka, Mas Wien, Mbak Ligya, dan buku-buku terbitan Hafsa Publishing milik Dian Nafi. Separo harga pokoknya. Oh ya ada juga buku dari Mbak Aan Wulandari lho. Saya sendiri membeli karya Mbak Aan yang berjudul 99 Nama dan Sifat Allah. Oleh-oleh untuk anak.

Acara selesai sekitar pukul 2 siang dengan penampilan penyanyi Ferry Curtis. Dia menyanyikan lagu-lagu keren yang membuat para Ibu ini merasa terhipnotis. Yakni lagu Perempuan Masa Laluku dan Paloma. Wah suaranya dan petikan gitarnya memang okey sehingga membius penonton.


Mau lagi dong kopdaran seperti ini? Kapan Mak Dedew Dewi Rieka??

10 komentar:

  1. wow..keren mbak reviewnya....nyesel ga ngikutin acara okey begini mpe kelar....huhuhuu..:'(
    btw..boleh minta foto2nya...hihihii..(teutep narsis..:P)

    BalasHapus
  2. Wah, Makasih telah mampir ke gubugkku ini dik Ika. Emang kemarin pulang duluan, ya? yang mana sih...Hehehe, sorry belum hafal orang per orang. Boleh, mau dikirim ke mana??

    BalasHapus
  3. ya ampyun mbak..aku yang belakangnya mbak Lygia ntu..masak lupa seh....hehehe....mumpung foto narsisku kliatan disitu...minta yah..:P

    BalasHapus
  4. Lha habisnya situ punya seribu nama sih. Jeng Archa Bella, ya... Ashanty. Heheheheh, Boleh diminta, tinggal copy image kan jeng...

    BalasHapus
  5. wuaaaa...aku ikutan mejeng di gambar itu, mbakyu...matur nuwuuuunnnn....mohon maaf kl kemaren belum sempat ngebrel-ngebrel banyak ya mbak ? the next kopdar deh...pengen nimba ilmu dari bu guru nih...siiippp mbakyu....

    BalasHapus
  6. dclaraamelia@yahoo.com21 Juni 2011 pukul 22.08

    wah ternyata mbah..ops salah..maksudku mbak wahyuti hebat juga yah dalam menuangkan tulisan ttg kopdar kemarin..benar2 tenang2 tapi menghanyutkan..hm..salut! yuk kapan kopdar-an lagi tapi ganti di kota gudeg aja ?..

    BalasHapus
  7. Mak Rachmi, yok saling berbagi ilmu, biar tambah kaya...:)

    BalasHapus
  8. Kopdar di Yogya, asyik tuh sekalian jalan-jalan...

    BalasHapus
  9. Aku mau ikutan gabung di IIDN bisa ga ya? Tp aku masih 20 tahun...
    Saya disemarang.

    BalasHapus
  10. Boleh saja, grup ini terbuka untuk semua perempuan. add saja IIDN. :)

    BalasHapus