Sabtu, 07 Mei 2011
PIKNIK AKHIR TAHUN TK MUSLIMAT NU DEMAK
Kemarin tanggal 5 Mei 2011 TK Muslimat NU Demak mengadakan piknik akhir tahun. Tujuan piknik kali ini adalah ke kota Jepara. Yakni mengunjungi Tiara Park, Museum Kartini dan ke Pantai Kartini Jepara. Rombongan terdiri dari lima bis. Berangkat dari Demak pukul 7.30 WIB.
Sebenarnya dalam undangan trtulis waktu keberangkatan pukul 6.30 WIB. Tapi yang namanya jam karet tuh ada di mana-mana. Bagaimana ya cara menghapus budaya jam karet pada bangsa kita. Akibatnya waktu jadi tersia-sia. Jadwal yang telah disusun rapi pun jadi berantakan.
Pukul 06.00 WIB aku berangkat dari rumah. Karena takut terlambat aku minta diantar sama suami. Sampai di sana pukul 06.10 WIB kelima bis Symphoni yang akan kami tumpangi telah standby dengan rapi. Para guru juga sudah siap menyambut kedatangan peserta didik. Satu dua ada juga peserta didik yang telah datang. Tapi seluruh peserta baru komplit ketika jarum jam telah menunjukkan angka tujuh lebih. Wow, alhasil jam 07.30 kami baru bisa berangkat.
Piknik bareng anak-anak selalu menjadi hal yang mengasyikkan. Rame, heboh mendengar celotehan mereka semua. Maklumlah, mereka dalam tahapan usia di mana rasa keingintahuan mereka sungguh besar. Apa saja yang mereka lihat pastilah dikomentari. Rumah, pohon-pohon, tanaman padi di sawah, sungai yang lebar, semua tak luput dari perhatian dan pengamatan mereka.
Lokasi pertama yang kami tuju adalah Waterboom Tiara Park. Kami akan bersenang-senang di sini sampai pukul 2 siang. Jadwalnya seperti itu.
Setelah acara seremonial pelepasan peserta didik, wahana pertama yang dituju adalah area outbond. Di area outbond anak-anak diajak berpetualan menyusuri halang rintang mulai dari merangkak di terowongan, menyeberang balok titian, merangkak di bawah tali, melewati jembatan tali, menyeberangi tali, dan terakhir berayun di wahana flying fox. Wah, anak-anak senang sekali dengan fying fox ini. Karena hampir semua anak mau meluncur di wahana yang lumayan memacu adrenalin ini. Waktu satu jam yang dialokasikan di outbond jadi mundur karena wahana flying fox ini cukup menyita waktu.
Para kakak-kakak pengawas harus memasang tali satu demi satu, meluncurkan anak, dan melepas tali-talinya lagi. Tapi anak-anak sangat senang. Mereka mengaku deg-degan tetapi senang. Wah, bu guru juga ingin nyoba nih. Tapi untuk bu guru disarankan ber-flying fox di dalam area waterboom saja. Di sana lebih menantang karena lebih tinggi. Sementara di area outbond memang dipersiapkan untuk anak-anak. Di sini bisa juga naik motor APV dengan biaya tambahan Rp. 10.000,-. Sementara untuk paket outbond Rp.15.000,- Hanya saja nih keamanan dalam area flying fox masih harus diperhatikan. Karena untuk area tunggu di atas sebelum anak meluncur tak berpagar. Padahal tempat itu cukup tinggi. Yang namanay anak bisa saja lengah. Mereka kan belum begitu memikirkan resiko.
Lepas berkotor-kotor ria di area outbond, anak-anak bebas bermain air di waterpark. Selain berenang. Anak-anak bisa juga bermain guyur air dari ember raksasa. Bisa juga bermain seluncur. Bisa pilih yang rendah atau yang tinggi. Adu nyali. Selain itu ada juga wahana flying fox. Di sini flying fox-nya lebih menantang karena lebih tinggi. 16 meter dari permukaan. Dan aku pun tergoda untuk mencoba adu nyali di sini. Terpengaruh sama ibu-ibu guru yang lainnya. Mulanya takut juga. Terutama pasa saat akan meluncur. Tapi begitu sudah meluncur rasanya asyik. Gak takut lagi. Lepas dari wahana air rombongan kemudian nonton film 3D max. hanya sayangnya nih gak kebagian tempat duduk dan kacamata. Jadi kurang asyik nontonnya. Ana-anak yang kebagian kaca mata sih pada menjerit-jerit. Mungkin ngeri lihat film Shrek versi 3D.
Lepas dari nonton film jadwal berikutnya adalah naik kereta wisata. Nah dibagian ini nih yang ngeselin. Udah keretanya butut, nunggunya lama banget. Karena rombongan kami tak mungkin berangkat secara bersama-sama. Keretanya tak muat lah yaw. Waktu kami jadi tersita hanya untuk menunggu kereta berikutnya. Akibatnya waktu kunjungan kami ke obyek wisata berikutnya menjadi terhambat. Wisata naik kereta putar-putar belanja pakaian sama souvenir monel. Bagiku sama sekali tidak mengasyikkan.
Setelah itu rombongan meluncur ke museum Kartini di pusat kota Jepara. Di Museum Kartini anak-anak dipandu oleh seorang guide yang menceritakan benda-benda di museum. Yang manarik di museum ini tersimpan kerangka ikan paus yang ditemukan mati terdampar di Pulau Karimunjawa. Ikan yang dinamai Joko Tuwo itu memiliki panjang kurang lebih 16 meter. Subhanallah. Terasa Amazing sekali. Task terbayangkan ada makhluk sebesar itu. Ingatanku pun langsung melayang ke jaman dinosaurus. Dan membayangkan makhluk super besar dari jaman prasejarah itu.
Selesai berkeliling di Museum Kartini, kami segera meluncur ke Pantai Kartini di utara Kabupaten Jepara. Sampai di sana hari sudah sore. Wah tentunya indah sekali menyaksikan sunset di laut. Hanya sayangnya waktu itu matahari enggan bersinar. Dia lebih memilih bersembunyi di balik awan. Sehingga kami pun harus memendam kekecewaan karena batal menyaksikan sunset di tepi pantai. Di sini aku sedikit kesal dengan sikap penjaga loket yang kurang ramah. Dia sampai marah-marah karena salah satu dari panitia terlambat melakukan registrasi kunjungan. Weh, apa dipikirnya kami tidak akan mau membayar? Ramah sedikit, kenapa?
Lepas maghrib rombongan meninggalkan Pantai Karini untuk kembali ke Demak. Capek setelah seharian berkeliling. Namun lumayan senang. Apalgi saat melihat anak-anak juga sangat senang. Hanya saja wisata kali ini tak ada oleh-oleh menarik yang bisa dibeli. Jadi uang jajannya bisa utuh lah yaw. See You Jepara…^_*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar