Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Sabtu, 27 Oktober 2012

BUNTUT DARI AKSI PENCOPETAN

Masih ingat tentang aksi kecopetan yang menimpaku jelang hari raya Idul Fitri tiga bulanan yang lalu. Ternyata buntut dari aksi kecopetan nggak cukup sampai di situ. Aku bukan hanya kehilangan uang cash pemberian dari suami, tapi juga dua buah buku tabungan plus ATM-nya. KTP, Kartu NPWP, Kartu anggota IGTKI, dan juga pas photo. Akan tetapi masih ada dampak lain yang aku rasakan akibat dari aksi copet tak bertanggung awab tersebut.


Yakni tertundanya pencairan tunjangan fungsional yang aku terima. Selaku guru wiyata bhakti, alhamdulillah diriku termasuk salah satu penerima tunjangan fungsional. Selama ini penerimaan tunjangan fungsional ditransfer secara langsung ke rekening pribadi penerima. Sedangkan diriku sudah kehilangan rekening tabungan itu. Karena begitu aku mengalami kecoetan, aku langsung melakukan blokir terhadap rekening itu. Dan menggantinya dengan rekening yang baru.


Sesuai dengan prosedur, aku melaporkan kehilanganku ini pada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten yang mengurusi masalah tunjangan. Secepat mungkin masalah itu aku urus. Karena aku takut jika berlarut-larut maka akan berakibat kurang baik. Dan oleh pihak yang berwenang, aku di suruh menunggu.



Tiga bulan berlalu. Termin kedua dari tunjangan fungsional yang diterimakan sebanyak tiga bulan tunjangan telah cair dan di transfer ke rekening penerima. Dengan hati berdebar, aku coba cek rekening yang baru. Tak ada transaksi masuk. Walau agak kecewa, aku masih sabar menunggu, cek lagi, dan tetap tak ada dana masuk.


Akhirnya aku pergi ke Diknas untuk menanyakan perihal pergantian rekening untuk tunjangan fungsionalku. Dan jawabannya adalah aku masih harus menunggu, dan menunggu entah sampai kapan. Tak tahu kenapa urusan ini sampai berlarut-larut. Padahal bagiku yang berstatus wiyata bhakti, tunjangan itu sangatlah berarti. Lumayanlah, untuk menambah jatah uang bulanan.


Ya sudah, aku masih harus tetap bersabar. Kalau pun semua itu rejeki aku dan keluargaku, tentu tak hendak ke mana. Jadi aku pasrahkan semuanya pada Allah. Hitung-hitung punya tabungan, mudah-mudahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar