Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Minggu, 26 Februari 2012

MENGAJAR BAYI ANDA MEMBACA (METODE GLENN DOMAN)

Di copas dari tulisan Bunda Mukti Amini Farid, dosen UT dan UNJ.

MENGAJAR BAYI ANDA MEMBACA (METODE GLENN DOMAN)

Ini materi bagus dari Taufan Surana. Semoga bermanfaat buat teman2. Buku aslinya sudah banyak juga di Indonesia, kalau kurang puas.

Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia dari semua makhluk hidup di dunia ini, cuma manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Anak-anak dapat membaca sebuah kata ketika usia mereka satu tahun, sebuah kalimat ketika berusia dua tahun, dan sebuah buku ketika berusia tiga tahun- dan mereka menyukainya. Tahun 1961 satu tim ahli dunia yang terdiri atas, dokter, spesialis membaca, ahli bedah otak dan psikolog mengadakan penelitian "Bagaimana otak anak-anak berkembang?". Hal ini kemudian berkembang menjadi satu informasi yang mengejutkan mengenai bagaimana anak-anak belajar, apa yang dipelajari anak-anak, dan apa yang bisa dipelajari anak-anak. Hasil penelitian juga mendapatkan, ternyata anak yang cedera otak-pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi. Jelaslah bahwa ada sesuatu yang salah pada apa yang sedang terjadi, pada anak-anak sehat, jika di usia ini belum bisa membaca. PENELITIAN TENTANG OTAK ANAK Bagi otak tidak ada bedanya apakah dia 'melihat' atau 'mendengar' sesuatu. Otak dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan adalah suara itu cukup kuat dan cukup jelas untuk didengar telinga, dan perkataan itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak dapat menafsirkan. Kalau telinga menerima rangsang suara, baik sepatah kata atau pesan lisan, maka pesan pendengaran ini diuraikan menjadi serentetan impuls-impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang bisa melihat untuk disusun dan diartikan menjadi kata-kata yang dapat dipahami. Begitu pula kalau mata melihat sebuah kata atau pesan tertulis. Pesan visual ini diuraikan menjadi serentetan impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang tidak dapat melihat, untuk disusun kembali dan dipahami. Baik jalur pengkihatan maupun jalur pendengaran sama-sama menuju ke otak dimana kedua pesan ditafsirkan otak dengan proses yang sama.

Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak:
Sikap dan pendekatan orang tua Syarat terpenting adalah, bahwa diantara orang tua dan anak harus ada pendekatan yang menyenangkan, karena belajar membaca merupakan permainan yang bagus sekali. Belajar adalah: - Hadiah, bukan hukuman - Permainan yang paling menggairahkan, bukan bekerja - Bersenang-senang, bukan bersusah payah - Suatu kehormatan, bukan kehinaan.
Membatasi waktu untuk melakukan permainan ini sehingga betul-betul singkat. Hentikan permainan ini sebelum anak itu sendiri ingin menghentikannya.

Bahan yang sesuai:
a. bahan-bahan dibuat dari kertas putih yang agak kaku (karton poster)
b. kata-kata yang dipakai ditulis dengan spidol besar
c. tulisannya harus rapi dan jelas, model hurufnya sederhana dan konsisten

Tahap-tahap mengajar:

TAHAP PERTAMA : (perbedaan penglihatan)

Mengajarkan anak anda membaca dimulai menggunakan hanya lima belas kata saja. Jika anak anda sudah mempelajari 15 kata ini, dia sudah siap untuk melangkah ke perbendaharaan kata-kata lain.

Ukuran karton : tinggi 15 cm, panjang 60 cm
Ukuran huruf, tinggi 12,5 cm dan lebar 10 cm, serta setiap huruf berjarak kira-kira 1,25 cm
Huruf berwarna merah
Gunakan huruf kecil (bukan huruf kapital)
Buatlah hanya 15 kata, misal IBU (UMMI/MAMA/BUNDA), BAPAK (ABI/PAPA/AYAH)
Ke-15 kata-kata pertama harus terdiri dari kata-kata yang paling dikenal dan paling dekat dengan lingkungannya yaitu nama-nama anggota keluarga, binatang peliharaan, makanan kesukaan, atau sesuatu yang dianggap penting untuk diketahui oleh sang anak.

Hari Pertama
Gunakan tempat bagian rumah yang paling sedikit terdapat benda-benda yang dapat mengalihkan perhatian, baik pendengarannya maupun penglihatannya. Misalnya, jangan ada radio yang dibunyikan.
Tunjukkan kartu bertuliskan IBU/AYAH atau yang lainnya
Jangan sampai ia dapat menjangkaunya
Katakan dengan jelas 'ini bacaannya IBU/AYAH'
Jangan jelaskan apa-apa
Biarkan dia melihatnya tidak lebih dari 1 detik
Tunjukkan 4 kartu lainnya dengan cara yang sama
Jangan meminta anak mengulang apa yang anda ucapkan
Setelah kata ke-5, peluk, cium dengan hangat dan tunjukkan kasih sayang dengan cara yang menyolok
Ulangi 3 kali dengan jarak paling sedikit 1,5 jam

Hari Kedua
Ulangi pelajaran dasar hari pertama 3 kali
Tambahkan lima kata baru yang harus diperlihatkan 3 kali sepanjang hari kedua. Jadi ada 6 pelajaran
Jangan lupa menunjukkan rasa bangga anda
Jangan lakukan test, belum waktunya !

Hari Ketiga
Lakukan seperti hari ke-2
Tambahkan lima kata baru seperti hari kedua sehingga menjadi 9 pelajaran

Hari keempat, kelima, keenam ulangi seperti hari ketiga tanpa menambah kata-kata baru.

Hari Ketujuh
Beri kesempatan pada anak untuk memperlihatkan kemajuannya:
Pilih kata kesukaannya
Tunjukkan kepadanya dan ucapkan denga jelas 'ini apa?'
Hitung dalam hati sampai sepuluh

Jika anak anda mengucapkan, pastikan anda gembira dan tunjukkan kegembiraan anda. Jika anak anda tidak memberikan jawaban atau salah, katakan dengan gembira apa bunyi kata itu dan teruskan pelajarannya.

Ancaman

Kebosanan adalah satu-satunya ancaman. Jangan sampai anak menjadi bosan.
"Mengajarnya terlalu lambat akan lebih cepat membuatnya bosan daripada mengajarnya terlalu cepat"

Pada tahap pertama ini, dua hal luar biasa telah anda lakukan:
Dia sudah melatih indera penglihatan, dan yang lebih penting: dia telah melatih otaknya cukup baik untuk dapat membedakan bentuk tulisan yang satu dengan yang lainnya.
Dia sudah menguasai salah satu bentuk abstraksi yang paling luar biasa dalam hidupnya: dia dapat membaca kata-kata.

Hanya ada satu lagi abstraksi besar harus dikuasainya, yaitu huruf-huruf dalam abjad.


TAHAP KEDUA : (kata-kata diri)

Kita mulai mengajarkan anak membaca dengan menggunakan kata-kata 'diri' karena anak memang mula-mula mempelajari badannya sendiri.

Ukuran karton 12,5 tinggi dan 60 cm panjang
Ukuran huruf 10 cm tinggi dan 7,5 cm lebar dengan jarak 1 cm
Huruf dan warna seperti tahap pertama
Buat 20 kata-kata tentang dirinya, misalnya: tangan kaki gigi jari kuku lutut mata perut lidah pipi kuping dagu dada leher paha siku hidung jempol rambut bibir Dari 3 kelompok kata masing-masing 5 kata di tahap awal, ambil masing-masing 1 kata lama dan tambahkan dengan 1 kata baru di tahap kedua

Setelah 5 hari ganti 1 kata dari masing-masing kelompok dengan kata baru, sehingga anak mempelajari 5 kata baru.

Setelah itu setiap hari ganti 1 kata lama dari masing-masing kelompok data dengan 1 kata baru. Dengan demikian setiap hari anak belajar 5 kata baru masing-masing datu dalam setiap kelompok kata, dan 5 kata lama diambil setiap harinya.


TIPS:
Usahakan jangan ada 2 kata yang dimulai dengan yang sama secara berurutan, misalnya 'lidah' dengan 'lutut'
Anak-anak usia 6 bulan sudah bisa diajarkan. Lakukan dengan cara yang persis sama kalau anda mengajarnya berbicara
Ingat, membaca bukan berbicara
Usaha mengajar bayi membaca dapat membaca dapat mempercepat berbicara dan memperluas perbendaharaan kata.


TAHAP KETIGA : (kata-kata 'rumah')

Sampai tahap ini, baik orang tua maupun anak harus melakukan permainan membaca ini dengan kesenangan dan minat besar. Ingatlah bahwa anda sedang menanamkan cinta belajar dalam diri anak anda, dan kecintaan ini akan berkembang terus sepanjang hidupnya. Lakukan permainan ini dengan gembira dan penuh semangat.

Ukuran karton 7,5 cm tinggi dan 30 cm panjang
Ukuran huruf 5 cm tinggi dan 3,5 cm lebar dengan jarak lebih dekat
Huruf dan warna seperti tahap tahap kedua
Terdiri dari nama-nama benda di sekeliling anak serta lebih dari 2 suku kata, misalnya: kursi, meja, dinding, lampu, pintu, tangga, jendela, dll
Gunakan cara pada tahap kedua dengan setiap hari menambah 5 kata baru dari tahap ke tiga
Setelah kata benda, masukkan kata milik, misalnya: piring, gelas, topi, baju, jeruk, celana,sepatu, dll.
Setelah itu masukkan kata perbuatan, misalnya: duduk, berdiri, tertawa, melompat, membaca, dll
Pada tahap kata perbuatan , agar lebih menarik, sambil menunjukkan kata tersebut, anda praktekkan sambil katakan 'Ibu melompat', 'kakak melompat', dsb

TAHAP KEEMPAT :
Ukuran kartu 4 cm tinggi dan 20 cm panjang
Ukuran huruf 5 cm
Huruf kecil, warna hitam
Tunjukkan kata demi kata seperti tahap sebelumnya lalu gabungkan misalnya 'ini' dan kata 'bola' menjadi 'ini bola'.
Lakukan beberapa kata beberapa kali setiap hari.

TAHAP KELIMA : (susunan kata dalam kalimat)

Pilihkan buku sederhana dengan syarat: Perbendaharaan kata tidak lebih dari 150 kata, Jumlah kata dalam 1 halaman tidak lebih dari 15-20 kata, Tinggi huruf tidak kurang dari 5 mm, Sedapat mungkin teks dan gambar terpisah, Carilah yang mendekati persyaratan tersebut

Salinlah kata-kata yang ada setiap halaman tersebut ke dalam satu kartu kira-kira ukuran 1 kertas A4. Huruf hitam, ukuran tinggi huruf 2,5 cm. Jumlah kartu 'susunan kata-kata' sama dengan jumlah halaman buku. Ukuran kartu harus sama walaupun jumlah kata tidak sama. Sekarang anda sudah mempunyai kartu-kartu dengan kata-kata yang ada dalam setiap halaman buku yang akan dibaca anak. Lubangi sisi kartu-kartu untuk dijilid menjadi sebuah buku yang isinya sama namun ukurannya lebih besar.
Bacakan kartu demi kartu pelan-pelan, sehingga anak belajar kalimat demi kalimat. Bacakan dengan ekspresi sesuai dengan kalimat bacaan.
Lakukan secara rutin, minimal 5 kartu sebanyak 3 kali selama 5 hari.
Ketika membaca kartu pada hari lainnya, kartu yang lama sebaiknya diulang. Setelah selesai kartu-kartu dibaca, simpanlah beurutan di dalam sebuah map atau dibinding deperti buku.
Pada saat selesai 1 buku, berilah ijazah yg ditandatangani ibu, yg menyatakan bahwa pada hari ini, tanggal ini, pada usia anak sekian, telah selesai dibaca buku ini.


TAHAP KEENAM : (susunan kata dalam kalimat)

Pada tahap ini, anak sudah siap membaca buku yg sebenarnya, karena dia sudah 2 kali melakukan hal itu. Perbedaan ukuran huruf dari 5 cm (Tahap 4), 2,5 cm (Tahap 5) dan 5 mm (Tahap 6 ini) adalah sangat berarti khususnya bagi anak yang masih sangat muda, karena itu juga berarti anda membantu mendewasakan dan memperbaiki indera penglihatannya.

Kunci Keberhasilan
Jangan membosankan anak
Jangan memaksa anak
Jangan tegang
Jangan mengajarkan abjad terlebih dahulu
Bergembiralah
Ciptakan cara baru
Jawablah semua pertanyaan anak
Berilah buku bacaan yang bermutu

PENUTUP
Pada dasarnya anak memiliki kemampuan yang luar biasa, khususnya pada usia yg semakin kecil. Hanya diperlukan perhatian, kemauan, ketekunan serta yang utama kasih sayang orangtua untuk membuatnya mampu mengeluarkan potensinya yg luar biasa tsb.

Keinginan orangtua pada umumnya adalah :
Menginginkan anak mereka bahagia di dalam hidupnya dengan menjadikan anak mereka tangguh dan siap bersaing.
Untuk itu dibutuhkan anak yg cerdas baik rasional maupun emosional serta rasa ingin tahu yang besar.
Anak dapat diketahui rasa ingin tahunya yang besar dari banyaknya pertanyaan yg diajukannya.
Untuk memuaskan rasa ingin tahunya, anak harus dibimbing supaya suka membaca.
Agar anak suka membaca, dibutuhkan kemampuan membaca dan sarana untuk membaca yang tidak lepas dari buku.

Jadi, dengan buku yg merupakan "JENDELA ILMU", anak akan mampu membuka cakrawala kehidupan masa depannya dengan keceriaan.
"Selamat berkarya untuk anak-anak tercinta !"

Sumber: Buku "Mengajar Bayi Membaca" - Glenn Doman

Sumber Postingan: dari sini

1 komentar:

  1. assalamu'alaikum

    infonya sangat menarik sekali

    terimakasih

    BalasHapus