Beberapa waktu lalu saat survey lokasi untuk acara outbound anak-anak TK di nDayu Park Sragen. Pulangnya bawa oleh-oleh. Bukan jajanan atau makanan khas seperti biasanya. Kali ini oleh-olehnya luar biasa. Yakni pohon strawberry. Wah, sudah lama juga pingin nanam strawberry. Apalagi kemarin sempat kecewa juga saat jalan-jalan ke Keteb Pass. Rencana mau wisata petik strawberry tapi gatot. Alias gagal total.
Tapi ya, khayalannya nggak setinggi itu kali ya. Mau coba dulu. Barangkali si strawberry ini mau tumbuh dan berkembang di kota Demak ya hot. Syukur-syukur sih bisa berbuah ya… Karena kata pak penjualnya ini jenis strawberry yang bisa tumbuh di dataran rendah. Beda sama jenis Strawberry yang ada di Malang atau Tawangmangu yang cenderung memiliki iklim lebih dingin dan sejuk.
Menurut penjualnya yang tadi di nDayu Park, strawberry butuh cahaya matahari di pagi hari. Dan hindarkan si strawberry ini dari panas terik secara langsung. Jadi perlu para-para atau peneduh. Jadi sampai rumah, langsung mikir, lokasi mana yang kira-kira bisa cocok sama habitat si strawberry ini. Dan lokasinya ya di samping rumah sisi sebelah timur. Di tempat ini kalau pagi terkena cahaya matahari langsung. Dan jam sepuluh pagi, cahaya matahari sudah bergeser. Jadi mudah-mudahan cocok ya untuk habitat strawberry.
Tak lupa tiap pagi dan sore disiramin. Gak usah banyak-banyak, takut ntar terjadi busuk akar. Jadi ya secukupnya saja. Sampai basah saja. Alhamdulillah nih, si strawberry daunnya mengkilat subur. Tak seberapa lama mulai tumbuh sulur-sulur baru. Kata penjualnya lagi, kalau mau punya banyak pohon strawberry, dari sulur-sulur ini kita letakkan pada polybag yang baru. Setelah sulur ini menancapkan akarnya, bisa kita pisahkan dari indukannya. Wah, jadi bisa punya banyak pohon strawberry nih. Ibaratnya dari satu pohon bisa jadi seribu nih. Tinggal mikir lahannya, cukup atau nggak ya.
Mudah-mudahan pohon strawberryku ini jadi banyak, dan tentu saja berbuah lebat. Biar bisa dipetik manfaatnya, ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar