Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Rabu, 20 Januari 2016

Belajar dari Laba-laba di Samping Jendela


Pagi-Pagi Sarang dah Rapi

Tiap pagi saat membuka daun jendela, sebuah jaring rapi telah tersusun di antara pohon kemuning. Di sana Bu Laba-Laba yang super rajin itu siap menunggu mangsanya. Kenapa aku bilang super rajin. Karena pagi-pagi sekali sarangnya sudah rapi jali, baru selesai dianyam. Begitu setiap pagi.

Laba-laba itu sengaja kami biarkan membangun sarang di antara pohon kemuning di samping daun jendela. Biar dia bantuin aku buat nangkapin nyamuk dan juga lalat-lalat nakal yang suka berseliweran. Simbiosis mutualisme, kan. Karena tiap hari ada saja lalat, nyamuk, bahkan kupu-kupu pernah terjebak di sarang Bu Laba-Laba ini.

Bayi Laba-Laba


Dan yang lebih mengagumkan lagi, Bu Laba-Laba ini cacat. Dua kakinya hilang. Jadi dia hanya memiliki enam kaki. Tetapi walau pun hanya memiliki enam kaki Bu Laba-Laba sangat gesit menangkap mangsa. Begitu ada serangga terperangkap, dengan cekatan dia segera menangkap mangsanya itu. Kalau mangsanya cukup besar, maka Bu Laba-Laba akan membungkus mangsanya itu dengan jaring-jaringnya. Kalau mangsanya sudah tak berdaya atau mati, baru dihisap cairan tubuhnya sama Bu Laba-Laba. Wah, ngeri juga, ya. Tapi itulah kodratnya sebagai laba-laba.


Laba-laba itu cukup lama bersarang di pohon kemuning samping jendela. Sampai-sampai kami melihat laba-laba itu beranak pinak. Tetapi setelah menetas, aku tidak melihat anak-anaknya bersarang di sana. Mungkin berpindah tempat mencari tempat bersarang yang baru. Atau mungkin juga tidak bisa bertahan dari para predatornya.

Aku pun tertarik untuk menunjukkan laba-laba itu kepada anak-anak. Biar mereka belajar dari Bu Laba-Laba itu. Kira-kira apa sih yang bisa dipelajari dari Bu Laba-Laba si kaki enam itu?

Laba-laba di samping jendela
Kegigihan, kerajinan dan kesabaran. Itu yang dapat dipelajari dari si laba-laba itu. Gigih dan rajin karena begitu suasana terang tanah, sarangnya sudah rapi jali. Siap untuk sehari ini menangkap mangsa. Sore hari sarang itu akan rusak, dan akan rapi kembali pada keesokan hari. Begitu seterusnya ritme kehidupan si laba-laba. Kesabaran, karena memang dibutuhkan untuk menunggu mangsa terperangkap dalam jaring.
Laba-Laba Kaki Enam

Dan yang pasti, nyamuk dan lalt yang hendak masuk ke rumah melalui jendelaku yang terbuka jadi berkurang karena da perangkap jaring laba-laba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar