Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Sabtu, 30 Mei 2015

Suka Duka Mengikuti Gebyar PAUD di Purworejo [1]


Kamis kemarin, tanggal 28 Juni 2015, keluarga besar pendidik TK Muslimat NU mengikuti anak didik kami ke Purworejo. Kepergian kali ini dalam rangka lomba Gebyar PAUD. TK kami mewakili Lomba Lari Menancapkan Bendera.

Perjalanannya sendiri sudah dimulai sejak hari Rabu sebelumnya. Kami berangkat bersamaan dengan rombongan dari Diknas Kabupaten. Pemberangkatan di jadwalkan pukul 1 siang. Tapi baru pukul 2 siang kami berangkat menuju Purworejo. Kami berdelapan berdesak-desakan dalam mobil APV. Menyusuri jalanan menuju Purworejo. Kami sempat berhenti di Mushola Polres Salaman pada pukul 5.30 sore guna menunaikan sholat Asar. Wah, rasanya segar terkena siraman air setelah hampir setengah hari berhimpitan dalam mobil. Kala itu cuaca cukup cerah. Hanya saja kabut sudah mulai turun. Jadinya baru pukul setengah lima, tapi berasa sudah seperti mau maghrib. Kami pun melanjutkan perjalanan. Melewati lereng dengan sisi kiri jurang yang cukup dalam. Karena saya belum pernah lewat di sini, jadinya cukup menegangkan juga.


Jelang maghrib kami sampai di alun-alun Purworejo. Rembang petang mulai terbayang. Dan kami pun menunaikan sembahyang di masjid alun-alun kota Purworejo. Kami sempat bingung juga, di mana mau bermalam? Karena dengar-dengar semua hotel dan pengianapan di Purworejo sudah penuh. Karena peserta gebyar PAUD ini berasal dari satu provinsi.

Lalu seorang rekan guru kami teringat dengan kenalannya yang sudah hampir 30-an tahun tak bertemu. Kenalan itu tinggal di Purworejo. Teman kami masih ingat alamatnya. Namun lupa dengan jalan menuju ke sana. Kami pun bertanya pada tukang parkir di seputaran masjid yang kebetulan sekali juga mengenal Pak Ahmad, kenalan dari rekan kami itu.

Setelah mendapat sedikit petunjuk, kami lalu meluncur ke rumah Pak Ahmad. Namun sebelumnya kami makan malam dulu di bebek goreng. Namanya aku lupa. Namun masakannya enak. Dan seperti biasa, menu yang aku sukai, oseng-oseng daun pepaya sama buntil. Tak pedlu teman-teman padha pesan bebek goreng sama sup iga. Pokoknya ini makanan favorit buatku.

Usia menikmati hidangan makan malam dengan porsi yang sangat mengenyangkan, kami berjalan-jalan dulu di seputar pertokoan. Mencari oleh-oleh untuk Pak Ahmad. Eh, pas mau cabut melanjutkan perjalanan, aki mobil yang kami tumpangi tekor deh. Jadinya mobil minta didorong. Untungnya mas-mas yang lagi nongkrong di seputaran bebek goreng itu baik hati. Mereka mau ikutan mendorong mobil. Mungkin kasihan kalau mesti melihat ibu-ibu manis ini mendorong mobil, hadeh.

Kami pun tak henti-hentinya berterima kasih untuk kebaikan hati para penduduk ini. Sambil mengikuti petunjuk dan bertanya sana-sini, kami menuju rumah Pak Ahmad. Sebenarnya kami nyaris prustasi juga, karena ternyata cukup sulit untuk menemunkan kenalan lama rekan kami yang tinggal di Desa Sidomulyo, Cauk ini. Tapi alhamdulillah, berkat kemurahan Allah, di tengah malam yang gulita ini akhirnya kami menemukan rumah tinggal Pak Ahmad. Saat itu lampu rumah sudah dipadamkan, mungkin penghuninya sudah tidur. Tapi dengan sepenuh keyakinan, kami mengetuk pintu rumah. Berharap bisa mendapatkan tempat bermalam. Dan alhamdulillah, Pak Ahmad yang baik hati ini mengijinkan kami untuk bermalam. Sebelumnya melo drama dulu. Karena kenalan teman kami ini sudah 30 tahun tak bertemu. Kangen-kangenan, dan cerita mengalir hingga jauh malam. Tapi sebelumnya kami bersih-bersih dulu, mandi, sholat. Aih, airnya dingin banget. Tapi sueger.

Setelah habis mandi nyatanya kami tak bisa tidur. Mungkin masih adaptasi dengan tempat baru. Atau bisa juga karena kebersamaan kami. Sampai malam teman-teman terus bercanda. Walau ada juga sih satu dua teman kami yang bisa tertidur dengan pulasnya. Aku? Kalau aku terus terang tak bisa tidur. Biasa, itu. Tempat baru. Tapi nyari sinyal susah juga di sini. Telepon putus-putus. Online juga lemot banget. Padahal keinget sama yang di rumah.

Ceritanya sudah dulu ya. Karena mulai diserang kantuk. Besok kita lanjut dengan yang lebih heboh lagi.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum

    #mochshodiqfuullmumpunihandayayekti Rungkut Surabaya

    Semogah Sehat Semua Keluarga Kita

    BalasHapus