Senin, 15 April 2013
SRIKANDI BLOGGER DAN EKSISTENSI SEORANG GURU
Pertama kali kenal dunia blogging saat mencari bahan ajar untuk murid-muridku. Ohya, aku adalah seorang guru TK. Tahu sendiri kan kalau pembelajaran TK itu mesti dikemas secara atraktif dan interaktif. Jadi aku mesti pandai-pandai menambah wawasan biar anak-anak tidak bosan. Tapi yang terjadi, aku kesulitan mencari bahan ajar yang berkaitan dengan dunia ke-TK-an.
Saat itu jadi tertarik untuk membuat sebuah blog. Tujuan utama membuat blog kala itu ingin menyalurkan hobi menulis yang lama terbengkalai. Sekalian juga ingin berbagi sedikit pengetahuan yang kumiliki pada para pembaca. Terlebih lagi bagi guru-guru TK yang masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Bahkan oleh kalangan guru sendiri.
Dulu profesi guru, terlebih lagi guru TK bukanlah profesi yang patut dibanggakan. Selain karena penghasilannya yang tidak seberapa, juga adanya anggapan kalau guru TK itu tidaklah memerlukan skill. Siapa saja bisa jadi guru TK. Karena yang dilakukannya hanyalah tepuk dan nyanyi.
Sempat rada bete juga dengan julukan yang melekat pada guru TK itu. Sehingga muncul dalam diri ini untuk membuktikan, kalau anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Guru TK tidak hanya bisa tepuk dan nyanyi. Ia bisa berprestasi. Mengajar anak-anak TK juga butuh skill sebagaimana para profesional lainnya dalam menangani klien. Karena menurut Undang-Undang Guru No. 15 Tahun 2005 bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional.
Dan sebagai seorang profesional sudah selayaknya kalau para guru juga meningkatkan potensi diri guna mencapai tuntutan kualifikasi dan standar kompetensi yang ada. Dan salah satu tuntutan dari guru profesional adalah menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Bukan hanya demi penentuan angka kredit untuk kenaikan pangkat, tetapi lebih kepada peningkatan mutu pendidikan yang ada sekarang ini. Salah satu bentuk aktualisasi diri itu diantaranya adalah nge-blog.
Tapi pada kenyataannya nge-blog masih jadi kegiatan asing bagi sebagian besar kalangan guru. Padahal pendidikan seharusnya menjadi akar dari segala perubahan. Termasuk maraknya dunia blogging. Aku pernah mengalami sedikit kekecewaan terkait aktivitas nge-blog yang aku lakukan dengan eksistensi diri sebagai guru. Yakni saat pemilihan guru berprestasi. Ternyata semaraknya dunia blogging belum menyentuh pendidikan secara institusi. Ini dibuktikan dengan tidak adanya kategori penilaian untuk karya semacam blog ini. Jadi kecewalah aku saat itu.
Akan tetapi karena sudah cinta terhadap dunia blogging, diakui atau tidak dalam penilaian guru profesional, bagiku tidak ada masalah. Nge-blog tetap jalan terus. Berbagi informasi tentang ke-TK-an tetap jalan terus. Terlebih saat apa yang aku bagi itu bermanfaat bagi teman-teman lainnya. Sungguh bahagia hati ini.
Dan lebih bahagia lagi rasanya saat kenalan dengan komunitas seru Kumpulan Emak Blogger (KEB). Rasanya seperti mendapatkan rumah baru dengan teman-teman baru yang juga menyenangkan. Apalagi saat ajang Srikandi Blogger 2013 digelar. Rasanya exiting sekali.
Srikandi Blogger 2013 adalah event yang diprakarsai oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dalam rangka menyambut ulang tahunnya yang pertama. Dengan mengangkat tema, Aktualitas Perempuan di Era Digital. KEB sendiri adalah komunitas para emak (ibu-ibu rumah tangga, walau ada yang masih yang masih single juga) salah satu tujuan pendiriannya adalah menularkan semangat menulis untuk menghasilkan inspirasi dan karya melalui blog.
Melalui event ini KEB akan memberikan apresiasi kepada para blogger Perempuan Indonesia,. Khususnya yang telah tergabung dalam komunitas KEB. Dalam era digital seperti sekarang ini tidak mengherankan seorang ibu rumah tangga/emak menyuarakan ide-ide dan gagasannya melalui blog. Di ajang ini para juri akan memilih blogger perempuan yang bisa menyampaikan dan mengaktualisasikan kegiatan atau aktivitasnya secara online maupun offline.
Mulanya hanya ingin meramaikan event ini. Sadar diri karena di atas langit masih ada langit. Tapi kemudian tidak menyangka karena blog yang aku kelola ini masuk dalam nominasi dari 50 Srikandi Blogger 2013 Kejutan yang menyenangkan. Dan sungguh luar biasa. Mengingat aku baru saja bergabung dengan komunitas ini. Walaupun sebagian anggotanya adalah wajah-wajah yang sudah familiar di facebook.
Bagiku, menjadi salah satu nominasi dari 50 Srikandi Blogger 2013 berarti kemajuan yang luar biasa. Selama ini aku belum pernah menang dalam lomba blog. Jadi rasanya surprize sekali. Selain itu menjadi nominasi Srikandi Blogger 2013 berarti membuka kesempatan dan wawasan untuk lebih banyak berbagi. Dengan harapan membuat orang lain terinspirasi dan tergerak untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Nantinya dari ajang ini pemenang Srikandi Blogger 2013 akan dikirimkan mewakili acara Asean Blogger yang akan diselenggarkan di Solo. Pastinya keren.
Harapanku kalau terpilih jadi Srikandi Blogger adalah membuat blog itu “membumi” di kalangan pendidik khususnya guru-guru TK agar selalu bersemangat meraih mimpi guna mewujudkan aktualisasi diri. Sehingga pendidikan akan menjadi lebih baik lagi. Adapun impianku secara pribadi tentunya akan lebih rajin berkarya dan berbagi melalui blog. Membagi sedikit ilmu yang kumiliki sebagai wujud kepedulian sosial dan edukasi kepada masyarakat luas.
Siapapun yang terpilih, pastilah dia emak yang hebat, Srikandi yang kuat.
Ayo para Emak, kalian sungguh luar biasa. Salut untuk ajang Srikandi Blogger 2013.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
blog berguna tidak hanay untuk guru ya, tapi buat aku seoarang wali murid juga kalau ada tugas dari sekolah :) Good luck ya mak. aku publish sebentr lagi nih tugasnya :)
BalasHapusTerima kasih masukannya, ya Mak Lidya. Ayo semangat. Terima kasih telah mampir, :)
Hapussemoga sukses ya
BalasHapusTerima kasih mak Lisa, :)
HapusGood Luck Bu Guru....
BalasHapussaya mendukungmuuu... :-)
Mbak Leyla Hana, my favorit writer. Novelnya, Oke, Kita Bersaing! benar-benar keren. Terima kasih telah mampir, Mak. :)
HapusAyo Bu Guru, tularkan semangat ngeblognya ke guru-guru yang lain. Sukses, ya Bu Guru :)
BalasHapusTerima kasih Mak Nia Haryanto. Sukses juga untuk Mbak Lia. Terima kasih juga telah mampir, :)
HapusKeren! Inilah contoh Bu Guru yang selalu bisa update kemampuannya karena melek teknologi. Semoga guru-guru yang lain ikut menyusul langkah mbak Sri Wahyuti ini. Baik guru PAUD, TK, SD,SMP, SMA bahkan kalau bisa guru-guru di madrasah juga :)
BalasHapusTerima kasih Mbak Aira. Iya nih, prihatin sama minat para guru untuk menuangkan ide-idenya ke dalam tulisan. Hehehe, padahal mereka kan agen perubahan, harusnya. Ayo, Mbak Aira, tularkan virus menulis.
Hapussemangat Bu Guru....saia paling suka lihat guru ngeblog karena bisa menularkan virus ngeblognya pada muridnya :)
BalasHapusby : Sumarti Saelan (males sign in)
Makpan and makjur Sumarti Saelan, terima kasih atas kunjungannya. Sayangnya murid-muridku anak TK, Mak.
Hapusbu guru aku baru tahu dikau buguru
BalasHapusaku suka guru.. keep writing ya mak
Iya Mak Hana Sugiyarti. Saya guru TK. Keep writing juga ya Mak. Dan terima kasih telah mampir, :)
HapusMak, justru pendidikan dasar di usia TK itulah yang paling penting menurut saya!
BalasHapusSejak dini anak-anak diajari dengan budi pekerti, sopan santun, disiplin, empati pada sesama, jujur, dan sebagainya.. sehingga mereka akan tumbuh dewasa dengan kualitas diri yang tinggi..
Pekerjaanmu sangat penting dan mulia, Mak!
*hugs*
Terima kasih untuk apresiasinya Mak Pipitta. Memang betul Mak, saat itu anak-anak sedang mengalami masa keemasan dalam tumbuh kembangnya.
HapusJujur deh mak, banyak guru-guru TK yang dulunya sering merasa minder kalau sedang ngumpul dengan guru-guru dari jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ya, karena pandangan sebelah mata itu.
Mudah-mudahan perasaan seperti itu nggak akan ada lagi. Nggak ada guru TK, SD, SMP, SMA, Madrasah, etc, yang ada hanyalah guru bangsa.
Semangat. Terima kasih telah mampir, Mak. Big hugs, :)
Sampaikan pada teman2nya mak, gak perlu minder justru harus bangga karena guru2 keren itu belum tentu bisa menghadapi anak2 TK ... keterlaluan deh kalo ada yang menyepelekan guru TK ...
HapusTentu Mak Mugniar, saya selalu berupaya mendorong para guru TK itu untuk tidak malu-malu lagi mewujudkan aktualisasi diri.
HapusYah, seperti mengikuti ajang lomba seperti ini. :)
Sukses ya mak Mugniar, :)
Ayo Mbak, aku dukung dirimu. Maju terus!! Hidup guru TK....
BalasHapusTerima kasih dukungannya, Anonim?? Ayo tunjukkan dirimu...
HapusJangan malu-malu. :)
Setuju mak, seharusnya guru2 itu pada ngeblog. Saya selalu salut lho sama guru2 yang mau meluangkan waktunya buat ngeblog, pernah berjumpa beberapa dengan mereka di jagad blogging.
BalasHapusSoalnya guru kan pendidik, tidak boleh pelit dalam sharing ilmu dan harus selalu update isi otaknya. Kebanyakan guru merasa bekerja, sudah puas dengan isi kepalanya, gak perlu diupdate lagi, Salah besar.
Mudah2an kelak pemilihan guru berprestasi juga menilai apakah guru ybs rajin menulis, termasuk blog ya mak.
Oya, saya adalah orang yang tak setuju dengan yang mengatakan siapapun bisa jadi guru TK, tak butuh skill. SALAH BESAR. Bagi saya, pekerjaan tersulit dalam mengajar adalah mengajar anak2 unyu itu karena butuh metode2 baru dan perangkat2 kerja yang bisa membantu penyampaian materi ajar ke murid. Beda tipis sama guru kelas 1 SD.
SAya suka memperhatikan guru dan anak2 TK/SD kelas 1. Haduh, kalo saya pasti tidak akan sanggup mak. Saya tak bisa sabar menghadapi satu orang apalagi sekelas anak kecil :D
So ... maju 10 besar ya maak :)
Sukses
Terima kasih Mak Mugniar untuk apresiasinya pada kami para guru TK. Mudah-mudahan kami bisa meletakkan dasar dari nilai-nilai kepribadian yang baik pada para penerus bangsa ini.
HapusSalam kenal dan terima kasih telah berkunjung. :)
Maakk...
BalasHapusSukses yaa..
Semangaat menuju 10 besar Srikandi Blogger 2013
Sukse juga untuk dirimu Mak Nchie Hanie,
HapusTerima kasih telah mampir, ya, :)
Membumikan Blog.
BalasHapusBisa jadi judul buku ya mak :D, kutunggu bukunya kalau sudah jadi. atau kita nulis keroyokan, saya dari sisi emak rumah tangge.
Guru TK Nge-Blog. wah idenya,... nanti biar saya usulkan ke gurunya anak saya ya.
semoga sukses menuju 10 besar Srikandi Blogger 2013
dan terpilh jadi Srikandi Blogger 2013
suksesss, saluuut bisa aktif dari Demak
Loveyu,
Heni Prasetyorini
Mak Heni, iya nih mak, jangan sampai kita-kita ini kalah sama anak didiknya. Kan kita menghadapi generasi digital. Dari kecil dah pegang gadget. Berabe kalau kalah dari muridnya.
HapusSaya jadi keingetan sama anak didik saya. Pagi-pagi nungguin saya di pintu gerbang dengan wajah sumringah, hanya ingin bilang, "Bu guru, semalam saya lihat bu guru di laptop mamaku."
Rupanya dia barusan diajak ngenet sama mamanya. Jadi kumat narsisnya nih Mak.
Love U too, Mak. Sukses ya mak, :)
suksess ya mbak :D
BalasHapussukses untukmu juga Mak Hana Sugiyarti. :D
HapusTerima kasih telah mampir. :)
ini namanya guru Tk ynag keren, melek teknologi...sukses bu guru ke tahap selanjutnya
BalasHapusKeren itu geli-an ya mak Ety. Hihihi, terima kasih telah singgah. Sukses untuk mak Ety juga, ya.
HapusTerima kasih, :)
Bu guru yang punya semanagt juang tinggi. Semoga melaju ke 10 besar maaaak
BalasHapusAmiin, sukses juga untuk dirimu Mak Windi Teguh, :)
Hapusayo mak...ajari anak2nya menulis...
BalasHapusSiiap Mak Rina. Terima kasih telah singgah, :)
HapusIbu saya selalu bilang, kalau jadi Guru TK itu lebih susah dari Guru SD karena betul betul menanamkan nilai nilai kehidupan di Golden Age. Saya juga salut sama guru tk, saya aja dua anak kecil pusing ngadepinnya apalagi satu kelas qiqiqi
BalasHapusSukses ya makk ^^
Menjadi guru TK memang mesti sabar banget, mak. Karena kita menghadapi anak-anak yang terkadang nggak bisa mengkomunikasikan apa maunya. :)
HapusSukses juga untuk Mak Shinta, ya.
Salam kenal dan terima kasih telah mampir. :)
sy kagum loh, Mbak sama guru TK yg walopun saat ini kayaknya kurikulum TK itu gak manusiawi tapi kalo guru2nya pinter meramu dan disesuaikan dg karakter anak2 yg umumnya maish bermain itu keren bgt, deh :)
BalasHapusMak Keke, kurikulum TK yang sebenarnya itu sudah sesuai dengan perkembangan anak. Hanya saja yang terjadi, karena tuntutan dari masyarakat, maka guru-guru TK berimprovisasi sendiri. Terutama calistung ya, kita seperti dalam dilema.
HapusTes masuk SD itulah yang jadi problemnya. Harusnya masuk SD itu gak usah ada tes. peraturanya sih memang gitu. Tapi kenyataan di lapangan lain, Mak. Tes tetep jalan, dan tidak ada tindakan dari yang punya wewenang.
Maka kita sebias mugkin membekali anak-anak itu dengan pembelajaran calistung yang fun lah.
Lucunya anak-anak itu sudah pada pandai sebelum diajarkan. meaby bekal dari rumah. Kasihan sebenarnya anak-anak itu. Dipaksa matang sebelum waktunya, :(
guru apapun itu, entah TK, SD,SMP, SMU dll saya rasa sama aja, sama-sama pendidik, tinggal bagaimana cara guru tersebut mendidik anak" agar kelak menjadi manusia yang seutuhnya tentunya dengan kerjasama banyak pihak seperti keluarga yang paling penting, dan juga masyarakat.
BalasHapussenang berkenalan dengan mak wahyuti :)
ssstt.. saya malah kepingin jadi guru TK lho mbak
Setuju mak Wina Azam. Ayo sekali-kali main ke TK, becanda sama anak-anak yang selalu bikin senyum dan kangen dengan celotehnya. Hehehe, obat keriput mak, Gak perlu cream anti kerut. :)
Hapusanggapan yang kurang tepat yang mengatakan kalau guru TK tdk butuh ketrampilan apa2, justru menurut saya yg paling berat itu justru guru TK, karena merekalah peletak dasar pertama pendidikan anak2.
BalasHapusSalah didik dan salah arahan pada anak2 TK bisa berakibat besar pada anak2 selanjutnya, karena pada tahap ini mereka bagai papan tulis yang masih bersih, jadi harus diisi dengan benar.
Mereka harus punya ketrampilan mengelola emosi, mereka harus memiliki pengetahuan tentang moral, etika, agama, sekaligus psikologi perkembangan anak, kognitif, dsb.
Semangat ya maaakkk Sri :)
Mak Maya Siswadi, terima kasih untuk apresiasinya pada guru TK. Memang berat tugas guru TK karena merekalah yang meletakkan dasar pendidikan moral, budi pekerti, sosial emosional, dan sebagainya.
HapusKesalahan yang terjadi pada masa kanak-kanak akan sulit sekali dibenahi.
Tetapi kurang adanya perhatian pemerintah pada pendidikan anak usia dini menjadikan guru TK ini seperti anak tiri dalam dunia pendidikan. Banyaknya guru TK yang berstatus guru Wiyata Bhakti dengan honor yang sangat memprihatinkan. Bahkan mungkin sebagian orang tak percaya jika disebutkan.
Alhamdulillah, sekarang keadaan mulai membaik. Perhatian pemerintah pada PAUD semakin meningkat. Dan hal itu berimbas pada meningkatnya kesejahteraan guru-guru TK. Dan insyaallah akan meningkatkan kualitas pendidikan untuk anak usia dini.
Terima kasih telah singgah Mak. Salam kenal. :)
Salam kenal, inspiratif,keren
BalasHapus