Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Senin, 16 Januari 2017

Studi Kasus Abaca:

Studi kasus :

Apakah anak yang terlalu bersemangat belajar pakai abaca, kelak bisa mengalami Mental Hectic ?


Jawab:

Mental hectic itu adalah kondisi yang muncul akibat tertekan. Bukan akibat perasaan senang. Tertekan dan senang, adalah 2 hal yg berbeda. Efek senang yang ditimbulkan abaca, mirip dg efek senang ketika anak2 bermain game pada umumnya spt game angry bird, dll. Yaitu senang, bahkan sebagian anak, mengalami kecanduan (kesulitan berhenti bermain abaca, mirip efek kesulitan berhenti bermain game HP).


Jadi efek abaca, tidak menimbulkan tekanan, bahkan sebaliknya menimbulkan perasaan senang yg luar biasa pada sebagian besar anak (syaratnya anak siap belajar membaca dipandu dg pembimbing yg sabar).


Hal ini sesuai hasil riset universitas Pensylvania ttg pentingnya permainan thd perkembangan korteks anak.


Riset universitas Pensylvania meneliti 64 anak yg distimulasi dg permainan huruf, angka, warna dll lalu discan lagi otaknya setelah 15 tahun kemudian. Hasilnya pertumbuhan korteks anak2 yg distimulasi dg permainan tadi berkembang pesat dibanding yang dengan tanpa stimulasi.


Juga riset Pankseep yg menyebutkan permainan dapat menyembuhkan berbagai masalah konsentrasi. Umumnya penderita ADHD dapat disembuhkan dg permainan yang mengharuskan anak untuk fokus.


Dan ini permainan bersyarat yaitu yg membuat anak anak merasa senang dan dekat dengan pembimbing. Jadi bukan permainan yang meminta anak bermain sendiri ya. Permainan yang melibatkan interaksi dg pembimbing mirip dg permainan abaca flashcard. Anak tidak dibiarkan main sendiri tidak terarah.


Dan ini cukup membantah orang - orang yang berpendapat bahwa permainan huruf itu ga ada gunanya. Mereka bahkan tidak pernah mengadakan penelitian, dan data pendukung argumen tsb tidak ada.


lalu,

APAKAH ANAK AKAN BOSAN SAAT SD?


Bosan tidaknya anak ketika SD, BUKAN disebabkan karena sebelumnya anak belajar pakai ABACA, tapi terkait dengan materi dan guru di SD tsb.


1. Apakah guru saat di SD monoton saat mengajar?

2. Apakah alat peraga kurang shg anak2 kurang termotivasi belajar?

3. Apakah semua materi sudah dikuasai, shg anak harus mengulang2 materi yg sudah dikuasainya?

4. Apakah materi di sekolah TERLLAU sulit shg anak tidak dapat mengikuti pelajaran di kelas.


Itu ke 4 hal yg umumnya membuat anak -anak bosan di sekolah.


Jadi, orangtua harus pintar memilihkan sekolah buat anak dan disesuaikan dengan kemampuan anak. Tanya-tanya dulu materi apa aja yg diajarkan di sana dan ukurlah apakah anak kita ini menganggapnya terlalu mudah atau terlalu sulit? Ini akan memberi pandangan kepada orangtua apakah anak akan betah sekolah di tempat tsb.


Sebab materi yg terlalu gampang juga bisa membuat anak bosan.


Khusus abaca, sebagian anak emang ada yang ga pernah bosan, diulang beberapa kali pun bosannya ga pernah hilang. Tapi kalo model anak2 tertentu, yg mungkin tipe serius, justru malah bisa bosan jika materinya sudah terlalu gampang. Contoh, udah hafal semua huruf di box 1, tapi ditanya berulang2 melulu. Kalo anak sudah menguasai materi, maka tingkat kesulitan harus naik pula. Agar antusiasme bisa terjaga. Tapi ini TIDAK BERLAKU untuk semua anak abaca, sebagian bahkan mau diulang 50 kali ga ada bosannya...


Jadi hasil setiap anak bisa berbeda,

bergantung jenis kecerdasan anak, dan kreativitas pembimbingnya serta pemahaman pembimbing terhadap karakter anak.


Selamat mencoba, Bermain ABACA.


Sumber : pembinaan pemasar ABACA oleh bunda Diena Ulfaty.


Informasi dan Pemesanan

SMS/WA Sri Wahyuti

085867486151

Tidak ada komentar:

Posting Komentar