Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Senin, 23 Januari 2017

Belajar Membaca, Perlukah Distimulasi?

*Belajar Membaca, Perlukah Distimulasi?*


Tahukah, Bunda...

Di Amerika terdapat fakta bahwa sebanyak 33% dari siswa kelas 4 disana memiliki kemampuan membaca dibawah batas "Dasar" dari National Assessment of educational Progress dalam membaca teks. Selain itu, ternyata kemampuan membaca sejak dini menentukan penguasaan materi pembelajaran dimasa mendatang lho. Ada korelasi erat antara pengetahuan dan pemahaman bacaan. Terbukti dari riset Amerika bahwa mereka yang saat TK kemampuan belajarnya tertinggal, memiliki kemungkinan lebih besar untuk tetap berada pada "ketertinggalan" mereka saat naik tingkat sekolah. Hmm, fakta yang cukup mengejutkan, bukan?


Terus apa hubungannya dengan Stimulasi Membaca?


Sabar, Bunda...πŸ€—πŸ€—πŸ€—

Sebagai orangtua kita tentu tidak ingin apabila anak kita mengalami ketertinggalan dari anak-anak sebayanya, padahal membaca adalah ketrampilan yang wajib dikuasai karena termasuk faktor penting yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Dari fakta diatas, kita menyimpulkan bahwa harus ada perhatian lebih dari kita untuk mengajarkan atau menstimulasi belajar membaca
dengan baik agar sesuai harapan.


Perlu Bunda tahu, bahwa membaca bukan proses pertumbuhan yang alami terjadi, seperti berdiri, berjalan, meraih benda dll. Membaca adalah sebuah keterampilan yang harus dipelajari lhoo...sebuah proses yang kompleks. Saking rumitnya sampai-sampai Marilyn Adams menyebutkan bahwa operasi sistem membaca itu mirip seperti pengoperasian mobil. Karena selain mengajari membaca perlu teknik-teknik khusus, kita sebagai pendidik juga dituntut untuk mengajarkan bagaimana memperoleh manfaat dari kegiatan sepanjang masa ini. Wow, jadi ada seni lain dari sekedar mengajar baca ya? Ya. Berikut ini, Bunda...beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menstimulasi belajar membaca:


🎯 Pendidik harus memiliki target atau goals dari mengajar membaca


Apa tujuan akhir dari membaca? Tentu saja membaca dan memahami makna kata. Sekedar bisa membaca saja, itu mudah. Tapi sampai pada tingkat memahami, perlu kinerja yang tidak biasa. Guru harus bisa mengajak anak-anak belajar menyeimbangkan berbagai komponen membaca: pemahaman-phonemic, phonics, kelancaran, kosakata dan penggunaan kata dalam keseharian mereka.


⁉ Anak-anak yang mengalami kesulitan membaca biasanya memiliki masalah dalam memahami kata-kata yang didengar


Sebab utama yang biasa terjadi dari kesulitan membaca adalah tidak memahami apa yang dibaca, atau tidak pernah mendengar kata yang dia baca sebelumnya. Maka stimulasi yang perlu dilakukan adalah mengenalkan benda-benda sekitar sebanyak-banyaknya dengan pengucapan yang benar dan jelas dan berbicara dengan ritme yang pas sehingga anak dapat memahami ucapan kita dengan baik. Jadi, jangan ngomong sambil marah ya Bunda, biasanya ngomongnya cepet dan ga karuan ^^


πŸ“šπŸ‘„πŸ‘‚πŸ»Belajar membaca setali tiga uang dengan berlatih berbicara dan belajar mendengarkan


Nah, jadi sebelum dia belajar membaca...kita persiapkan dahulu dengan banyak berkomunikasi dengan anak. Kita yang berbicara atau mendengarkan anak berbicara hingga secara tidak langsung kita telah membantu anak mengetahui struktur kalimat, pengetahuan kosakata dan tujuan komunikasi.


πŸ‘ŒπŸ»πŸ‘ŒπŸ» Anak-anak yang kesulitan membaca harus mendapatkan perhatian khusus dibantu dengan guru yang terlatih dan media yang tepat


Mari kita lihat, fakta-fakta berikut: 88% anak yang mengalami kesulitan membaca pada kelas satu akan mengalami kesulitan memahami pada saat kelas empat. 85-90% anak yang mengalami kesulitan membaca lalu dibantu dengan pencegahan dan intervensi dini dapat meningkatkan kemampuan membaca sampai pada tingkat rata-rata. Artinya, kita harus tanggap saat ada anak yang kesulitan membaca agar tak terulang kesulitan pemahamannya di masa yang akan datang.


πŸŽ¨πŸ“–Stimulasi pada usia prasekolah sangat berperan dalam proses pembelajaran pada tingkat berikutnya


Anak-anak yang terstimulasi pada usia prasekolah membuat mereka lebih siap untuk menerima materi pembelajaran. Berikut diantara indikator pembelajaran usia prasekolah:

✅1. Kemampuan untuk mengenali huruf alfabet

✅ 2. Pengetahuan umum tentang cetak (misalnya: membedakan cover depan dengan cover belakang, bagaimana membalik halaman buku dll)

✅3. Mengenali bunyi huruf (kesadaran phonem)


➡Diantara tips jitu untuk menstimulasi adalah bercerita/membaca dengan suara keras dengan melibatkan anggota keluarga untuk mendapatkan pengetahuan dan dan keterampilan diatas.


πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦Usaha membuat anak dapat membaca dan mengolah bacaan adalah upaya yang harus dijalankan bersama


Orangtua, pendidik dan anggota masyarakat harus menyadari pentingnya bergotong-royong untuk mewujudkan generasi yang cinta membaca. Penelitian menunjukkan bahwa hasil yang signifikan didapat apabila keluarga mendukung upaya ini. Kesungguhan dan kesabaran guru juga sangat berperan untuk mendapatkan hasil yang berbeda. Dan kepedulian masyarakat terhadap hal ini jelas akan membuat sebuah perubahan yang menggembirakan. Sudah waktunya bagi kita semua untuk memastikan bahwa setiap anak belajar membaca dan memahami bacaannya dengan baik. Ini adalah tanggung jawab kita bersama.


Diterjemahkan secara bebas dari understood.org dengan beberapa penyesuaian.


By: Laskar abaca grup 6


Informasi dan Pemesanan

SMS/WA Sri Wahyuti

085867486151

Tidak ada komentar:

Posting Komentar