Abu Ubaidah bin Jarrah adalah salah satu sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Beliau bernama lengkap Amir bin Abdullah bin Jarrah al-Quraisyi al-Fihri al-Makki.
Ayahnya bernama Abdullah bin Jarrah. Ia berasal dari golongan kaum Quraisy. Tepatnya suku Al-Harith bin Fihr yang lahir ada tahun 582 M di Kota Mekkah.
Abu Ubaidah memeluk Islam atas ajakan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq. Salah seorang sahabat Rasul dan periwayat hadits terkenal, Abdullah bin Umar, pernah bercerita tentang keutamaan sifat dari Abu Ubaidah:
"Ada tiga orang Quraisy yang sangat bersih wajahnya, tinggi akhlaknya, dan sangat pemalu. Bila berbicara mereka tidak pernah dusta. Dan, apabila orang berbicara, mereka tidak cepat-cepat mendustakan. Mereka itu ialah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Utsman bin Affan, dan Abu Ubaidah bin Jarrah."
Semasa hidupnya, Abu Ubaidah menjadi orang kepercayaan Rasulullah SAW dan para sahabat. Sifat kejujurannya pun membawa kepercayaan Abu Bakar untuk menunjuk Abu Ubaidah sebagai penjaga Baitulmal. Baitulmal merupakan kumpulan harta dari umat Islam yang disimpan dalam sebuah lembaga keuangan.
Abu Ubaidah juga sering ditunjuk Rasulullah untuk memimpin pasukan muslim. Bahkan ia pernah dilantik oleh Rasulullah SAW untuk memimpin pasukan perang sebanyak 300 orang ke tepi Laut Merah.
Rasulullah SAW pernah membicarakan kelebihan Abu Ubaidah sebagai seseorang yang amanah.
"Setiap umat ada penjaga amanahnya dan penjaga amanah bagi umatku adalah Abu Ubaidah bin Jarrah."
Sebagai seorang yang dipercaya dan mampu menjaga amanah, Abu Ubaidah pernah diuji oleh Allah SWT dalam Perang Badar. Saat itu Abu Ubaidah berda dalam barisan terdepan untuk membela Islam. Ia pun berani menyusup di antara barisan para musuh dan berhasil mengalahkan mereka. Hingga suatu ketika, Allah membuatnya harus berhadapan dengan ayah kandungnya, Abdullah bin Jarrah, yang saat itu masih dalam keadaan kafir dan menolak untuk memeluk Islam.
Sebelumnya, Abu Ubaidah sudah berusaha sebisa mungkin untuk menghindari ayahnya. Namun, sang ayah terus mengejarnya meskipun berkali-kali ia lari dari hadapan beliau. Hingga pertarungan pun tidak terelakkan. Abu Ubaidah memenangkan pertarungan dengan ayahnya. Ia merasa sedih saat itu. Namun rasa sedihnya lebih disebabkan oleh keadaan kafir sang ayah di akhir hayatnya.
Abu Ubaidah menjadi orang kepercayaan dan orang yang dicintai Rasulullah. Kecintaan Rasulullah SAW pada Abu Ubaidah pun termaktub dalam kisah yang diriwayatkan dari seorang panglima perang, Amr bin al-Ash, ia berkata:
"Rasulullah SAW pernah ditanya, 'Siapakah orang yang lebih engkau cintai?' dijawab dengan Rasulullah, 'Aisyah.'
Kemudian ditanyakan lagi siapa yang dicintai Rasulullah dari golongan laki-laki hingga dijawab, 'Abu Bakar.'
Lalu, ditanyakan lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau pun menjawab,
'Abu Ubaidah bin al-Jarrah.'"
Tidak mudah memang menjaga amanah dan kepercayaan seseorang, namun Abu Ubaidah bin Jarrah membuktikannya. Hingga Rasulullah pun sangat mencintainya.
#SNCPahlawanIslamKebanggaanku
#SNC2022
#BertumbuhdanTerusMenginspirasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar