Dewan Guru TK Muslimat NU Demak |
Narsis dulu ya |
Setelah acara doa bersama lima bis pun berangkat menuju Bonbin Mangkang. Perjalanan lumayan lancer. Meskipun di daerah Kaligawe sempat terjebal macet. Karena memang pada saat itu hari kerja, dan waktunya berangkat bagi para pekerja.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, bis mulai memasuki kawasan wisata Bonbin Mangkang. Saat itu suasana masih sepi. Para pekerja Bonbin pun masih sibuk bebersih. Rencananya di lokasi pertama ini akan diadakan sedikit acara perpisahan antara anak-anak dengan guru dan pengurus Yayasan TK Muslimat NU. Tetapi ternyata dari pihak biro tidak ada koordinasi dengan pihak Bonbin sehingga kami kesulitan menemukan tempat yang nyaman untuk memulai acara tersebut. Alhasil melalui kesepakatan dengan pihak biro, acara perpisahan akan dilakukan di Rumah Makan Jawa Timur sebelum makan siang. Acara kemudian dilanjutkan dengan outbound dan jalan-jalan menikmati pemandangan satwa-satwa yang ada di Bonbin Mangkang. Lmayan lengkap juga koleksinya. Ada aneka jenis kera, harimau, singa, beruang, aneka jenis burung seperti merak, pelican, kasuari, jalak, aneka unggas, dan juga gajah yang bias ditunggangi.
Asyiknya outbound |
Puas di Bonbin Mangkang, perjalanan dilanjutkan ke Rumah Makan Jawa Timur untuk acara perpisahan dan ishoma. Selain ishoma, Rumah Makan Jawa Timur juga menyediakan aneka oleh-oleh khas Kendal, seperti kerupuk ikan, dan sebagainya. Waktu untuk ishoma dibatasi satu jam. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Cahaya di Sekucing Kendal.
Ada kejadian yang cukup memprihatinkan dan menyita waktu juga ketika kami mulai memasuki kawasan pantai. Rupanya ada orang yang meninggal. Lalu oleh mereka dipasanglah tratak. Namun karena rumah dukanya itu mepet jalan raya, tratak di pasang melewati jalan. Hanya sayangnya tratak kurang tinggi, sehingga bis kami tidak bias lewat. Karena bis lebih tinggi dari tratak. Terpaksa para kru bergotong royong untuk meninggikan tratak dengan cara diangkat ramai-ramai. Wah, lumayan heboh juga. Dan tentu saja lumayan menyita waktu. Karena kru bis harus menunggu rekannya sesame kru, baru tratak bisa diangkat. Dari pihak masyarakat setempat sepertinya tidak ada inisiatif untuk membantu. Padahal mereka sudah melanggar fasilitas umum seperti jalan raya ini.
Pukul 14.00 WIB kami mulai memasuki kawasan Pantai Cahaya. Lumayan ramai juga. Tiket untuk masuk arena pertunjukan lumba-lumba sebesar Rp 35.000,-. Sedangkan untuk memasuki arena kolam renang Water King tiketnya Rp 30.000,-.
Wahana yang pertama untuk dituju adalah pertunjukan luma-lumba. Namun karena pertunjukannya mulai pukul 15.00 WIB, maka kami pun harus menunggu. Beberapa anak sudah mulai tidak sabar. Mereka ingin segera nyebur ke kolam renang. Sebagian bahkan sudah benar-benar tidak sabar. Mereka nyemplung ke laut dan bermain pasir di bibir pantai. Tak peduli pakaian menjadi basah dan belepotan pasir. Namanya juga anak-anak. Saya saja senang bermain pasir di pantai.
Untuk merintang waktu dilakukan foto-foto bersama. Dan pukul 14.45 WIB anak-anak dipanggil masuk ke arena pertunjukan lumba-lumba. Lumayan besar juga arena pertunjukannya. Karena bisa menampung sampai 5 bis peserta. Itu pun masih banyak tempat duduk yang tersisa.
Pertunjukan pertama dimulai dengan linsang, lalu pertunjukan burung dara, singa laut, burung pelican, dan yang terkahir pertunjukan lumba-lumba. Lumayan seru. Waktu terus merambat, padahal kami sudah tak sabar mau turun ke kolam renang, dan juga ke pantai. Keburu waktunya habis.
Lepas dari pertunjukan lumba-lumba kami berkeliling di kebun binatang mini. Ada aneka jenis kalkun, ikan, linsang, ular, kukang, dan hai beruang. Tapi sepertinya beruang kelaparan. Dia hendak meminta penganan anak-anak yang ada di dekatnya. Kasihan.
Usai dari kebun binatang mini, anak-anak digiring ke kolam renang. Padahal aku inginnya turun ke pantai. Ya, sudahlah, mungkin lain waktu, kita cari hari yang lebih panjang. Biar bisa puas juga main di pasir pantai.
Usai berenang dengan anak-anak |
Puas di kolam apung, aku dan beberapa teman guru neymplung di kolam dewasa. Wah, sekarang kok badan aku berat ya diajak berenang. Gak lincah seperti dulu lagi. Maklumlah sudah lama betul tidak berenang. Dulu mah, sukanya berenang di kali, hahahahaha.
Sunset di Pantai Cahaya. |
Dalam perjalanan pulang, kami mampir dulu ke Rumah Makan Kurnia Jawa Timur untuk membeli oleh-oleh. Tak ada yang istimewa sebenarnya. Karena bisa dipastikan yang namanya oleh-oleh wisata ya hamper semua sama. Jadi rada males juga turun dari bis. Capek boo.
Pukul 8 malam, kami sampai dengan selamat di kota kami tercinta. Alhamdulillah. Walau ada beberapa kendala dalam perjalanan ini, namun wisata berjalan lumayan lancar. Adapun kendala yang ada karena kurangnya komunikasi antara penyelenggara/biro perjalanan dengan pihak TK, sehingga sempat terjadi kesalahpahaman kecil. Namun kami berharap wisata kali ini bisa memberikan pengalaman yang berarti untuk anak-anak didik kami.
Sampai jumpa di perjalanan wisata berikutnya, ya…
Kenapa ga mampr ke rumahku mba ?
BalasHapusTapi umahku semarang kota
Mbak Iis, ini kan bersama rombongan. Jadi pengawal anak-anak. Mungkin lain kali kalau saya kesasar ke Semarang. Terima kasih, :)
BalasHapus