Pagi ini ketika aku berkesempatan bezuk tetangga yang sedang sakit, aku melihat sebuah akibat dari peristiwa yang mengenaskan. Seorang anak kecil seusia anakku yang kelas lima SD terbaring tak berdaya dengan luka bakar di sekujur kakinya. Rupa-rupanya tanpa sengaja dia telah membakar dirinya ketika ia menirukan atraksi dari sebuah tontonan seni barongan yang dilihatnya dari VCD. Yakni memutar-mutar tonglat yang ujungnya diberi plastic. Dan plastic itu dibakar. Alhasil nyala api pada plastic itu memercik ke tubuhnya dan membakarnya. Masyaallah.
Anak-anak seringkali tidak mengerti akan bahaya yang ditimbulkan dari ulahnya. Mereka tidak menyadari semua tindakan yang dapat membahayakan dirinya. Sebagai orang tua kitalah yang dituntut untuk selalu waspada. Terlebih dalam memberikan tontonan.
Anak-anak adalah peniru yang ulung. Apa yang dilihatnya, apa yang didengarnya terpatri kuat dalam ingatannya. Dan seringkali mereka selalu ingin meniru dan mencoba sesuatu yang mereka anggap sangat hebat. Seperti atraksi seni barongan itu. Dimana mereka melakukan atraksi yang kadang membahayakan dan juga menjijikkan. Ih, untuk menuliskannya saja aku merasa ngeri.
Tayangan seni Barong sih okey-okey saja, karena itu adalah budaya warisan leluhur. Asalkan tidak disertai aksi yang ngeri-ngeri seperti debus, makan ayam mentah, nelan api, mecahin kelapa memakai kepala. Karena semua tayangan itu disaksikan oleh anak-anak. Kasihan mereka. Kasihan kasihan kasihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar