Ngerasa gak sih Bun.. akhir-akhir ini sikap sopan santun udah jadi sesuatu yang mahal? Bahkan tingkat kecerdasan seseorang pun gak jaminan punya karakter baik. Buktinya nih, sekarang kan makin banyak orang pinter, banyak yang berpendidikan tinggi, kariernya juga bagus, tapi karakternya jelek. Acuh sama nilai-nilai kesopanan, kepedulian, empati, dll.
Bisa dibayangkan nantinya kalau orang-orang kayak gini mendidik anak, pelajaran karakter seperti apa yang akan ia wariskan. Makanya gak heran deh, jaman sekarang banyak kita jumpai anak-anak yang berani bersikap semena-mena. Berkata kasar dan ketus juga udah menjadi hal yang lumrah buat mereka. Gak cuma sama orang tuanya aja, tapi juga sama temannya atau malah lebih parah lagi sama gurunya.
Isshh.. isshh.. isshh.. TAK PATUT !!!
Yang jadi pertanyaannya adalah, kapan sih sebaiknya pelajaran sopan santun diajarkan sama anak? Jawabannya adalah, sejak usia dini. Sejak anak usia 1-3 tahun, kita udah bisa memulai dan membiasakan untuk belajar sopan santun sama anak. Kita bisa mulai mengenalkannya dari hal-hal yang sederhana, seperti memberi salam, meminta izin, berterimakasih, meminta maaf, berkata baik dan lemah lembut, dll.
Mengajarkan sopan santun jangan nunggu saat anak udah besar ya Bun.. atau menyerahkan sepenuhnya pada pihak sekolah, karena ini sepenuhnya adalah kewajiban dan tanggung jawab orang tua. Dan ngomongin tentang pelajaran karakter ini sifatnya gak bisa instan. Butuh proses yang panjang dan bahkan akan terus berproses selama kita hidup. Kalau gak diawali belajarnya sedari kecil ya nanti akan sangat sulit merubahnya saat udah besar.
Kabar baiknya, sekarang kita bisa mulai mengajarkan sopan santun sama anak-anak sambil bermain dan belajar membaca lho Bun..
Memang bisa??
Ya bisa doong, kalau acara bermain dan belajar membacanya pakai Abaca. Kan sifatnya privat. Jadi bukan pakai cara konvensional lho yaa..
Misalnya aja pelajaran tentang meminta maaf nih Bun. Terkadang untuk sebagian orang, meminta maaf adalah sebuah hal yang sulit dan berat untuk dilakukan. Makanya kita harus mengajarkan dan mulai membiasakan pada anak- anak sedari kecil.
Yuk disimak testimoni bermain ABACA dari Bunda Hida bersama kedua buah hatinya, Ramizah (5th) dan Fahdina (3th).
Saat kakak Ramizah sedang asyik main Abaca bersama Bunda, ternyata adek Fahdina ikut bergabung. Karena kakak Ramizah sudah hafal hampir semua vocab di Abaca english, jadi kali ini belajarnya dengan cara jejer kartu, kemudian mengambil kartu sesuai perintah Bunda.
Ternyata eh ternyata, setelah anteng beberapa saat, adek Fahdina mulai beraksi. Kartu yang sudah dijejerkan tadi di ambilnya. Kakak pun menjadi marah dengan ulah adeknya ini. Akhirnya Bunda pun menasehati adek, meminta adek untuk mengucapkan maaf sama kakak. Meskipun kakak tidak langsung mau menerima permintaan maaf adek, tapi akhirnya mereka akhirnya bisa berbaikan dan bermain bersama kembali.
Gimana Bun, gampang kan? Yang penting kita bisa jadi contoh yang baik dulu buat anak-anak, insya Alloh nanti mereka juga bisa meniru kita.
Yuuk Bun ajak sikecilnya main Abaca.. jangan lupa sambil praktek ilmu sopan santun juga pastinya. Selain karakter baik yang akan tertanam pada anak, bonus lainnya adalah anak jadi bisa membaca dan suka sama kegiatan belajar.
Salam hangat dari kami, Laskar Abaca 4
Agen & Marketer Resmi Abaca Flashcard
Sri Wahyuti
SMS/WA 085867486151
Tidak ada komentar:
Posting Komentar