My Dream Book |
Setiap orang tentu memiliki impian. Terlebih saat memasuki pergantian tahun. Evaluasi diri perlu dilakukan, dan impian-impian baru perlu dirancang. Target-target baru perlu disusun. Dan jangan lupa langkah-langkah untuk meraih target perlu juga dipikirkan.
Saat memiliki impian, ada baiknya tuliskan impianmu. Bisa di buku harian. Atau biar lebih keren bisa di buku impian alias dream book. Jangan takut untuk bermimpi. Dan jangan takut untuk menuliskan impianmu. Karena dari impian yang dituliskan itu akan tersalur energi positif guna mencapai impianmu lebih nyata lagi.
Aku sidah merasakan bedanya. Saat aku menuliskan impianku, dan saat aku membiarkan impianku hanya sebatas terbang di angan saja. Saat aku menuliskan impianku, passion untuk mencapainya menjadi lebih terasa dan luar biasa. Sungguh sangat berbeda dengan impian yang hanya aku angankan. Saat aku menuliskan impianku, hampir 70 % semuanya terealisasi dengan baik. Atau paling tidak mendekati. Sungguh berbeda sekali dengan impian yang diangan. Kinerja juga menjadi tidak menentu. So, jangan takut menuliskan impianmu.
Lalu bagaimana membuat buku impian itu?
Yang wajib saat membuat buku impian adalah ditulis. Kenapa sih harus ditulis? Apa nggak bisa diketik saja? Konon dengan ditulis akan lebih berasa impiannya. Penghayatannya lebih dalam. Jadi kita tentu akan lebih bersemangat dalam menggapai impian kita.
Setelah itu tulis impianmu dengan lebih detil. Ini bertujuan untuk afirmasi ke otak supaya pikiran kita juga mengerti apa yang kita impikan. Dalam menuliskan impian kita mulailah dengan kata-kata saya. Ini bertujuan supaya buku impian ini benar-benar bersifat personal. Namun yang perlu dihidari adalah penggunaan kata “Saya akan….” Gunakan kata waktu sekarang ini. Misalnya saja, “Saya memiliki rumah di tepi jalan dengan kebun yang luas dengan aneka macam tanaman seperti aneka jenis mawar, alamanda berbagai warna, buah-buahan dan sebagainya dan sebagainya…”
Namun selain detil, tambahkan pula kata dibelakangnya atau yang lebih baik lagi. Siapa tahu kita menginginkan Avansa, namun Allah hendak kasih Inoova, kan jadinya kita membatasi diri, so biarkan impian kita menggapai setinggi-tingginya.
Sertakan gambar-gambar ilustrasi supaya diri kita benar-benar termotivasi untuk menggapai impian kita. Gambar bisa kita buat sendiri, bisa pula dengan potongan-potongan gambar yang ditempelkan.
Pilih impian yang betul-betul bikin hati panas dingin, deg-degan ingin sekali mencapainya.
Kalau berbagai impian sudah ditulis, maka resapilah impian itu seolah kita sudah mencapainya.
Setelah itu apalagi? Take action dong. Jangan hanya bermimpi doang, tapi gak mau usaha. Sama saja bohong kan. Kasih dead line kapan impian kamu akan tercapai. Sehingga kamu akan menjadi lebih bersemangat lagi.
Dan kalau sudah action, maka berikutnya adalah berdoa. Itu nggak boleh lupa. Ikhlas, sabar, dan juga pasrah pada kehendak sang pencipta. Artinya kalau impian kita tidak terlaksana, gak perlulah pakai stress segala. Enjoy saja, ya.
Selamat membuat buku impianmu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar