Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Selasa, 28 September 2010

PEMBINAAN RUTIN IGTKI PGRI KECAMATAN KARANGANYAR DEMAK

Hari ini Selasa, 28 September 2010, IGTKI-PGRI Kecamatan Karanganyar Demak mengadakan pembinaan rutin di Gedung Perpustakaan SD Wonorejo. Acara yang diadakan rutin tiap bulan tersebut sempat mengalami kekacauan perihal tempat penyelenggaran. Semula pertemuan akan ditempatkan di TK desa Ketanjung. Namun karena sesuatu dan lain hal acara dipindahkan ke Gedung KPRI “Jujur”. Namun setelah aku meluncur kesana acara pertemuan ternyata pindah lagi ke gedung perpustakaan SD Wonorejo, karena KPRI “Jujur” digunakan untuk pembuatan draft kurikulum.

Setelah berputar-putar perihal tempat akhirnya acara pertemuan dimulai juga. Dan acara pertemuan kali ini terbilang istimewa karena dihadiri oleh Ketua GOPTKI Kecamatan Karanganyar yang baru, yakni Ibu Sakti istri dari Sekcam Karanganyar. Selain itu acara juga dihadiri oleh Pengawas PNF Bapak Darmo Sugito, S.Pd, M.H. Dalam sambutannya Ibu Ketua GOPTKI mengatakan bahwa dirinya sangat tertarik dengan dunia ke-TK-an. Karena masih baru beliau mengaku awam dalam dunia ke-TK-an. Namun beliau berjanji untuk terus belajar tentang bidang tugas yang baru dijabatnya tersebut.

Ibu Sakti juga mengatakan sangat salut atas kekompakan, kedisiplinan, dan kebersamaan yang terjalin pada anggota IGTKI Karanganyar. Namun beliau merasa sangat prihatin karena menurutnya bidang ke-TK-an rupanya sangat minim perhatian dari pemerintah, terutama dalam maslah pandanaan, sehingga ketika menjalankan organisasi GOP beliau juga merasa tersendat-sendat karena minimnya dana. Padahal suatu organisasi dapat berjalan baik kalau didukung oleh dana. Untuk itu beliau mengatakan salut pada guru TK yang bisa bertahan kendati minim perhatian.

Sedangkan Bapak Pengawas PNF juga mengatakan salut atas kekompakan dan kepatuhan guru TK. Beliau membandingkan seandainya guru SD yang mengalami ketidakjelasan informasi maslah pertemuan maka bisa dipastikan pertemuan itu tidak akan jalan. Alias bubar. Kalau menurut saya, kepatuhan yang dilakukan oleh guru-guru TK ini karena faktor ciut nyali atau ketidakberanian mengungkapkan pendapat. Alias manut-manut saja apa kata atasan. Mungkin takut salah, takut dilecehkan, takut disepelekan, takut diintimidasi atau bentuk-bentuk ketakutan yang lain yang terkait dengan input SDM yang terjun ke dunia ke-TK-an.

Mohon maaf, selama ini kualitas masukan guru TK memang tergolong rendah. Memang tidak perlu pintar untuk menjadi guru TK, yang terpenting kesabaran menghadapi anak. Tetapi alangkah baiknya kalau guru TK juga pintar bukan? Tetapi kalau kita balik lagi, mana mau orang pintar jadi guru TK, ya kan? Mending kalau pintar jadi dosen saja, kan? Karena masa depan guru TK itu sendiri sangat tidak menjanjikan. Abu-abu banget. Terutama yang masih berstatus wiyata bhakti. Atau mungkin karena terjun ke dunia TK karena sudah tidak ada pilihan. Saya rasa banyak yang seperti itu, kalau mau mengaku? Termasuk diriku?? It’s all up to you. Oleh karena itu para petinggi GOPTKI dan IGTKI yang mewadahi para guru-guru TK ini, tolong perjuangkan nasib para guru TK ini.

Namun demikian pertemuan ini tak kurang juga memberikan berkah. Karena ketika pertemuan usai ternyata ada pula bingkisan syukuran dari rekan guru TK yang berniat menjalankan ibadah haji ke tanah suci Mekah Al Mukaromah. Alhamdulillah, semoga menjadi haji mabrur.

3 komentar:

  1. sama bu guru TK dimana -mana juga gitu ternyata..saya salut untuk IGTKI- PGRI Karanganyar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah-mudahan paradigma seperti itu sudah tidak berlaku lagi ya Saudara Prajna. Menjadi guru TK bukan karena terpaksa. Akan tetapi benar-benar murni ingin melakukan pengabdian pada masa depan anak-anak bangsa. Salam kreatif. :)

      Hapus
  2. oke banget..guru TK is the best dunia akhirat ,sejatinya semua harus belajar ttg ikhlas dan amal kpd guru tk..

    BalasHapus