Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Sabtu, 04 April 2015

Wisata ke Bonbin Mangkang dan Pantai Cahaya Kendal

Dewan Guru TK Muslimat NU Demak
Hari Selasa tanggal 2 April 2015 TK Muslimat NU mengadakan wisata dengan tujuan Bonbin Mangkang dan Pantai Cahaya Kendal. Rombongan terdiri dari 5 bis yang ditangani oleh biro perjalanan Arwaniyah dari Kudus. Peserta dijadwalkan kumpul pada pukul 06.00 WIB di alun-alun depan Swalayan Maharani. Pemberangkatan pada pukul 07.00 WIB. Lumayan molor juga. Karena harus menunggu beberapa peserta yang datang terlambat. Beberapa peserta bahkan batal ikut karena sakit. Dan seorang dewan guru juga tidak jadi ikut karena anaknya opname di Rumah Sakit. Sementara dua lainnya sudah ijin dari semula tidak bisa ikut. Yang seorang punya bayi, dan seorang lagi akan punya kerja tak lama lagi.

Narsis dulu ya

Setelah acara doa bersama lima bis pun berangkat menuju Bonbin Mangkang. Perjalanan lumayan lancer. Meskipun di daerah Kaligawe sempat terjebal macet. Karena memang pada saat itu hari kerja, dan waktunya berangkat bagi para pekerja.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, bis mulai memasuki kawasan wisata Bonbin Mangkang. Saat itu suasana masih sepi. Para pekerja Bonbin pun masih sibuk bebersih. Rencananya di lokasi pertama ini akan diadakan sedikit acara perpisahan antara anak-anak dengan guru dan pengurus Yayasan TK Muslimat NU. Tetapi ternyata dari pihak biro tidak ada koordinasi dengan pihak Bonbin sehingga kami kesulitan menemukan tempat yang nyaman untuk memulai acara tersebut. Alhasil melalui kesepakatan dengan pihak biro, acara perpisahan akan dilakukan di Rumah Makan Jawa Timur sebelum makan siang. Acara kemudian dilanjutkan dengan outbound dan jalan-jalan menikmati pemandangan satwa-satwa yang ada di Bonbin Mangkang. Lmayan lengkap juga koleksinya. Ada aneka jenis kera, harimau, singa, beruang, aneka jenis burung seperti merak, pelican, kasuari, jalak, aneka unggas, dan juga gajah yang bias ditunggangi.

Asyiknya outbound
Aneka permainan anak-anak juga ada, seperti becak air, istana badut, kereta mini, mandi bola, dan sebagainya. Sedangkan untuk sarana outbound juga lumayan lengkap. Arena outboundnya terbilang murah. Tiketnya hanya Rp 5.000,- rupiah saja. Di sana kita bias main jungkat-jungkit, ayunan, meniti jembatan tali, barayun di monkey bar, dan flying fox. Untuk flying fox sendiri ada dua macam, khusus untuk anak-anak di area outbound dan khusus dewasa yang menyeberangi danau. Wah, lumayan menegangkan juga. Oh ya, tiket masuk ke Bonbin Mangkang ini Rp 10.000,- saja.

Puas di Bonbin Mangkang, perjalanan dilanjutkan ke Rumah Makan Jawa Timur untuk acara perpisahan dan ishoma. Selain ishoma, Rumah Makan Jawa Timur juga menyediakan aneka oleh-oleh khas Kendal, seperti kerupuk ikan, dan sebagainya. Waktu untuk ishoma dibatasi satu jam. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Cahaya di Sekucing Kendal.

Ada kejadian yang cukup memprihatinkan dan menyita waktu juga ketika kami mulai memasuki kawasan pantai. Rupanya ada orang yang meninggal. Lalu oleh mereka dipasanglah tratak. Namun karena rumah dukanya itu mepet jalan raya, tratak di pasang melewati jalan. Hanya sayangnya tratak kurang tinggi, sehingga bis kami tidak bias lewat. Karena bis lebih tinggi dari tratak. Terpaksa para kru bergotong royong untuk meninggikan tratak dengan cara diangkat ramai-ramai. Wah, lumayan heboh juga. Dan tentu saja lumayan menyita waktu. Karena kru bis harus menunggu rekannya sesame kru, baru tratak bisa diangkat. Dari pihak masyarakat setempat sepertinya tidak ada inisiatif untuk membantu. Padahal mereka sudah melanggar fasilitas umum seperti jalan raya ini.
Pukul 14.00 WIB kami mulai memasuki kawasan Pantai Cahaya. Lumayan ramai juga. Tiket untuk masuk arena pertunjukan lumba-lumba sebesar Rp 35.000,-. Sedangkan untuk memasuki arena kolam renang Water King tiketnya Rp 30.000,-.

Wahana yang pertama untuk dituju adalah pertunjukan luma-lumba. Namun karena pertunjukannya mulai pukul 15.00 WIB, maka kami pun harus menunggu. Beberapa anak sudah mulai tidak sabar. Mereka ingin segera nyebur ke kolam renang. Sebagian bahkan sudah benar-benar tidak sabar. Mereka nyemplung ke laut dan bermain pasir di bibir pantai. Tak peduli pakaian menjadi basah dan belepotan pasir. Namanya juga anak-anak. Saya saja senang bermain pasir di pantai.

Untuk merintang waktu dilakukan foto-foto bersama. Dan pukul 14.45 WIB anak-anak dipanggil masuk ke arena pertunjukan lumba-lumba. Lumayan besar juga arena pertunjukannya. Karena bisa menampung sampai 5 bis peserta. Itu pun masih banyak tempat duduk yang tersisa.

Pertunjukan pertama dimulai dengan linsang, lalu pertunjukan burung dara, singa laut, burung pelican, dan yang terkahir pertunjukan lumba-lumba. Lumayan seru. Waktu terus merambat, padahal kami sudah tak sabar mau turun ke kolam renang, dan juga ke pantai. Keburu waktunya habis.

Lepas dari pertunjukan lumba-lumba kami berkeliling di kebun binatang mini. Ada aneka jenis kalkun, ikan, linsang, ular, kukang, dan hai beruang. Tapi sepertinya beruang kelaparan. Dia hendak meminta penganan anak-anak yang ada di dekatnya. Kasihan.
Usai dari kebun binatang mini, anak-anak digiring ke kolam renang. Padahal aku inginnya turun ke pantai. Ya, sudahlah, mungkin lain waktu, kita cari hari yang lebih panjang. Biar bisa puas juga main di pasir pantai.

Usai berenang dengan anak-anak
Di arena kolam renang ada fasilitas kolam anak-anak, kolam dewasa, dan kolam apung. Setelah menemani anak-anak sebentar di kolam anak, kami menuju ke kolam apung. Pingin tahu rasanya bisa mengapung dengan sendirinya. Beberapa teman kesulitan untuk mengapungkan badan. Mereka takut tenggelam karena tidak bisa berenang. Padahal itu tidak menjadi masalah. Yang dibutuhkan agar tubuh bisa mengapung adalah perasaan rilek, lepas. Maka kita akan mengapung dengan sendirinya. Ingat mengapungnya tidak boleh lama-lama. Cukup 10 menit lalu kita dianjurkan untuk bilas. Kalau tidak bilas, bagi yang berkulit sensitive bisa menyebabakan gatal. Karena air dalam kolam apung ini luar biasa asin. Ya iyalah, kalau kadar garamnya tidak tinggi, mana bisa kita mengapung, kan? Sayang gak punya fotonya, karena kamera sudah kita titipkan pada wali murid.

Puas di kolam apung, aku dan beberapa teman guru neymplung di kolam dewasa. Wah, sekarang kok badan aku berat ya diajak berenang. Gak lincah seperti dulu lagi. Maklumlah sudah lama betul tidak berenang. Dulu mah, sukanya berenang di kali, hahahahaha.


Sunset di Pantai Cahaya.
Pukul 5 sore aku pergi bilas. Anak-anak masih asyik di kolam renang bersama para pendamping. Maksud hati ingin menikmati sunset di Pantai Cahaya. Kayaknya masih sempat. Harusnya menikamti sunset di atas kolam apung. Tapi dari kru Arwaniyah, kami diworo-woro untuk segera kumpul, karena waktu sudah habis. Biar nggak terlalu malam sampai di Demak. Wah, rasanya masih belum puas ingin menikmati pantai. Walaupun pantai cahaya ini masih kalah dari Pantai Bandengan sih. Pasir di Pantai Cahaya ini hitam pekat, sementara di Bandengan pasirnya putih. Namun setiap pantai tentu memiliki keistimewaan tersendiri. Dan kayaknya aku akan merindukan tempat ini.

Dalam perjalanan pulang, kami mampir dulu ke Rumah Makan Kurnia Jawa Timur untuk membeli oleh-oleh. Tak ada yang istimewa sebenarnya. Karena bisa dipastikan yang namanya oleh-oleh wisata ya hamper semua sama. Jadi rada males juga turun dari bis. Capek boo.

Pukul 8 malam, kami sampai dengan selamat di kota kami tercinta. Alhamdulillah. Walau ada beberapa kendala dalam perjalanan ini, namun wisata berjalan lumayan lancar. Adapun kendala yang ada karena kurangnya komunikasi antara penyelenggara/biro perjalanan dengan pihak TK, sehingga sempat terjadi kesalahpahaman kecil. Namun kami berharap wisata kali ini bisa memberikan pengalaman yang berarti untuk anak-anak didik kami.

Sampai jumpa di perjalanan wisata berikutnya, ya…

Baca Selengkapnya....!