Jika sudah mampir silahkan tinggalkan Pesan, Kritik atau Saran pada kolom komentar. Sebagai tanda persahabatan

Sabtu, 29 Desember 2012

GAYA BELAJAR ANAK

Belajar dan Pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik
Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang yaitu :

“modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing2 dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modlaitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.
1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat.
Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Ciri-ciri gaya belajar visual :
1. Bicara agak cepat
2. Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
3. Tidak mudah terganggu oleh keributan
4. Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
5. Lebih suka membaca dari pada dibacakan
6. Pembaca cepat dan tekun
7. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
8. Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
9. Lebih suka musik dari pada seni
10. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya


Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :

1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja.

Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
 

Ciri-ciri gaya belajar auditori :

1. Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
2. Penampilan rapi
3. Mudah terganggu oleh keributan
4. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
5. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
6. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
7. Biasanya ia pembicara yang fasih
8. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
9. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
10. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
11. Berbicara dalam irama yang terpola
12. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :

1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.

3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat.

Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :

1. Berbicara perlahan
2. Penampilan rapi
3. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
4. Belajar melalui memanipulasi dan praktek
5. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
6. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
7. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
8. Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
9. Menyukai permainan yang menyibukkan
10. Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
11. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:

1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam
2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.

Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Bagaimana dengan gaya belajar anak Anda?

Wallahu’alam

dikutip dari http://nuritaputranti.wordpress.com
Baca Selengkapnya....!

Kamis, 27 Desember 2012

MEMBUAT ANAK SUKA MEMBACA

Today a reader, tomorrow a leader." (W. Fusselman)

Kalau ada hal-hal berharga yang dapat Anda wariskan pada anak Anda, maka percayalah salah satunya adalah kegemaran membaca. Dan percayalah bahwa kegemaran anak membaca ini layak mendapatkan kucuran investasi waktu dan energi Anda.

Memang, anak-anak akan belajar keterampilan membaca di sekolah, tetapi sering kali yang mereka dapatkan hanyalah "tugas" membaca, bukan "kesenangan" membaca. Akibatnya mereka justru kehilangan gairah membaca. Padahal justru gairah itulah, keingintahuan dan minat mereka, yang menjadi pondasi keberhasilan dalam memanfaatkan kebiasaan membaca serta keterampilan lain.

Cara paling efektif mendorong anak mencintai buku dan membaca adalah dengan membacakan buku untuk mereka. Semakin awal Anda memulai kebiasaan ini akan semakin baik. Bahkan bayi yang baru berusia beberapa bulan sudah mampu melihat gambar, mendengarkan suara Anda, dan membolak-balik buku karton (board book).

Jadikan waktu membaca bersama sebagai saat istimewa Anda bersama anak, tanpa gangguan TV atau telepon. Anda mungkin akan terkejut menemukan bahwa buku anak yang bagus akan menyenangkan, bukan hanya bagi anak, tetapi juga bagi Anda sendiri!

Dan, ini penting, jangan menghentikan kebiasaan membaca buku dengan suara keras saat anak Anda sudah bisa membaca sendiri. Pada tahap ini, Anda bahkan bisa mendorong mereka membacakan buku untuk Anda. Kegembiraan bersama ini akan memperkuat minat dan penghargaan mereka terhadap kegiatan membaca.

Hal lain, penuhi rumah dan lingkungan sekeliling Anda dengan majalah, buku, koran, agar anak melihat berbagai bahan bacaan itu sebagai bagian kehidupan sehai-hari. Tentu saja, teladan kebiasaan membaca dari Anda sebagai orang tua pun akan memperkuat kecintaan membaca mereka.

Anda juga bisa mengajak anak membuat perpustakaannya sendiri sejak kecil. Lengkapi perpustakaan itu dengan koleksi buku yang dapat dengan bebas mereka pegang dan "mainkan". Anda bisa memasukkan buku-buku dari bahan kain untuk bayi, misalnya. Biarkan anak menyentuh, membaui, bahkan "mencicipi" buku (harfiah) agar terbentuk ikatan yang kuat antara anak dengan buku.

Sikap Anda terhadap buku akan memengaruhi sikap anak Anda juga. Anak adalah peniru, jadi kalau mereka melihat Anda menikmati kebiasaan membaca dan menghargai buku, mereka pun akan melakukan hal serupa.

Sumber : http://www.facebook.com/notes/pelangi-mizan/bagaimana-membuat-anak-keranjingan-membaca/10151213818922950?ref=notif¬if_t=note_tag
Baca Selengkapnya....!

[SEGERA TERBIT] ABACA FLASH CARD SERI 3

Insyaallah dalam waktu dekat ini, Abaca Flash Card seri 3 segera terbit. Bagi para bunda tentunya sudah tidak sabar menunggu kelanjutan seri 3 karena ananda telah mahir belajar suku kata di seri 1 dan dua. Dan ananda juga telah merasakan serunya belajar membaca sambil bertualang memanen game es krim dan menjelalajh negeri strawberry.

Dari seri 3 ini tingkat kesulitan lebih tinggi. Untuk itu baru bisa diajarkan dari setelah anak mahir di seri 1 dan 2. Atau untuk usia 4,5 tahun. Menurut penciptanya, Abaca Flash Card seri 3 mengisahkan tentang Petualangan Kuda di ladang coklat. Seperti apa sih permainannya?? Tunggu tanggal mainnya.

Bagi para bunda yang selama ini kesulitan menemani ananda belajar membaca dengan Abaca Flash Card bisa tengok tips di bawah ini ya Bunda. Kesulitan bunda barangkali bukan pada medianya, akan tetpi bunda kesulitan mengarahkan anak belajar membaca karena bunda memiliki putra lebih dari satu, sehingga si adik suka ngerecoki kakaknya yang sedang semangat belajar. Santi saja Bunda. Belajar dengan cara menyenangkan akan membuat ananda menjadi bersemangat. Tengok tips di bawah ini ya, yang dipraktekkan langsung oleh penemu Abaca, Mbak Diena Ulfaty ketika menemani buah hatinya belajar.

Mungkin di antara bunda ada yg kesulitan ngajari anaknya membaca, bukan karena tidak ada medianya. Tapi karena si kakak ini, punya adik, jadilah suka rebutan kartu antara adik dan kakak atau kalau nggak begitu si adik ngacak2 kartu bermainnya.

Saya juga punya 3 anak masih kecil2, anak pertama saya usia 5th, anak kedua saya usia 3th, anak ketiga saya usia 1th. Tapi saya bermain dengan ABACA bersam...a ketiga anak saya tersebut.

Caranya saya kumpulkan anak-anak saya, lalu saya bergantian menanyai mereka kartu tersebut satu per satu. Agar tidak ada yang merasa diabaikan. Bagaimana dg anak saya yg baru 1 th? Tidak masalah bun, dia tidak belajar huruf apa-apa bun, dia cuma saya tunjukkin gambarnya saja, dan dia menyukai permainan ini.

Sharing kisah saya belajar seri 3 yah, karena seri 3 ini mempelajari membaca kata sulit seperti murid, jilid, dll. Dan karena materinya lumayan sulit, kartu ini minimal digunakan untuk anak usia 4,5 tahun atau sesuai dengan kesiapan mereka.

Untuk kedua anak sy yg belum cukup umur, sy tunjukkan gambarnya saja. Tapi kami berbagi momen kebhagiaan yang luar biasa. Karena setting tempatnya di peternakan, maka seri 3 ini mengisahkan tentang seekor kuda-kuda yang sangat malas. Kuda-kuda tersebut hanya mau berjalan kalau si anak bisa menebak huruf.

Suatu hari si kuda2 ini berjalan menuju ladang coklat, ternyata di ladang coklat tersebut banyak sekali jebakan. Ada jebakan berupa lubang yg bentuknya mirip coklat, sehingga ketika kuda2 mencoba mendekati lubang tadi kepalanya masuk dan susah keluar, di sini saya langsung berteriak, "aduuuh tolong kepalaku gak bisa keluar sambil menunjukkan mimik lucu." Ketiga anak saya tersebut tertawa terbahak-bahak.

Perjalanan berlanjut, dan ternyata sebelum nyampe peternakan kuda tersebut muntah2 karena makan racun coklat merah. Saya berteriak, "hueeeek2" dan ketiga anak saya tersebut kembali tertawa terbahak-bahak.

Lalu kami pun meneruskan perjalanan sampai menemukan harta karun yang kami cari.

Yang jelas, dengan seri 3 ini, putri pertama saya bisa membaca kata sulit seperti murid, jilid, dll. Apalagi ada bonus buku pintar membaca berhadiah. Zakiyah sering banget minta belajar ABACA seri 3, bersama kedua adiknya. Tapi kedua adiknya hanya sebagai penggembira, yang cuma tebak gambar aja bukan simbol hehehe.
Nah, buat Bunda yang memiliki masalah anak suka berantem, gunakan metode saya. Ingat, jangan mengabaikan anak satunya lagi, usahakan dia juga sama gembiranya dg kakaknya.

Selamat berlibur bersama keluarga di rumah :)

Diena Ulfaty

Founder ABACA Flashcard

Demikian berita yang saya peroleh dari riset yang dilakukan Mbak Diena. Nantikan Abaca Flash Card seri 3 ya. Supaya ananda belajar membaca dengan cara yang menyenangkan.
Baca Selengkapnya....!

Rabu, 26 Desember 2012

[Cerita Anak] Pelangi Abadi

Ini naskah keduaku yang terbit di media masa. Termuat di Yunior Suara Merdeka, korannya Jawa Tengah. Kalau nggak salah terbitnya bulan Juli juga. Tepat satu tahun dari cerita pertamaku yang dimuat di Majalah Bobo. Hhh, masa setahun satu. Masih jauh banget dari target. Sebenarnya banyak juga cerita yang telah dikirim. Akan tetapi belum ada yang nembus lagi. Tandanya masih harus banyak belajar dan belajar, dan belajar.

PELANGI ABADI

Oleh :Sri Wahyuti

Dido memperhatikan Kakek Odi yang sedang mengaduk tanah dengan pasir. Tampaknya ia sangat tertarik sekali dengan apa yang dilakukan Kakek Odi.
“Untuk apa tanah itu, Kek?” tanya Dido ingin tahu.
“Untuk menyemai bibit tanaman, Cu. Cucu mau membantu?” tanya Kakek Odi.
“Boleh?” Dido seakan tak percaya dengan tawaran kakeknya.
Kakek mengangguk. Dan tentu saja Dido sangat senang sekali.
“Apa yang bisa Dido bantu, Kek?” tanyanya seraya bersiap menyingsingkan lengan dan bajunya.
“Tolong tanah yang telah kakek aduk dimasukkan ke dalam polybag ini, Cu,” Kakek menyerahkan setumpuk plastik. “Caranya seperti ini,” Kakek kemudian memberi contoh.
Dengan bersemangat Dido mengerjakan seperti yang dicontohkan Kakek Odi.
“Kakek mau menanam pohon apa?” tanya Dido.
“Macam-macam, Cu. Ini ada biji pohon mahoni, pohon gaharu, trembesi dan juga ketapang,” terang Kakek Odi.
“Lalu pohon ini nanti mau ditanam di mana, Kek?” tanya Dido keheranan.
Tempat tinggal Kakek Odi sudah rimbun oleh banyaknya pepohonan. Rasanya tak mungkin lagi menanam aneka pohon tadi di halaman rumah Kakek Odi.

“Pohon-pohon ini nantinya mau ditanam di perbukitan sebelah selatan, Cu. Daerah itu tampaknya sudah gundul,” kata Kakek seraya menunjuk ke arah perbukitan dekat rumah Kakek Odi.
Kakek Odi memang seorang pecinta lingkungan. Seluruh hidupnya diabdikan untuk lingkungan. Karena hal itulah Kakek Odi menolak diajak tinggal di kota bersama Dido. Kalau tinggal di kota kakek tidak bisa menekuni hobinya menanam pohon. Sebagai gantinya Didolah yang selalu mengunjungi Kakek setiap bulan. Seperti liburan kali ini.
“Kenapa sih Kakek suka menanam pohon?” tanya Dido ingin tahu.
Kakek tersenyum, “Pohon itu sangat berguna untuk kita, Cu. Pohon memberi kita sumber makanan dan udara yang bersih. Terlebih lagi kakek merindukan pelangi abadi.”
“Pelangi abadi, Kek?” tanya Dido keheranan. “Bukankah pelangi hanya muncul kalau ada hujan dan sinar matahari bersamaan. Dan kemunculannya juga sangat singkat. Mana ada pelangi abadi?” tanya Dido penasaran.
“Ada, Cu,” Kakek tersenyum. “Cucu ingat air terjun di sebelah bukit sana?” tanya Kakek menunjuk bukit di belakang rumahnya.
Dido mengangguk. Rumah kakek memang dekat dengan air terjun. Air terjun itu sangat indah. Suara gemuruhnya terdengar sampai ke rumah kakek. Kakek kemudian mengajak Dido pergi ke air terjun.
“Dulu sewaktu kakek kecil, air terjun itu aliran airnya deras sekali. Cipratan air terjun yang turun jika terkena sinar matahari akan menimbulkan pelangi. Kakek tidak perlu menunggu hujan turun untuk melihat pelangi. Karena pelangi itu selalu ada di sini. Kami anak-anak kampung biasa menyebutnya pelangi abadi,” Kakek Odi menerawang mengingat kenangan masa kecilnya.
“Tapi pelangi itu tak ada lagi ya, Kek?” tanya Dido penasaran. Diperhatikannya air terjun dengan seksama.
“Itu karena air yang mengalir sudah banyak berkurang. Gara-gara hutan yang di hulu sudah banyak yang ditebang. Jadi sumber air juga berkurang, cu,” kata Kakek Odi sedih.
“Wah, Dido juga ingin melihat pelangi abadi, Kek!” seru Dido terkagum-kagum.
Kakek tersenyum senang. “Ayo, bantu kakek menanam pohon!”
“Mari, Kek!” kata Dido bersemangat.
Mereka kembali ke rumah. Dan dengan penuh semangat Dido membantu Kakek Odi mempersiapkan kantong-kantong plastik untuk menanam pohon. Keinginannya sangat kuat untuk bisa melihat kembali pelangi abadi yang diceritakan oleh Kakek Odi.
***
Selamat Membaca.
Baca Selengkapnya....!

[Cerita Anak] Berlibur ke Desa

Cerita ini termuat di majalah Bobo Edisi 15 yang terbit tanggal 21 Juli 2011. Mulanya tidak menyangka cerita ini akan dimut. Jadi ini tulisan pertamaku yang nongol di Majalah Bobo. Pingin lagi dan lagi.



BERLIBUR KE DESA


Liburan semester telah tiba. Ayah berjanji mengajak kami liburan di desa. Kami tentu senang sekali. Karena telah lama kami tidak mengunjungi saudara-saudara kami di desa. Semua gembira, kecuali adikku Agus.


“Mau apa sih liburan di desa. Enakan juga ke Bali.” protes Agus karena keinginannya untuk melihat pulau dewata kembali tertunda.

“Ke Balinya semester depan saja, Gus. Ayah ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan.” kata Ayah.

“Ada apa sih di desa? Paling-paling cuma ada sapi dan kodok.” Agus masih kelihatan kecewa.

Agus bilang begitu karena dia belum pernah pergi ke desa. Sebaliknya aku, aku sangat rindu pada alam pedesaan yang indah dan damai. Aku rindu pada gunung dan rindu pada air terjun dekat rumah paman. Aku rindu pada hamparan padi yang menguning. Pada burung-burung pipit yang terbang menukik berebut tanaman padi. Rindu memanjat pohon jambu di belakang rumah, rindu pada sungai yang jernih mengalir, yang karena saking jernihnya kita bisa melihat batu-batu di dasarnya. Dan tentu saja aku rindu pada udara pedesaan yang bersih dan sejuk. Sebentar lagi semua kerinduanku itu akan dapat terobati.

Akhirnya tibalah juga hari yang kunanti-nanti tersebut. Hari di mana kami bertiga, aku, adikku Agus dan Susi berangkat ke desa. Kami bertiga naik kereta.

“Jaga adik-adikmu, Di.” pesan ayah padaku.

“Ya, Ayah.” aku mengangguk.

Sepanjang perjalanan kami di hibur oleh indahnya pemandangan. Gunung, laut semua telah kami lewati. Juga hamparan tanaman padi yang luas membentang. Laksana karpet hijau yang menyejukkan mata.

Sayang sekali agus melewatkan itu semua. Dia lebih memilih tidur dalam perjalanan. Sampai di stasiun hari sudah malam. Tapi Paman kami telah menunggu dengan mobilnya. Perjalanan kami lanjutkan dengan mobil yang dibawa paman. Kedua adikku sudah tidak dapat menahan kantuknya. Mungkin kelelahan.

Pagi hari saat kami bangun, udara segar langsung menyapa. Beda sekali dengan udara yang kami rasakan sehari-hari. Yang begitu pengap dan kotor oleh debu dan asap knalpot.

“Wow, Kak Adi, lihat ada gunung di depan rumah paman!” seru Agus dari halaman. Dia tampak sangat kegirangan. Maklum baru sekali ini Agus berkunjung ke rumah paman. Biasanya pamanlah yang pergi ke tempat kami.

Akupun segera keluar menemui Agus. Kulihat di sana dia sudah bergaul akrab dengan anak-anak tetangga. Mereka ramai sekali memanjat pohon karsem yang tumbuh di halaman. Itulah adikku Agus. Dia mudah sekali bergaul.

“Lihat Kak, pohon ini memiliki buah seperti cherry.” katanya seraya menunjukkan buah karsem yang kemerahan.

“Itu pohon karsem.” kataku seraya ikut bergabung dengan mereka. Sementara adikku Susi tampak asyik bermain dengang Andini, putrinya paman.

“Kalian mau ikut ke sawah?” Paman tiba-tiba sudah ada di samping kami. Dibahunya terpanggul sebuah cangkul.Tampaknya beliau bersiap-siap pergi ke sawah.

“Aku ikut.” kata Tono, putra paman.

“Aku juga ikut.” kata Agus bersemangat.

Akhirnya kami berempat berangkat ke sawah. Kami berjalan menyusuri pematang. Sementara di kanan kiri kami padi-padi sudah mulai menguning. Beberapa petani bahkan telah memanen padi mereka. Ada yang memeotong padi. Ada yang merontokkan padi. Semua bekerja dengan semangat sekali.

“Kita sudah sampai.” kata Paman.

“Mana padinya?” tanya Agus.

“Padinya telah selesai di panen, Gus. Sekarang paman sedang mempersiapkan tanah untuk musim tanam berikutnya. Kalian main-mainlah dulu.” kata Paman.

“Lihat, ada belut.” pekik Tono yang langsung terjun ke sawah. Dengan sigap dia mengejar belut yang tadi sempat menampakkan moncongnya ke permukaan tanah yang berair. Belut malang itupun dapat ditangkap oleh Tono. Lalu kamipun ikut-ikutan mencari belut. Tapi yang terjadi, kami malahan mandi lumpur. Sementara tak satupun belut dapat kami tangkap. Paman tertawa-tawa melihat keadaan kami.


“Pergilah kalian mandi ke sungai. Tapi hati-hati ya, batunya licin.” kata Paman.

Bertiga kamipun menuju ke sungai di dekat sawah paman. Sungai itu tampak dangkal. Kami lalu mencari tempat yang agak dalam. Setelah ketemu kami kemudian mandi di situ.


“Kak lihat, ada ikan berkaki.” teriak Agus.

Kami terkejut dan penasaran dengan temuan Agus. Kami kemudian berlari menghampiri Agus.

“Mana sih ikan berkaki?” tanyaku penasaran.

“Itu!” Agus menunjuk segerombolan anak katak yang asyik berenang-renang.

“Ha…ha…ha.” Tono tiba-tiba terbahak-bahak. “Itu bukan ikan berkaki,. Itu kecebong. Kecebong itu anak katak. Bukan ikan.” kata Tono kemudian.

Akupun ikut tersenyum.

“Dasar anak kota! Masa anak katak dibilang ikan.”

Aku maklum. Sebagai anak yang lahir dan tumbuh besar di kota, Agus tentu belum pernah melihat anak katak yang sesungguhnya. Proses perkembangan katak mulai dari berudu menjadi katak, mungkin Agus tahu. Tapi dia belum pernah melihatnya secara langsung. Jadi dia mengira kalau anak katak itu ikan berkaki. Karena memang bentuk berudu seperti ikan.

Liburan kali ini benar-benar menyenangkan dan memberikan banyak pelajaran berharga bagi kami. Terutama buat adikku Agus.


Selamat Menikmati.
Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 22 Desember 2012

TANTANGAN AKHIR TAHUN

Ada tantangan nih buat yang suka nulis. Ayo semangat, buat resolusi baru di tahun baru. Susun target, dan berusaha yang terbaik. Tetap semangat...


Are you ready???

Baca Selengkapnya....!

BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENYENANGKAN




Abaca Flashcard mengeluarkan produk baru beupa Belajar Bahasa Inggris untuk balita. Saya langsung penasaran dan ingin mencoba untuk anakku yang kebetulan masih balita juga. Maka akupun order ke penciptanya. Sekalian juga order buat dagangan.



Begitu barang sampai rumah tak sabar rasanya ingin mencobanya. Dan untuk pengenalan pertama aku kasih tahu gambar-gambar cake cantik di cover depan Abaca Flashcard bahasa Inggris. Anakku langsung tertarik dan minta bermain.



Mulanya aku minta dia menirukan ucapanku. Dalam box satu ada 16 kata benda dalam bahasa Inggris. Di antaranya a bag, a book, a bed, a blanket, a pillow, dan sebagainya. anak antusia menirukan karena terdapat gambar-gambar yang menarik. Usai menirukan uji ingatan anak dengan pertanyaan "What is it?" samabil menunjukkan gambar. Misalnya gambar a book. Kalau anak bisa menjawab beri dia reward berupa koin pelangi yang terdapat pada kotak permainan. KOin pelangi ini nantinya bisa dipakai untuk belanja kue seperti pada gambar. semakin banayk koin pelangi yang dia kumpulkan maka semakin beragam gambar kue yang bisa dia peroleh.



Ajaibnya. hanya dalam waktu dua hari nih, anakku perempuan yang berusia 4,5 tahun mampu mengingat 16 kata dalam box satu. Dan dia juga bisa menjawab pertanyaan dengan yes, it is dan no it is not. Misalnya aku pegang gambar buku, aku kasih pertanyaan kalimat positif "It is a book?" Sebelumnya terangkan kalau ya jawab dengan yes it is, kalau bukan jawab dengan no it is not. dengan melihat gambar anak bisa menjawab pertanyaan dengan baik. beitu pula sebaliknya saat aku beri dia pertanyaan untuk jawaban no it is not. Sungguh luar biasa sekali.



Selain itu masih banyak kesaksian penggunaan Flashcard abaca Bahasa Inggris untuk anak. Untuk tulisan di bawah ini aku copas dari status pencipta abaca Flashcard, Mbak Diena Ulfaty. Mudah-mudahan bermanfaat:



Kemarin siang saya chatting dg seorang agen yg punya kisah menarik. Namanya mba Amalia. Dia ini punya seorang anak usianya 3 thn lebih 9 bln. Di usianya tersebut belum ada ketertarikan terhadap simbol. Saya memberitahunya untuk menunda pengenalan terhadap simbol jk anaknya memang belum berminat. Sebagai patokan Amerika mengajarkan simbol pd usia 5 thn. Jadi jk usianya belum mencapai 5 thn tidak ada paksaan untuk belajar membaca. Menunggu hingga anak siap adalah jauh lebih penting dibanding memaksakannya untuk memenuhi tuntutan sekolah-sekolah dalam negeri yang rata-rata mengenalkan simbol sejak TK A.



Ingat bunda... kenalilah kesiapan anak ANda. Jika anaknya usianya 3thn tapi sudah siap maka tidak masalah belajar simbol. Tapi jika hingga 4 tahun dia belum juga tertarik simbol mk jangan dipaksakan untuk mempelajarinya. Ajarilah dia ketrampilan yang lain jangan fokus pd simbol. Banyak yg bs dilakukan untuk mengoptimalkan kecerdasannya.



Salah satunya dengan belajar bahasa asing. Ingat mempelajari simbol menggunakan bagian otak yg berbeda dengan belajar bahasa asing. Dan menurut riset jendela syaraf bahasa pd otak anak-anak akan tertutup seiring dengan pertambahan usia.



Berikut ini kisah putranya mba Amalia yg kecanduan belajar bahasa Inggris di usianya yg baru 3 tahun lebih 9 bulan. Dan sekarang udah sampai box 2. Setiap kali melihat cover bahasa Inggris yg cars dia merengek minta main. Jadi dalam bahasa Inggris ini anak tidak cuma belajar kosakata tapi juga belajar cara menjawab pertanyaan what is it? dan is it?



Jd ABACA ini menantang Anda untuk berbicara dengan pertanyaan bahasa Inggris langsung tanpa bahasa Indonesia. Anda ragu anak Anda mampu melakukannya? Buktikan sendiri Anda akan dibuat heran dg kemampuan anak Anda.



Salam manis buat putra putri Anda

Diena Ulfaty

Founder ABACA flashcard



Nah, bagi yang menginginkan Abaca Flashcard untuk membantu putra-putrinya belajar membaca ataupun mengenalkan bahasa Inggris pada anak silahkan hubungi saya :


SRI WAHYUTI

NO HP 085867486151



Harga abaca Flashcard per seri Rp. 45.000 plus ongkos kirim.



Dengan Abaca Flashcard belajar bahasa menjadi menyenangkan.
Baca Selengkapnya....!

Selasa, 18 Desember 2012

APA HARUS BELI KREDIT???

Hari minggu kemarin aku dan suamiku berjalan-jalan ke dealer sebuah motor merk terkenal. Niat hati mau beli motor. Karena motor yang lama sudah tidak nyaman. Dan kebetulan suami ada rejeki. Maunya cari motor keluaran terbaru yang paling irit. Dan maunya beli cash. Malas kalau disuruh kredit mah. Selain riweh bayar hutang juga jatuhnya lebih mahal. Sudah bukan rahasia lagi kalau kredit jatuhnya lebih mahal.


Tapi sebelumnya sudah pesimis. Katanya nih kalau beli motor cash itu prosesnya sulit. Harus indent sampai lama baru dapat barangnya. Ingat sama tetanggaku yang indent sampai tiga bulan motor baru diantar. Padahal uang sudah disetor lunas.


Setelah tanya-tanya sama SPG yang melayani kami ternyata kami diperbolehkan beli cash, akan tetapi barang baru bisa diantar hari Selasa. Okey, kami sepakat. Kemudian hari Senin suamiku nelpon ke dealer tersebut, apa bisa diantar hari Senin ini? Dealer menyanggupi. Ditunggu sampai siang belum ada kabar juga. Katanya baru ijin proses pengeluaran barang. Ditunggu sampai sore belum ada berita. Malah katanya masih diurusi ke samsat. Kami sabar menunggu. Sampai sore katanya motor nggak jadi dikirim, katanya barang yang akan dikirimkan ternyata cacat. Barang akan tetap dikirim hari Selasa sesuai kesepakatan semula. Jadi harus masih bersabar.



Hari Selasa waktu dimintai kepastian pengiriman barang, PR dealer tersebut bilang kalau barang baru akan diambil ke Semarang. Jadi barang baru akan bisa dikirim hari Rabu. Suamiku mulai merasa jengah, kok rasanya mulai berbelit-belit yah. Sampai-sampai suami nawari apa perlu dibayar cash sekarang? Akan tetapi dealer bilang belum perlu. Jadi teringat sama tetangga yang indent sampai tiga bulan itu.


Padahal kalau beli kredit, pagi nego, sore motor langsung diantar ke rumah. Eh, ini mau beli motor cash masak rasanya dipersulit. Apa memang harus beli kredit???


Karena jengkel suami langsung kirim email ke customer service yang ada di pusat. Sekarang masih nunggu jawaban. Bagaimana kira-kira tanggapan dari pusat itu. Apa mereka tahu perlakuan dealer-dealer pada customer yang ingin beli dengan sistem cash?? Dan kita buktikan saja, besok motor jadi diantar apa kagak?? Kalau nggak mending pindah cari merek lain aja.


Baca Selengkapnya....!

Senin, 17 Desember 2012

WHAT’S GOING ON??

Bulan Desember, saatnya me-review kegiatan selama setahun yang lalu. Tak banyak pencapaian yang kuperoleh selama setahun ini. Baik itu dalam dunia pendidikan maupun dalam dunia kepenulisan. Selain disibukkan oleh kegiatan lomba gugus dan PLPG, aku juga absen di beberapa lomba tahunan yang biasa aku ikuti. Aku hanya beroleh kesempatan maju Lomba Guru berprestasi. Itupun hanya sampai tingkat Kabupaten. Alhamdulillah juara 3. Sedangkan untuk Lomba gugusnya juara 2 tingkat Propinsi Jawa Tengah. Selain itu tak ada lagi.


Dalam semangat menulis, aku juga mengalami stuck yang sangat panjang. Janji di awal tahun untuk posting setidaknya satu artikel dalam sehari di blog kandas sudah. Bahkan dilihat dari statistik yang ada, postinganku sangat jauh dari jumlah tahun lalu. Hanya separonya.


Cerita anak juga hanya satu yang dimuat di media masa. Sedangkan untuk buku, ada beberapa antologi yang terbit. Itu juga hasil lomba tahun lalu. Karena untuk tahun ini aku berhenti dari menulis antologi. Aku ingin fokus menulis buku solo. Namun semuanya masih dalam proses terbit. Mudah-mudahan prosesnya dilancarkan. Hitung-hitung menabung.


Naskah-naskah novel yang aku kerjakan juga banyak nih yang terhenti di tengah jalan. Tiba-tiba saja mengalami stuck. Buntu lagi buntu lagi. Padahal sudah dikonsep dengan baik. Akan tetapi lagi dan lagi cerita terus berubah dari konsep semula. Kurang sreg di sini, kurang sreg di situ, dan akhinrya malah tidak disentuh sama sekali.



Benar-benar perlu pembenahan diri yang serius sekali. Hmm, mencoba lirik-lirik teman yang bukunya terus bermunculan. Ngiri betul rasanya. Akan tetapi ini iri yang positif ya. Kapan kira-kira bisa seperti Mbak Indah Hanaco, Mbak Monika Anggen yang terus produktif nulis. Juga Mbak Widya Rosanti yang karyannya terus bermunculan di media masa.


Lirik-lirik juga teman-teman guru yang berprestasi. Ada Bunda Rulli Gunawan yang maju final di Lomba Guru Berprestasi tingkat Nasional serta juara 2 Karya Tulis Ilmiah PAUDNI. Lirik juga ah, Bunda Titik Aziz yang selalu juara di KTI Jawa Tengah. BU Wahyuningsih Rahayu yang malang melintang di mana-mana. Serta Bunda Ria Winanti dan Bunda Nurul Amanah Abdul Aziz yang tahun ini menjadi finalis LKG.


Bersemangat menjadikan teman-teman ini sebagai idola, biar ketularan sukses yang mereka raih. Serta tidak berhenti belajar. Tahun depan mesti lebih baik lagi.


Mudah-mudahan.
Baca Selengkapnya....!

Kamis, 13 Desember 2012

MERINDUKAN JALUR SEPEDA DI KOTA DEMAK

Kota demak terus berbenah. Kini pasar yang terbakar 5 tahun lalu sudah jadi dan bisa ditempati. Begitu pula wilayah seputar alun-alun dibenahi. Trotoar diperbaiki, dan jalur lalu lintas terus dibenahi. Kawasan alun-alun sebelah timur, jalanan dibagi dua untuk dua jalur lalu lintas kendaraan. Jadi tidak ada kendaraan yang melewati depan masjid lagi.


Biasanya kawasan depan masjid rawan macet oleh banyaknya mobil peziarah dan pedagang kaki lima. Jadi sekarang jalur untuk kendaraan dialihkan. Melewati sisi laun-alun sebelah timur depan rutan Demak.


Tiap pagi hari saat berangkat kerja, antrian kendaraan tak terhindarkan. Semakin bertambahnya kendaraan roda dua di jalanan hingga membuat macet. Belum lagi anak-anak sekolah yang menggunakan sepeda juga semakin banyak.



Sebenarnya senang juga melihat anak-anak SMP itu mengayuh sepeda ke sekolah. Selain menghemat ongkos, badan bertambah sehat, juga mengurangi polusi udara. Hanya sayang saja, anak-anak ini terkadang masih kurang kesadaran dalam berkendara. Mereka sering bersepeda beriringan sehingga membuat macet. Jadi kepikiran, tentu asyik sekali kalau Demak punya jalur bersepeda seperti di Yogyakarta.


Ingin juga mengayuh sepeda sampai ke kota Demak. Akan tetapi selama ini merasa ngeri karena jalur lalu lintas yang rame. Maklumlah, tempatku termasuk jalur pantura, sehingga banyak kendaraan berat, dan yang lainnya. Jadi keinginan untuk gowes hanya sekedar angan belaka.


Baca Selengkapnya....!

Minggu, 02 Desember 2012

JALAN-JALAN KE PANTAI KARTINI JEPARA

Hari Minggu kemarin kami berkesempatan jalan-jalan menikmati keindahan Pantai Kartini di bumi Jepara. Kami berangkat dari rumah pukul tujuh pagi. Saat itu cuaca agak mendung. Matahari tidak tampak karena bersembunyi di balik awan. Namun tidak menyurutkan niatan kami untuk berjalan-jalan.





Jam delapan kami memasuki kota Jepara. Lalulintas tak begitu ramai. Mungkin karena hari libur. Tapi itu justru mengasyikkan sekali. Apalagi saat melewati kota. Pemandangan indah terhampar di depan mata. Tata kota yang cantik, etalase toko penuh furniture indah, dan jajaran pohon palem disepanjang kiri dan kanan jalan, mengingatkanku pada film-film yang bersetting daerah Beverly Hills California. Indah sekali. Jauh banget sama kotaku yang semrawut.




Membandingkan kota Demak dengan Jepara seperti membandingkan bumi dengan langit. Jauh sekali. Kota Demak dengan masyarakat agrarisnya dan kota Jepara dengan semarak industri kerajinan di mana-mana. Ingin juga punya kota seperti itu.



Dalam perjalanan menuju pantai kami sempat berhenti di pasar Ngabul. Kami berhenti untuk membeli sandal karet, karena tadi anak laki-lakiku ternyata mencomot sandal kulitnya. Lupa dia kalau mau nyebur ke laut. Pasar kota Ngabul lumayan ramai. Pasar yang terkenal dengan buah duriannya itu tampak sibuk dengan kegiatannya. Sayang saat ini sedang tidak musim durian. Jadi tak begitu banyak buah durian dipasaran. Kalaupun ada hanya beberapa pedagang yang berjualan. Dan harganya jadi mahal.



Tak berapa lama kami sampai di pintu gerbang daerah pariwisata Pantai Kartini. Setelah membeli tiket seharga Rp. 7.500,- per orang kami langsung menuju ke pantai. Hari Minggu ini tiket lumayan mahal karena ada pentas musik dangdut. Padahal biasanya tiket masuk hanya Rp.2.500,- per orang.





Dari jauh laut menghampar luas dengan perahu-perahu wisata yang berlalu lalang. Juga gedung kura-kura raksasa yang ada di tepi pantai. Anak-anak langsung heboh melihat patung kura-kura sebesar itu. Di dalam gedung kura-kura itu terdapat museum kelautan. Sayang saat itu sedang tidak dibuka. Jadi kami tidak bisa menonton ada apa dalam gedung kura-kura sebesar itu. Selain itu ai pantai Kartini aneka permainan banyak disajikan. Ada kereta mini, flying fox, motor trek, komidi putar, dan masih banyak lagi. Dan yang tak kalah mengasyikkan adalah wisata bahari. Dengan tiket seharga Rp. 5.000,- kita bisa naik perahu pergi pulang menuju pulau panjang yang tak jauh dari pantai. Pulau dengan pantai pasir putihnya yang eksotik tampak menggugah mata. Demikian juga biota laut dan aneka burung-burung yang menghuni pulau panjang. Sungguh wisata pantai yang menggiurkan.



Tak kalah dari itu pasar seni Pantai Kartini juga ramai. Banyak barang dagangan dan suvenir dijajakan. Sebagian besar terbuat dari kerang dan hasil laut lainnya. Tak ayal aku langsung menyerbu pedagang bros. dapat harga murah banget. Untuk bros kura-kura ditjual dengan harga 2500 rupiah. Padahal beli di Demak harganya nyampe 6000 rupiah lho. Jadinya beli lumayan banyak, buat dibagi-bagi sama teman-teman. Selain aneka suvenir, ada juga pakaian dan ikan asin.





Hanya sayang nih bagi yang hobi berenang di laut nggak bakalan puas. Karena pantai yang berbatu-batu tentu saja kurang asyik kalau dibuat berenang. Tapi air di Pantai Kartini lumayan bening dan bersih. Walaupun begitu banyak juga yang nekad turun ke laut. Kami juga sempat turun ke laut. Anak-anak tampak gembira saat hempasan ombak menerpa kaki-kaki mereka. Apalagi saat mereka menemukan anak-anak bintang laut. Benar-benar heboh. Sementara itu dari kejauhan tampak perahu-perahu berlayar hilir mudik membawa wisatawan ke pulau panjang. tiket untuk naik perahu ke pulau panjang sebesar 5000 rupiah per orang.





Puas bermain air di bibir pantai, kamipun duduk-duduk di dermaga menikmati pemandangan.Menjelang tengah hari kami meninggalkan Pantai Kartini dengan berjuta kenangan. Siap menyambut hari baru. See you, soon.



Tulisan ini sebagi PR Menulis Traveliing bersama Gola Gong dan Ibu-Ibu Doyan Nulis Semarang.
Baca Selengkapnya....!

Sabtu, 01 Desember 2012

RESOLUSI DI TAHUN BARU

RESOLUSI. Tentu kita sering mendengar kata-kata ini digembar-gemborkan. Terlebih menjelang tutup tahun seperti ini. Sebenarnya apa sih resolusi itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, resolusi memiliki arti putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berupa tuntutan tentang suatu hal (KBBI 2008)
Sepertinya agak kurang pas ya dengan makna yang kita inginkan. Walaupun kalau ditelaah sih juga seperti itu. Kalau menurut saya sih resolusi itu target/ keinginan yang hendak kita capai dalam jangka waktu tertentu. Sepertinya itu lebih mudah.
Kita memerlukan resolusi baru setiap tahunnya agar langkah kita memiliki tujuan pasti yang hendak diraih. Walau tidak menutup kemungkinan target-target itu belum tercapai atau meleset dari yang kita perkirakan.
Banyak dari kita merasa gemes dan mungkin juga kecewa melihat resolusi di awal tahun kemarin banyak yang belum tercapai. Penasaran sudah tentu juga ada. Kenapa sampai terjadi. Untuk itu sebelum membuat resolusi ntuk tahun yang akan datang, ada baiknya kita adakan evalusi diri. Apakah taget di awal tahun lalu itu cukup realistis untuk dicapai? Dan apakah kita sudah bekerja keras untuk membuat resolusi kita tercapai. Atau jangan-jangan kita terlalu banyak main-main sehingga resolusi awal tahun lalu itu belum tercapai. Banyak kemungkinan yang terjadi. Dan tentu saja hanya diri kita yang tahu. Jadi mari jujur pada diri sendiri.
Menurut saya resolusi itu sesuatu yang sangat pribadi. Yang mungkin hanya orang-orang tertentu yang kita beri tahu. Akan tetapi sebuah resolusi sangat diperlukan agar hidup kita lebih memiliki tujuan pasti.

Saya sendiri mulai menulis resolusi di tahun 2011. Sebelumnya target hanya disimpan dalam otak saja. Dan sungguh dengan menuliskan resolusi, cukup membantu langkah kita dalam menentukan tujuan yang hendak kita capai. Sejak saat itu tiap akhir tahun saya selalu menyusun resolusi. Untuk tahun 2012, alhamdulillah beberapa resolusi yang saya canangkan berhasil saya raih.
Dan sebelum menulis resolusi kita tahun depan kita perlu juga merenung sejenak. Karena tidak jarang resolusi yang telah kita tulis menguap di tengah jalan sebelum kita berusaha untuk mencapainya. Mungkin karena ada tujuan lain yang lebih menarik. Selain itu rencana hebat bisa saja kita buat, akan tetapi Tuhan juga yang menentukan segalanya.
Nah, sebelum menyusun resolusi, baca dulu yang ini, :
- Untuk pertama-tama tulislah resolusi di buku diary. Bisa juga di komputer. Print dan tempelkan di tempat pribadi yang mudah terlihat.
- Buat skala prioritas. Mana yang perlu didahulukan. Tentunya sesuai kalender juga.
- Buat langkah-langkah yang harus kita lakukan dalam mencapai resolusi yang telah kita susun.
- Beri tenggat waktu atau Dead Line. Sangat perlu untuk memaksimalkan usaha kita dalam mencapai resolusi yang telah kita canangkan.
- Buat evaluasi. Sampai sejauh mana keberhasilan dari resolusi yang telah kita tetapkan.
- Berilah reward pada diri sendiri kalau kita berhasil mencapai target resolusi yang telah kita tetapkan.
- Kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas dalam mencapai resolusi kita.
- Jangan lupa untuk selalu berdoa, dan tawakal.
Nah, sudahkah menulis resolusi untuk tahun depan. Selamat mengayuh sauh untuk berlayar ke pulau impian. Good luck.

Baca Selengkapnya....!